Anda di halaman 1dari 2

Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat dianalisis sebagai berikut. Pada percobaan
pembuatan arang briket bahan utama yang digunakan adalah arang yang telah ditumbuk atau
dihaluskan. Arang yang didapatkan dari kelompok kami kurang diketahui apakah arang tersebut
berasal dari sekam, tempurung kelapa atau yang lainnya. karena kami membelinya dipenjual
arang dipasar dan tidak membuatnya sendiri. Sebelum praktikum dilakukan terlebih dahulu arang
ditumbuk hingga halus. Supaya partikel partikel yang besar tidak tercampur maka dilakukan
penyaringan dengan saringan kecil. Sehingga didapatkan arang yang halus sekali berupa serbuk-
serbuk. Tidak hanya serbuk arang yang halus, kami membaginya menjadi 3 bagian yaitu arang
halus, kasar, dan campuran dari keduanya. Untuk takarannya kami tidak menimbang hanya
mengira-ngira dengan perbandingan supaya cukup untuk dicetak dalam pipa paralon.

Agar arang dapat dicetak maka digunakan tepung kanji sebagai perekatnya. Dengan
perbandingan 4:1 untuk arang dan tepung kanji atau banyaknya tepung kanji adalah 5% dari 50%
nya arang. Apabila terlalu banyak perekat maka briket tidak dapat menyala. Kemudian
dicampurkan merata hingga arang sedikit mengempal dengan tepung kanjinya. Lalu dicetak
didalam pipa paralon dan tengahnya diberi celah atau lubang. Tujuan dari pemberian celah ini
agar udara dapat masuk sehingga briket dapat cepat kering. Setelah itu briket dibiarkan dan
dijemur selama 1 minggu. Pada hari ke 4 briket tampak sudah mongering dengan sempurna. Tiba
waktunya untuk melepas cetakan yaitu pada hari ke 7 briket sudah benar-benar kering dan sedikit
susah untuk dilepaskan dari cetakan karena telah mengeras dan lengket.

Selanjutnya yaitu tahap pembakaran arang briket. Untuk briket yang halus dapat
dilepaskan dari cetakan dengan sempurna namun ada yang patah sedikit dibagian bawahnya dan
sangat halus. Briket kedua yang kasar sangat susah dilepaskan hal ini dikarenakan terlalu banyak
perekatnya pada arang. Sedangkan teksturnya juga tidak halus sehingga semakin mudah merekat.
Untuk yang campuran saat dilepaskan briket terbelah menjadi 3 bagian, namun sempurna tetap
dalam bentuknya yaitu bulat dan tidak protol (terpecah belah menjadi kecil-kecil). Briket yang
halus adalah yang paling sempurna dalam nyala api nya. Briket ini tidak berasap dan tidak
berbau dengan warna api orange sedikit kemerahan serta kecepatan pembakarannya hanya 1.5
menit. Pembakaran untuk briket yang halus ini sangat singkat dibandingkan dengan briket yang
kasar maupun yang campuran. Akan tetapi pada briket kasar dan campuran didapatkan asap dan
sedikit bau seharusnya briket dalam pembakaran tidak berasap dan tidak berbau. Untuk nyala
apinya sama dengan briket yang halus yaitu api berwarna orange sedikit kemerahan. Kecepatan
pembakarannya sangat lama yaitu 9.30 menit untuk yang kasar dan campuran.

Perkiraan biaya yang digunakan untuk membuat arang briket

No. Bahan Harga


1. Arang 150g Rp 2500,-
2. Tepung kanji 350g Rp 500,-
3. 3 Pipa paralon d 5cm, p 6cm Rp 1500,-
4. Gas elpiji sekali pemakaian Rp 1000,-
Total Rp 5500,-
Dalam 1 kali pembuatan menghasilkan 3 cube arang briket setara dengan 200g, dengan harga
jual : Rp 14.000 per 200 gram. Pemasukan jika 200 gram terjual :

Rp. 14.000,-

Pekerja diberi upah 10% dari penjualan : 10% x Rp. 12.000= Rp. 1.400,-

Laba 1x produksi = pemasukan – pengeluaran

= 14.000-(5.500+1.400)

= Rp. 7.100,-

Anda mungkin juga menyukai