Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 8

STRUKTUR BETON 2

NAMA : IRFAN SAPUTRA

NIM : 1211400035

PRODI : TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA


Rangkuman Struktur Tahan Gempa

Struktur tahan gempa


Memuat persyaratan untuk desain dan pelaksanaan konstruksi komponen struktur
beton bertulang dari suatu struktur dimana gaya desain, terkait dengan pergerakan gempa,
telah ditentukan dengan dasar disipasi energi dalam rentang respon nonlinier.
Semua struktur harus ditetapkan sebagai kategori desain seismik (KDS) sesuai
dengan 1.1.9.1. Semua komponen struktur harus memenuhi persyaratan dari Pasal 1 hingga
19 dan 22. Struktur yang ditetapkan sebagai KDS B, C, D, E, atau F juga harus memenuhi
21.1.1.4 hingga 21.1.1.8, sebagaimana sesuai (lihat Tabel S21.1.1).

Struktur yang ditetapkan sebagai KDS B harus memenuhi 21.1.2. Struktur yang
ditetapkan sebagai KDS C harus memenuhi 21.1.2 dan 21.1.8. Struktur yang ditetapkan
sebagai KDS D, E, atau F harus memenuhi 21.1.2 hingga 21.1.8, dan 21.11 hingga 21.13.

Sistem struktur yang ditetapkan sebagai bagian sistem penahan gaya gempa harus
dibatasi sampai sistem struktur yang ditetapkan oleh tata cara bangunan umum yang diadopsi
secara legal dimana Standar ini merupakan bagiannya, atau ditentukan dengan pihak
berwenang yang mempunyai kuasa lainnya dalam bidang tanpa tata cara bangunan yang
diadopsi secara legal. Kecuali untuk KDS A, dimana Pasal 21 tidak berlaku, ketentuan
berikut harus dipenuhi untuk setiap sistem struktur yang ditetapkan sebagai bagian system
penahan gaya gempa, tanpa mempedulikan KDS-nya:
(a) Rangka momen biasa harus memenuhi 21.2.
(b) Dinding struktur beton bertulang biasa tidak perlu memenuhi ketentuan dalam Pasal 21.
(c) Rangka momen menengah harus memenuhi 21.3.
(d) Dinding pracetak menengah harus memenuhi 21.4.
(e) Rangka momen khusus harus memenuhi 21.5 hingga 21.8.
(f) Dinding struktur khusus harus memenuhi 21.9.
(g) Dinding struktur khusus yang dibangun menggunakan beton pracetak harus memenuhi
21.10.
Semua rangka momen khusus dan dinding struktur khusus harus juga memenuhi
21.1.3 hingga 21.1.7. Sistem struktur beton bertulang yang tidak memenuhi persyaratan pasal
ini diizinkan jika ditunjukkan dengan bukti eksperimen dan analisis bahwa sistem yang
diusulkan akan mempunyai kekuatan dan ketegaran (toughness) sama dengan atau melebihi
yang disediakan oleh struktur beton bertulang monolit setara yang memenuhi pasal ini.

Analisis dan pemproporsian komponen struktur


Interaksi semua komponen struktur dan bukan struktur yang mempengaruhi respon
linier dan nonlinier struktur terhadap gerakan gempa harus ditinjau dalam analisis.
Komponen struktur kaku yang bukan merupakan bagian sistem penahan gaya gempa
diizinkan asalkan pengaruhnya pada respon sistem ditinjau dan diakomodasi dalam desain
struktur. Konsekuensi kegagalan komponen struktur dan bukan struktur yang bukan
merupakan bagian sistem penahan gaya gempa harus ditinjau.
Komponen struktur yang menerus di bawah dasar struktur yang diperlukan untuk
menyalurkan gaya yang diakibatkan dari pengaruh gempa ke fondasi harus memenuhi
persyaratan-persyaratan dari Pasal 21 yang konsisten dengan sistem penahan gaya gempa
diatas dasar struktur.

