1. Critical to quality
2. Critical to delivery
3. Critical to cost.
Daintara ketiganya, tidak ada keutuhan yang sama pentingnya bagi customer
KANO MODEL
Kano Model atau diagram Kano ditemukan oleh Profesor Noriyaki Kano dari Tokyo University
Of Science. Profesor Kano membuat suatu teori yang luar biasa mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap yang diberikan oleh suatu produk atau jasa. Teori
ini di kenal dengan nama Kano Model atau Digaram Kano. Kano Model atau Diagram Kano
adalah sebuah diagram yang membagi spesifikasi dari produk yang diberikan kepada pelanggan
menjadi tiga jenis,yaitu:
Ini adalah hal-hal yang harus ada dalam satu produk. Ia wajib ada. tetapi keberadaannya tidak
akan meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelanggan akan bersikap biasa saja. Jika ia tidak ada,
maka siap-siaplah Anda akan di komplain oleh pelanggan. Dalam Kano Model ia digambarkan
sebagai kurva yang letaknya ada di bagian paling bawah. Ia merupakan suatu atribut, fungsi, atau
fitur dasar yang wajib ada pada suatu produk/layanan.
Ketiadaan faktor-faktor ini dapat mengakibatkan ketidakpuasan pelanggan, komplain, bahkan
kehilangan pelanggan. Namun, jika kebutuhan ini terpenuhi, pelanggan akan bersikap netral saja.
Jadi, ini bukan merupakan opsi bagi pemberi layanan, melainkan memang seharusnya ada.
Contoh: Roda pada mobil, Internal hardisk pada laptop, Charger pada HP.
Performance (satisfier)
Ini adalah faktor-faktor yang juga dikenal dengan istilah more is better, lebih banyak lebih baik.
Jika kita gagal memenuhinya, maka pelanggan akan kecewa. Jika kita bisa memenuhinya, maka
pelanggan akan biasa-biasa saja. Namun, jika kita melebihkannya, pelanggan akan senang.
Semakin baik kinerja dari atribut ini, maka tingkat kepuasan pelanggan juga semakin tinggi.
Sebaliknya, kinerja yang buruk dari atribut ini juga dapat menurunkan kepuasan pelanggan.
Contoh: saat membaca brosur dijanjikan laptop yang di beli prosesornya i5, tapi tenyata begitu
barang diterima i3. Namun, bila ternyata laptop yang dibeli mempunyai prosesor i7, maka
pelanggan akan sangat puas.
Delighter lebih bersifat untuk memuaskan pelanggan. Jika kita tidak memberikannya, pelanggan
tidak akan kecewa, namun jika kita memberikan spesifikasi ini, pelanggan akan sangat
puas.Contoh: Pemberian high end portable sound system saat membeli laptop akan membuat
pelanggan sangat puas. Perlu dicatat bahwa hal ini akan bergeser seiring dengan berjalannya
waktu dan tingkat persaingan. Hari ini Delighter, bisa jadi esok menjadi Performance dan bisa
jadi tahun berikutnya menjadi Must be. Contoh: webcam pada laptop
Gunakan metode Brainstorming untuk menemukan semua alternatif fitur dan atribut produk /
jasa dan semua hal bisa dilakukan untuk menyenangkan pelanggan.
Klasifikasikan hasil nomor 1 diatas ke dalam 4 kategori yaitu: Must Be, Performance, Delighter
dan Not Relevant.
Pastikan produk/jasa Anda mempunyai semua hal Must be. Bila perlu dan mungkin, pindahkan
beberapa atribut Performance ke dalam Must Be. Karena jika ini tidak ada, percuma Anda naik
ke level yang lebih tinggi karena pelanggan akan komplain.
Telitilah delighters. Apakah Anda bisa membuat itu semua? Jika mungkin, hilangkan sebagian
Performance Atribute untuk meningkatkan delighter
Pilihlah Performance sesuai dengan target pasar Anda. Pastikan mereka mendapatkan harga yang
sesuai namun Anda tetap mendapatkan profit margin yang bagus.
Yang perlu diperhatikan adalah adannya short term goal dan long term goal
2. The system is continually evaluated and modified to meet the changing customer needs
QUALITY OF IMPROVEMENT
Reducing both variability of a process and the production of nonconforming items should be
ongoing because quality improvement is a never ending process
It relates to the detection and elimination of common causes (inherent to the system)
It improves to the rate of return or profitability by increased productivity and by cost reduction.
Penerapan ABC sistem akan relevan bila biaya overhead pabrik merupakan biaya yang
paling dominan dan multiproduk. Dalam merancang ABC sistem, aktivitas untuk membuat dan
menjual produk digolonhkan dalam 4 kelompok, yaitu:
a. Facility sustaining activity cost ----- biaya yang berkaitan dengan aktivitas
mempertahankan kapasitas yang dimiliki perusahaan. Misal biaya depresiasi, biaya
asuransi, biaya gaji pegawai kunci
b. Product sustaining activity cost ----- biaya yang berkaitan dengan aktivitas penelitian
dan pengembangan produk dan biaya untuk mempertahankan produk untuk tetap dapat
dipasarkan. Misal biaya pengujian produk, biaya desain produk
c. Bacth activity cost ----- biaya yang berkaitan dengan jumlah bacth produk yang
diproduksi. Misal biaya setup mesin.
d. Unit level activity cost ---- biaya yang berkaitan dengan besar kecilnya jumlah unit
produk yang dihasilkan. Misal biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
Langkah-langkah ABC sistem:
a. Tahap pertama pengelompokan biaya overhead ke dalam kelompok biaya yang homogen.
Kelompok biaya homogen merupakan kumpulan overhead yang variasinya dapat
dijelaskan oleh satu faktor penyebab (cost driver). Untuk menentukan mana kelompok
biaya yang homogen, dapat melihat biaya yang mempunyai rasio konsumsi sama untuk
seluruh produk.
b. Tahap kedua alokasi biaya overhead pabrik: