Anda di halaman 1dari 35

BIOTEKNOLOGI DALAM MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM

UNTUK KEPENTINGAN KESEHATAN

(Tugas Makalah Aplikasi Bioteknologi)

Damayanti

Nina Febriantina

Nina Tria Rossa

Novianti Diah Anggraeni

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik Universitas Lampung

Bandar Lampung

2011

I. PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Bioteknologi, sebuah perjalanan panjang kegiatan dan inovasi manusia yang


selama berabad-abad, bahkan milenia, memanfaatkan mikroorganisme melalui
proses fermentasi untuk membuat produk keperluan sehari-hari seperti roti,
keju, bir dan anggur. Pemanfaatan bioteknologi kala itu masih sangat
konvensional dan dikategorikan sebagai bioteknologi tradisional. Diawal abad
20, Fleming menemukan antibiotik penisilin, dan di tahun 1982, obat berbasis
rekombinasi DNA pertama diciptakan yaitu insulin manusia yang diproduksi
dengan memanfaatkan bakteri tanah,E-coli . Dipenghujung abad 20, merebak
produk bioteknologi maju seperti tanaman transgenik, gene chips dan kloning
mamalia. Proses pengembangan produk berbasis rekombinan DNA ini
dikategorikan sebagai bioteknologi moderen. Tidak pelak lagi, beberapa dekade
mendatang akan diwarnai temuan-temuan yang menakjubkan melalui kemajuan
bioteknologi.

Apabila akhir abad ke 20 merupakan era teknologi informasi yang telah


mampu merubah tata kehidupan manusia dari pola konvensional menjadi serba
otomatis diikuti dengan tumbuh pesatnya industri berbasis komputer, maka awal
abad 21 ini adalah eranya bioteknologi. Bioteknologi bak mesin ajaib, yang
mampu melakukan berbagai proses penting dalam dunia industri di beberapa
bidang antara lain bidang kesehatan, pangan, pertanian, industri lainnya serta
lingkungan. Dibidang kesehatan, penerapan bioteknologi telah menghasilkan
produk-produk penting seperti antibiotik, vaksin, hormon, kit diagnostika dan
produk farmasi lainnya. Di bidang pertanian, penerapan bioteknologi mampu
meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian antara lain penciptaan
tanaman varietas unggul tahan hama, stres, dan kekeringan. Dengan penerapan
genomik, tanaman dirancang menjadi mesin produksi bagi komoditi penting
seperti obat, vaksin, vitamin, hormon, dan senyawa protein aktif lainnya melalui
teknologimolecular farming . Dibidang lingkungan, bioteknologi menciptakan
mikroba baru yang mampu mengurai limbah atau tumpahan minyak di laut, dan
mengurai kandungan logam berat dari tanah untuk keperluan penyuburan lahan.
Dari keseluruhan aplikasi bioteknologi tersebut, pemanfaatan dibidang
kesehatan adalah yang terbesar, yaitu sekitar 70-80%.

Pada pertengahan tahun 1970, ahli Bioteknologi menemukan teknologi


baru yang dikenal dengan antibodi klon tunggal. Prinsip antibodi klon
tunggal berbeda dengan antibody klon ganda. Kisah antibody klon tunggal
dimulai pada tahun 1974, ketika George Kohler dan Cecar Milstein dari
Medical Research Councils Laboratory of Molecular Biology di Cambridge,
Inggris, mengamati sesuatu yang kemudian menjadi masalah menonjol yang
belum terpecahkan dalam imunologi. Antibody adalah bagian dari
pertahanan tubuh terhadap benda asing yang ingin masuk ke dalam tubuh,
termasuk organisme penyebab penyakit.

Produksi antibody dikendalikan oleh gen, Kohler dan Milstein


mempunyai ide untuk menyatukan sel penghasil antibodi normal dengan sel
dari tumor yang mengkanker, yang disebut mieloma. Teknologi ini
menghasilkan sel hybrid yang selanjutnya dapat dikulturkan dan
menghasilkan klon. Semua hybrid klon yang sama menghasilkan molekul
antibodi yang sama pula, oleh karena itu disebut antibodi klon tunggal
(monoclonal antibody).

Perkembangan bioteknologi telah membawa manusia untuk dapat


mengobati penyakit keturunan atau penyakit yang disebabkan adanya
kelainan genetis, yaitu dengan memasukkan gen yang baik ke dalam
sumsum tulang belakang, dikenal dengan metode transfer gen.

Metode transfer gen yang sedang dikembangkan untuk mengobati


penyakit genetic manusia tersebut diatas adalah untuk memasukkan gen baru
ke dalam sel somatic saja. Gen tersebut tidak dapat diturunkan pada anak
jika tidak berada pada sel benih yang menghasilkan sperma dan sel telur.

B. Tujuan

Untuk menambah wawasan tentang aplikasi bioteknologi dalam bidang


kesehatan

II. PEMBAHASAN

Protein dan Gen dalam Penelitian Kesehatan

Protein Manusia

Makin mendalamnya pemahaman mengenai biokimia kehidupan,telah


membuka pemahaman baru tentang pentingnya peran protein dalam
fisiologi. Protein sebagai jenis molekul yang paling banyak terdapat
dalam tubuh makhluk hidup, merupakan pembangun utama unsur
struktural sel manusia. Protein struktural tersebut mencakup juga
kolagen yang terdapat dikulit dan jaringan pengikat, keratin dalam
rambut, dan miosin serta ktin dalam otot.

Protein juga berperan sebagai pengatur yang menentukan. Enzim


yang mengkatalisa semua reaksi biokimia dalam sel hidup adalah
protein. Selain itu, banyak molekul yang bertindak sebagai pengantar
sinyal pengaturan dari suatu sel, jaringan, atau organ ke lainnya adalah
protein. Hormon yang terdiri dari protein seperti insulin, glukagon,
dan hormon pertumbuhan.

Tugas protein yang lainnya adalah untuk komunikasi antar sel,


berbagai macam sitokon, sehingga sel sel sistem imun dapat
berkomunikasi satu sama lain. Molekul organik non protein adalah
hormon dan bahan kimia yang menyampaikan sinyal dari sel ke sel.
Bioteknologi dalam bidang kesehatan bertujuan untuk menganalisa
protein dan untuk memproduksi serta memanipulasinya.

Pembuatan klon gen dan kemajuan dalam biokimia protein

Setiap protein merupakan peralatan sintesa protein yang terdapat


dalam semua sel yang mampu mengubah urutan nukleotida gen
menjadi urutan asam amino protein berdasarkan kde genetik,sandi ini
dinyatakan oleh satu kodon yang terdiri dari tiga serangkai basa
nukleotida, yang letaknya berurutan dalam gen DNA. Satu kodon
yang berurutan setara dengan satu asam amino dalam protein.

Penemuan DNA rekombinan dan kemampuan untuk mengklon gen


telah mendorong ditemukannya metode baru agar ebih mudah
memecahkan masalah yang timbul. Metode baru DNA rekombinan
ialah seperti teknik mengisolasi dan menganalisa protein.
Metode berskala mikro memberi peluang untuk mendeteksi,
memurnikan dan menetapkan sebagian urutan asam amino protein.
Dengan mengetahui ciri biologis protein dan urutan asam amino maka
dapat dilakukan pembuatan klon gen. Gen yang telah dibuat klonnya
dapat digunakan untuk membuat protein dalam skala besar.