Beton pada rangka momen khusus dan dinding struktur khusus


1. Persyaratan dari 21.1.4 berlaku untuk rangka momen khusus, dinding struktur khusus,
dan semua komponen dinding struktur khusus termasuk balok kopel (coupling) dan
pier dinding.
2. Kekuatan tekan beton yang ditetapkan, fc , tidak boleh kurang dari 20 MPa.
3. Kekuatan tekan beton berat ringan (lightweight) yang ditetapkan, fc , tidak boleh
melebihi 35 MPa kecuali bila ditunjukkan dengan bukti eksperimen bahwa komponen
struktur yang dibuat dengan beton berat ringan (lightweight) tersebut memberikan
kekuatan dan ketegaran (toughness) yang sama dengan atau melebihi kekuatan tekan
komponen struktur setara yang dibuat dengan beton berat normal (normalweight)
dengan kekuatan yang sama. Faktor modifikasi untuk beton berat ringan
(lightweight) dalam Standar ini harus sesuai dengan 8.6.1 kecuali bila selain
disebutkan secara spesifik.

Tulangan pada rangka momen khusus dan dinding struktur khusus


Persyaratan 21.1.5 berlaku untuk rangka momen khusus, dinding struktur khusus, dan
semua komponen dinding struktur khusus termasuk balok kopel (coupling) dan pier dinding.
Tulangan ulir yang menahan lentur, gaya aksial, atau keduanya yang ditimbulkan oleh gempa,
harus memenuhi ASTM A706M, Mutu 420. Tulangan Mutu 280 dan 420 ASTM A615M
diizinkan jika:
(a) Kekuatan leleh aktual berdasarkan pada uji di pabrik tidak melampaui kekuatan leleh
yang ditentukan sebesar lebih dari 125 MPa; dan
(b) Rasio kekuatan tarik aktual terhadap kekuatan leleh aktual tidak kurang dari 1,25. Baja
prategang yang menahan beban lentur dan aksial yang ditimbulkan gempa pada komponen
struktur rangka dan pada dinding struktur pracetak harus memenuhi ASTM A416M atau
A722M.
- Nilai fyt yang digunakan untuk menghitung jumlah tulangan pengekangan dalam
21.6.4.4 tidak boleh melebihi 700 MPa.
- Nilai fy dan fyt yang digunakan dalam desain tulangan geser harus memenuhi 11.4.2.

Sambungan mekanis pada rangka momen khusus dan dinding struktur


khusus
Sambungan mekanis harus diklasifikasikan sebagai salah satu dari sambungan
mekanis Tipe 1 atau Tipe 2, sebagai berikut:
(a) Sambungan mekanis Tipe 1 haurs memenuhi 12.14.3.2;
(b) Sambungan mekanis Tipe 2 harus memenuhi 12.14.3.2 dan harus mengembangkan
kekuatan tarik yang ditetapkan dari batang tulangan yang disambung.
Sambungan mekanis Tipe 1 tidak boleh digunakan dalam jarak sama dengan dua kali
tinggi komponen struktur dari muka kolom atau balok untuk rangka momen khusus atau dari
penampang dimana pelelehan tulangan sepertinya terjadi sebagai akibat dari perpindahan
lateral inelastis. Sambungan mekanis Tipe 2 diizinkan untuk digunakan pada sebarang lokasi.

Sambungan las pada rangka momen khusus dan dinding struktur khusus
Sambungan las pada tulangan yang menahan gaya-gaya yang ditimbulkan gempa
harus memenuhi 12.14.3.4 dan tidak boleh digunakan dalam jarak sama dengan dua kali
tinggi komponen struktur dari muka kolom atau balok untuk rangka momen khusus atau dari
penampang dimana pelelehan tulangan sepertinya terjadi sebagai akibat dari perpindahan
lateral inelastis.
Pengelasan sengkang, pengikat, sisipan, atau elemen lainnya yang serupa pada
tulangan longitudinal yang diperlukan oleh desain tidak diizinkan.

