Heart
Failure
Oleh
Dika Rizki Ardiana
20110310160
Identitas Pasien
Nama
: Ny. A
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 72 tahun
Alamat
: Baledono, Purworejo
Pekerjaan
: Pensiunan
Status Perkawinan : Kawin
Agama
: Islam
Anamnesis
Keluhan Utama : Sesak Nafas
Keluhan Tambahan : cepat lelah untuk
aktifitas
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Keadaan umum : Tampak lemas
Kesadaran
: Compos mentis
Gizi
: Cukup
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Nadi
: 84 kali per menit, reguler, isi dan
tegangan cukup
Pernafasan
: 24 kali per menit,
Suhu
: 36,6o C
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 165 cm
IMT
: 18.4 (underweight)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas atas SIC II linea parasternalis sinistra,
batas kanan SIC IV linea parasternalis dextra,
batas kiri SIC VI linea axilaris anterior sinistra.
Auskultasi : Bunyi jantung I & II reguler, mumur (-), gallop(-)
Abdomen
Inspeksi : Tampak flat
Auskultasi : Bising usus (+) normal 9x/menit
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba
Perkusi : Timpani
Ekstremitas
Akral hangat
Edema (-/-)
Tampak sianosis pada kuku (-)
Deformitas (-)
Diagnosis Banding
CHF
COPD
Asma
9,6
Leukosit
Hematokrit
Eritrosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
Netrofil
Limfosit
Monosit
Eosinofil
Basofil
6,5
30
3,4
214
88
29
33
53,80
39,80
3,20
2,60
0,60
94
70 120 mg/dL
Ureum
65,7
10 50 mg/dL
Creatinin
1,31
74
Trigliserida
Imunologi
HbSAg
Negatif
EKG
Atrial Fibrilasi
Rontgen Thorax
Corakan vascular meningkat dengan
cephalisasi
Sinus lancip, diagfrahma licin
Cor CTR > 0,5
Kesan
Cardiomegali dengantanda awal
bendungan pulmo
Diagnosis
CHF NYHA III
AF
Etiologi
Gagal jantung kronis (CHF) disebabkan oleh penyakit lain atau kondisi
yang merusak atau kebanyakan kerja otot jantung. Seiring waktu,
otot jantung melemah dan tidak mampu memompa darah yang
seharusnya. Gagal jantung kronis yang terkemuka adalah:
Penyakit arteri koroner (CAD)
Tekanan darah tinggi ( hipertensi )
Diabetes
Gejala
Dispnea
Ortopnea
Paroxysmal Nocturnal
Dyspnea (PND)
Batuk
Rasa mudah lelah
Gangguan pencernaan
Edema
Diagnosis:
Anamnesis:
Dispneadeffort
orthopnea
paroxysmal nocturnal dispnea
lemas
anoreksia dan mual
gangguan mental pada usia tua
Pemeriksaan fisik:
Takikardi
gallop bunyi jantung ketiga,
peningkatan/ekstensi vena jugularis,
refluks hepatojugular,
Kardiomegali
ronkhi basah halus di basal paru dan bisa meluas di kedua lapang paru bila gagal
jantung berat,
edema pretibial pada pasien yang rawat jalan, edema sakral pada pasien tirah baring.
Efusi pleura lebih sering pada paru kanan daripada paru kiri.
Asites sering terjadi pada pasien dengan penyakit katup mitraldan perikarditis konstriktif
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
DRO, kimia darah (ureum, creatinin, glukosa, elektrolit), fungsi hepar
Urinanalisa untuk mendeteksi proteinuria atau glukosuria
Foto Rontgen Thorax :
Cardiomegaly
Distensi vena pulmonaris
Opasifikasi hilus paru bisa sampai ke apeks
Efusi pleura
Elektrokardiografi :
Untuk menentukan etiologi gagal jantung (infark, iskemia, hipertrofi) dapat
ditemukan low voltage, T inverse, QS, depresi ST
Ekokardiografi :
Untuk mengetahui fungsi struktur jantung, katup dan perikardium
Kriteria diagnosis
Kriteria Framingham: Diagnosis
ditegakkan bila terdapat paling
sedikit satu kriteria mayor dan
dua kriteria minor.
Kriteria mayor
Paroksismal nocturnal dispnea
Distensi vena-vena leher
Peningkatan vena jugularis
Ronki
Kardiomegali
Edema paru akut
Gallop bunyi jantung III
Refluks hepatojugular positif
Kriteria minor
Edema ekstremitas
Batuk malam
Sesak pada aktivitas
Hepatomegali
Efusi pleura
Kapasitas vital berkurang 1/3
dari normal
Takikardia (>120
denyut/menit)
Mayor atau minor
Penurunan BB 4,5 kg dalam 5
hari pengobatan
Penatalaksanaan
Diuretik
Digunakan untuk mengendalikan retensi natrium dan air. (Furosemid 2080mg/hari)
ACE Inhibitor
Dapat menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II,
menimbulkan vasodilatasi dan penurunan tekanan darah.
(Captopril 25 mg, 3x1)
Angiotensin-II Receptor Blockers
memblokade aksi hormon angiotensin II. Bekerja merelaksasi pembuluh
darah.
(Valsartan 80-320 mg/hari)
Bloker seperti bisoprolol, karvedilol, propanolol yang dimulai dari dosis yang
sangat rendah dan bisa ditambahkan untuk menurunkan aktivitas simpatis
yang berlebihan dan mendorong remodeling otot jantung.
TERIMAKASIH