Menklon Gen

Membuat klon gen merupakan suatu teknologi untuk


mengidentifikasi, mengisolasi, dan membuat duplikat gen dari protein
tertentu, denga tujuan agar gen dapat dianalisa atau digunakan untuk
memproduksi protein dalam jumlah besar. Pada umunya pembuatan kon
gen terbagi atas tiga cara :
Seleksi protein atau aktivitas suatu protein yang diinginkan.

Mengidentifikasi sumber bahan genetis yang mengandung gen yang


diinginkan.

Menguji mutu gen atau produk yang dapat digunakan untuk mendeteksi
klon gen

Jika suatu protein terdapat dalam sel, jaringan, atau organisme,


maka penyandian gen untuk protein terdapat dalam DNA sel. Untuk
memudahkan dalam mengidentifikasi gen, maka para ilmuwan
membentuk perpustakaan gen yang berisi berbagai macam gen mikroba,
gen tumbuhan dan gen hewan. Untuk membuat bank klon gen yang
lengkap, pertama tama semua bahan genetik dari suatu sek atau
organisme dipotong potong menjadi beberapa fragmen dengan
menggunakan enzim pemotong ( enzim restriksi). Kemudian masing
masing fragmen disisipkan kedalam molekul DNA yang dapat
menggandakan ( mereplikasi) sendiri, yang disebut vektor. Vektor dapat
berupa plasmid atau virus DNA. Plasmid berupa DNA pendek dalam
sitoplasma bakteri. Penyisipan kedalam vektor menyebabkan
terbentuknya molekul DNA rekombinan. DNA rekombinan adalah DNA
dari berbagai sumber. Vektor yang berkembang biak didalam sel inang,
diseleksi dan diisolasi. Sel inang yang digunakan biasanya organisme
bersel tunggal, seperti bakteri Escherichia coli (E.coli) atau ragi. Klon
adalah sel inang uang ditumpangi satu vektor yang mengandung fragmen
DNA asing, kemudian ditumbuhkan sehingga setiap sel membentuk
koloni sendiri. Setiap koloni menjadi sumber fragmen DNA, yang didapat
dari sel induk koloni. Di dalam bank klon gen terdapat satu vektor yang
mengandung fragmen suatu DNA asing. Dalam kummpulan itu, sel inang
mengandung sebagian besar atau seluruh informasi genetis yang berasal
dari DNA sel asing.

Pemakaian teknologi DNA rekombinan memberi peluang untuk


memproduksi setiap gen makluk hidup dalam setiap lingkungan sel inang.

Mengidentifikasi Klon Gen yang Diinginkan

Ada tiga cara untuk mengidentifikasi gen :

1. Pengujian berdasarkan informasi urutan asaam amino protein yang di


sandi
2. Berdasarkan pengujian aktifitas biologis produk gen

3. Menggunakan antibodi khusus terhadap produk gen

Klon yang tpat dapat diidentifikasi dengan menggunakan PROBE. Probe


terdiri dari satu rantai pendek DNA dan memiliki urutan basa nukleotida
yang sesuai dengan urutan asam amino. Cara lain membuat klon ialah
jika protein yang disandi dihasilkan dalam sel yang diklon, maka ia dapat
dideteksi dengan menggunakan ujji antibodi khusus bagi protein yang
disandi atau dengan cara menguji aktifitas biologis protein itu dalam sel.

Pencirian dan pemanipulasian gen

Metode menentukan basa nukleotida untuk mengetahui ciri gen yang


diklon. Urutan basa suatu gen dapat digunakan untuk menetukan asam
amino protein.

Rekayasa genetika untuk memproduksi protein

Tujuan dari rekayasa genetika untuk memproduksi protein manusia dalam


sel bakteri, tumbuhan dan hewan dengan cara mencangkokan gen yang
telah diklon kedalam sel mahluk mahluk tersebut. Misalnya interferen
manusia, sejenis protein yang terbukti dapat digunakan sebagai anti
kanker dan anti virus. Bakteri yang paling umum digunakan untuk
memproduksi protein hasil rekombinan ialah bakteri E.coli. gen asing
biasanya disisipkan kedalam molekul DNA. bentuk cincin yang kecil
dalam sitoplasma bakteri disebut plasmid. Plasmid telah direkayasa untuk
menerima gen asing. Sebelum menyisipkan gen asing DNA plasmid
dipotong terlebih dahulu dengan menggunakan enzim restruksi. Dengan
menggunakan enzim ligase, maka kedua ujung gen aasing disambungkan
dengan kedua ujung patahan DNA plasmid. Produk rekombinan yang
telah berhasil dibuat meliputi insuli, hormon pertumbuhan manusia dan
interferon manusia.

Ragi (Saccharomyces cerevisiae) adalah mahluk hidup bersel tunggal


yang dapat digunakan untuk memproduksi protein. Keuntungan dari
penggunaan sel ragi adalah untuk mengubah rantai samping gula pada
protein.
Kemajuan dalam memahami penyakit

Manfaat terbesar bioteknologi adalah untuk memahami rincian fisiologi


dan penyakit manusia. Berdasarkan pengetahuan tentang protein kita
dapat mengetahui mekanisme molekular yang mendasari penyakit kanker
dan penyakit menular.

Kanker

Kanker merupakan penyakit yang kompleks. Sel kanker adalah sel


normal telah berubah sehingga berkembang biak secara tidak wajar. Sel
kanker tumbuh dan berdiferensiasi seperti sel yang berfungsi normal
tetapi pada tempat dan tingkat yang tidak wajar. Asal mula sel kanker
terjadi karena mutasi gen, sebelum menjadi sel kanker maka diawali oleh
tumbuhnya sel tumor pada suatu jaringan dan kemudian menyebar
kejaringan laindan berubah menjadi sel kanker. Terdapat beberapa virus
yang secara langsung maupun tidak langsung berperan dalam
pertumbuhan kanker manusia, contoh nya virus limfotropik sel T1, yang
menyebabkan leukemia dan limfoma dan virus papiloma yang
menyebabkan kanker serviks, virus hepatitis B yang berperan dalam
pertumbuhan kanker hati

Terdapat beberapa virus yang secara langsung maupun tidak langsung


berperan dalam pertumbuhan kanker manusia, contoh nya virus
limfotropik sel T1, yang menyebabkan leukemia dan limfoma dan virus
papiloma yang menyebabkan kanker serviks, virus hepatitis B yang
berperan dalam pertumbuhan kanker hati

Aids ( Acquired Immune Deficient Syndrome)


Penyakit ini pertama kali ditemukan di Amerika Serikat pada tahun 1981,
ditandai dengan timbul nya infeksi yang berlebihan atau munculnya
kanker. Penyebabnya diidentifikasi dengan turun nya sistem kekebalan
tubuh yang disebabkan oleh tidak adanya sel T, sel yang mempertahankan
reaksi imun. Penularan virus ini dapat melalui kontak seksual, darah dan
jarum suntik yang telah tercemar serta dapat ditularkan melalui garis
keturunan.

