PENDAHULUAN
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Taala, Rob b pengatur Alam Semesta,
Yang Maha Kasih dengan segala kasih, Yang Maha Penyayang dengan segala
sayang, Raja yang menguasai hari akhir, Yang patut disembah dan dimintai
pertolongan, hanya kepada-Nyalah kita menyembah dan memohon petunjuk ke
jalan yang lurus bukan jalan yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang
yang tersesat. Shalawat dan salam semoga terlimpah atas Nabi Muhammad
Shalallahu Alaihi Wasallama, keluarga, para sahabat dan semua orang yang telah
mengikutinya.
LATAR BELAKANG
Bulan Ramadhan yang identik dengan bulan suci umat Islam telah membawa banyak
hal terjadi khususnya pada bulan tersebut. Pada bulan suci tersebut, seluruh umat
Islam diwajibkan untuk melaksanakan sebuah Ibadah tahunan, yakni berpuasa. Di
Indonesia sendiri, aktivitas ibadah di bulan Ramadhan tidak jarang diisi dengan
berbagai aktivitas kebudayaan, sesuai adat dan budaya di suatu daerah tertentu. Baik
berupa festival atau karnaval unik di berbagai daerah. Tak ketinggalan, kegiatan
makan sahur, berbuka puasa, hingga shalat tarawih berjamaah juga ikut mewarnai
bulan suci Ramadhan. Seluruh rangkaian ibadah ini akhirnya akan ditutup dengan
tradisi pulang kampung atau mudik ke kampung halaman.
Kedatangan bulan Ramadhan juga membawa perubahan dalam bidang ekonomi,
khususnya di Indonesia. Hal ini sangat jelas terlihat pada saat akan berbuka puasa.
Berbagai kios jajanan, sebagian besar merupakan pedagang musiman tampak
bermunculan di pinggir jalan bak jamur di musim hujan. Jika ibadah puasa dilihat
dari segi pengurangan kuantitas mengonsumsi makanan, dari tiga kali sehari menjadi
dua kali sehari, namun ternyata makanan yang disantap oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia dapat dikatakan lebih spesial daripada biasanya. Selain itu, jika
memiliki kelebihan rezeki, para keluarga Indonesia akan beramai-ramai mendatangi
pusat-pusat perbelanjaan pada saat menjelang lebaran untuk mem beli pakaian baru
dan berbagai keperluan lebaran lainnya. Hal ini tentu mengindikasikan ada sebuah
lonjakan konsumsi masyarakat Indonesia pada saat Bulan Ramadhan.
Media massa, khususnya media televisi juga seperti tak ingin kehilangan momentum
dalam memeriahkan bulan suci Ramadhan. Berbagai program acara, baik hiburan
maupun non-hiburan, dikemas dengan apik, menarik, dan tetap bertemakan
Ramadhan. Khususnya program hiburan, berbagai acara pendamping sahur dan di
saat menjelang berbuka merupakan andalan utama bagi berbagai stasiun televisi
untuk mengejar rating dan meraup keuntungan. Program-program menarik tersebut
akan mengundang para pengiklan agar bersedia untuk tetap beriklan selama sebulan
penuh dalam rangka menarik minat pemirsa.
Satu hal yang sangat menarik yang dapat diamati saat datangnya bula suci Ramadhan
selain yang telah disebutkan di atas tadi yakni tajil ( makanan untuk iftor) dan budaya
ngabuburit ( menunggu datangnya puasa ), kedua nama tersebut tidak akan terlepas
dari nuansa Ramadhan setiap tahun.
Pertama, Tajil merupakan hal yang harus ada ketika menjelang iftor, sebagai
makanan pembuka dalam iftor, berupa makanan yang manis-manis (kolak) untuk
mempercepat memulihkan tenaga ketika seharian berpuasa, ini dianjurkan karena
Rasul kita berbuka dengan korma yang merupakan makanan yang cukup manis,.
Namun karena di tanah Jawa khususnya Jawa Barat mempunyai cirri khas makanan
yaitu kolak sehingga tajil biasanya menggunakan kolak. Tajil (Kolak) menjadi hal
yang mudah di dapat bagi orang yang ekonominya mapan tetapi bagi orang yang
ekonomi nya lemah mungkin menjadi hal yang cukup sulit didapat, mereka mungkin
tidak pernah memprioritaskan hal ini karena nasi ataupun makanan pkok menjadi hal
yang utama, oleh karena itu menjadi hal yang menarik bagi kami untuk menyediakan
tajil gratis bagi masyarakat yang mungkin kesulitan untuk mendapatkan makanan
tajil (kolak) untuk iftor sehingga kami berencana akan menyediakan tajil gratis bagi
warga yang membutuhkan manisan (kolak) untuk iftor setiap hari, ini yang menjadi
dasar pemikiran mengadakan kegiatan NGABUBURIT dan BUKA PUASA
BERSAMA.
Yang kedua, tidak kalah pentingnya bila kita memperhatikan aktivitas ngabuburit
setiap menjelang iftor, banyak kaum muda ataupun anak-anak yang mengisi
ngabuburit dengan hal-hal yang kurang bermanfaat sehingga dapat mengurangi
bahkan merusak pahala ibadah puasa, dengani jalan-jalan, nongrok, malahan konvoi
memakai motor yang terlihat tidak ada manfaatnya, maka perlu ada wadah atau
kegiatan yang menampung mereka supaya tidak liar kemana saja, akan lebih baik
jika ngabuburit di isi dengan hal-hal positif seperti ngaji, berkreasi, berlomba,
ataupun menampilkan potensi seni yang dimiliki seperti pementasan drama, puisi,
nasyid, pidato, diskusi dll Ini juga yang menlatarbelakangi kami mengadakan
kegiatan Ramadhan. Tajil Gratis, selain kita membagi tajil gratis tetapi kita
mengisinya dengan hal-hal posistif yang telah dijelaskan di atas, sambil menunggu
iftor kita bisa mendapatkan ilmu dan mengembagkan potensi yang dimiliki.
Demikianlah yang menjadi dasar pemikiran bagi kami dalam merencanakan kegiatan
NGABUBURIT dan BUKA PUASA BERSAMA, pembagian Tajil Gratis bagi warga
dikemas dengan acara yang mudah-mudahan bermanfaat. Semoga niat baik kami
menginspirasi semua yang membaca proposal ini dan memberikan motivasi untuk
berpartisifasi dalam kegiatan kami. Banyak sedikitnya partisifasi dari sekalian akan
menjadi dorongan bagi kami dalam mensukseskan kegiatan ini, untuk lebih rincinya
akan dijelaskan pada poin-poin berikutnya.
DESKRIPSI ACARA