Thermal Imaging Untuk Identifikasi Telur - Shoffan Saifullah - Prosiding Konferensi Nasional Ke- 4 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM) THERMAL IMAGING UNTUK IDENTIFIKASI TELUR
Thermal Imaging Untuk Identifikasi Telur - Shoffan Saifullah - Prosiding Konferensi Nasional Ke- 4 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM) THERMAL IMAGING UNTUK IDENTIFIKASI TELUR
Abstrak Thermal imaging merupakan teknologi yang itu dapat dilakukan identifikasi pengolahan citra telur
digunakan dengan memanfaatkan pancaran panas dengan menggunakan thermal image. Penggunaan
yang dikeluarkan oleh benda. Benda yang berada kamera ini tidak menimbulkan radiasi atau efek negatif
diatas temperatur 0 (nol) akan memancarkan energi bagi telur maupun lingkungan sekitar karena tidak
panas termasuk telur ayam. Pemanfaatan teknologi
thermal image camera dalam pengolahan citra
memancarkan sinar infra atau gelombang
merupakan salah satu perkembangan teknologi elektromagnetis yang lainnya, tetapi menyerap sinar
khususnya dalam bidang thermography. Thermography infra dari radiasi panas yang dipancarkan oleh
yang dilakukan dalam pengolahan citra telur ayam objek/benda[3].
telah banyak dilakukan dengan berbagai metode dan Proses analisis pengolahan citra telur dilakukan
analisis yang berbeda pula. Thermal camera flir dengan memanfaatkan teknologi thermal imaging
digunakan dalam mendapatkan capture telur ayam berdasarkan pada identifikasi manual. Telur merupakan
dan tidak berpengaruh pada lingkungan sekitar citra analog yang harus diubah ke dalam citra digital
karena tidak memancarkan sinar infra atau untuk proses pengolahan citra (disebut pencitraan).
gelombang elektromagnetis, akan tetapi menyerap
sinar radiasi panas yang dipancarkan oleh telur ayam.
Proses pencitraan menggunakan alat thermal image
Proses pengolahan citra telur ayam yang telah di camera.
capture menggunakan Matlab. Pengolahan citra telur Dengan adanya digital teknologi yang berbasis suhu
ayam yang dilakukan menggunakan beberapa metode panas (thermal imaging), dapat digunakan untuk
diantaranya metode morfologi dengan operasi dilasi mendeteksi telur ayam yang memancarkan sinar panas.
untuk memperbesar ukuran segmen, centroid dan Teknologi digunakan untuk membantu dalam proses
bounding box digunakan untuk menghitung obyek pencitraan sebelum dilakukan proses preprocessing
telur ayam dan luas area. Pengolahan citra telur sampai dengan pengujian citra.
ayam yang dilakukan memperoleh hasil yaitu dapat
mengidentifikasi obyek telur ayam dan luas area dari
telur yang diproses. Citra telur ayam yang digunakan A. Kajian Terdahulu
dilakukan pengujian dengan menggunakan data citra Klasifikasi mutu telur ayam ras berdasarkan pada
telur tunggal, dan data citra telur kelompok, dan dari kebersihan kerabang telur dengan menggunakan sampel
pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil 100% 90 telur ayam yang terdiri dari masing-masing 30 telur
dalam proses penentuan telur ayam dan luas area ayam mutu I, II, dan III. Algoritma yang digunakan yaitu
yang diinginkan. statistik orde satu dan orde kedua untuk ekstraksi ciri,
dan K-Nearest Neighbor (KNN) berbasis Euclidean
Kata Kunci Thermal Imaging, Morfologi, Dilasi, sebagai proses klasifikasinya. Tingkat keberhasilan dari
Centroid, dan Bounding box
penelitian yang dilakukan adalah 88.89% [4].
Penerapan visi komputer dan teknik segmentasi
I. PENDAHULUAN dalam mengklasifikasi ukuran fisik telur ayam ras
Thermal Imaging adalah suatu teknik menggunakan berdasarkan bobotnya. Penelitian ini dilakukan dengan
energi inframerah yang tidak terlihat secara kasat mata, menggunakan alat bantu web camera dan proses
dipancarkan oleh objek kemudian diubah menjadi citranya menggunakan metode segmentasi untuk
gambar panas secara visual [1]. Pada dasarnya setiap pembagian citra sesuai dengan kriteria keserupaan
benda yang diatas temperatur 0 mutlak memancarkan intensitas warna dan analisis regresi untuk pendekatan
energi panas dalam bentuk infrared. Sehingga setiap bobot berdasarkan jumlah piksel obyek. Pengujian
objek dapat diidentifikasi dengan menggunakan thermal klasifikasi 36 sampel telur ayam ras menunjukkan
camera. tingkat akurasi sebesar 100% dan akurasi pendekatan
Benda yang ada diatas temperatur 0 (nol) dapat bobot sebesar 42% [5].
berupa benda mati maupun benda hidup, termasuk telur Sistem deteksi embrio pada telur yang dilakukan
ayam. Telur merupakan benda bercangkang yang dengan webcame, proses deteksi embrio telur
mengandung zat hidup bakal anak yang dihasilkan oleh menggunakan metode thresholding untuk mengenali
unggas (ayam, itik, burung, dan sebagainya) [2]. Telur telur dengan memisah objek telur dengan latar
ayam dalam keadaan normal (tidak berada pada mesin belakangnya dan penghitungan jumlah piksel dari obyek
pendingin) atau saat dierami memiliki suhu panas. Untuk yang dibentuk. Proses egg detection menggunakan
perbandingan
satu dengan obyek yang lainnya sehingga apabila convert
Histogram
menemukan sebuah noise yang cukup besar untuk
dihapus atau dihilangkan dapat dengan mudah dilakukan Citra
Grayscale
karena telah masing- masing obyek telah diberi label.
Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini dapat Gambar 2. Langkah-langkah Perancangan Pengolahan
dilihat pada Gambar 1. Citra Telur Ayam
Review paper dilakukan dengan cara mencari
referensi mengenai thermal imaging, pengolahan citra III. HASIL DAN PEMBAHASAN
telur baik dari buku, jurnal, majalah maupun dokumen Hasil yang didapatkan dari penellitian dengan
online sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian. prototype meggunakan Matlab akan disajikan mulai dari
proses preprocessing sampai pengolahan citra.
Review Paper
A. Preprocessing (Citra Asli/warna menjadi
Grayscale
Pengumpulan data
Penyiapan Alat &
Bahan
Proses preprocessing dari citra hasil capture thermal
imager camera flir diubah ke dalam citra grayscale (warna
abu-abu) untuk meratakan intensitas warna yang dimiliki
Analisis Data
oleh citra warna (asli). Citra yang digunakan adalah citra
telur tunggal (satu telur). Pengolahan citra pada proses
Perancangan
preprocessing awal dilakukan dengan mengubah citra
Sistem telur ayam menjadi citra grayscale seperti dapat dilihat
pada Tabel 1.
Analisis Tidak
=
Perancangan Tabel 1. Pengubahan Citra Asli (warna) menjadi
Ya Grayscale
Pengujian Sistem
Citra Asli Grayscale
Kesimpulan
(a) (b)
Gambar 6. (a) Hasil Konversi ke BW, (b) Komplemen
(a) (b) dari BW
Gambar 3. (a) Citra Asli (Warna), (b) Histogran Citra
Warna (Gabungan Citra RGB) E. Hasil Pengolahan Citra dengan Matlab
(a) (b)
Gambar 4. (a) Citra Grayscale, (b) Histogram Citra
Grayscale
(a) (b)
Sampel yang digunakan dalam analisis histogram
adalah citra telur kelompak yang terdiri dari 6 (enam) Gambar 7. (a) Pengolahan Citra Kelompok Telur
telur dalam 1(satu) gambar citra. Berdasarkan pada dengan Centroid, (b) Pengolahan Citra Telur Kelompok
gambar 3(b) dan 4(b) dilakukan perbandingan dan dapat dengan Centroid dan Penentuan Obyek dengan Label
dilihat bahwa dengan menggunakan citra grayscale
(menggunakan threshold otsu) didapatkan intensitas Hasil pengolahan citra didapatkan pengenalan obyek
warna yang lebih rata jika dibandingkan dengan dari citra telur tunggal (Tabel 2) maupun citra telur
histogram citra warna (RGB). kelompok (Gambar 7). Pengolahan citra kelompok
(terdapat 6 telur) didapatkan 6 objek telur diperoleh:
C. Morfologi Citra (Dilasi) Label 1: Area 192.0558 centroid (X: 149.7702; Y:
Morfologi citra telur yang dihasilkan citra hasil pada 133.4946)
Gambar 5. Label 2: Area 199.0568 centroid (X: 157.1947; Y:
252.3586)
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://www.news.tridinamika.com/