STRUKTUR BETON 2
NIM : 1211400035
Struktur yang ditetapkan sebagai KDS B harus memenuhi 21.1.2. Struktur yang
ditetapkan sebagai KDS C harus memenuhi 21.1.2 dan 21.1.8. Struktur yang ditetapkan
sebagai KDS D, E, atau F harus memenuhi 21.1.2 hingga 21.1.8, dan 21.11 hingga 21.13.
Sistem struktur yang ditetapkan sebagai bagian sistem penahan gaya gempa harus
dibatasi sampai sistem struktur yang ditetapkan oleh tata cara bangunan umum yang diadopsi
secara legal dimana Standar ini merupakan bagiannya, atau ditentukan dengan pihak
berwenang yang mempunyai kuasa lainnya dalam bidang tanpa tata cara bangunan yang
diadopsi secara legal. Kecuali untuk KDS A, dimana Pasal 21 tidak berlaku, ketentuan
berikut harus dipenuhi untuk setiap sistem struktur yang ditetapkan sebagai bagian system
penahan gaya gempa, tanpa mempedulikan KDS-nya:
(a) Rangka momen biasa harus memenuhi 21.2.
(b) Dinding struktur beton bertulang biasa tidak perlu memenuhi ketentuan dalam Pasal 21.
(c) Rangka momen menengah harus memenuhi 21.3.
(d) Dinding pracetak menengah harus memenuhi 21.4.
(e) Rangka momen khusus harus memenuhi 21.5 hingga 21.8.
(f) Dinding struktur khusus harus memenuhi 21.9.
(g) Dinding struktur khusus yang dibangun menggunakan beton pracetak harus memenuhi
21.10.
Semua rangka momen khusus dan dinding struktur khusus harus juga memenuhi
21.1.3 hingga 21.1.7. Sistem struktur beton bertulang yang tidak memenuhi persyaratan pasal
ini diizinkan jika ditunjukkan dengan bukti eksperimen dan analisis bahwa sistem yang
diusulkan akan mempunyai kekuatan dan ketegaran (toughness) sama dengan atau melebihi
yang disediakan oleh struktur beton bertulang monolit setara yang memenuhi pasal ini.
Sambungan las pada rangka momen khusus dan dinding struktur khusus
Sambungan las pada tulangan yang menahan gaya-gaya yang ditimbulkan gempa
harus memenuhi 12.14.3.4 dan tidak boleh digunakan dalam jarak sama dengan dua kali
tinggi komponen struktur dari muka kolom atau balok untuk rangka momen khusus atau dari
penampang dimana pelelehan tulangan sepertinya terjadi sebagai akibat dari perpindahan
lateral inelastis.
Pengelasan sengkang, pengikat, sisipan, atau elemen lainnya yang serupa pada
tulangan longitudinal yang diperlukan oleh desain tidak diizinkan.
Kekuatan geser
Vn balok yang menahan pengaruh gempa, E, tidak boleh kurang dari yang lebih
kecil dari (a) dan (b):
(a) Jumlah geser yang terkait dengan pengembangan Mn balok pada setiap ujung bentang
bersih yang terkekang akibat lentur kurvatur balik dan geser yang dihitung untuk beban
gravitasi terfaktor (Gambar S21.3.3);
(b) Geser maksimum yang diperoleh dari kombinasi beban desain yang melibatkan E,
dengan E diasumsikan sebesar dua kali yang yang ditetapkan oleh tata cara bangunan
umum yang diadopsi secara legal untuk desain tahan gempa.
Vn kolom yang menahan pengaruh gempa, E, tidak boleh kurang dari yang lebih
kecil dari (a) dan (b):
(a) Geser yang terkait dengan pengembangan kekuatan momen nominal kolom pada setiap
ujung terkekang dari panjang yang tak tertumpu akibat lentur kurvatur balik. Kekuatan lentur
kolom harus dihitung untuk gaya aksial terfaktor, konsisten dengan arah gaya lateral yang
ditinjau, yang menghasilkan kekuatan lentur tertinggi (Gambar S21.3.3);
(b) Geser maksimum yang diperoleh dari kombinasi beban desain yang melibatkan E,
dengan E ditingkatkan oleh o.
Balok
Kekuatan momen positif pada muka joint tidak boleh kurang dari sepertiga kekuatan
momen negatif yang disediakan pada muka joint. Baik kekuatan momen negative atau positif
pada sebarang penampang sepanjang panjang balok tidak boleh kurang dari seperlima
kekuatan momen maksimum yang disediakan pada muka salah satu joint.
Pada kedua ujung balok, sengkang harus disediakan sepanjang panjang tidak kurang
dari 2h diukur dari muka komponen struktur penumpu ke arah tengah bentang. Sengkang
pertama harus ditempatkan tidak lebih dari 50 mm dari muka komponen struktur penumpu.
Spasi sengkang tidak boleh melebihi yang terkecil dari (a), (b), (c), dan (d):
(a) d/4;
(b) Delapan kali diameter batang tulangan longitudinal terkecil yang dilingkupi;
(c) 24 kali diameter batang tulangan sengkang;
(d) 300 mm.
Sengkang harus dispasikan tidak lebih dari d/2 sepanjang panjang balok.
Kolom
Kolom harus ditulangi secara spiral sesuai dengan 7.10.4 atau harus memenuhi
21.3.5.2 hingga 21.3.5.4. Subpasal 21.3.5.5 berlaku untuk semua kolom, dan 21.3.5.6 berlaku
untuk semua kolom yang menumpu komponen struktur kaku tak menerus.
Pada kedua ujung kolom, sengkang harus disediakan dengan spasi so sepanjang
panjang o diukur dari muka joint. Spasi so tidak boleh melebihi yang terkecil dari (a), (b),
(c), dan (d):
(a) Delapan kali diameter batang tulangan longitudinal terkecil yang dilingkupi;
(b) 24 kali diameter batang tulangan begel;
(c) Setengah dimensi penampang kolom terkecil;
(d) 300 mm.