Anda di halaman 1dari 31

ANEMIA DEVANTY ANGGRAINI

20110310149
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Usia : 61 tahun
Alamat : Seren RT 01/06 gebang purworejo
Status pernikahan : Sudah Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal masuk RS : 06-01-2017
ANAMNESIS
- Keluhan Utama
lemas
- Riwayat Penyakit Sekarang
lemas sejak HSMRS, pusing, mudah lelah untuk melakukan
aktifitas ringan, sesak jika berjalan agak jauh, mual (-), muntah
(-), batuk (-), nyeri ulu hati (-), diare (-)
-Riwayat Penyakit Dahulu
riwayat transfuse 4 kolf 1 bulan yang lalu, anemia (+), Hipertensi
(-), DM (-), Asma (-), riwayat penyakit jantung (-)
- Riwayat Penyakit Keluarga
keluhan serupa (-), DM (-), Hipertensi (-), Asma (-), penyakit
jantung (-)

- Riwayat Personal Sosial


perokok (-), minum alcohol (-), vegetarian (-), olahraga jarang
dilakukan
PEMERIKSAAN FISIK
Kesan umum : baik, dapat berkomunikasi dengan baik
Kesadaran : compos mentis , E4V5M6
Vital sign : tekanan darah : 150/80 mmHg
RR : 18x/menit
Nadi : 88 x /menit
Suhu : 36,8 C
Pemeriksaan kepala :
Mata : pupil : isokor 3mm/3mm
CA (+/+), Sklera ikterik (-/-)
Telinga : secret (-), perdarahan (-)
Hidung : secret (-), epistaksis (-)
Pemeriksaan leher :
Kelenjar tiroid : tidak ditemukan pembesaran
Kelenjar limfonodi : tidak ditemukan pembengkakan

Pemeriksaan thorax :
Inspeksi : simetris, ketinggalan gerak (-)
Auskultasi : vesikuler (+/+)
Perkusi : Sonor (+/+)
Palpasi : nyeri tekan (-)
Pemeriksaan abdomen :
Inspeksi : flat (+)
Auskultasi : BU (+)
Perkusi : timpani
Palpasi : Nyeri tekan (-), spenomegali schuffner 2
Pemeriksaan ekstermitas
Tampak kekuningan pada bagian ekstermitas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin L6,6 g/dL 11,7 15,5
Pemeriksa Hasil Satuan Nilai
Leukosit H28,6 103/L 3,6 11.0
an normal
Hematokrit L19 % 35 47
Hematologi
Eritrosit L1,7 106/L 3.80 5.20
Golongan B/+ Trombosit 284 103/L 150 400
darah
MCV H113 fL 80 100
Kimia
MCH H39 Pg 26 34
klinik
MCHC 36 g/dL 32 36
Ureum H 58,3 Mg/dl 10-50
Diff Count
Kreatinin 0,47 Mg/dl 0,45-0,75
Netrofil H 71,00 % 50 70
Sero
Imunologi Limfosit L27,90 % 25 40
HbsAg - - Monosit 5,50 % 28
Eusinofil L 0,30 % 2.00 4.00
SGOT H84 u/l 0-35 Basofil 0,10 % 0-1
SGPT H52 u/l 0-35
Laboratorium darah rutin otomatik
DIAGNOSIS BANDING
Anemia
Anemia megaloblastik
Myelodysplastic syndrome
DIAGNOSIS KERJA
Anemia
TERAPI
- Emibion tablet 1x1
- Asam folat 3x1
- Injeksi Ranitidin 2x1
- Injeksi ceftriaxone 2x1
- Rencana Tranfusi darah 3 kolf
ANEMIA
Secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa
eritrosit (red cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya
untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan
perifer (penurunan oxygen carrying capacity)
ETIOLOGI
Anemis disebabkan oleh karena :
1. Gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang
2. Kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan)
3. Proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya
(hemolisis)
KRITERIA ANEMIA

