Anda di halaman 1dari 7

MODUL 4 DESAIN OPTIMAL KONTROLER PID MOTOR DC

MENGGUNAKAN CUCKOO SEARCH ALGORITHM


𝐑𝐢𝐲𝐚𝐧𝐭 𝐈𝐫𝐚𝐰𝐚𝐧1 , 𝐑𝐨𝐦𝐢 𝐀𝐬𝐬𝐢𝐝𝐢𝐪2
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Singaperbangsa Karawang, Karawang1,2
Email : riyant.irawan16124@student.unsika.ac.id

Abstrak suatu algoritma perilaku dari kebiasaan atau


Pada tugas besar ini praktikan membuat perilaku dari hewan tersebut. Pada tahun 2009,
seorang peneliti Xin Xhe Yang, menemukan
Desain Optimal Kontroler PID Motor DC
sebuah metode cerdas yang disebut kecerdasan
Menggunakan Cuckoo Search Algorithm.
burung cuckoo dan membuat sebuah algoritma
Penggunaan kontroler PID (Proporsional penyelesaian yang terinspirasi dari perilaku burung
Integral-Derivatif) pada sebuah motor DC cuckoo dalam menempatkan telurnya. Beberapa
sangat banyak digunakan, karena strukturnya metode optimasi berbasis metode konvensional
yang sederhana, keandalan yang kuat dan maupun metode cerdas telah banyak digunakan
mudah digunakan. Kontroler PID agar untuk mengoptimasi parameter PID motor DC,
bekerja secara optimal dibutuhkan parameter diantaranya Artificial Bee Colony, Particle Swarm
yang tepat pada penelitian ini akan digunakan Optimization, Tabu Search,Bacterial Foraging,
metode cerdas berbasis Cuckoo Search Fuzzy Logic, Genetic Algorithm, dan Neural
Algorithm (CSA), untuk mengoptimasidan Network.(Wudai Liao, (2014); X. Wang, (2004);
B. Liu, (2007); D. Chen, (2007); H. He, (2007); W.
menentukan parameter yang tepat dari PID.
Zhang, (2010); Bhateshvar,Y,K. (2014); Nitish
CSA adalah salah satu metode cerdas yang
Katal. (2012); Bharat Bhushan. (2011); Ashu
terinspirasi dari perilaku burung cuckoo Ahuja. (2014); Anant Oonsivilai. (2008); Umesh
dalam menempatkan telurnya disarang Kumar Bansal.(2013); K. Premkumar. (2015);)
burung lain yang dia pilih secara acak, Pada penelitian ini akan digunakan salah satu
konsep inilah yang diadaptasi dan diterapkan metode cerdas (Artificial Intelligent) untuk menala
menjadi algoritma cerdas untuk parameter PID motor DC yaitu dengan
menyelesaikan masalah optimasi. metodeCuckoo Search Algorithm (CSA) dan akan
Kata kunci: Motor DC, PID, Trail-Error, Cuckoo, dianalisa dan dibandingkan respon kecepatan
CSA. motor DC dengan metode konvensional PID trial-
error serta motor DC tanpa kontroler.
1. PENDAHULUANN
Setelah lebih dari setengah abad penelitian dan 2. PEMODELAN SISTEM [Wudai Liao,
pengembangan, kontrol PID, dengan struktur 2014]
sederhana, stabilitas yang baik dan ketahanan yang Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan
kuat, memainkan peran penting dalam kontrol suplai tegangan arus searah (DC) pada kumparan
industri [1]. Motor DC telah banyak digunakan medan untuk diubah menjadi energi gerak
dalam aplikasi industri. Masalah utama yang sering mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut
dibahas dalam kontrol PID adalah penyesuaian stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan
parameter. Salah satu teknik yang sering jangkar disebut rotor (bagian yang berputar).
digunakan adalah kontrol konvensional trial-error, Motor arus searah, sebagaimana namanya,
namun untuk metode ini sulit untuk menyesuaikan menggunakan arus langsung yang tidak
parameter, sehingga dibutuhkan waktu lama [2] langsung/direct-unidirectional. Motor DC memiliki
serta akurasi kontrol tidak baik. Dalam beberapa 3 bagian utama untuk dapat berputar yaitu : Kutub
tahun terakhir, para peneliti telah banyak Medan, Dinamo dan Komutator. Untuk merancang
menggunakan metode cerdas (Artificial dan mensimulasikan suatu sistim kontrol kecepatan
Intelligent)untuk penentuan parameter PID motor motor DC diperlukan adanya model matematika
DC. Para peneliti mulai mempelajari perilaku dari plant yang akan dikontrol. Sehingga dalam
cerdas dari hewan untuk diaplikasikan untuk memudahkan analisis sistem bisa digambarkan ke
menyelesaikan masalah optimasi. Hewan tersebut dalam model statis, model fisis (rangkaian listrik)
diantaranya lebah, semut, tawon dan menemukan dan dinamik (diagram blok dan transfer function).
2.1 PEMODELAN MOTOR DC pengaturan waktu. Oleh karena itu, merancang
Pemodelan motor DC yang digunakan kontroler PID terutama berarti menentukan tiga
mengacu pada sebuah paper [1] yang di parameter, serta bagaimana mengkonfigurasi ke
mana menggunakan pemodelan transfer tigaparameter PID (Kp, Ki, Kd). Dalam penelitian
function. Motor DC yang digunakan di ini, Cuckoo SearchAlgorithm diusulkan untuk
mencari parameter optimal PID.Blok diagram
sini adalah menggunakan motor DC
sistem kontrol ditunjukkan padagambar 1.
magnet permanen, rating kecepatan 1400
rpm dengan kecepatan saat pengukuran
1250 rpm. Dengan memasukkan
kecepatan motor DC, maka transfer
function motor DC adalah,
Gambar 2. Sistem Kontroler PID CSA