Antibodi Klon Tunggal

Antibodi klon tunggal lebih bersifat khusus dan dapat diperbanyak dan
dipakain untuk mendiagnonasa infeksi penyakit, seperti mendiagnosa
penyakit kanker. Anti bodi klon tunggal pun dapat digunakan untuk
mengobati penyakit dengan cara antibodi klon tunggal dapat menyusup
masuk dan membunuh sel kanker tanpa merusak sel normal. Antibodi
klon tunggal ditemukan pada tahun 1974 oleh George Kohler dan Cesar
Milstein. Antibodi adalah bagian dari pertahanan tubuh terhadap benda
asing yang ingin menyusup masuk kedalam tubuh termasuk organisme
penyebab penyakit. Antibodi juga semacam protein yang dapat mengenal
dan berikatan dengan bahan asing. Antigen berada pada permukaan benda
asing. Antibodi akan menyerang antigen yang masuk kedalam tubuh
dengan lebih dulu membentuk perikatan dengan antigen. Setelah terjadii
perikatan antara antubodi dengan antigen, maka antigen akan
dihancurkan. Antibodi terdiri dari campuran beragam klon ganda
poliklonal dari berbagai molekul antibodi.

Penggunaan antibodi klon tunggal


Digunakan untuk mengisolasi protein dan untuk mengidentifikasi
berbagai jenis sel yang berperan dalam reaksi imun. Sistem imun
mengandung sel B dan limfosit. Sel B berfungsi untuk menghasilkan
antibodi. Limfosit berfungsi untuk bertindak sebagai sel pembunuh yang
dapat menyerang sel asing, sebagai pengatur reaksi imun untuk mengatur
sel B yang menghasilkan antibodi.

Menekan Reaksi Imun

Antibodi klon tunggal dapat digunakan untuk mencegah penolakan


cangkok ginjal. Pengobatan dengan antibodi dapat menyelamatkan 90 %
ginjal pasien yang sedang dapat masa penolakan dengan cara menekan sel
T, tetepi antibodi klon tunggal juga memiliki efek samping seperti :
demam, menggigil, mual, muntah, sesak nafas dan sakit dada.

Diagnosa Infeksi Penyakit

Antibodi klon tunggal dapat digunakan untuk mendiagnosa kehamilan


kemudian diagnosa penyakit kelamin seperti gonorrhoea (kencing nanah).
Terdapat juga antibodi klon tunggal virus herpes 1 dan virus herves 2.

Antibodi Chimaera

Antibodi chimaera diperoleh dengan cara mencampurkan teknik antibodi


klon tunggal dengan teknik DNA rekombinan. Untuk membuat antibodi
chimaera, gen untuk rantai ringan dan rantai berat dibuat dengan teknik
DNA rekombinan. Uruntan gen yang menyandi diduplikasi dari jalur sel
hibridoma yang dapat membuat antibodi klon tunggal dengan ciri khas
yang diinginkan. Urutan yang di klon untuk rantai ringan tetap dan bagian
variabel disambungkan serta menggunakan cara yang sama untuk
membentuk rantai berat. Didalam sel protein dibuat dan molekul antibodi
terbentuk.

Sumber :Revolusi Bioteknologi, Jean L mark

Protein dan Gen Dalam Penelitian Kesehatan

Peran sentral dalam kehidupan sel dimainkan oleh protein (polipeptida) dan
DNA (gen).Selain peran tradisional protein sebagai enzim, protein memainkan
berbagai peran lain seperti membentuk sitoskeleton dan matriks antar sel,
reseptor, hormon, antibodi, faktor pertumbuhan,faktor transkripsi, dan berbagai
peran lain. Protein tertentu secara langsung maupun tak langsungmengatur
proliferasi dan diferensiasi sel, histogenesis, oranogenesis, bahkan ada protein
tertentuyang mengatur kematian sel (apoptosis).

Semua sifat yang dimiliki oleh organisme ditentukanoleh gen-gen yang


dimilikinya. Gen merupakan bagian-bagian dari urutan asam nukleat
yangterdapat pada DNA. Terdapat dua kategori gen, yaitu gen struktural dan
gen regulator. Gen-genstruktural mengkode urutan asam amino dalam protein,
seperti enzim, yang menentukankemampuan biokimia dari organisme pada
reaksi katabolisme dan anabolisme, atau berperansebagai komponen tetap pada
struktur sel. Gen-gen regulator berfungsi mengontrol tingkatekspresi gen
struktural, mengatur laju produksi protein produknya dan berhubungan
denganrespon terhadap signal intra dan ekstraselular. Karena sintesis protein
dikendalikan oleh gen,maka gen dapat dikatakan mengatur segala aspek
kehidupan sel atau organisme.
Di bidang kesehatan perkembangan biologi molekuler memberi dampak pada
hampir semua ilmu pre-klinik seperti: genetika, histologi, embriologi, fisiologi,
mikrobiologi,parasitologi, patologi, imunologi, dan farmakologi. Salah satu
bentuk peranan biologi molecular dalam bidang kesehatan adalah adanya terapi
molekular seperti pada pengobatan penyakit SCID(Severe Combained Immuno
Deficiency), penanggulangan penyakit keturunan seperti talasemia,fibrosis
kistik, hemfilia, dan penyakit kanker.
(//http:/aplitek/Peran-Biologi-Molekuler-Di-Bidang-Kesehatan.html)

Gen adalah sepotong DNA yang menyandikan rantai polipeptida dan RNA.
Tidak semua gen diekspresikan secara tepat dalam bentuk rantai polipeptida.
Beberapa gen menyandikan beberapa jenis RNA tranfer dan gen lain menyandi
berbagai jenis RNA ribosomal. Gen yang menyandi polipeptida dan RNA
dikenal sebagai gen struktural. Gen ini menentukan struktur beberapa produk
akhir gen,seperti suatu enzim atau RNA yang stabil. DNA juga mengandung
segmen atau urutan lain yang hanya menjalankan fungsi pengaturan (regulasi).
Beberapadiantara segmen pengatur menyusun isyarat yang menunjukkan awal
dan akhir gen struktural, yang lain berpartisipasi dalam memulai atau
mengakhiri proses
transkripsi gen struktural. Jadi kromosom mengandung gen struktural dan
urutan pengatur (Lehninger, 1994).
Semua gen harus diekspresikan agar berfungsi. Tahap pertama dalam ekspresi
adalah transkripsi gen menjadi untaian RNA yang komplementer. Untuk
beberapa gen yang mengkode molekul tRNA dan rRNA transkripsi itu sendiri
merupakan molekul yang penting secara fungsional.
Untuk gen-gen lain transkripsi ditranslasi menjadi molekul protein. Potongan
gen yang tidak terdapat pada transkripsi disebut intron. Disamping intron, lokasi
titik permulaan dan titik akhir transkripsi sangat penting diperhatikan.
Kebanyakan transkrip tidak hanya merupakan kopi gen tetapi juga daerah
nukleotid pada kedua sisinya. Signal atau isyarat menentukan permulaan dan
akhir proses transkrip. Signal terletak dalam urutan polinukleotid pendekyang
mengatur kerja enzim polimerase yang menstranskrip.
Gambar 1. Beberapa hal yang penting dalam ekspresi gen

Kebanyakan metode analisis transkrip didasarkan kepada hibridisasiantara


transkrip RNA dengan pragmen DNA yang rnengandung gen bersangkutan.
Pada hibridisasi asam nukleat, hibridisasi antara untai DNA komplernenter
dengan untai RNA terjadi sama cepatnya dengan hibridisasi antara molekul
DNA untaitunggal Hasil hibrid DNA-RNA dapat dianalisis dengan mikroskop
elektron atau
dengan nuklease yang spesifik.

Perkembangan dalam memahami penyakit

Dahulu banyak masalah penyakit yang tidak dipahami penyebab maupun cara
pengobatannya, sehingga cara yang ditempuh untuk mencegah maupun dalam
menyembuhkannya tidak tepat. Tetapi berkat perkembangan Biologi, khususnya
dalam cabang ilmu: anatomi dan fisiologi
manusia, mikrobiologi, virologi danpatologi, telah banyak membantu para
dokter dalam memahami penyebab gangguan tersebut. Dengan demikian para
dokter berhasil mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit yang sampai
saat ini sering menjadi masalah yang menakutkan manusia.
Berikut ini adalah contoh-contoh sumbangan pengetahuan yang telah diberikan
oleh Biologi beserta cabang-cabang ilmunya dalam dunia kesehatan dan atau
kedokteran.

a. Para penderita penyakit yang mengalami kerusakan pada salah satu organ
tubuhnya, kini telah mendapatkan jalan keluarnya yaitu melalui teknik
transplantasi (pencangkokan) organ. Transplantasi organ yang sudah
berhasil dilakukan oleh para dokter adalah pencangkokan ginjal, jantung,
sumsum tulang belakang maupun hati.

b. Teknik fertilasi invitro telah dapat diaplikasikan tidak hanya pada hewan
ternak, tetapi telah dapat dilakukan pada manusia. Teknik ini dapat
membantu pasangan suami istri yang sulit mendapatkan keturunan karena
suatu kelainan. Fertilasi ini tentunya berasal dari gamet pasangan yang
bersangkutan. Teknik karakterisasi dan pemisahan gamet sperma yang
membawa kromosom X dan Y (penentu jenis kelamin keturunan) juga
telah berhasil dilakukan. Teknik ini memungkinkan para pasangan suami
isteri mendapatkan keturunannya dengan jenis kelamin tertentu.

c. Mikrobiologi kedokteran telah berhasil mengidentifikasi beberapa jenis


mikroba yang menyebabkan penyakit pada manusia maupun hewan.
Dengan demikian, antibiotik untuk mikroba-mikroba tersebut dapat
dibuat.

d. Virologi pun telah memberikan sumbangannya pada dunia kedokteran,


dengan mendasari pengetahuan dalam usaha menciptakan vaksin-vaksin.
Misalnya pada kasus yang baru saja terjadi yaitu mengenai Virus Flu
Burung. Sebuah surat kabar memberitakan bahwa Virus Flu Burung atau
disebut jugaVirus Avian Influenza, yang hanya dapat diteruskan kepada
manusia melalui kontak yang sangat dekat, telah dapat ditemukan
vaksinnya oleh para pakar Imunologi dan Bioteknologi di Badan
Kesehatan Dunia (WHO). Caranya adalah dengan menggabungkan gen
Avian dengan gen flu pada manusia agar menjadi aman. Mereka
mengambil satu gen virus flu burung kemudian menggantikan gennya
tadi dengan gen flu manusia. Hasil dari kombinasi virus buatan ini
kemudian dipersiapkan sebagai basis untuk pembuatan vaksinnya.

Dalam industri obat-obatan, telah diketahui sifat-sifat bakteri Escherichia coli


yang ternyata dapat dibuat/disintesis menjadi insulin; insulin ini sangat berguna
bagi penderita penyakit Diabetes Melitus padamanusia.
Contoh perkembangan mikrobiologi dalam industri obat-obatan lainnya adalah
pada industri pembuatan antibiotik dan vaksin. Macam-macam antibiotik yang
sudah berhasil dibuat antara lain adalah: Penisilin (dibuat dari jamur
Penicillium), Sefalosporin (dihasilkan oleh jamur Cephalosporium), dan
Tetrasiklin (dihasilkan oleh jamur Streptomycin)

http://unik.kompasiana.com/2011/09/07/peranan-biologi-dalam-berbagai-
bidang/

Penyakit menular disebabkan oleh organisme parasit seperti virus, bakteri,


protista, jamur dan helmithes (cacing). Kontrol dan perawatan penyakit menular
memerlukan bukan hanya penelitian dan tindakan medis namun juga ekologis.

Menentukan sebuah organisme penyebab penyakit dan inangnya bila ada,


adalah masalah sistematika. Bila, seperti HIV, ia sebelumnya organisme yang
belum diketahui, sistematika filogenetik dapat memberi tahu kita apa kerabat
terdekatnya, yang segera memberi petunjuk pada asal usulnya, spesies inang
yang mungkin dan banyak karakteristik biologi yang mungkin, seperti modus
penularannya. Bila sebuah spesies baru protozoa penyebab malaria
(Plasmodium) ditemukan, misalnya, kita dapat meramalkan dengan yakin kalau
ia dibawa oleh nyamuk Anopheles, seperti spesies Plasmodium lainnya.

Begitu juga, menentukan pembawa penyakit lewat metode sistematika adalah


esensial. Kemajuan dalam pengendalian malaria di daerah Laut Tengah pernah
lambat hingga ditemukan kalau ada enam spesies nyamuk Anopheles yang
nyaris identik, berbeda hanya dalam habitat dan sejarah hidup, hanya dua yang
umumnya menularkan organisme malaria.

Metode genetika populasi tidak dapat dipisahkan untuk menemukan modus


reproduksi patogen dan pembawanya, begitu juga struktur populasi mereka
yaitu, ukuran dan tingkat pertukaran populasi lokal.

Sebagai contoh, dengan memakai penanda genetika ganda untuk


mempelajari Salmonella dan Neisseria meningitidis (penyebab penyakit
meningococcal), ahli genetika populasi telah menemukan kalau kedua bakteri
patogen ini bereproduksi umumnya aseksual, namun kadang mengirim gen
lewat rekombinasi, bahkan pada strain yang jauh kekerabatannya. Variasi
imunologis yang digunakan bakteriolog sejak lama digunakan untuk
menentukan strain bakteri ini tidak berkorelasi dengan baik pada hubungan
genetik yang diungkapkan oleh penanda genetik jamak, tidak pula dengan
variasi patogenisitas atau spesifisitas inang. Karenanya, prediksi sifat ini dalam
studi kesehatan umum akan membutuhkan penanda-penanda genetik jamak.
Begitu pula, metode-metode genetika populasi dapat memperkirakan tingkat
dan jarak pergerakan organisme pembawa penyakit, yang mempengaruhi
pergerakan organisme pembawa penyakit, yang mempengaruhi penularan
penyakit dan potensi pengendalian. Analisa molekul sebuah gen dalam sebuah
spesies nyamuk menunjukkan kalau gen ini baru saja menyebar di tiga benua,
bukti kemampuan penyebaran besar serangga ini.
Sluurp

Laju evolusi potensial pada populasi mikroorganisme alamiah, banyak yang


memiliki waktu kembang biak singkat dan populasi besar, memiliki implikasi
sangat penting. Satu, sebagai sebuah pelajaran evolusi yang harus dipelajari
jauh sebelum patogen menyebar (patogen yang bisa beradaptasi dengan seleksi
kuat yang konsisten) dengan menemukan obat-obatan terapinya terlebih dahulu.

Hambatan terhadap obat antimikroba telah berevolusi pada HIV,


bakteri tuberkulosis, protozoa malaria dan banyak organisme pembawa penyakit
lainnya, menyebabkan kontrol terapi yang sebelumnya efektif menjadi tidak
efektif. Banyak organisme ini, sungguh tahan terhadap obat, sebagian karena
gen hambatan antibiotik sering dikirimkan antar spesies bakteri. Evolusi
hambatan terhadap obat ini sangat meningkatkan biaya terapi, meningkatkan
gejala dan kematian, dan meningkatkan rasa takut kalau banyak penyakit
menular pada akhirnya akan sepenuhnya tidak dapat disembuhkan di masa
depan.

http://www.faktailmiah.com/2011/03/11/manfaat-teori-evolusi-bagi-kesehatan-
dan-kedokteran.html

Epidemiologi Dan Peranannya Dalam Pemecahan Masalah Kesehatan Di Masyarakat


Pengertian Epidemiologi
Pada mulanya epidemiologi diartikan sebagai studi tentang epidemi. Hal ini
menunjukkan bahwa epidemiologi dipandang hanya mempelajari penyakit-
penyakit menular saja. Namun dalam perkembangan selanjutnya epidemiologi
juga mempelajari penyakit-penyakit non infeksi, sehingga dewasa ini
epidemiologi dapat diartikan sebagai studi tentang penyebaran penyakit pada
manusia di dalamkontekslingkungannya.

Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata:


Epi : :permukaan,diatas,menimpa :
Demos : rakyat, masyarakat, populasi
Logos : ilmu tentang
Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan factor-faktor yang menentukan
keadaan yang berhubungan dengan kesehatan atau kejadian-kejadian pada
kelompok penduduk tertentu (Last, 1988, Beaglehole et.al, 1993).

Berdasarkan pengertian tersebut, ada 3 hal yang perlu digarisbawahi memahami


epidemiologi, yaitu: Distribusi, determinan, dan kelompok penduduk.

1. Distribusi
Bahwa epidemiologi mempelajari pola penyebaran, kecenderungan, dan
dampak penyakit terhadap kesehatan populasi.

2. Determinan
Bahwa epidemiologi mempelajari factor-faktor risiko dan factor etiologi
(kausa) penyakit.

3. Kelompok penduduk
Kelompok penduduk disini biasanya dibatasi menurut wilayah geografi,
misalnya: desa, kecamatan, kota, kabupaten, propinsi. Akan tetapi
populasi dapat juga dibatasi menurut yang lainnya. Misalnya: pasien-
pasien yang berada di rumah sakit.

Ruang Lingkup Epidemiologi

Di dalam batasan epidemiologi ini sekurang-kurangnya mencakup 3 elemen,


yakni:

a) Mencakup semua penyakit


Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi
maupun penyakit non infeksi, seperti kanker, penyakit kekurangan gizi
(malnutrisi), kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja, sakit jiwa
dan sebagainya. Bahkan di negara-negara maju, epidemiologi ini
mencakup juga kegiatan pelayanan kesehatan.

b) Populasi
Apabila kedokteran klinik berorientasi pada gambaran-gambaran dari
penyakit-penyakit individu maka epidemiologi ini memusatkan
perhatiannya pada distribusi penyakit pada populasi (masyarakat) atau
kelompok.

c) Pendekatan ekologi
Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada
keseluruhan lingkungan manusia baik lingkungan fisik, biologis, maupun
sosial. Hal inilah yang dimaksud pendekatan ekologis. Terjadinya
penyakit pada seseorang dikaji dari manusia dan total lingkungannya.

Penyebaran Penyakit
Di dalam epidemiologi biasanya timbul pertanyaan yang perlu direnungkan
yakni:

Siapa (who), siapakah yang menjadi sasaran penyebaran penyakit


itu atau orang yang terkena penyakit.

Di mana (where), di mana penyebaran atau terjadinya penyakit.

Kapan (when), kapan penyebaran atau terjadinya penyakit


tersebut.

Jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan ini adalah merupakan faktor-


faktor yang menentukan terjadinya suatu penyakit. Dengan perkataan lain
terjadinya atau penyebaran suatu penyakit ditentukan oleh 3 faktor utama yakni
orang, tempat dan waktu.

Kegunaan Epidemiologi

Epidemiologi perlu dipelajari bagi calon atau lulusan kesehatan masyarakat


karena mempunyai tujuan yang baik, yaitu:

1. Mempelajari sebab akibat suatu penyakit


Artinya bahwa epidemiologi tidak mengenal penyebab tunggal akan tetapi
banyak penyebab. Selain itu, penyebab semestinya mendahului akibat. Di dalam
masyarakat seringkali kita dikejutkan dengan berbagai penyakit yang seolah-
olah datang terlebih dahulu baru dicari penyebabnya. Padahal penyebab itu
telah ada terlebih dahulu sebelum adanya kasus. Hanya saja manusia terlambat
atau tidak tahu dalam mengenali penyebab.

2. Mempelajari perjalanan alamiah


Pada dasarnya epidemiologi sangat peduli dalam mempelajari perjalanan
alamiah penyakit, sehingga dapat diupayakan pencegahan sebelum tahap-tahap
dalam riwayat alamiah tersebut terjadi ke tahap yang lebih berat. Misalkan:
ketika seorang pekerja pabrik pemecah batu memasuki tahap pre pathogenesis
di luar tubuh (misalkan: selalu terpapar dengan sumber polusi udara dari
buangan pabrik), maka epidemiologi mengupayakan pencegahan terjadinya
penyakit dengan cara mengidentifikasi besarnya permasalahan, berbagai
penyebab utama, dan strategi-strategi yang tepat untuk pencegahan dan
pengendaliannya. Misalnya dengan adanya undang-undang perlindungan
kesehatan bagi pekerja, adanya program-program yang melindungi pekerja dari
kemungkinan terjadinya kasus (misalkan: kewajiban memakai APD).

3. Menguraikan status kesehatan kelompok penduduk


Dalam epideiologi dapat menguraikan status kesehatan penduduk melalui
penelitian epideiologi yang dilakukan. Misalkan : kelompok penduduk desa x
diketahui mempunyai faktor risiko terjadinya KLB Malaria setelah dilakukan
penelitian tentang perilaku mereka pasca terjadinya kasus malaria di desa
tersebut.

