HEMODIALISIS PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Jodi Sidharta Loekman Divisi Ginjal dan Hipertensi Bagian / SMF Ilmu Penyakit Dalam FKUNUD / RS.SANGLAH Denpasar ABSTRAK Populasi penyandang hemodialisis(HD) di seluruh dunia cenderung didominasi oleh usia lanjut,dengan sendirinya permasalahan Kardiovaskular semakin tampak di ruang hemodialisis sebagai salah satu komplikasi yang dapat terjadi selama proses dialisis, komplikasi tersering saat HD tercatat sebagai hipotensi intradialisis yang kadang-kadang memerlukan tindakan aktif.Episode hipotensi tersebut dapat berupa gejala subklinis infark miokard yang merupakan gangguan perubahan pergerakan dinding miokard yang biasanya pulih kembali dalam beberapa jam sampai dapat juga berlanjut dalam kondisi fatal kardiovaskular yang sulit diperbaiki bahkan dapat menimbulkan kematian mendadak saat HD. Prosedur standard HD dan kemajuan di bidang mesin HD terintegrasi,jenis dialisat,membrane dializer yang biokompatibel diharapkan akan menjadikan berkurangnya komplikasi kardiovaskular yang fatal intradialisis. Faktor resiko yang berhubungan dengan kondisi kardiovaskular adalah penebalan ventrikel kiri, gangguan fungsi diastolik dengan atau tangpa penyakit jantung kongestif, penyakit katup jantung, perikarditis, efusi pericardial, peranan anemia pada Penyakit Ginjal Kronis (PGK) dan Hiperhomosistein terhadap resiko arteroslerosis terbukti mempunyai peran penting terhadap kejadian fatal kardiovaskular. Peresepan HD (Hemodialysis prescription) yang adekuat pada pasien dengan resiko tinggi diperlukan dalam pencegahan komplikasi kardiovaskular intradialisis, upaya perbaikan dengan revaskularisasi sebaiknya dilakukan pada pasien dengan iskemik miokard atau penyakit jantung koroner, Operasi bypass koroner dilaporkan member harapan hidup lebih lama dibandingkan cara lain seperti pemasangan stent koroner ataupun dengan angioplasty koroner. Dalam kondisi tertentu upaya hemodialisis harus dilakukan pada pasien dengan resiko tinggi PITNAS PPGII BALI 2012 Page 1
kardiovaskuler maka beberapa hal mutlak dilaksanakan secara konsisten
seperti ultrafiltrasi yang tidak berlebihan, menghindari penurunan Cardiac output secara mendadak, mengatasi perubahan denyut jantung patologis seperti adanya fibrilasi atrial yang cepat (Rapid AF) , porsi dialisis lebih sering tapi lebih singkat waktunya . Dengan kemajuan teknologi variasi HD yang berprinsip dominan terhadap perlindungan gangguan hemodinamik seperti SLEDD (Slow Low Efficient Daily Dialysis) maka kejadian fatal saat HD pada pasien dengan resiko tinggi gangguan kardiovaskular diharapkan dapat dieliminasi. Kata kunci : Hemodialisis, kardiovaskular, pencegahan