Kriteria anemia menurut WHO (dikutip dari Hoffbrand


AV, et al, 2001
Kelompok Kriteria Anemia (Hb)
Laki-laki dewasa < 13g/dl
Wanita tidak dewasa tidak hamil < 12g/dl
Wanita hamil < 11g/dl
GEJALA ANEMIA
Gejala umum anemia ini timbul karena :
1. Anoksia Organ
2. Mekanisme kompensasi tubuh terhadap berkurangnya daya angkut oksigen
Gejala umum anemia menjadi jelas (anemia simtomatik)
apabila kadar HB telah turun < 7g/dl, Berat ringannya gejala
umum tergantung pada :
A. derajat HB
B. kecepatan HB
C. usia
D. adanya kelainan jantung atau paru sebelumnya
KLASIFIKASI ANEMIA
BERDASARKAN MORFOLOGI
DAN ETIOLOGI
ANEMIA MEGALOBLASTIK
Merupakan
kelainan yang
disebabkan oleh Kebanyakan anemia
gangguan sintesis megaloblastik
DNA dan ditandai disebabkan karena
oleh sel defisiensi vitain B12
megaloblastik. (kobalamin) dan atau
asam folat
KLASIFIKASI PADA ANEMIA
MEGALOBLASTIK
A. Defisiensi kobalamin
Kekurangan vitamin B-12 merupakan penyebab macrocytosis. Karena sintesis DNA
membutuhkan cyanocobalamin (vitamin B-12) sebagai kofaktor, kekurangan
vitamin dapat menyebabkan penurunan sintesis DNA dalam eritrosit, sehingga
mengakibatkan macrocytosis
- asupan tidak cukup : vegetarian
- malabsorpsi : (factor instrinstik yang tak mencukupi seperti abnormalitas
fungsional pada anemia permisiosa, dan pada pasien yang telah menjalani
gastrektomi)
- gangguan ileum terminalis, factor herediter, obat
B. Defisiensi asam folat
- asupan yang tak adekuat : diet yang tak seimbang ( sering
pada peminum alcohol, usia belasan tahun, beberapa bayi)
- keperluan meningkat : kehamilan, bayi, keganasan,
peningkatan hematopoiesis, hemolisis
- metabolisme yang terganggu
Bila kedua zat
Asam folat dan Vit Peran utama dari tersebut
B12 adalah zat asam folat dan Vit mengalami
yang berhubungan B12 adalah defisiensi akan
dengan makanan metabolisme menghasilkan
yang sangat intraseluler tidak
diperlukan bagi
sempurnanya
tubuh.
sintesis DNA

Hematopoeisis
Gejala awal
sangat sensitive
anemia
pada defisiensi
megaloblastik
vitamin tersebut
Pemeriksaan Nilai normal Defisiensi vit B12 Defisiensi folat
Vitamin B12 serum 120-680pmol/l Rendah Normal/perbatasan
Folat serum 4-30 nmol/l Normal/meningkat Rendah
Folat eritrosit 360-1460 nmol/l Normal / rendah Rendah

Pemeriksaan laboratorium pada defisiensi


vitamin B12 dan folat
ANEMIA NON
MEGALOBLASTIK
A. Pada penyakit hati kronik
Makrositosis dari penyakit hati disebabkan peningkatan kolesterol
dan fosfolipid yang mengendap pada membran eritrosit. deposisi ini
secara efektif meningkatkan luas permukaan eritrosit.

