Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE

RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING, CAPITAL)


(Study Pada PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk Periode 2011-2014)
Ade Putri Diarto (1)
Dr.Siti Aisjah SE.,MS.,CSRS. (2)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
Malang
(1) Ade Putri Diarto: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang,
email: adeeputri@gmail.com
(2) Dr.Siti Aisjah SE.,MS.,CSRS: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Malang, email: aisjah@ub.ac.id

Ringkasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk tahun 2011-2014 berdasarkan peringkat komposit yang dinilai dengan
menggunakan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital).
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan sumber data
sekunder. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk selama tahun 2011-2014 secara umum berada pada peringkat komposit 1
yaitu dalam kondisi sangat sehat. Risk Profile pada aspek risiko kredit dengan menggunakan
perhitungan rasio NPL menunjukkan kondisi sangat baik, aspek risiko pasar dengan
menggunakan perhitungan rasio IRR secara umum menunjukkan peningkatan, dan aspek risiko
likuiditas dengan menggunakan perhitungan rasio LDR, LAR, dan CR menunjukkan kondisi
sangat baik, good corporate governance yang terdiri dari 11 aspek penilaian, yaitu self
assessment terhadap tata kelola perusahaan dalam kategori sangat baik, earning dengan
menggunakan perhitungan rasio ROA dan NIM, dari kedua rasio tersebut menunjukkan kondisi
sangat sehat, capital dengan menggunakan perhitungan rasio CAR menunjukkan kondisi yang
sehat dari tahun ke tahun.

Kata kunci: RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital).
PENDAHULUAN
Terjadinya krisis perekonomian di Setelah melewati masa krisis, banyak
Indonesia menunjukkan dampak buruk bagi perbankan asing yang memasuki Indonesia
perbankan dan sektor riil. Bank sebagai dengan kualitas baik, hal ini memunculkan
lembaga kepercayaan masyarakat, sejak persaingan baru bagi perbankan Indonesia.
terjadinya krisis ekonomi mengakibatkan Kebijakan deregulasi dan debirokratisasi
masyarakat khawatir terhadap keamanan yang dilakukan oleh pemerintah diharapkan
dananya di bank. Kekhawatiran masyarakat dapat membantu membangun suatu sistem
tersebut menyebabkan tekanan yang kuat perbankan yang sehat.
terhadap posisi likuiditas perbankan (Deputi Persaingan perbankan yang semakin
Gubernur Bank Indonesia (BI) Mulyaman D ketat dalam menghadapi tantangan global
Hadad). yaitu masunya perbankan asing di Indonesia,
sehingga perbankan Indonesia perlu

1
melakukan peningkatan efektivitas Good dengan rasio NPL, aspek risiko pasar diukur
Corporate Governance serta manajemen dengan rasio IRR, dan aspek likuiditas
risiko yang dihadapi dari munculnya diukur dengan rasio LDR, LAR, dan CR.
perbankan asing tersebut. Peningkatan Good Corporate Governance terdiri dari 11
efektivitas Good Corporate Governance aspek penilaian yang total nilai kompositnya
tersebut diharapkan perbankan Indonesia dikategorikan baik. Earning diukur
mampu bertahan dalam berbagai kondisi. menggunakan rasio ROA dan NIM. Capital
Bank Indonesia (BI) bertugas mengatur dan diukur dengan rasio CAR. Hasil penelitian
mengawasi jalannya kegiatan operasional menunjukkan bahwa kondisi PT. Bank
bank. Mandiri, Tbk secara umum sehat walaupun
Penilaian terhadap kinerja suatu bank ada beberapa aspek penilaian yang masih
dapat dilakukan melalui analisis laporan dalam tingkat kesehatan yang cukup baik.
keuangan. Dari laporan keuangan bank Santi (2015) meneliti tentang
dapat dilihat tingkat kesehatan bank. Bank perbandingan tingkat kesehatan Bank BNI
Indonesia memperbaiki metode penilaian Syariah dengan menggunakan metode
tingkat kesehatan bank dari metode CAMELS dan RGEC pada periode 2012-
CAMELS (Capital, Assets Quality, 2013. Metode CAMELS diukur dengan
Management, Earning, Liquidity, Sensitivity) menggunakan rasio CAR, NPA, ROA, ROE,
menjadi metode RGEC (Risk Profile, GCG NIM, BOPO, FDR. Metode RGEC diukur
(Good Corporate Governance), Earnings dengan menggunakan rasio NPF, LR, IRR,
dan Capital), karena metode RGEC DR, FACR, ROA, ROES, NIM, BOPO,
dianggap lebih komprehensif dalam CAR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Negara
menggunakan pendekatan berdasarkan Indonesia Syariah dengan menggunakan
Risiko. Perubahan metode penilaian tingkat metode CAMELS dan RGEC ini
kesehatan bank tersebut diatur dalam menunjukkan predikat kesehatan bank
Peraturan Bank Indonesia tersebut sesuai dengan standar yang telah
No.13/1/PBI/2011, tentang penilaian ditetapkan oleh Bank Indonesia.
kesehatan Bank Umum. Heidy (2014) meneliti tentang analisis
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), tingkat kesehatan bank dengan menggunakan
Tbk merupakan salah satu Bank Pemerintah pendekatan RGEC (Risk Profile, Good
yang berperan dalam menyediakan Corporate Governance, Earnings, Capital)
pelayanan dan jasa perbankan bagi seluruh pada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk pada
lapisan masyarakat. PT Bank Rakyat periode 2011-2013. Faktor risk profile dinilai
Indonesia (Persero), Tbk masih diperlukan melalui NPL, IRR, LDR, LAR, CR, faktor
kebaruan penelitian terhadap tingkat Good Corporate Governance diterapkan
kesehatan bank pada periode 2011-2014 dengan sangat baik, faktor earning atau
karena PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk rentabilitas penilaiannya terdiri dari ROA
tergolong bank yang berprestasi tinggi. dan NIM, capital diukur dengan
Beberapa penelitian yang menjadi menggunakan rasio CAR.
pendukung dalam melakukan penelitian Nur Artyka (2015) meneliti tentang
ulang terhadap tingkat kesehatan bank penilaian tingkat kesehatan bank dengan
dengan menggunakan metode RGEC RGEC pada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk
diantaranya penelitian dari Novanda (2015) pada periode 2011-2013. Risk profile
meneliti tingkat kesehatan bank dengan mencakup rasio NPL dan LDR, faktor good
menggunakan metode RGEC pada PT. Bank corporate governance diterapkan dengan
Mandiri, Tbk Periode 2011-2013. Risk baik, aspek earning mencakup rasio ROA
Profile pada aspek risiko kredit diukur
2
dan NIM, aspek capital yang mencakup Indonesia dan dipublikasikan setiap
rasio CAR. bulan.
Berdasarkan permasalahan yang telah 4. Laporan keuangan konsolidasi
diuraikan sebelumnya, maka tujuan yang Laporan keuangan konsolidasi adalah
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang dimiliki oleh
untuk mengetahui tingkat kesehatan PT bank yang merupakan bagian dari suatu
Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk pada kelompok usaha dan atau memiliki anak
periode 2011-2014 berdasarkan peringkat perusahaan, yang disusun berdasarkan
komposit dengan menggunakan metode Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
RGEC (Risk Profile, Good Corporate yang berlaku serta menyampaikan
Governance, Earning, Capital). laporan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bank Indonesia.
TINJAUAN PUSTAKA Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan
Pengertian Bank Bank
Menurut Undang-Undang RI Nomor Kategori Peringkat Komposit Tingkat
10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 Kesehatan Bank yang ditetapkan
yang ditulis oleh Kasmir (2014:24) tentang berdasarkan analisis secara komprehensif
Perbankan, yang dimaksud dengan BANK dan terstruktur telah dijelaskan dalam Surat
adalah badan usaha yang menghimpun dana Edaran Bank Indonesia
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan No.13/24/DNDP/2011 sebagai berikut:
menyalurkannya kepada masyarakat dalam 1. Peringkat Komposit 1 (PK-1),
bentuk dan atau bentuk-bentuk lainnya mencerminkan kondisi bank yang secara
dalam rangka meningkatkan taraf hidup umum sangat sehat.
rakyat banyak. 2. Peringkat Komposit 2 (PK-2),
Jenis-jenis Laporan Keuangan Bank mencerminkan kondisi bank yang secara
Siamat (2005 : 368) mengemukakan, umum sehat.
berdasarkan Peraturan BI Nomor 3. Peringkat Komposit 3 (PK-3),
3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mencerminkan kondisi bank yang secara
dalam rangka peningkatan transparansi umum cukup sehat.
kondisi keuangan, bank wajib menyusun dan 4. Peringkat Komposit 4 (PK-4),
menyajikan laporan keuangan dengan bentuk mencerminkan kondisi bank yang secara
dan cakupan yang terdiri dari: umum kurang sehat.
