A. Darah Vena
Tujuan dilakukan analisa darah vena antara lain untuk menganalisa kandungan
komponen darah (sel darah merah, sel darah putih, angka leukosit, dan angka
trombosit).
Darah vena juga dapat digunakan untuk AGD jika darah arteri tidak dapat diperoleh,
tetapi hanya berguna untuk mengevaluasi pH, PaCO2, dan base excess.
Syarat mutlak lokasi pengambilan darah adalah tidak ada kelainan kulit di daerah
tersebut, tidak pucat dan tidak sianosis.
Lokasi pengambilan darah vena : umumnya di daerah fossa cubiti yaitu vena cubiti
atau di daerah dekat pergelangan tangan. Selain itu salah satu yang harus
diperhatikan adalah vena yang dipilih tidak di daerah infus yang terpasang / sepihak
harus kontra lateral.
Pada anak indentifikasi kebutuhan untuk restrain anak selama prosedur untuk
mencegah injury bila anak menolak. Gunakan kateter kupu-kupu (buterfly catheter)
dengan spuit untuk mencegah penyedotan darah yang berlebihan dari vena.
Cara Pengambilan :
1. Cek catatan perawatan dan catatan medik.
2. Siapkan formulir laboratorium.
3. Cuci tangan.
4. Siapkan alat dan bahan.
5. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan yang akan dilakukan kepada
klien.
6. Pakai sarung tangan.
7. Posisikan klien dengan lengan ekstensi dengan telapak tangan di atas meja atau
bantal.
8. Pasang pengalas di bawah tangan dan dekatkan bengkok.
9. Pasang tourniquet sekitar 5-10 cm di atas daerah penusukkan, cek adanya
denyutan distal.
10. Pastikan adanya denyutan, setelah itu baru kencangkan tourniquet.
11. Instruksikan klien untuk membuka dan mengepal beberapa kali.
12. Desinfeksi daerah penusukkan dengan kapas alkohol.
13. Tempatkan ibu jari tangan pada vena daerah distal dari tempat penusukkan,
tekan sampai kulit di atas vena tersebut menegang.
14. Masukkan jarum dengan sudut 300.
15. Bila sudah masuk ke dalam vena, tarik spuit dengan sangat hati-hati dan
perhatikan adanya aliran darah yang ke luar.
16. Lepaskan tourniquet dengan tangan yang lain yang bebas.
17. Lakukan aspirasi, kemudian tarik jarum dengan cepat ketika volume darah yang
diinginkan tercapai.
18. Tempatkan kapas alkohol dan lakukan penekanan selama 1-2 menit atau sampai
darah berhenti (bila perlu diplester).
19. Pindahkan darah dalam spuit ke tabung spesimen. Putar tabung EDTA secara
perlahan.
20. Beri label pada tabung spesimen dengan benar.
21. Rapikan klien dan kembalikan peralatan : buang spuit dan jarum yang telah
digunakan ke dalam bengkok, lepaskan sarung tangan, dan bereskan alat.
B. Darah Kapiler
Darah kapiler umumnya diambil pada ujung jari tangan yaitu telunjuk, jari tengah
atau jari manis dan anak daun telinga. Khusus pada bayi dapat diambil pada ibu jari
kaki atau sisi lateral tumit kaki. Tempat yang dipilih tidak boleh ada gangguan
peredaran darah misalnya sianosis atau pucat.
Cara Pengambilan :
1. Cuci tangan.
2. Pakai sarung tangan.
3. Bersihkan tempat pengambilan darah dengan alcohol 70% dan biarkan sampai
kering lagi
4. Peganglah bagian yang ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan sedikit untuk
mengurangi rasa nyeri
5. Tusuklah dengan cepat dengan menggunakan lanset. Pada jari tususklah tegak
lurus pada garis-garis sidik jari, jangan sejajar dengan garis idik jari. Bila
menususk daun telinga tususklah daerah pinggir, jangan daerah sisi.
6. Tusukan harus cukup dalam supaya darah mudah keluar. Jangan menekan-nekan
daerah tususkan karena darah tidak cukup keluar, karena darah yang diperas
semacam itu telah tercampur dengan cairan jaringan sehingga menjadi encer dan
menyebabkan kesalahan.
7. Buanglah tetes darah yang pertama dengan memakai kapas kering dan bersih/tisu
bersih.
8. Selanjutnya dapat diambil dengan menggunakan tabung kapiler.
Pada tahap ini sangat penting diperhatikan karena sering terjadi sumber kesalahan,
yang harus dilakukan :
Catat dalam buku expedisi dan cocokan sampel dengan label dan formulir.
Jangan lupa melakukan homogenisasi pada bahan yang mengandung antikoagulan
Segera tutup penampung yang ada sehingga tidak tumpah
Segera dikirim ke laboratorium karena tidak baik melakukan penundaan
Perhatikan persyaratan khusus untuk bahan tertentu seperti darah arteri untuk
analisa gas darah, harus menggunakan suhu 4-8 C dalam air es bukan es batu
sehingga tidak terjadi hemolisis. Harus segera sampai ke laboratorium dalam
waktu sekitar 15-30 menit.
Perubahan akibat tertundanya pengiriman sampel sangat mempengaruhi hasil
laboratorium. Sebagai contoh penundaan pengiriman darah akan mengakibatkan
penurunan kadar glukosa, peningkatan kadar kalium. Hal ini dapat mengakibatkan
salah pengobatan pasien. Selain itu nilai pemeriksaan hematologi juga berubah
sesuai dengan waktu.
Keterangan :
1. = Tidak dilakukan sama sekali
2. = Dilakukan sebagian kecil
3. = Dilakukan sebagian besar/ tidak sempurna
4. = Dilakukan dengan sempurna
Yogyakarta,........................20
Evaluator
.....................................
CHEKCLIST PEMGAMBILAN DARAH KAPILER
Keterangan :
1. = Tidak dilakukan sama sekali
2. = Dilakukan sebagian kecil
3. = Dilakukan sebagian besar/ tidak sempurna
4. = Dilakukan dengan sempurna
Yogyakarta,........................20
Evaluator
.....................................