B. Pada penyakit hipotiroidisme


Hypothyroidism adalah manifestasi dari kekurangan hormon. Lebih
umum, pasien hipotiroid menunjukkan anemia normositik. kecuali
nilai MCV yang tinggi harus dipertimbangkan pada pasien tertentu.
C. Myeodysplastic syndrome (MDS)
kelainan darah langka dan berpotensi fatal yang terjadi karena
produksi abnormal sel-sel darah di sumsum tulang.
Sel darah yang dihasilkan menjadi mati dan abnormal begitu
mereka memasuki aliran darah, sehingga tidak dapat menjalankan
fungsi normal dan penting seperti mengangkut oksigen melalui
tubuh (sel darah merah) dan melawan infeksi (sel darah putih).
GEJALA PADA MAKROSITOSIS
Dispnea

Sakit kepala

Kelelahan

Sore tongue

Diare atau
gastrointesti
nal

hiperparest
esia
DIAGNOSIS

Pemeriksaan
sumsum tulang

Pemeriksaan
laboratorium

Anamnesis,
pemeriksaan
fisik
PEMERIKSAAN FISIK
Temuan fisik berikut dapat dicatat:

Glositis menunjukkan bahwa macrocytosis berasal dari kekurangan vitamin B-12, asam folat, atau
keduanya

Takikardia biasanya di temukan pada pasien dengan anemia berat

murmur biasanya ditemukan pada pasien dengan anemia berat

Splenomegali bisa ditemukan pada macrocytosis karena hemolisis, gangguan infiltratif, atau neoplasma

Penyakit kuning menunjukkan penyakit hati atau hemolisis, yang keduanya dapat menyebabkan MCV
meningkat

konjungtiva anemis jelas pada pasien dengan anemia berat

gangguan neurologis, seperti ataksia, hilangnya sensasi kolom posterior, hilangnya refleks tendon dalam
(terutama reflek pergelangan kaki), dan mengigau
INTERPRETASI
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Konsentrasi hemoglobin dan hematokrit dapat membantu
diagnosis dan menentukan tingkat keparahan anemia
sel darah putih (WBC) dan jumlah trombosit mungkin akan
menurun
Nilai MCV lebih besar dari 100 fL menunjukan adanya
macrocytosis
Pada pemeriksaan morfologi darah tepi dapat membantu.
makrosit berbentuk bulat menandakan adanya penyakit hati atau
sumsum infiltratif, sedangkan makrosit berbentuk oval cenderung
menandakan gangguan megaloblastik
Sel darah merah berinti, sel teardrop, penurunan atau
PENATALAKSANAAN ANEMIA
HIPERKROMIK
- Kontrol rutin bisa dilakukan, dengan rawat jalan, tergantung dari
1. etiologic anemia
2. tingkat keparahan
3. gejala-gejala yang di alami
4. pemeriksaan fisik

- Edukasi kepada pasien, apabila pasien merupakan pecandu


alcohol
- Tanyakan apakah pasien munggunkan obat-obatan yang dapat
menyebabkan anemia, jika iya segera hentikan pengobatan.
(antagonis folat methothexate, zidovudine, pil oral kontrasepsi,
phenytoin)
PENATALAKSANAAN ANEMIA
HIPERKROMIK
Jika defisiensi folat atau vitamin B-12 adalah penyebab
makrositosis, memodifikasi diet untuk memasukkan makanan
yang kaya vitamin ini.
Daging merah merupakan sumber yang baik dari vitamin B-12,
dan sayuran berdaun hijau adalah sumber folat.
Jangan memberikan suplemen folat tanpa B-12 terapi vitamin
pengganti pada pasien dengan defisiensi vitamin B-12 atau dengan
dugaan kekurangan vitamin B-12; demikian dapat memicu
degenerasi kombinasi subakut dari sumsum tulang belakang
PENATALAKSANAAN ANEMIA
HIPERKROMIK
Vitamin B12 defisiensi Folat defisiensi
Initial 1000 ug cyanocobalamin 1 mg folat/hari selama 3
I.M. 6X 2 3 minggu 4 bulan

Maintenance 1000 ug I.M. 1X /bulan Koreksi penyebab primer.


1 mg/hari atau / minggu

Indikasi profilaksis Total gastrektomi, reseksi Kehamilan, anemia


ileum hemolitik, MDS, dialisis,
dsb
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai