Anda di halaman 1dari 2

Mengganti Dializer Bocor

No. Dokumen No. Revisi Halaman


HD.SPO.0010 0 1 dari 2
Diterbitkan tanggal Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

08 Oktober 2014 dr. T. Soebroto,M.Kes


Pengertian Sobeknya membran kapiler dialyzer sehingga darah keluar dari
kompartemen darah masuk ke dalam kompartemen dialisat.

Tujuan Sebagai pedoman cara mengganti dialyzer bocor tersebut untuk


mencegah hilangnya darah dari kompartemen darah ke kompartemen
dialisat.

Kebijakan Pelayanan hemodialisis dilakukan sesuai standar secara komprehensif


dan terdokumentasi dengan baik serta termonitor dan dievaluasi
secara berkelanjutan sesuai dengan Surat Keputusan Direktur RS.
Panti Waluyo Yakkum Surakarta Nomor 2347/PW/Sekr/VIII/2014
tentang Pelayanan Hemodialisis di RS. Panti Waluyo-Yakkum
Surakarta

Prosedur A. Persiapan alat :


Dialiser baru
Klem 2 buah
Heparin
Spuit 1cc
NaCl 0,9%
Ember

B. Prosedur penatalaksanaan :
o Dekatkan alat alat di samping pasien
o Pompa aliran darah dimatikan
o Klem kanula arteri, ABL
o Klem infuse buka, pompa aliran darah dijalankan
o Pada bubble trap VBL bening lalu pompa darah dimatikan
o Klem kanula VBL
o Siapkan dialiser baru (priming)
o Klem AVBL yang dekat ke dialiser, dilepaskan 2 sisi dari
dialiser, kemudian dipasangkan ke dialiser baru, selang dialisat
disambung ke dialiser dan dialiser lama dibuang.
o Darah dialirkan kembali ke dalam sirkulasi ekstrakorporeal
dengan cara membuka semua klem kecuali klem infuse, posisi
dialiser dalm keadaan terbalik sambil mengontrol udara dari
sirkulasi corporeal (AVBL dialiser)
o Bila AVBL sudah bebas udara, posisi dialiser dikembalikan ke
posisi semula (merah di atas)
o Berikan ekstra heparin 2000 ui
o Memberitahu pasien bahwa penggantian dialiser sudah selesai
Mengganti Dializer Bocor
No. Dokumen No. Revisi Halaman
HD.SPO.0010 0 2 dari 2

Prosedur o Mengukur tanda tanda vital


o Rapikan alat- alat
o Dokumentasikan

Unit Terkait - Unit Pelayanan Hemodialisis

Anda mungkin juga menyukai