1. Laporan tahunan 5. Peringkat Komposit 5 (PK-5),
Laporan tahunan adalah laporan lengkap mencerminkan kondisi bank yang secara
mengenai kinerja suatu bank dalam umum tidak sehat.
kurun waktu satu tahun. Metode RGEC
2. Laporan keuangan publikasi triwulanan 1. Risk Profile
Laporan keuangan publikasi triwulanan Menurut Keown et al. (2011:36) risiko
adalah laporan keuangan yang disusun merupakan prospek dari suatu hasil yang
berdasarkan standar akuntansi keuangan kurang menguntungkan dan risiko juga
yang berlaku dan dipublikasi setiap menggambarkan ketidakpastian akan
triwulan. sesuatu. Peraturan Bank Indonesia
3. Laporan publikasi bulanan No.13/1/PBI/2011 Pasal 7 ayat 1 faktor Risk
Laporan publikasi bulanan adalah Profile (Profil risiko) merupakan penilaian
laporan keuangan yang disusun terhadap risiko inheren dan kualitas
berdasarkan laporan bulanan bank umum penerapan manajemen risiko dalam aktivitas
yang disampaikan bank kepada Bank operasional bank. Kualitas penerapan
manajemen risiko dalam operasional bank
3
dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko yaitu METODE PENELITIAN
risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, Jenis Penelitian
risiko operasional, risiko hukum, risiko Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
strategis, risiko kepatuhan, risiko reputasi. deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Menurut
Penilaian faktor Risk Profile menggunakan Sugiyono (2008:220) penelitian kuantitatif,
indikator yaitu risiko kredit dengan rasio adalah penelitian dengan memperoleh data
Non Performing Loan (NPL), risiko pasar yang berbentuk angka atau data kualitatif
dengan rasio Interest rate Risk (IRR), risiko yang diangkakan, sedangkan penelitian
likuiditas dengan rasio Loan to Deposit Ratio kualitatif adalah data yang berbentuk kata,
(LDR), Loan to Asset Ratio (LAR) dan Cash skema, dan gambar.
Ratio (CR). Adapun pengukuran variable dalam
2. Good Corporate Governance penelitian ini adalah:
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia 1. Risk profile
No. 13/PBI/2011, pokok-pokok pelaksanaan Penilaian faktor Risk Profile
GCG diwujudkan dalam pelaksanaan tugas menggunakan indikator yaitu :
dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan a. Risiko kredit dengan rasio Non
Direksi; kelengkapan dan pelaksanaan tugas Performing Loan (NPL)
komite-komite; penanganan benturan NPL = Kredit bermasalah X 100%
kepentingan; penerapan fungsi kepatuhan, Total Kredit
auditor internal dan auditor eksternal; Sumber: Jumingan, (2011:245)
penerapan manajemen risiko dan sistem b. Risiko pasar dengan rasio Interest
pengendalian intern; penyediaan dana rate Risk (IRR)
kepada pihak terkait dan penyediaan dana IRR = RSA X 100%
besar; transparasi kondisi keuangan dan non RSL
keuangan serta rencana strategis bank. Sumber: SE BI 13/24/DPNP/2011
3. Earning c. Risiko likuiditas dengan rasio Loan
Pada aspek rentabilitas ini yang dilihat to Deposit Ratio (LDR), Loan to
adalah kemampuan bank dalam Asset Ratio (LAR) dan Cash Ratio
meningkatkan laba dan efisiensi usaha yang (CR).
dicapai. Bank yang sehat adalah bank yang LDR = Total Kredit X 100%
diukur secara rentabilitas yang terus Dana Pihak Ketiga
Sumber: SE BI 13/24/DPNP/2011
meningkat. Penilaian terhadap faktor
rentabilitas ini dinilai dengan menggunakan
LAR = Total Kredit X 100%
dua rasio, yaitu Return on Asset (ROA) dan
Total Aset
Net Interest Margin (NIM). Sumber: Jumingan, (2011:244).
4. Capital
Pengukuran faktor permodalan ini CR = Alat-alat likuid X 100%
menggunakan rasio CAR, yaitu rasio yang Dana Pihak Ketiga
memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva Sumber: SE BI No.6/23/DPNP/2004.
bank mengandung risiko (kredit, penyertaan, 2. Good Corporate Governance
surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut Penilaian faktor GCG dengan
dibiayai dari dana modal sendiri baik menganalisis laporan GCG berdasarkan
disamping memperoleh dana-dana dari Peraturan Bank Indonesia No.
sumber-sumber di luar bank, seperti dana 13/PBI/2011 yang terdiri dari 11 aspek
masyarakat, pinjaman, dan lain-lain (Kasmir, penilaian.
2009:198). 3. Earning
Penilaian terhadap faktor rentabilitas ini
dinilai dengan menggunakan dua rasio,
4
yaitu Return on Asset (ROA) dan Net dapat dihitung dengan rumus sebagai
Interest Margin (NIM). berikut:
ROA = Laba setelah pajak X 100% NPL = Kredit Bermasalah X 100 %
Rata-rata total asset Total Kredit
Sumber: SE BI 13/24/DPNP/2011 = 6.240 X 100 %
269.454
NIM =Pendapatan bunga bersih X 100% = 2,31 %
Rata-rata aktiva produktif Perhitungan risiko kredit dengan
Sumber: SE BI 13/24/DPNP/2011 rasio NPL pada PT. BRI (Persero),
4. Capital Tbk tahun 2012 dapat dihitung
Pengukuran factor permodalan ini dengan rumus sebagai berikut:
menggunakan rasio CAR. NPL = Kredit Bermasalah X 100 %
CAR = Modal X 100% Total Kredit
ATMR = 5.107 X 100 %
Sumber: Taswan (2010:540)
336.081
Langkah-langkah dalam melakukan analisis
= 1,52 %
tingkat kesehatan bank adalah:
Perhitungan risiko kredit dengan
1. Menghitung laporan keuangan tahunan
rasio NPL pada PT. BRI (Persero),
dengan rasio keuangan berdasarkan
Tbk tahun 2013 dapat dihitung
metode RGEC.
dengan rumus sebagai berikut:
2. Menganalisis hasil penilaian rasio
NPL = Kredit Bermasalah X 100 %
dengan metode RGEC pada masing-
Total Kredit
masing faktor.
= 6.788 X 100 %
3. Menetapkan peringkat komposit bank
419.144
secara keseluruhan.
= 1,62 %
4. Mengambil kesimpulan dari hasil
Perhitungan risiko kredit dengan
analisis.