4. Mengevaluasi upaya kesehatan


Berbagai upaya kesehatan dapat dievaluasi dengan menggunakan berbagai
pengukuran epidemiologi. Misalkan: dengan Insidensi Rate (IR).
Sesudah program fogging dilaksanakan ternyata kasus demam berdarah (DB)
masih terjadi di desa X. hal ini menunjukkan bahwa program tersebut tidak
berhasil, sehingga harus dicari penyebab yang paling dominan dalam terjadinya
kasus DB

Peranan Epidemiologi

Peranan epidemiologi, khususnya dalam konteks program Kesehatan dan


Keluarga Berencana adalah sebagai tool (alat) dan sebagai metode atau
pendekatan. Epidemiologi sebagai alat diartikan bahwa dalam melihat suatu
masalah KB-Kes selalu mempertanyakan siapa yang terkena masalah, di mana
dan bagaimana penyebaran masalah, serta kapan penyebaran masalah tersebut
terjadi.
Demikian pula pendekatan pemecahan masalah tersebut selalu dikaitkan dengan
masalah, di mana atau dalam lingkungan bagaimana penyebaran masalah serta
bilaman masalah tersebut terjadi. Kegunaan lain dari epidemiologi khususnya
dalam program kesehatan adalah ukuran-ukuran epidemiologi seperti
prevalensi, point of prevalence dan sebagainya dapat digunakan dalam
perhitungan-perhitungan : prevalensi, kasus baru, case fatality rate dan
sebagainya.

Peranan epidemiologi ada 5, yaitu:

1. Mengidentifikasi factor-faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit


atau masalah kesehatan dalam masyarakat

2. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan


pengambilan keputusan.

3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang


atau telah dilakukan. Bila dari hasil evaluasi program tersebut dianggap
tidak berhasil, maka dapat dihentikan atau dirubah dengan program lain
setelah mengetahui penyebab yang sebenarnya. Misalkan : program
fogging untuk memberantas nyamuk dewasa dapat diganti dengan
menggalakkan kegiatan 3 M (Menguras,

4. Menutup sumber air, Mengubur) setelah diketahui penyebabnya adalah


perilaku penduduk.
Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit
dalam upaya menanggulanginya.
Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah
yang perlu dipecahkan.
http://sparklingxing.wordpress.com/2010/10/18/epidemiologi-dan-peranannya-
dalam-pemecahan-masalah-kesehatan-di-masyarakat/

Antibodi klon tunggal dan penggunaanya

Bioteknologi mengacu pada penerapan sistem biologi, organisme hidup, atau


turunannya dalam membuat atau memodifikasi produk atau proses untuk
penggunaan khusus. Bioteknologi digunakan di berbagai bidang termasuk
pertanian, ilmu makanan, dan Pharmaceutical, Perusahaan farmasi
menggunakan bioteknologi untuk obat manufaktur, pharmacogenomics, terapi
gen, dan pengujian genetik. Bioteknologi perusahaan membuat produk
bioteknologi (lebih spesifik kata produk farmasi biotek) dengan memanipulasi
dan memodifikasi organisme, biasanya pada tingkat molekul. Bioteknologi
farmasi perusahaan menggunakan teknologi DNA rekombinan, yang
memerlukan manipulasi genetik sel, atau antibodi monoklonal untuk membuat
produk bioteknologi mereka. Produk-produk farmasi biotek yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan biotek yang banyak digunakan dalam pencegahan,
diagnosis atau pengobatan berbagai jenis penyakit tentunya agar kita selalu
menerapkan healthy lifestyle kita agar menjadi lebih baik lagi.
Formulasi farmasi konvensional adalah molekul relatif sederhana diproduksi
terutama melalui teknik trial and error untuk mengobati gejala-gejala penyakit
atau penyakit. Di sisi lain, biopharmaceuticals adalah molekul biologis yang
kompleks, yang umum dikenal sebagai protein, yang biasanya bertujuan
menghilangkan mekanisme yang mendasari untuk mengobati penyakit. Namun,
hal ini tidak benar dalam semua kasus seperti dalam kasus diabetes mellitus tipe
1 di mana insulin hanya digunakan untuk mengobati gejala-gejala penyakitnya
dan bukan penyebab utama. Bioteknologi farmasi, pada dasarnya, adalah
digunakan untuk membuat molekul yang lebih besar yang kompleks dengan
bantuan sel-sel hidup (seperti yang ditemukan dalam tubuh manusia seperti sel-
sel bakteri, ragi sel, hewan atau tumbuhan sel). Tidak seperti molekul kecil yang
diberikan kepada pasien melalui tablet, molekul besar yang biasanya
disuntikkan ke dalam tubuh pasien.

(http://sehat-mu.blogspot.com/2010/04/sekilas-tentang-bioteknologi-
farmasi.html#ixzz1ZOViQLtr)

Kemajuan dalam bidang bioteknologi yaitu ditemukannyateknologi hibridoma


untuk memproduksi antibodi klon tunggal, merupakan salah satu terobosan
yang sangat berharga dalam biomedik. Dengan ditemukannya antibodi klon
tunggal berarti bahwa gagasan penggunaan antibodi dalam pencarian sasaran
tumor sekaligus sebagai penyembuh tumor, segera menjadi kenyataan.
Memang akhir-akhir ini antibodi klon tunggal sangat populer terutama dalam
dunia kedokteran.
Dalam kedokteran nuklir, telah diaplikasikan beberapa jenis antibodi klon
tunggal yang dikaitkan dengan penggunaan teknik radioimmunoassay (RIA)
dan immunoradiometric assay (IRMA)
serta untuk diagnosis in vivo melalui teknik imaging. Oleh karena antibodi klon
tunggal ini bekerjanya sangat spesifik (unik), maka sangat menguntungkan baik
dalam diagnosis maupun
terapi. Dalam RIA dan IRMA, penggunaan antibodi klon tunggal dapat
mengatasi masalah reaksi silang (cross reaction). Penelitian dan pengembangan
masih terus berlangsung untuk memecahkan berbagai masalah. Usaha dan uji
coba yang sedang banyak dilaksanakan antara lain adalah pencarian pembuatan
antibodi klon tunggal yang benar-benar murni dalam skala produksi, pemilihan
radionuklida dan teknik penandaan yang cocok, pemilihan antigen yang sesuai,
serta pemilihan metode pemasukan ke dalam tubuh pasien yang cfektif.
(//http//:/aplitek/produksi-antibodi-klon-tunggal-dan.html)
Ketika dua disiplin-farmasi dan bioteknologi-datang bersama-sama, mereka
menghasilkan banyak keuntungan bagi manusia dalam hal kesehatan. Hal ini
dimungkinkan melalui Pharmacogenomics (berasal dari 'farmakologi' dan
'genomics') yang merujuk kepada studi tentang bagaimana warisan genetik
mempengaruhi respon tubuh manusia individu untuk obat. biofarmasi obat
bertujuan untuk merancang dan memproduksi obat-obatan yang disesuaikan
dengan genetik masing-masing orang. Dengan demikian perusahaan
bioteknologi farmasi dapat mengembangkan obat-obatan khusus dibuat untuk
efek terapi yang maksimal. Selain itu, obat-obatan bioteknologi dapat diberikan
kepada pasien dalam dosis yang tepat sebagai dokter akan tahu genetika pasien
dan bagaimana proses dan tubuh memetabolisme obat. Salah satu manfaat lebih
dari bioteknologi farmasi adalah dalam bentuk vaksin yang lebih baik. Biotek
perusahaan desain dan memproduksi vaksin yang lebih aman oleh organisme
yang ditransformasi melalui rekayasa genetik. Vaksin-vaksin biotek
meminimalkan risiko infeksi.

Bioteknologi Farmasi Produk


Produk bioteknologi farmasi umum yang dibuat oleh perusahaan farmasi
biotek mencakup, Antibodi, Protein, dan DNA rekombinan Produk.
Protein- Protein dibuat dari asam amino yang besar, molekul kompleks
yang sebagian besar bekerja di sel dan diperlukan untuk struktur, fungsi,
dan regulasi dari jaringan tubuh dan organ. Protein bioteknologi yang
muncul sebagai salah satu teknologi kunci dari masa depan untuk
memahami perkembangan banyak penyakit seperti kanker atau formasi
amiloid untuk intervensi terapeutik yang lebih baik.

DNA rekombinan Produk- Rekombinan deoxyribonucleic Acid adalah


rekayasa genetika DNA diciptakan oleh penggabungan fragmen DNA
dari organisme yang berbeda.

Antibodi- Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sel darah putih
dan digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi
bakteri, virus, dan zat asing lain dan untuk melawan mereka. Dalam
beberapa tahun terakhir, antibodi monoklonal merupakan salah satu
perkembangan yang paling menarik dalam obat-obatan bioteknologi.
(http://sehat-mu.blogspot.com/2010/04/sekilas-tentang-bioteknologi-
farmasi.html#ixzz1ZOViQLtr)

Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber


tunggal atau sel klona yang hanya mengenal satu jenis antigen.
Pembentukan antibodi monoklonal dilakukan dengan menggunakan
kelinci atau tikus. (http://dunianyasari.blogspot.com/2011/06/antibodi-
monoklonal.html)

Produksi Klon Tunggal

Dalam tubuh hewan tingkat unggi terdapat limfosit B yangmenghasilkan protein


spesifik yang beredar dalam plasma yang disebut antibodi atau immunoglobulin
(Ig). Bila zat asing yangbermolekul besar dengan bobot molekul 1000 - 10000
seperti protein dan polisakarida masuk ke dalam tubuh, maka akandihasilkan
antibodi terhadap antigen tersebut. Antigen dapat pulaberupa molekul kecil
yang disebut hapten misalnya suatu toksinyang bersenyawa dengan senyawa
bermolekul besar seperti serum albumin. Ig mempunyai daerah pengikatan
atau bindingsite yang spesifik terhadap suatu determinan pada antigen.Setiap
limfosit B menghasilkan Ig tunggal yang spesifik hanya untuk satu determinan
pada antigen.
Cara konvensional untuk memperoleh antibodi adalahdengan menyuntikkan
vaksin pada hewan percobaan. Setelahbeberapa waktu dan hewan tersebut
cukup banyak mengandung
antibodi, darah hewan diambil lalu antibodinya diisolasi. Anti-bodi yang
dihasilkan dengan tara konvensional ini tidak murni, karena ternyata antigen
yang paling murni sekalipun masihmengandung lebih dari satu determinan.
Oleh sebab itu, walau pun imunisasi dilakukan dengan menggunakan antigen
yang murni, tetap akan dihasilkan antibodi yang poliklonal yang terdiri dari
campuran berbagai macam antibodi yang mempunyai binding site berbeda-
beda. Seandainya limfosit B dapat diambil dan dapat diklonisasi dalam kultur
jaringan, maka dapat dihasil-kan molekul antibodi yang mempunyai satu
spesifisitas (mono-spesifik) yang popular disebut antibodi klon tunggal.
Sayang-nya sel yang dapat memproduksi antibodi ini tidak dapat tumbuh atau
hidup dalam kultur jaringan.

Kemungkinan untuk mem-produksi antibodi klon tunggal baru terbuka setelah


ditemukannya teori hibridoma.Lahirnya teknologi hibridoma dimulai dan
pengamatanGeorges Khler dan Cesar Milstein dari Cambridge, Inggris pada
tahun 1975. Sel mieloma tikus yang merupakan sel kan-ker, dapat memproduksi
Ig nonspesifik tapi identik dalam jumlah banyak dalam kultur jaringan.
Berdasarkan pengamatan ter-sebut, lalu dicoba dilakukan penggabungan (fusi)
sel mieloma dengan limfosit B hewan yang telah dipaksa membuat
antibodikhusus karena hewannya telah diimunkan dengan penyuntikan antigen.
Hasil penggabungan ini ternyata dapat hidup dalam kultur jaringan.

Dalam media polietilen glikol (PEG), dapat menghasilkan klon yang


mempunyai sifat sel limfosit sebagai
penghasil antibodi yang monospesifik dan sifat hidup tak ter-batas dari sel
mieloma. Selanjutnya sel-sel hibridoma diselidiki; sel yang membentuk antibodi
tertentu tadi diteruskan pem-biakannya, maka dapat dihasilkan antibodi klon
tunggal secaraterus menerus. Penemuan teknologi hibridoma ini dinilai se-bagai
suatu terobosan paling penting dalam perkembanganbiomedik pada dasawarsa
tahun 1970-an. Berkat jasa danpenemuannya tersebut, Georges Kbhler dan
Cesar Milsteinmemperoleh hadiah Nobel untuk bidang kedokteran pada
tahun1984.
(http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/16ProduksiAntibodi079.pdf/16ProduksiA
ntibodi079.html)

Kegunaan Antibodi Klon Tunggal (Monoklonal)

Kegunaan antibodi monoklonal cukup beragam. Para ilmuwan berharap dapat


menggunakan antibodi monoklonal dalam pengobatan kanker. Beberapa jenis
sel kanker membuat antigen yang berbeda dengan protein yang dibuat oleh sel-
sel sehat. Dengan teknologi yang ada, dapat dibuat antibodi monoklonal yang
hanya menyerang protein dan menyerang sel-sel tanpa mempengaruhi sel-sel
yang sehat. Kegunaan antibodi monoklonal lainnya adalah sebagai berikut

a. untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin ( HCG )


dalam urin wanita hamil.
b. untuk mengikat racun dan menonaktifkannya, contohnya racun tetanus
dan kelebihan obat digoxin dapat dinonaktifkan oleh antibodi ini.
c. mencegah penolakan jaringan terhadap sel hasil transplantasi jaringan
lain.

(http://dunianyasari.blogspot.com/2011/06/antibodi-monoklonal.html)
Penggunaan antibodi klon tunggal dalam bidang kedokteran khususnya
'kedokteran nuklir, tidak hanya terbatas untuk keperluan terapi akan tetapi juga
untuk diagnosis baik in vitro maupun in vivo. Vaksin bioteknologi pertama yang
diaplikasikan secara luas, adalah vaksin untuk mencegah penyakit hepatitis B
yang dikenal dengan nama rekombivax. Kemudian muncul antibodi klon
tunggal yang diberi nama orthoclone OKT3 untuk mencegah reaksi penolakan
pasca pencangkokan ginjal. Akhirakhir
ini telah banyak dihasilkan antibodi klon tunggal terutama untuk diagnosis dan
terapi penyakit kanker.
Dalam penggunaannya di bidang kedokteran nuklir, terutama untuk diagnosis
dan terapi, antibodi klon tunggal harus ditandai dengan isotop radioaktif. Prinsip
penggunaan teknik ini cukup sederhana. Antibodi klon tunggal terhadap tumor
ganas tertentu yang bertanda radioaktif pemancar sinar gamma (misalnya123I),
bila disuntikkan ke dalam tubuh pasien yang diduga menderita tumor tersebut,
akan terbawa oleh aliran darah dan akhirnya terakumulasi pada jaringan tumor.
Dalam hal ini, anti-bodi anti tumor berikatan secara spesifik dengan jaringan
tumoryang brfungsi sebagai antigen. Oleh karena antibodi yang digunakan
monospesifik, maka antibodi yang disuntikkan hanya akan terakumulasi pada
jaringan tumor, tidak terjadi penyebaran keradioaktifan pada jaringan lain.
Dengan menggunakan suatu alat (kamera gamma) yang diletakkan di luar
tubuh, lokasi tumor dengan metastasisnya dapat diamati secara jelas, tanpa
harus melakukan biopsi atau cara lain. Jika yang dikaitkan dengan antibodi klon
tunggal tadi suatu pemancar sinar alfa yang jarak tempuhnya pendek dan dipilih
yang mempunyai linear energy transfer (LET) yang tinggi, maka pengumpulan
antibodi selain memberi kesempatan penyembuhan secara imunoterapi, juga
dibantu oleh penyembuhan lewat penyinaran (radioterapi). Secara garis besar
penggunaan antibodi klon tunggal untuk diagnosis dan terapi dalam kedokteran
nuklir, dapat digambarkan sebagai
berikut :
Jenis antibodi klon tunggal yang telah banyak beredar untu diagnosis dan terapi
penyakit kanker antara lain adalah CEA, CA 19-9, CA 15-3 dan CA 125 untuk
diagnosis kanker leher rahim.
Penggunaan antibodi klon tunggal untuk diagnosis dan terapi penyakit kanker
telah menarik banyak ahli dari Persatuan Ahli Kanker Internasional. Para ahli
berpendapat bahwa penemuan monoklonal antibodi membuka harapan untuk
diagnosis dan penyembuhan penyakit kanker secara sempurna. Penelitian ke
arah diperolehnya penemuan-penemuan baru untuk memerangi penyakit kanker,
giat dikerjakan di berbagai pusat penelitian di seluruh dunia. Para ahli
meramalkan bahwa dalam beberapa tahun mendatang akan ada gelombang baru
dalam biomedik, yaitu terapi kanker dengan menggunakan antibodi klon
tunggal. (//http//:/aplitek/produksi-antibodi-klon-tunggal-dan.html)

1. Bidang Kesehatan
Sampai saat ini perkembangan bioteknologi sangat mengejutkan dan
hasilnya telah dapat dirasakan masyarakat banyak. Salah satu terobosan
adalah kemampuan mengklon gen, tidak hanya Amerika Serikat saja yang
memiliki kemampuan ini bahkan di Indonesia peneliti-peneliti yang
berkompeten di bidang ini banyak. Mengklon gen membuka bidang baru
dalam kesehatan. DNA rekombinan dan teknologi antibodi klon tunggal
(monoclonat antibody), telah mempercepat dicapainya prestasi di dalam
memahami aspek biokimia dari fisiologi manusia.

Dulu, cara yang paling tepat untuk mendiagnosa gonorrhoea pada


wanita ialah dengan lebih dulu mengkultur bakteri penyebabnya, suatu
prosedur yang memakan waktu 2 sampai 3 hari. Diagnosa infeksi
chlamydia khusus, bahkan lebih menyulitkan lagi, karena C, trachomatis
hanya dapat tumbuh dalam sel hidup, dan tes baru dapat dilakukan
dengan memakan waktu 3 sampai 4 hari. Tes terbaru, dengan
menggunakan antibody klon tunggal, telah sangat menyingkat waktu
untuk mendiagnosa kedua penyakit kelamin itu.

Antibodi klon tunggal juga dapat digunakan untuk mendeteksi


kelainan genetic pada janin, ini digunakan untuk diagnosa prenatal.

Salah satu cara untuk mengendalikan penyakit genetis ialah dengan


mencegah kelahiran anak yang terkena penyakit itu. Anggota suatu
populasi yang memiliki resiko besar untuk mendapat suatu penyakit
genetic dapat diajari segala hal mengenai sifat dan penyebaran kelainan
tertentu, dan secara teratur dites adanya individu pembawa di kalangan
mereka dengan informasi ini, pasangan yang memiliki resiko mendapat
anak yang mengidap penyakit itu dapat diidentifikasi, lalu diberi nasehat
sehingga mereka dapat menetapkan pilihan dalam mengendalikan
kelahiran anak yang kena penyakit keturunan demikian. Mereka dapat
memilih, apakah mencegah kehamilan sama sekali,atau jika masih ingin
mendapatkan anak, perlu dilakukan diagnosa prenatal (sebelum lahir),
dan harus digugurkan jika terbukti janinnya mendapat penyakit itu.
Dalam 10 tahun belakangan, sudah dapat dibuat cara tes yang aman dan
tepat untuk diagnosa prenatal terhadap sikle anemia dan thalassemia.

III. KESIMPULAN

1. Aplikasi Bioteknologi dalam bidang kesehatan adalah


pembuatan obat obat baru dan replikasi DNA.
2. Klon Gen dapat digunakan untuk memahami suatu penyakit dan
dapat digunakan untuk membuat vaksin suatu penyakit.

3. Antibodi Klon Tunggal dapat digunakan untuk mendiagnosa


penyakit dan dapa digunakan untuk menyembuhkan penyakit.

4. Vaksin bioteknologi pertama yang diaplikasikan secara luas,


adalah vaksin untuk mencegah penyakit hepatitis B yang
dikenal dengan nama rekombivax
IV. DAFTAR PUSTAKA

Revolusi Bioteknologi, Jean L mark

http:/aplitek/Peran-Biologi-Molekuler-Di-Bidang-Kesehatan.html

http//:/aplitek/produksi-antibodi-klon-tunggal-dan.html

http://dunianyasari.blogspot.com/2011/06/antibodi-monoklonal.html

http://www.faktailmiah.com/2011/03/11/manfaat-teori-evolusi-bagi-
kesehatan-dan-kedokteran.html

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/16ProduksiAntibodi079.pdf/16Prod
uksiAntibodi079.html

http://sparklingxing.wordpress.com/2010/10/18/epidemiologi-dan-
peranannya-dalam-pemecahan-masalah-kesehatan-di-masyarakat/

http://sehat-mu.blogspot.com/2010/04/sekilas-tentang-bioteknologi-
farmasi.html#ixzz1ZOViQLtr

http://unik.kompasiana.com/2011/09/07/peranan-biologi-dalam-berbagai-
bidang/

Anda mungkin juga menyukai