ABSTRACT
The common factor which causes dental and mouth diseases is a thinned layer name dental plaque.
The best way to prevent the accumulation of plaque. The plaqueis chemically controlled by using
mouthash is in indispensable to help the work of cleaning the oral cavity instead of replacing it. The
purpose of this research is to know the difference in the activity of alcohol antiseptic and non alcohol
of mouthwash in lowering the accumulation of plaques.This study is experimental with pretest and
posttest controlled group design. The population in this study are students of Dental Education,
Faculty of Medicine, the existing class of 2011 numbered 128 students, but the sample used in this
research are 40 people who had inclusion criteria, each divided into two treatment groups. The results
shows that there are differences in the effectiveness of antiseptic mouthwash alcoholic and non
alcoholic in reducing the accumulation of plaque which is based on statistical test unpaired t-test p
value <0.05.
Key word: moutwash alcohol antiseptic, moutwash non alcohol, the plaque
ABSTRAK
Faktor umum yang menyebabkan terjadinya penyakit gigi dan mulut ialah lapisan tipis yang
dinamakan plak gigi. Cara terbaik untuk mencegah akumulasi plak, yaitu dengan melakukan
kontrol plak. Kontrol plak secara kimiawi dengan penggunaan obat kumur sangat diperlukan
untuk membantu kerja pembersihan rongga mulut secara mekanis bukan mengganti. Tujuan
penelitian ini ialah untuk mengetahui perbedaan efektivitas obat kumur antiseptik beralkohol
dan non alkohol dalam menurunkan akumulasi plak. Penelitian ini bersifat eksperimental
dengan rancangan pretest and posttest controlled grup design. Populasi pada penelitian ini
yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran angkatan 2011
yang ada berjumlah 128 mahasiswa, namun sampel penelitian yang digunakan berjumlah 40
orang yang memiliki kriteria inklusi, masing masing dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan efektivitas obat kumur antiseptik
beralkohol dan non alkohol dalam menurunkan akumulasi plak dimana berdasarkan Uji
statistik T-test tidak berpasangan didapatkan nilai p<0,05.
Kata Kunci: Obat Kumur beralkohol, obat kumur non alkohol, plak.
1
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493
2
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493
dilaksanakan di Program Studi Pendidikan indeks setiap orang yang diperoleh dengan
Dokter Gigi Fakultas Kedokteran, cara enam elemen gigi yang diperiksa
Universitas Sam Ratulangi, Manado. Pada dijumlahkan keseluruhan kategori indeks
bulan april-juli 2015. plaknya, kemudian dibagi banyaknya
Populasi pada penelitian ini yaitu permukaan gigi yang diperiksa, maka akan
mahasiswa Program Studi Pendidikan di dapatkan skor indeks plak.
Dokter Gigi, Universitas Sam Ratulangi,
Manado angkatan 2011. Berdasarkan data Kriteria Penilaian Plak Indeks
yang diperoleh berjumlah 128 orang. Besar Nilai Kriteria Plak
sampel yang digunakan pada penelitian ini 0 Tidak ada plak
ialah sampel eksperimen sederhana. 1 Selapis tipis plak melekat pada
Berdasarkan hal tersebut besar sampel tepi ginggiva
yang digunakan sebanyak 40 responden,
yang terdiri dari masing-masing kelompok 2 Akumulasi deposit lunak yang
dibagi 2 kelompok teridiri dari 20 orang. sedang dalam poket ginggiva
Teknik yang dipakai memakai teknik atau pada gigi, dan tepi
purposive sampling sesuai dengan ginggiva, namun tdak ada pada
pertimbangan dan persyaratan yang 3 daerah interdental
memenuhi kriteria inklusi yaitu bersedia Tampak banyak deposit lunak
untuk berpartisipasi dengan dalam poket ginggiva, pada
menandatangani formulir informed tepi ginggiva , serta daerah
consent, tidak makan dan minum 1 jam interdental
sebelum penelitian, dan dalam keadaan
Jumlah kategori plak pada
sehat. Variabel penelitian yaitu Obat seluruh permukaan gigi yang
Kumur dan Plak Gigi. diperiksa
Obat kumur adalah suatu produk yang Indeks plak =
digunakan untuk meningkatkan kebersihan Jumlah permukaan gigi yang
rongga mulut berupa cairan atau larutan. diperiksa
Obat kumur antiseptik beralkohol yang
dipakai yaitu Obat kumur L dengan Kategori skor plak Loe and Silness :
takaran 20ml seukuran penutup botol Skor Kategori
selama 30detik. Obat kumur non alkohol 0 Sangat Baik
dipakai Obat kumur C dengan takaran 0,1- 0,8 Baik
20ml seukuran penutup botol selama 30 1,0 1,9 Sedang
detik. 2,0 3,0 Buruk
Plak gigi adalah suatu lapisan lunak
tipis yang terdiri dari mikroorganisme yang Alat yang digunakan adalah sarung
melekat pada permukaan gigi. Akumulasi tangan, masker, alat tulis menulis dan
plak yang terlihat dicatat dan dihitung formulir pemeriksaan, Sonde half moon,
menggunakan rumus indeks plak menurut kaca mulut, nierbekken, Stopwatch, gelas
Loe dan Silness. Pemeriksaan yang akan kumur, lembar informed consent dan
dilakukan pada 4 permukaan gigi yaitu kapas. Bahan yang digunakan adalah obat
permukaan bukal/labial, mesial,distal, kumur antiseptik beralkohol dan non
lingual/palatal. Dan dilakukan pada enam alcohol serta Disclosing solution.