rasio NPL pada PT. BRI (Persero),
Tbk tahun 2014 dapat dihitung
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan rumus sebagai berikut:
Analisis Hasil Penelitian
NPL = Kredit Bermasalah X 100 %
1. Risk profile
Total Kredit
a. Risiko kredit
= 8.529 X 100 %
Tabel 1. Perhitungan Kredit
479.277
Bermasalah PT. BRI (Persero), Tbk
= 1,78 %
tahun 2011-2014 (dalam miliar)
b. Risiko Pasar
Periode Total Total
Perhitungan risiko pasar dengan rasio
Kredit Kredit
IRR pada PT. BRI (Persero), Tbk
Bermasalah Disalurkan
tahun 2011 dapat dihitung dengan
2011 6.240 269.454 rumus sebagai berikut:
2012 5.107 336.081 IRR = RSA X 100 %
2013 6.788 419.144 RSL
2014 8.529 479.211 = 417.758 X100 %
Sumber: Data diolah dari Laporan Keuangan
Tahunan PT. BRI (PERSERO), Tbk tahun
403.077
2011-2014. = 103,64 %
Berdasarkan tabel 1, perhitungan Perhitungan risiko pasar dengan rasio
risiko kredit dengan rasio NPL pada IRR pada PT. BRI (Persero), Tbk
PT. BRI (Persero), Tbk tahun 2011 tahun 2012 dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
5
IRR = RSA X 100 % LDR = Total Kredit X 100%
RSL Dana Pihak Ketiga
= 489.950 X100 % = 419.144 X 100 %
468.618 504.282
= 104,55 % = 83,12 %
Perhitungan risiko pasar dengan rasio Perhitungan risiko likuiditas dengan
IRR pada PT. BRI (Persero), Tbk rasio LDR pada PT. BRI (Persero),
tahun 2013 dapat dihitung dengan Tbk tahun 2014 dapat dihitung
rumus sebagai berikut: dengan rumus sebagai berikut:
IRR = RSA X 100 % LDR = Total Kredit X 100%
RSL Dana Pihak Ketiga
= 552.922 X 100 % = 479.211 X 100 %
520.735 622.322
= 106,18 % = 77,00 %
Perhitungan risiko pasar dengan rasio Loan to Assets Ratio (LAR)
IRR pada PT. BRI (Persero), Tbk Tabel 2. Total Kredit dan Total Aset
tahun 2014 dapat dihitung dengan PT. BRI (Persero), Tbk tahun 2011-
rumus sebagai berikut: 2014 (dalam miliar)
IRR = RSA X 100 % Tahun Total Total Aset
RSL Kredit
= 680.023 X 100 % 2011 269.454 469.899
662.487 2012 336.081 551.337
= 102,65 % 2013 419.144 626.183
c. Risiko Likuditas 2014 479.211 801.955
Loan to Deposit Ratio (LDR) Sumber: Data diolah dari Laporan Keuangan
Perhitungan risiko likuiditas dengan Tahunan PT. BRI (PERSERO), Tbk tahun
rasio LDR pada PT. BRI (Persero), 2011-2014.
Tbk tahun 2011 dapat dihitung Berdasarkan tabel 2, perhitungan
dengan rumus sebagai berikut: risiko likuiditas dengan rasio LAR
LDR = Total Kredit X 100% pada PT. BRI (Persero), Tbk tahun
Dana Pihak Ketiga 2011 dapat dihitung dengan rumus
= 269.454 X 100 % sebagai berikut:
384.265 LAR = Total Kredit X 100 %
= 70,12 % Total Aset
Perhitungan risiko likuiditas dengan = 269.454 X 100 %
rasio LDR pada PT. BRI (Persero), 469.899
Tbk tahun 2012 dapat dihitung = 57,34 %
dengan rumus sebagai berikut: Perhitungan risiko likuiditas dengan
LDR = Total Kredit X 100% rasio LAR pada PT. BRI (Persero),
Dana Pihak Ketiga Tbk tahun 2012 dapat dihitung
= 336.081 X 100 % dengan rumus sebagai berikut:
450.166 LAR = Total Kredit X 100 %
= 74,66 % Total Aset
Perhitungan risiko likuiditas dengan = 336.081 X 100 %
rasio LDR pada PT. BRI (Persero), 551.337
Tbk tahun 2013 dapat dihitung = 60,96 %
dengan rumus sebagai berikut: Perhitungan risiko likuiditas dengan
rasio LAR pada PT. BRI (Persero),

6
Tbk tahun 2013 dapat dihitung CR = Alat-alat likuid X 100%
dengan rumus sebagai berikut: Dana Pihak Ketiga
LAR = Total Kredit X 100 % = 84.233 X 100 %
Total Aset 622.322
= 419.144 X 100 % = 13,53 %
626.183 2. Good Corporate Governance
= 66,94 % Tabel 3. Ringkasan Penilaian GCG PT.
Perhitungan risiko likuiditas dengan Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
rasio LAR pada PT. BRI (Persero), pada tahun 2011-2014.
Tbk tahun 2014 dapat dihitung Tahun Nilai Kriteria Peringkat
dengan rumus sebagai berikut: Rasio Nilai Komposit
LAR = Total Kredit X 100 % GCG
Total Aset 2011 1,30% Sangat 1
= 479.211 X 100 % baik
801.955 2012 1,31% Sangat 1
= 59,75 % baik
Cash Ratio (CR) 2013 1,31% Sangat 1
perhitungan risiko likuiditas baik
dengan rasio CR pada tahun 2014 1,31% Sangat 1
2011 dapat dihitung dengan baik
rumus sebagai berikut: Sumber: PBI No.13/1/PBI/2011.
CR = Alat-alat likuid X 100%
Dana Pihak Ketiga 3. Earning
= 49.098 X 100 % a. Return On Asset (ROA)
384.265 Perhitungan earning dengan rasio
= 12,78 % ROA pada PT. BRI (PERSERO),
Perhitungan risiko likuiditas Tbk tahun 2011 dapat dihitung
dengan rasio CR pada tahun dengan rumus sebagai berikut:
2012 dapat dihitung dengan ROA = Laba setelah pajak X 100%
rumus sebagai berikut: Rata-rata total asset
CR = Alat-alat likuid X 100% = 15.088 X 100 %
Dana Pihak Ketiga 437.092,5
= 61.261 X 100 % = 3,45 %
450.166 Perhitungan earning dengan rasio
= 13,60 % ROA pada PT. BRI (PERSERO),
Perhitungan risiko likuiditas Tbk tahun 2012 dapat dihitung
dengan rasio CR pada tahun dengan rumus sebagai berikut:
2013 dapat dihitung dengan ROA = Laba setelah pajak X 100%
rumus sebagai berikut: Rata-rata total asset
CR = Alat-alat likuid X 100% = 18.687 X 100 %
Dana Pihak Ketiga 510.618
= 69.324 X 100 % = 3,66 %
504.282 Perhitungan earning dengan rasio
= 13,75 % ROA pada PT. BRI (PERSERO),
Perhitungan risiko likuiditas Tbk tahun 2013 dapat dihitung
dengan rasio CR pada tahun dengan rumus sebagai berikut:
2014 dapat dihitung dengan ROA = Laba setelah pajak X 100%
rumus sebagai berikut: Rata-rata total asset
7
= 21.354 X 100 % 4. Capital
588.760 Perhitungan capital dengan rasio CAR
= 3,63 % pada tahun 2011 dapat dihitung dengan
Perhitungan earning dengan rasio rumus sebagai berikut:
ROA pada PT. BRI (PERSERO), CAR = Modal X 100%
Tbk tahun 2014 dapat dihitung (ATMR)
dengan rumus sebagai berikut: = 41.816 X 100 %
ROA = Laba setelah pajak X 100% 279.668
Rata-rata total asset = 14,95%
= 24.254 X 100 % Perhitungan capital dengan rasio CAR
714.069 pada tahun 2012 dapat dihitung dengan
= 3,40 % rumus sebagai berikut:
b. Net Interest Margin (NIM) CAR = Modal X 100%
Perhitungan earning dengan rasio (ATMR)
NIM pada PT. BRI (Persero), Tbk = 55.134 X 100 %
tahun 2011 dapat dihitung dengan 346.873
rumus sebagai berikut: = 15,89 %
NIM = Pendapatan bunga bersih X 100% Perhitungan capital dengan rasio CAR
Rata-rata aktiva produktif pada tahun 2013 dapat dihitung dengan
= 34.427 X 100 % rumus sebagai berikut:
406.171,5 CAR = Modal X 100%
= 8,47 % (ATMR)
Perhitungan earning dengan rasio = 69.472 X 100 %
NIM pada PT. BRI (Persero), Tbk 443.131
tahun 2012 dapat dihitung dengan = 15,68 %
rumus sebagai berikut: Perhitungan capital dengan rasio CAR
NIM = Pendapatan bunga bersih X 100%
Rata-rata aktiva produktif
pada tahun 2014 dapat dihitung dengan
= 36.483 X 100 % rumus sebagai berikut:
465,484,5 CAR = Modal X 100%
= 7,84 % (ATMR)
Perhitungan earning dengan rasio = 85.707 X 100 %
NIM pada PT. BRI (Persero), Tbk 497.147
tahun 2013 dapat dihitung dengan = 17,24 %
rumus sebagai berikut: Pembahasan
NIM = Pendapatan bunga bersih X 100% 1. Risk Profile
Rata-rata aktiva produktif Risk profile yang dinilai dengan
= 44.106 X 100 % menggunakan rasio NPL, IRR, LDR,
533.794 LAR, CR secara umum menunjukkan
= 8,26 % bahwa bank dalam kondisi sangat sehat
Perhitungan earning dengan rasio karena nilai NPL, LDR, LAR yang
NIM pada PT. BRI (Persero), Tbk ditentukan oleh BI sudah tercapai oleh
tahun 2014 dapat dihitung dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
rumus sebagai berikut: Tbk serta rasio IRR dan CR mengalami
NIM = Pendapatan bunga bersih X 100% peningkatan setiap tahunnya. Hal ini
Rata-rata aktiva produktif dikarenakan PT. Bank Rakyat Indonesia
= 51.442 X 100 % (Persero), Tbk selalu melakukan
648.320 peningkatan kualitas pengelolaan yang
= 7,93 % baik setiap tahunnya terhadap jumlah
8
penyaluran kredit, kredit bermasalah, risiko yang dihadapi dalam menjalankan
dana pihak ketiga, dan asset lainnya yang kegiatan bisnisnya.
dimiliki sehingga PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk tetap dipercaya KESIMPULAN DAN SARAN
oleh masyarakat untuk menghimpun Kesimpulan
dana sehingga laba yang diperoleh juga Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
semakin besar. mengenai tingkat kesehatan PT. Bank
2. Good Corporate Governance Rakyat Indonesia (Persero), Tbk pada tahun
Tata kelola perusahan dari tahun ke 2011 sampai tahun 2014 yang diukur dengan
tahun menunjukkan kondisi sangat sehat. menggunakan metode RGEC (Risk Profile,
Hal ini dikarenakan PT. Bank Rakyat Good Corporate Governance, Earning,
Indonesia (Persero), Tbk memiliki Capital) secara keseluruhan merupakan bank
komitmen untuk menerapkan GCG yang dapat dikatakan sehat, pernyataan
secara konsisten dan berkelanjutan dalam tersebut didukung oleh beberapa data sebagai
memperbaiki kualitas penerapan GCG berikut:
dengan menyiapkan berbagai program 1. Risk profile (Risiko profil)
peningkatan kualitas penerapan GCG Faktor risk profile yang penilaiannya
untuk masa mendatang sehingga PT. menggunakan rasio NPL, IRR, LDR,
Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk LAR, dan CR, PT. Bank Rakyat
mendapatkan apresiasi dan pengakuan Indonesia (Persero), Tbk selama tahun
public atas implementasi GCG. 2011 sampai tahun 2014 menunjukkan
3. Earning bahwa bank berada pada peringkat
Earning untuk mengukur efektivitas komposit 1 dengan kriteria nilai sangat
bank dalam memperoleh laba dinilai sehat. Pengelolaan seluruh risiko telah
dengan menggunakan rasio ROA dan dilakukan dengan baik.
NIM dalam hasil penelitian menunjukkan 2. Good Corporate Governance (Tata
kondisi sangat sehat karena nilai ROA Kelola Perusahaan)
dan NIM tetap dalam peringkat komposit Berdasarkan penilaian Good Corporate
terbaik yang ditentukan oleh BI. Hal ini Governance PT. Bank Rakyat Indonesia
dikarenakan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk selama tahun 2011 sampai
(Persero), Tbk mampu menyeimbangkan tahun 2014 telah melaksanakan penilaian
penggunaan asset yang semakin tata kelola perusahaan dengan sangat
bertambah dengan perolehan labanya, baik sehingga penilaian self assessment
sehingga besar kemungkinan dengan berada pada peringkat komposit 1
rentabilitas yang tinggi, PT. Bank Rakyat dengan kriteria nilai sangat sehat. Good
Indonesia (Persero), Tbk mampu Corporate Governance pada PT. Bank
mengantisipasi potensi kerugian. Rakyat Indonesia (Persero), Tbk telah
4. Capital dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Capital yang dinilai dengan serta berjalan sangat efektif dan efisien
menggunakan rasio CAR menunjukkan dan tidak pernah melanggar peraturan.