Di mana, Km adalah gain mekanik dan


Tm adalah waktu konstan mekanik.
Gambar 3. Pemodelan PID di Simulink

3. CUCKOO SEARCH ALGORITHM


[Yang, 2009]
Burung cuckoo dalam berkembangbiak memiliki
cara yang beragam dan unik. Dari sekian spesies
cuckoo diketahui bahwa 59 diantaranya merupakan
cuckoo yang bersifat parasit dalam
Gambar 1. Pemodelan Motor DC di berkembangbiak yaitu mereka memanfaatkan
Simulink sarang burung lain yang berbeda spesies untuk
menetaskan telur mereka. Bahkan tak jarang
2.2 PEMODELAN KONTROL PID burung cuckoo yang menaruh telur pada sarang
Kontrol PID adalah salah satu kontrol yang burung cuckoo yang lain. Ada beberapa jenis
sudah banyak digunakan pada aplikasi cuckoo yang membuang telur dari induk asli pada
industri karena strukturnya yang sederhana, sarang untuk meningkatan kemungkinan menetas
PID kontrol. telur mereka.Mungkin saja terjadi konflik antara
burung host dan burung cuckoo pada saat burung
cuckoo menaruh telurnya, sehingga burung host
membuang telur cuckoo tersebut atau
Di mana, u(t) adalah nilai kontrol yang dihitung meninggalkan sarang mereka kemudian membuang
oleh kontroler PID, Kp adalah koefisien sarang yang baru. Perilaku parasit yang lain adalah
proporsional, Ti adalah integral waktu konstan dan saat burung cuckoo menetas, biasanya telur burung
Td adalah diferensian time konstan. Fungsi dari cuckoo menetas lebih awal dari telur burung host,
ketiga elemen tersebut adalah : - Proporsional: telur burung yang belum menetas tadi dibuang dari
menggambarkan sinyal deviasie (t) dari sistem sarang agar anak cuckoo tersebut mendapatkan
kontrol proporsional. ketikasinyal e(t) ada, lebih banyak makanan. 4. Setiap cuckoo
kontroler PID menghasilkan efek kontrol segera meletakkan satu telur pada satu waktu dan
untuk mengurangipenyimpangan. - Integral : membuang telur didalamnya pada sarang yang
digunakan untuk menghilangkan kesalahanstatis dipilih acak. 5. Sarang terbaik dengan kualitas telur
dan meningkatkan stabilitas sistem. - Diferensial: tertinggi akan dilanjutkan ke generasi berikutnya.
mencerminkan perubahan penyimpangansinyal, Jumlah sarang burung yang tersedia berjumlah
memperkenalkan sinyal koreksi sebelum tetap, dan peluang telur yang diletakkan oleh
penyimpangannilai sinyal menjadi lebih besar dan cuckoo yang ditemukan burung inang sebesar pa ϵ
mempercepat responsistem untuk mengurangi [0,1]. Dalam kasus ini, burung dapat membuang
telur cuckoo atau meninggalkan sarang, lalu rendah, distribusi tahapan panjang dengan bagian
membuat sarang baru. Aturan terakhir dapat terakhir yang berat. Beberapa dari solusi baru
disederhanakan dengan pendekatan fraksi pa dari n seharusnya digenerasi oleh jalan berputar Levy
sarang digantikan dengan sarang baru (dengan mencapai solusi terbaik sejauh ini, kecepatan akan
solusi baru secara acak). Untuk masalah naik pada pencarian local. Tetapi, sebuah fraksi
maksimisasi, kualitas atau fitness dari sebuah substansial dari solusi baru seharusnya digenerasi
solusi dapat sebanding dengan nilai dari objective oleh medan acak yang jauh dan lokasi harus cukup
function. Bentuk lain dari fitness dapat jauh dari solusi terbaik, ini akan membuat sistem
didefinisikan dalam cara yang sama dengan fungsi tidak akan terjebak pada optimasi lokal.
fitness pada algoritma genetika. Untuk
mempermudah, dapat menggunakan representasi 3.1 PENALAAN PID DENGAN CSA
yang sederhana bahwa setiap telur dalam sarang Gambar 5 menunjukkan diagram alir algoritma
merepresentasikan sebuah solusi, dan telur cuckoo metode Cuckoo Search Algorithm (CSA) yang
merepresentasikan solusi baru, tujuannya adalah digunakan pada penelitian ini untuk menala
untuk menggunakan yang baru dan potensial solusi parameter PID. Fungsi objektif yang
yang lebih baik (cuckoos) untuk mengganti solusi
digunakan untuk menguji kestabilan sistem
yang tidak bagus pada sarang. Kemudian telur-
adalah dengan Integral Time Absolut Error
telur tadi akan dievolusikan, telur yang lebih akan
menggantikan telur lainnya yang diukur oleh
(ITAE).
fitness, layaknya dalam GA. Dalam suatu sarang
host bisa saja terdapat dua telur, dengan kata lain
sarang bisa menyimpan lebih dari satu solusi hanya Parameter PID yang ditala oleh CSA adalah
saja untuk menyederhanakan permasalahan, suatu Kp, Ki dan Kd. Adapun untuk diagram alir
sarang hanya akan menyimpan satu solusi
proses penalaan parameter PID dengan
(telur).Berdasarkan tiga aturan, langkah-langkah
menggunakan metode Cuckoo Search
dasar Cuckoo Search (CS) dapat diringkas sebagai
pseudo code yang ditunjukkan pada tabel berikut.
Algorithm (CSA) ditunjukkan oleh flowchart
pada Gambar 5 dan gambar 4 menunjukkan
Table 1. Pseudo code dari Cuckoo Searah (CS) pemodelan motor DC pada Simulink Matlab
2013, tanpa kontrol, dengan trial-error, dan
PID Cuckoo.

Ketika generasi solusi baru x(t+1) untuk seekor


cuckoo i, Levy flight ditunjukkan sebagai berikut :
xi (t+1) = xi (t) + α ⊕ Levy (λ) (3) α > 0 adalah
ukuran tahapan yang seharusnya berhubungan
dengan skala dari masalah yang menarik. Dalam
kebanyakan kasus, dapat menggunakan α = 1.
Levy flight pada dasarnya memberikan jalan yang
acak ketika tahapan acak panjang diambil dari
distribusi Levy : Levy ~ u = t-λ , (1 < λ ≤ 3) (4)
Mempunyai variasi yang tak terbatas dengan
ratarata tak terbatas. Tahapan penting bagian dari
sebuah proses random walk dengan kekuatan
Tabel 2. Parameter CSA

Tabel 3. Hasil Penalaan Parameter PID

4. METODOLOGI
4.1 Simulink

Buka Simulink pada program


Matlab lalu klik Blank Model

Rangkai sesuai dengan sistem


yang diinginkan berdasarkan
referensi

Masukkan nilai sesuai dengan


variable yang dibutuhkan

Analisis hasil output yang terlah


Gambar 4. Flowchart Penelitian tersajikan

Gambar 5. Pemodelan Motor DC di Simulink


5. HASIL DAN ANALISIS
5.1 RESPON KECEPATAN MOTOR DC
TANPA KONTROLLER
Simulasi pertama adalah simulasi Motor DC tanpa
controller, berikut hasilnya :

