Anda di halaman 1dari 6

DATA

t ( menit ) Volume NaOH ( mL )


3 10,2
8 10,7
15 10,9
25 11,4
40 12
65 12,6

M NaOH = 0,02 M
M CH3COOC2H5 = 0,02 M
M NaOH = 0,02 M

ANALISIS DATA
Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat dilakukan analisis data
sebagai berikut.
Percobaan kali ini yaitu Kinetika Reaksi Saponifikasi Etil asetat yaitu
bertujuan menunjukkan bahwa reaksi penyabunan etil asetat oleh ion hidroksida
adalah reaksi orde dua dan menentukan konstanta kecepatan reaksi pada reaksi
tersebut.
Langkah pertama yaitu menyediakan 50 ml larutan etil asetat 0,02 N dan
50 ml larutan NaOH 0,02 N yang sebelumnya telah ditutup bertujuan agar kedua
larutan tersebut tidak terkontaminasi dengan zat lain yang dapat mempengaruhi
konsentrasi kedua larutan, selain itu juga untuk mencegah menguapnya larutan
etil asetat yang sifatnya mudah menguap. Sebelum dicampurkan, etil asetat dan
NaOH harus disamakan suhunya terlebih dahulu atau di termostat, karena suhu
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Kemudian kedua
larutan tersebut dicampurkan, sementara itu menyiapkan 7 buah labu erlenmeyer
yang diisi dengan 20 ml HCl 0,02 N kedalam masing-masing labu erlenmeyer,
setelah itu ditambahkan indikator PP kedalam masing-masing labu erlenmeyer
sebanyak 2 tetes. Indikator PP ini berfungsi sebagai katalis, yaitu zat yang
ditambahkan ke dalam suatu reaksi untuk mempercepat jalannya reaksi.
Langkah kedua menyiapkan NaoH 0,02 N kedalam buret untuk proses titrasi.
Setelah larutan NaOH 0,02 N dan etil asetat 0,02 N mencapai termostat
kemudian dikocok dengan baik, dengan adanya pengocokan ini diharapkan
campuran NaOH + Etil asetat dapat sempurna. Berikut persamaan etil asetat dan
basa NaOH
CH3COOC2H5 + OH- CH3COO- + C2H5OH

Setelah pecampuran NaOH + Etil asetat larutan campuran tersebut


didiamkan dengan waktu pendiaman sebagai variable manipulasi atau yang
diubah-ubah. Waktu pendiaman larutan campuran dimulai pada menit (3, 8, 15,
25, 40 dan 65 menit ) setelah larutan didiamkan selama waktu yang ditentukan
,larutan campuran tersebut dimasukkan dalam erlenmeyer yang berisi 20 ml HCl
0,02 N dan 2 tetes indikator PP, dalam hal ini HCl berfungsi untuk mengetahui
banyaknya NaOH yang tersisa dalam proses saponifikasi tersebut. kemudian
Titrasi dilakukan hingga campuran berwarna pink pucat atau pink keunguan.
Pertama pada menit ke-3 didapatkan hasil titrasi dengan sejumlah
volume NaoH 0,02 N sebesar 10,2 ml, kedua pada menit ke-8 didapatkan hasil
titrasi dengan sejumlah volume NaoH 0,02 N sebesar 10,7 ml. Ketiga pada menit
ke-15 didapatkan hasil titrasi dengan sejumlah volume NaOH 0,02 N sebesar
10,9 ml. Keempat pada menit ke-25 didapatkan hasil titrasi dengan sejumlah
volume NaOH 0,02 N sebesar 11,4 ml. Kelima pada menit ke-40 didapatkan
hasil titrasi dengan sejumlah volume NaOH 0,02 N sebesar 12 ml dan yang
terakhir pada menit ke-65 didapatkan hasil titrasi dengan sejumlah volume
NaOH 0,02 N sebesar 12,6 ml.