bahwa bank dalam kondisi sangat sehat 3. Earning (Rentabilitas)
karena berada dalam peringkat komposit Faktor earning yang penilaiannya
terbaik yang ditentukan oleh BI. Hal ini menggunakan rasio ROA dan NIM
terjadi karena PT. Bank Rakyat dalam hasil penelitian PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk selalu Indonesia (Persero), Tbk selama tahun
memelihara modal pada tingkat yang 2011 sampai tahun 2014 menunjukkan
memadai dan mampu mengatasi seluruh kondisi sangat sehat karena nilai ROA

9
dan NIM tetap dalam peringkat komposit Jumingan, S.E, M.M, M.Si. 2011. Analisis
1. Laporan Keuangan. PT. Bumi
4. Capital (Permodalan) Aksara, Jakarta.
Berdasarkan faktor capital yang Kasmir. 2014, Bank Dan Lembaga
penilaiannya menggunakan rasio CAR Keuangan Lainnya, Raja Grafindo
(Capital Adequacy Ratio), PT. Bank Persada, Jakarta.
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk selama Keown, et al, 2011. Dasar-dasar Manajemen
tahun 2011 sampai tahun 2014 berada Keuangan. Buku Kedua, Edisi
pada peringkat komposit 1 dengan Pertama, Alih Bahasa Chaerul
kriteria nilai sangat sehat. Djakman dan Sulistryatini, Salemba
Saran Empat, Jakarta.
Saran yang dapat diberikan terkait dengan Novanda Anggra Pratiwi, 2015. Analisis
penelitian yang telah dilakukan adalah Tingkat Kesehatan Bank Dengan
sebagai berikut: Menggunakan Pendekatan RGEC
1. Disamping mempertahankan predikat (Risk Profile, Good Corporate
yang baik, PT. Bank Rakyat Indonesia Governance, Earnings, Capital) Studi
(Persero), Tbk perlu mengembangkan pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode
usahanya melalui pengembangan produk 2011-2013. Skripsi Fakultas Ekonomi
dan jasa baru yang memberikan dan Bisnis Universitas Brawijaya.
keuntungan lebih terhadap semua pihak, Nur Artyka, 2015. Penilaian Kesehatan Bank
baik bagi masyarakat maupun bagi bank Dengan Metode RGEC pada PT.
itu sendiri. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
2. Analisis terhadap beberapa rasio tidak Tbk Periode 2011-2013. Skripsi
semua rasio mengalami peningkatan. Hal Fakultas Ekonomi Universitas
ini perlu menjadi suatu perhatian bank, Negeri Yogyakarta.
agar rasio-rasio yang belum mengalami Peraturan Bank Indonesia Nomor
peningkatan setiap tahunnya tersebut 13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari
dapat terkelola dengan baik sehingga 2011, (Online),
dapat mengalami peningkatan yang ((http://www.bi.go.id) diakses 15
siginifikan setiap tahunnya. Desember 2015).
3. Bagi penelitian berikutnya diharapkan Santi Budi Utami, 2015. Perbandingan
menggunakan peraturan terbaru dan Analisis CAMELS dan RGEC Dalam
menambah rasio-rasio lain yang dapat Menilai Tingkat Kesehatan Bank
menunjang penelitian, karena peneliti Pada Unit Usaha Syariah Milik
menyadari penelitian ini masih jauh dari Pemerintah Studi kasus PT. Bank
kesempurnaan. Negara Indonesia, Tbk tahun 2012-
2013. Skripsi Fakultas Ekonomi
DAFTAR PUSTAKA Universitas Negeri Yogyakarta.
Heidy Arrvida Lasta, 2014. Analisis tingkat Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
kesehatan bank dengan menggunakan 13/24/DPNP/2011. (Online),
pendekatan RGEC (Risk Profile, Good ((http://www.bi.go.id) diakses 15
Corporate Governance, Earnings, Desember 2015).
Capital) Studi pada PT. Bank Rakyat Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga
Indonesia (Persero), Tbk Periode 2011- Keuangan, Kebijakan Moneter dan
2013. Skripsi Fakultas Ilmu Administrasi Perbankan. Edisi Kelima, FEUI,
Universitas Brawijaya. Jakarta.
Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
10
Taswan. 2010. Manajemen Perbankan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN

11

Anda mungkin juga menyukai