eleman gigi yang diperiksa yaitu gigi 16 Sebelum penelitian dilakukan di
(M1 kanan atas), 12 (I1 kanan atas), 24 (P1 minta persetujuan dari responden dengan
kiri atas), 34 (P1 kanan bawah), 42 (I2 kiri menandatangani informed concent, dan
bawah), 46 (M2 kiri bawah). Nilai plak mendata sampel yang sesuai dengan
3
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493
4
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493
5
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493
Syarat uji T tidak berpasangan ialah kepedulian memelihara kesehatan gigi dan
sebaran data harus normal dan varian data mulut tidak terjaga.
boleh sama/ tidak boleh sama. Hasil Test of Dalam penelitian ini peneliti juga
Normality syarat pertama sudah terpenuhi, menetapkan kriteria inklusi yaitu sampel
memakai uji Shapiro-wilk nilai sig 0,390 harus dalam keadaan fit dan sehat, serta
(karena jumlah sampel < 50) yang berarti tidak makan 1 jam sebelum penelitian. Hal
sebaran data normal. Syarat kedua juga ini bertujuan untuk mengkondisikan mulut
terpenuhi karena setelah dilakukan uji T dalam keadaan senormal mungkin dengan
tidak berpasangan didapatkan nilai P sig berbagai flora alami di dalamnya, agar
<0,03. Hasil uji normalitas, uji signifikan penelitian murni yang diteliti yaitu plak
dan uji T tidak berpasangan dapat dilihat di bukan sisa makanan atau berbagai bias
lampiran.10 yang didapatkan. Dari hasil nilai p sig:
Nilai rerata indeks plak sesudah 0,03 dengan demikian probabilitas lebih
berkumur menggunakan obat kumur kecil sehingga H0 ditolak H1 diterima. Dari
beralkohol sebesar 1,4 dengan kategori hasil uji Indipendent t-test menyatakan ada
sedang, dan untuk obat kumur non alkohol perbedaan yang bermakna berkumur
sebesar 1,7 kategori sedang. dalam menggunakan obat kumur antiseptik
penelitian ini tidak terlalu banyak beralkohol dan non alkohol dalam
perbedaan yang terjadi, hal ini disebabkan menurunkan akumulasi plak.
oleh sampel yang diambil yaitu mahasiswa Dua perbedaan nyata dari kedua
kedokteran dari segi pendidikan dan ilmu perlakuan menggunakan obat kumur, yaitu
pengetahuan akumulasi plak yang terdapat ada keberadaan alkohol yang digunakan
pada rongga mulut lebih sedikit. pada obat kumur yang dipakai dengan
Penelitian klinis yang dilakukan oleh merek L dengan komposisi water, alkohol,
Leyes Borrajo di Spanyol mengenai Sorbitol, Flavor, Poloxamer 407, Benzoic
efektivitas obat kumur berbahan aktif acid, Eucalyptol, Zinc Chloride, Thymol,
khlorheksidin dengan alkohol atau non Sodium Benzoate, Sodium Saccharin,
alkohol aktivitas dalam mengurangi jumlah Methyl Salicylate, Menthol, Sodium
koloni bakteri rongga mulut. Ada Flouraide, Sucralose. Mekanisme kerja
perbedaan penurunan jumlah bakteri antara alkohol pada obat kumur antiseptik yaitu
kedua grup tersebut, dan yang lebih efektif menganggu aktivitas sel pada bakteri,
ialah obat kumur khlorheksidin beralkohol, sehingga terbentuk ikatan yang lemah dan
dengan hasil obat kumur khlorheksidin segera mengalami penguraian, kemudian
beralkohol 0,78 dan untuk obat kumur membran sel pada bakteri terlepas
khlorheksidin tanpa alkohol 0,97. 11 sehingga bakteri pada rongga mulut mati
Pada bab sebelumnya, populasi sampel atau terlepas. Fungsi alkohol pada obat
penelitian ini adalah mahasiswa Program kumur sebagai pelarut bahan aktif, sebagai
Studi Pendidikan Dokter Gigi, Universitas pengawet dan sebagai antiplak membunuh
Sam Ratulangi semester VIII dan berusia bakteri pada rongga mulut sehingga dapat
20-23 tahun, hal ini didasarkan pada mencegah tumbuhnya plak yang berlebih.12
pertimbangan bahwa pada usia tersebut Cara kerja alkohol biasa digunakan
flora normal mulut dan sistem kekebalan dalam obat kumur sebagai zat antiseptik.
tubuh telah mencapai kompleksistasnya Mekanisme kerja alkohol dalam
selain itu dipilihnya mahasiswa kedokteran membunuh bakteri adalah dengan cara
sebagai sampel ialah untuk meminimalisir denaturasi dan koagulasi protein sel
ketidakvalidan data, dimana salah satu bakteri. Senyawa alkohol dapat
faktor yang mempengaruhi plak yaitu menimbukan denaturasi protein sel bakteri
faktor usia, Lebih bertambah tua usia dan proses tersebut memerlukan air. Hal
6
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493
ini ditunjang oleh fakta bahwa alkohol untuk digunakan di dalam obat
absolute, yang tidak mengandung air, kumur dalam menanggulangi
mempunyai aktivitas antibakteri jauh lebih berbagai macam kebutuhan
rendah dibanding alkohol yang masing-masing gigi dan mulut
mengandung air. Selain itu turunan alkohol khususnya mengurangi akumulasi
juga menghambat sistem fosforilasi dan plak pada rongga mulut.
efeknya terlihat jelas pada mitokondria,
yaitu hubngan substrat-nikotinamid
adenine nukleotida (NAD). Turunan fenol DAFTAR PUSTAKA
berinteraksi dengan sel bakteri melalui 1. Badan Penelitian dan Pengembangan
proses absorbs yang melibatkan ikatan Kesehatan Departemen Kesehatan RI
hidrogen. Pada kadar rendah terbentuk Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar
kompleks protein fenol dengan ikatan (Riskesdas) Nasional, Jakarta;2013.
yang lemah dan segera mengalami 2. Subiwahyudi A, Nikawa H, Hamada
peruraian, diikuti penetrasi fenol ke dalam T. Denture plaque, on past and recent
sel menyebabkan presipitasi serta concern. Majalah Kdokteran Gigi
denaturasi protein. Pada kadar tinggi fenol 2007;30 (2): 69-71.
menyebabkan koagulasi protein dan sel 3. Spolsky VW. Epidemiology of
membran mengalami lisis.13 gingival and periodontal diseaseIn:
Carranza FA, Newman MG, editors.
SIMPULAN Clinical periodontology. 9th ed.
Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa Philadelphia: WB Saunders Co; 2000.
terdapat perbedaan efektivitas obat kumur p. 84.
beralkohol dan non alkohol dalam 4. Veld HI. Ilmu kedokteran gigi
menurunkan akumulasi plak, hasil pencegahan. Sutatmi Suryo.
menunjukkan bahwa obat kumur Yogyakarta: Universitas Gadjah
beralkohol lebih efektif dibandingkan yang Mada; 2008. h. 59.
non alkohol. 5. Felton, Champan and Felton. Basic
Guide to oral health education and
SARAN promotion, wiley-black A John Wiley
1. Bagi masyarakatDianjurkan untuk & Sons, Ltd., Publication;2007:p 27-
menggunakan obat kumur yang 35
mengandung alkohol terutama bagi 6. Mhaske M., Samad B.N., Jawade R.
yang beresiko memiliki akumulasi plak And Bhansali A. Chemical agents in
yang banyak. control of dental plague in dentistry:
2. Bagi institusi An overview of current knowledge and
i. Perlu dilakukan untuk penelitian furture challenges. Advances in
selanjutnya menggunakan sampel Applied Science Research, 2012, 3,
yang berbeda, dan variasi umur (1):268-272.
dalam menentukan indeks plak agar 7. Sunnati. Efektivitas berkumur dengan
lebih terlihat perbedaan penurunan obat kumur kombinasi minyak
akumulasi plak saat berkumur obat esensial dan teh hijau. Cakradonya
kumur. Dent J 2014; 6(1): 667-71.
ii. Perlu dilakukan penelitian lebih 8. McCullough M J, Farah C S. The role
lanjut dengan menggunakan dosis of alcohol in oral carcinogenesis with
alkohol yang lebih bervariasi particular reference to alcohol
sehingga dapat diketahui dosis yang containing mouthwashes. Aust Dent J.
paling tepat dan efektif dari alkohol 2008; 53: 302-5 7.
7
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493