Rangka momen biasa


Persyaratan dari 21.2 berlaku untuk rangka momen biasa yang membentuk bagian
dari sistem penahan gaya gempa. Balok harus mempunyai paling sedikit dua batang tulangan
longitudinal yang menerus sepanjang kedua muka atas dan bawah. Tulangan ini harus
disalurkan pada muka tumpuan. Kolom yang mempunyai tinggi bersih kurang dari atau sama
dengan lima kali dimensi c1 harus didesain untuk geser sesuai dengan 21.3.3.2.

Rangka momen menengah


Persyaratan dari 21.3 berlaku untuk rangka momen menengah yang membentuk
bagian sistem penahan gaya gempa. Detail tulangan pada komponen struktur rangka harus
memenuhi 21.3.4 bila gaya tekan aksial terfaktor, Pu, untuk komponen struktur yang tidak
melebihi Ag fc 10 . Bila Pu lebih besar, detail tulangan rangka harus memenuhi 21.3.5.
Bila sistem slab dua arah tanpa balok membentuk sebagian dari sistem penahan gaya gempa,
detail tulangan pada sebarang bentang yang menahan momen yang diakibatkan oleh E harus
memenuhi 21.3.6.

Kekuatan geser
Vn balok yang menahan pengaruh gempa, E, tidak boleh kurang dari yang lebih
kecil dari (a) dan (b):
(a) Jumlah geser yang terkait dengan pengembangan Mn balok pada setiap ujung bentang
bersih yang terkekang akibat lentur kurvatur balik dan geser yang dihitung untuk beban
gravitasi terfaktor (Gambar S21.3.3);
(b) Geser maksimum yang diperoleh dari kombinasi beban desain yang melibatkan E,
dengan E diasumsikan sebesar dua kali yang yang ditetapkan oleh tata cara bangunan
umum yang diadopsi secara legal untuk desain tahan gempa.
Vn kolom yang menahan pengaruh gempa, E, tidak boleh kurang dari yang lebih
kecil dari (a) dan (b):
(a) Geser yang terkait dengan pengembangan kekuatan momen nominal kolom pada setiap
ujung terkekang dari panjang yang tak tertumpu akibat lentur kurvatur balik. Kekuatan lentur
kolom harus dihitung untuk gaya aksial terfaktor, konsisten dengan arah gaya lateral yang
ditinjau, yang menghasilkan kekuatan lentur tertinggi (Gambar S21.3.3);
(b) Geser maksimum yang diperoleh dari kombinasi beban desain yang melibatkan E,
dengan E ditingkatkan oleh o.

Balok
Kekuatan momen positif pada muka joint tidak boleh kurang dari sepertiga kekuatan
momen negatif yang disediakan pada muka joint. Baik kekuatan momen negative atau positif
pada sebarang penampang sepanjang panjang balok tidak boleh kurang dari seperlima
kekuatan momen maksimum yang disediakan pada muka salah satu joint.
Pada kedua ujung balok, sengkang harus disediakan sepanjang panjang tidak kurang
dari 2h diukur dari muka komponen struktur penumpu ke arah tengah bentang. Sengkang
pertama harus ditempatkan tidak lebih dari 50 mm dari muka komponen struktur penumpu.
Spasi sengkang tidak boleh melebihi yang terkecil dari (a), (b), (c), dan (d):
(a) d/4;
(b) Delapan kali diameter batang tulangan longitudinal terkecil yang dilingkupi;
(c) 24 kali diameter batang tulangan sengkang;
(d) 300 mm.
Sengkang harus dispasikan tidak lebih dari d/2 sepanjang panjang balok.

Kolom
Kolom harus ditulangi secara spiral sesuai dengan 7.10.4 atau harus memenuhi
21.3.5.2 hingga 21.3.5.4. Subpasal 21.3.5.5 berlaku untuk semua kolom, dan 21.3.5.6 berlaku
untuk semua kolom yang menumpu komponen struktur kaku tak menerus.
Pada kedua ujung kolom, sengkang harus disediakan dengan spasi so sepanjang
panjang o diukur dari muka joint. Spasi so tidak boleh melebihi yang terkecil dari (a), (b),
(c), dan (d):
(a) Delapan kali diameter batang tulangan longitudinal terkecil yang dilingkupi;
(b) 24 kali diameter batang tulangan begel;
(c) Setengah dimensi penampang kolom terkecil;
(d) 300 mm.