NO CAMPURAN MENIT KE- (s) VOLUME NaOH (titrasi) (ml)


1. 5 10,2
2. 8 10,7
3. 15 10,9
4. 25 11,4
5. 40 12
6. 65 12,6
Dari data diatas, dapat dihitung mmol HCl yang bereaksi, hasilnya adalah
sebagai berikut :
Menentukan jumlah mmol HCl awal
mmol HCl awal = N x V HCl awal
= 0,02 x 20
= 0,4 mmol
Menentukan jumlah mmol HCl sisa dan jumlah mmol HCl yang bereaksi
1. Menit ke-3
mmol HCl sisa = N x V NaOH titrasi
= 0,02 x 10,2
= 0,20 mmol
mmol HCl yang bereaksi = mmol HCl awal mmol HCl sisa
= 0,4 0,20
= 0,20 mmol
2. Menit ke-8
mmol HCl sisa = N x V NaOH titrasi
= 0,02 x 10,7
= 0,21 mmol
mmol HCl yang bereaksi = mmol HCl awal mmol HCl sisa
= 0,4 0,21
= 0,19 mmol
3. Menit ke-15
mmol HCl sisa = N x V NaOH titrasi
= 0,02 x 10,9
= 0.22 mmol
mmol HCl yang bereaksi = mmol HCl awal mmol HCl sisa
= 0,4 0,22
= 0,18 mmol
4. Menit ke-25
mmol HCl sisa = N x V NaOH titrasi
= 0,02 x 11,4
= 0,23 mmol
mmol HCl yang bereaksi = mmol HCl awal mmol HCl sisa
= 0,4 0,23
= 0,17 mmol
5. Menit ke-40
mmol HCl sisa = N x V NaOH titrasi
= 0,02 x 12
= 0,24 mmol
mmol HCl yang bereaksi = mmol HCl awal mmol HCl sisa
= 0,4 0,24
= 0,16 mmol
6. Menit ke-65
mmol HCl sisa = N x V NaOH titrasi
= 0,02 x 12,6
= 0,25 mmol
mmol HCl yang bereaksi = mmol HCl awal mmol HCl sisa
= 0,4 0,25
= 0,15 mmol

mmol HCl yang bereaksi = mmol NaOH sisa ( dari etil asetat )
Waktu (menit) HCl sisa (mmol) HCl bereaksi (mmol)
3 0,20 0,20
8 0,21 0,19
15 0,22 0,18
25 0,23 0,17
40 0,24 0,16
65 0,25 0,15

Menghitung jumlah mmol NaOH yang bereaksi


1. Menit ke-3
N x V awal = mmol NaOH sisa + mmol NaOH bereaksi
0,02 x 50 = 0,20 mmol + mmol NaOH bereaksi
mmol NaOH bereaksi = 0,80 mmol
2. Menit ke-8
N x V awal = mmol NaOH sisa + mmol NaOH bereaksi
0,02 x 50 = 0,19 mmol + mmol NaOH bereaksi
mmol NaOH bereaksi = 0,81 mmol
3. Menit ke-15
N x V awal = mmol NaOH sisa + mmol NaOH bereaksi
0,02 x 50 = 0,18 mmol + mmol NaOH bereaksi
mmol NaOH bereaksi = 0,82 mmol

4. Menit ke-25
N x V awal = mmol NaOH sisa + mmol NaOH bereaksi
0,02 x 50 = 0,17 mmol + mmol NaOH bereaksi
mmol NaOH bereaksi = 0,83 mmol
5. Menit ke-40
N x V awal = mmol NaOH sisa + mmol NaOH bereaksi
0,02 x 50 = 0,16 mmol + mmol NaOH bereaksi
mmol NaOH bereaksi = 0,84 mmol
6. Menit ke-65
N x V awal = mmol NaOH sisa + mmol NaOH bereaksi
0,02 x 50 = 0,15 mmol + mmol NaOH bereaksi
mmol NaOH bereaksi = 0,85 mmol

NaOH bereaksi
Waktu (menit) NaOH sisa (mmol-1)
(mmol-1)
3 0,20 0,80
8 0,19 0,81
15 0,18 0,82
25 0,17 0,83
40 0,16 0,84
65 0,15 0,85
Dari data yang diperoleh, maka dapat di distribusiakan pada tabel berikut :
Tabel konstanta laju reaksi
NaOH sisa 1/(a-x)
t (menit)
(mmol-1) (mmol-1)
3 0,20 5,0
8 0,19 5,3
15 0,18 5,6
25 0,17 5,9
40 0,16 6,3
65 0,15 6,7

Anda mungkin juga menyukai