Gambar 8. Respon Kecepatan Motor DC dengan


Kontrol PID trial-error, t= 0.1s
Berdasarkan hasil diatas dengan simulasi pada
simulink settling time yang lama, tetapi memang
lebih baik daripada tanpa kontrol PID. Walaupun
sistem ini lebih baik dari pada sistem tanpa kontrol
PID namun sangat tidak disarankan dalam sistem
Gambar 6. Respon Kecepatan Motor DC tanpa
pengontrolan karena respon sistem yang terlalu
Kontrol, t= 8s.
lama akan mengganggu kinerja plant yang
Berdasarkan hasil data yang didapatkan maka
dikontrol.
dapat disimpulkan bahwa respon sistem kecepatan
motor DC sangat tinggi, respon ini disebabkan
5.3 RESPON KECEPATAN MOTOR DC
oleh tidak adanya umpan balik pada sistem
DENGAN PID CUCKOO
sehingga motor bekerja tanpa batas. Untuk
mengatasi sistem seperti ini siperlukan desain
sistem yang tepat dengan menggunakan kontrol
PID agar sistem lebih stabil.

5.2 RESPON KECEPATAN MOTOR DC


DENGAN PID TRIAL-ERROR
Simulasi kedua yaitu Motor DC dengan controller
PID Trial-error, berikut hasilnya :

Gambar 9. Respon Kecepatan Motor DC dengan


PID Cuckoo, t= 8s

Gambar 7. Respon Kecepatan Motor DC dengan


Kontrol PID trial-error, t= 8s
Gambar 10. Respon Kecepatan Motor DC dengan Gambar 12. Perbandingan Respon Kecepatan
PID Cuckoo, t= 0.1 Motor DC, t= 0.1s
Berdasarkan data percobaan diatas menggunakan Aplikasi motor DC sangat banyak digunakan,
simulasi simulink didapatkan dhasil yang lebih karena motor DC sangat cocok untuk aplikasi
baik dari pada menggunakan meode trial-error terutama pengontrolan, sehingga dibutuhkan
yaitu settling time yang sangat cepat dimana desain kontroler motor DC yang tepat, dalam hal
sistem sudah dalam posisi steady state pada detik ini sangat diusulkan untuk menggunakan kontroler
ke 0.02s. Dapat disimpulkan bahwa metode cerdas PID karena sangat simple untuk pengontrolan
untuk mengoptimasi parameter PID, hasil yang sistem dengan penalaan parameter menggunakan
didapatkan sangat baik yaitu respon yang cepat metode cerdas yang tepat akan didapatkan kinerja
untuk kontrol motor DC. Berikut ini adalah yang baik.
perbandingan semua grafik motor dc yang telah
disimulasikan. 6. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat pada percobaan ini
adalah metode cerdas Cuckoo Search Algorithm
(CSA) sebagai metode penalaan PID controller
mendapatkan hasil response yang sangat baik
dibandingken dengan respon yang lainnya. Hasil
respon respon kecepatanmotor DC dengan PID
Cuckoo, didapatkan settling time yang sangat
cepat dibanding dengan metode trial-error, di
mana sistem sudah berada pada kondisi steady
pada detik ke 0.02s, ini berarti dengan
menggunakan metode cerdas untuk mengoptimasi
parameter PID, hasil yang didapat untuk kinerja
PID sangat baik karena menunjukkan respon yang
Gambar 11. Perbandingan Respon Kecepatan
cepat untuk kontrol motor DC.
Motor DC, t= 8s
DAFTAR PUSTAKA
[1] Yang, X,S. (2013) : Cuckoo Search and
Firefly Algorithms Theory and
Applications. 2013
[2] Wudai Liao, (2014) : Optimization of PID
Control for DC Motor Based On Artificial
Bee Colony Algorithm.2014
[3] X. Wang, and M. Zhang, (2004) :
Optimizing PID parameters by using
improved particle swarm optimization
algorithm. Process Automation
Instrumentation, no. 2, pp. 1-9, 2004.
[4] B. Liu, J. Tan, and C. Huang, (2007)
:Research and Application of an Improved
PID Control Algorithm. Microcomputer
Information, vol. 6, no. 1, pp. 15-17, 2007.
[5] D. Chen, K. Fang, and Q. Chen. (2007)
:Application of genetic algorithm in PID
parameters optimization. Microcomputer
Information, vol. 23, no.3, pp. 35-36, 2007

Anda mungkin juga menyukai