2HSMRS :Pasien mengeluh batuk tidak berdahak disertai pilek. Pasien tidak sesak, tidak panas dan
tidak diberi obat.
1HSMRS :Pasien mengeluh batuk tidak berdahak disertai pilek. Malam hari muncul sesak nafas,
mengi, retraksi dinding dada, lebih suka diam dan ketika diajak bicara hanya menjawab penggalan
penggalan kalimat
HMRS : Pagi hari pasien ke IGD RS dr. Tjitrowardojo kemudian diberikan terapi nebulizer 1 kali.
Keluhan pasien mereda kemudian diperbolehkan pulang. Pada siang hari ibu pasien merasakah
badan pasien hangat. Sore hari keluhan sesak nafas muncul lagi lalu dibawa ke puskesmas dan
diberikan terapi nebulizer 1 kali dan keluhan reda. Malam hari keluhan sesak nafas muncul lagi lalu
dibawa ke IGD RS dr. Tjitrowardojo diberikan terapi nebulizer lalu dirawat inap.
Riwayat Dahulu :
Pasien tidak memiliki alergi makanan
Pasien tidak pernah mengalami eksim atau dermatitis atopik
Pasien tidak memiliki rhinitis alergi
Pada usia 3 tahun pasien mulai mengalami serangan asma
Pasien pernah opname 6x dengan diganosa asma serta mengalami sesak berulang 3-4x setiap
bulan.
Pasien pernah opname 1 x dengan diagnosa diare cair akut
PEMERIKSAAN UMUM
Status Generalisata
o Kesan umum : Tampak sesak
o Kesadaran : compos mentis
o Gizi : Tampak baik
Vital Sign
o Heart rate : 130 x/menit (takikardi)
o Suhu badan : 37,40C (pengukuran axilla)
o Pernafasan : 38 x/menit (Normal)
Status gizi
o Berat badan : 14 kg
o panjang badan : 103 cm
o BB/U , Zscore : -2 SD s.d 0 SD (normal)
o PB/U, Zscore : -2 SD s.d 0 SD (normal)
o BB/PB, Zscore : -2 SD s.d -1 SD (normal)
Kelenjar limfa : pembesaran lnn (-)
Otot : kelemahan otot (-)
Tulang dan sendi : deformitas (-) keterbatasan gerak (-) nyeri gerak (-)
PEMERIKSAAN KHUSUS :
Pemeriksaan Thorax
Bentuk dada : datar, simetris
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : ictus cordis teraba.
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Paru-paru
Kanan Kiri
Inspeksi Tampak simetris, retraksi subcostalis(-), Tampak simetris, retraksi subcostalis (-),
retraksi supraclavicularis (-), retraksi retraksi supraclavicularis (-), retraksi
intercostalis (-), ketinggalan gerak (-) intercostalis (-), ketinggalan gerak (-)
Palpasi Ketinggalan gerak (-), deformitas (-), fokal Ketinggalan gerak (-), deformitas (-), fokal
fremitus kanan=kiri fremitus kanan=kiri
Perkusi Sonor pada seluruh lapangan paru Sonor pada seluruh lapangan paru
Auskultasi Suara dasar vesicular (+), ronkhi (-), Suara dasar vesicular (+), ronkhi (-),
wheezing (+) wheezing (+)
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : distensi (-), benjolan (-) sikatrik (-)
Auskultasi : peristaltik / BU (+) frekuensi normal
Perkusi : thympani di 4 kuadran
Palpasi : supel (+), hepatomegali (-), spleenomegali (-), nyeri tekan (-)
Pemeriksaan Ekstremitas
Superior : Akral hangat (+)
Inferior : Akral hangat (+), a.dorsalis pedis (+/+) kuat
Pemeriksaan Kepala
Ukuran : normocephal (+)
Mata : mata cekung (-/-), air mata (+/+), palpebra edema (-/-) sklera ikterik (-/-),
konjuntiva anemis (-/-), pupil isokor
Telinga : simetris, discharge (-), nyeri tekan (-), luka gatal (-) di belakang telinga
Hidung : pernafasan cuping hidung (-) deformitas (-), discharge (-),
Mulut : mukosa bibir kering (-), bibir pucat (-) lidah kotor (-), bibir sianosis (-)
Faring : faring hiperemis (-), pembesaran tosil (-).
Leher : pembesaran kelenjar tiroid (-), massa (-), pembesaran limfonodi (-)
DIAGNOSIS KERJA
Medikamentosa
Oksigen nasal kanul 2 l/m
Nebulisasi Short Acting Beta Agonist Salbutamol 2,5 mg tiap 6 jam
Steroid Methilprednisolon 4mg / 6 jam 3-5 hari
Obat pengendali steroid nebulisasi Fluticasone 50 g 2 kali sehari
Obat untuk dirumah
Salbutamol 1.4 mg tiap 6 jam
MDI fluticasone 50 g 2 kali sehari
Edukasi
Menerangkan kepada orang tua pasien bahwa kondisi yang dialami pasien merupakan
penyakit penyempitan saluran nafas yang disebabkan oleh hipersensitivitas saluran nafas
atas.
Menerangkan kepada orang tua pasien mengenai peluang penyebab atau faktor resiko
dan faktor pencetus.
Menerangkan komplikasi dan prognosis penyakit yang dialami pasien.
Menerangkan akan hubungan kepatuhan minum obat dan kekambuhan, serta
menerangkan tatalaksana mandiri dirumah jika diperlukan