Slab dua arah tanpa balok


Momen slab terfaktor pada tumpuan termasuk pengaruh gempa, E, harus ditentukan
untuk kombinasi beban yang diberikan dalam Pers. (9-5) dan (9-7). Tulangan yang disediakan
untuk menahan Mslab harus ditempatkan dalam lajur kolom yang didefinisikan dalam 13.2.1.
Tulangan yang ditempatkan dalam lebar efektif yang ditetapkan dalam 13.5.3.2 harus
diproporsikan untuk menahan. Lebar slab efektif untuk sambungan eksterior dan sudut tidak
boleh menerus melewati muka kolom jarak lebih besar dari ct yang diukur tegak lurus
terhadap bentang slab (Gambar S21.3.6.2).
Tidak kurang dari setengah tulangan pada lajur kolom di tumpuan harus ditempatkan
dalam lebar slab efektif yang diberikan dalam 13.5.3.2 (Gambar S21.3.6.3).
Tidak kurang dari seperempat tulangan atas di tumpuan pada lajur kolom harus
menerus sepanjang bentang.
Tulangan bawah yang menerus pada lajur kolom tidak boleh kurang dari sepertiga
tulangan atas di tumpuan pada lajur kolom.
Tidak kurang dari setengah dari semua tulangan lajur tengah bawah dan semua
tulangan lajur kolom bawah di tengah bentang harus menerus dan harus mengembangkan fy
di muka tumpuan seperti didefinisikan dalam 13.6.2.5.
Pada tepi slab yang tidak menerus, semua tulangan atas dan bawah pada tumpuan
harus disalurkan di muka tumpuan seperti didefinisikan dalam 13.6.2.5.
Pada penampang kritis untuk kolom yang didefinisikan dalam 11.11.1.2, geser dua
arah yang diakibatkan oleh beban gravitasi terfaktor tidak boleh melebihi 0,4Vc, dimana Vc
harus dihitung seperti didefinisikan dalam 11.11.2.1 untuk slab buka prategang dan
dalam11.11.2.2 untuk slab prategang. Diizinkan untuk mengabaikan persyaratn ini jika desain
slab memenuhi persyaratan dari 21.13.6.

Beton polos pada struktur penahan gempa


Struktur-struktur yang ditetapkan sebagai Kategori Desain Seismik D, E, atau F
tidak boleh mempunyai elemen fondasi dari beton polos struktur, kecuali sebagai berikut:
(a) Untuk hunian terpisah satu dan dua keluarga tiga tingkat atau lebih rendah tingginya dan
dibuat dengan dinding penumpu (stud bearing wall), fondasi tapak beton polos tanpa
tulangan memanjang yang menumpu dinding dan fondasi tapak beton polos yang terisolir
yang menumpu kolom atau pedestal diizinkan.
(b) Untuk semua struktur lainnya, fondasi tapak beton polos yang menumpu beton bertulang
cor di tempat atau dinding pasangan bertulang diizinkan asalkan fondasi tapak ditulangi
secara longitudinal dengan tidak kurang dari dua batang tulangan menerus. Batang tulangan
tidak boleh lebih kecil dari D-13 dan harus memiliki luas total tidak kurang dari 0,002 kali
luas penampang bruto fondasi tapak. Kontinuitas tulangan harus disediakan disudut dan
perpotongan;
(c) Untuk hunian terpisah satu atau dua keluarga tiga tingkat atau lebih rendah tingginya dan
dibuat dengan dinding penumpu (stud bearing wall), fondasi atau dinding besmen beton
polos diizinkan asalkan dinding tersebut tidak kurang dari 190 mm dan menahan tidak lebih
dari 1,2 m urugan tak seimbang.

Anda mungkin juga menyukai