OLEH
NIM.15.321.2221
A9-A
PPNI BALI
2016
Tanggal : 08 November 2016
Dosen : Puguh Santoso, S.SI.,M.Biomed,Apt
Materi : Farmakologi pada Gangguan Sistem Imun Hematologi
Anemia
Yaitu keadaan dimana kadar Hb dan atau eritrosit kurang.
- Jenis Anemia :
a. Anemia Feriprive yaitu kekurangan zat besi dan sel darah kecil (mikro).
b. Anemia Megaloblaster yaitu kekurangan B12, asam folat, sel darah membesar (
macrosyter ).
1. Anemia Aplastis = eritrosit atau unsure darah lainnya tidak terbentuk.
Penyebab = keturunan, efek samping obat.
2. Anemia Hemolitis = eritrosit rusak, Hb dilarutkan dalam serum dan diekskresikan
dalam urin.
Penyebab = pasien terkena malaria.
- Obat-obat / penatalaksanaan :
a. Diminum sesudah atau saat makan.
b. Sangobion
c. Maltofen
d. Becombion forter
Hemostatik
Yaitu zat atau obat yang dapat digunakan untuk menghentikan darah. Digunakan untuk
mengatasi perdarahan yang luas.
Bila perdarahan kecil, dapat dilakukan penekanan dan pendinginan atau kauterisasi
seringkali dapat menghentikan pendarahan dengan cepat.
2
- 3 tahap pembekuan darah :
a. Aktivasi tromboplastin
b. Pembentukan thrombin dari protrombin
c. Pembentukan fibrin dari fibrinogen
Anti Trombotic
Yaitu mencegah pembekuan
- Anti trombotika yaitu zat-zat yang dipergunakan untuk terapi dan prevensi thrombosis yang
berdasarkan mekanisme kerjanya.
a. Antikoagulansia (mencegah pembekuan darah)
b. Penghambat oenggumapalan trombosit
c. Trombolitika (penguraian fibrin)
- Obat antitrombosis :
a. Antikoagulan : heparin dan warfarin
b. Anti thrombosis : aspirin
3
c. Trombolitik : streptokinase
Obat Imunosupresan
Yaitu penghambatan atau supresi reaksi imun secara dini untuk mengatasi manifestasi
imunologik yang bertujuan untuk mendapatkan toleransi spesifik. Digunakan biasanya di
ruang OK untuk operasi pencangkokan organ.
- Obat imunosupresan :
a. Azatiopirin (penolakan ginjal)
b. Metotreksat (penolakan sumsum tulang)
c. Siklofosfamid
d. Kortikosteroid
e. Siklosporin
4
AIDS
Yaitu tahap akhir penyakit infeksi yang disebabkan oleh HIV yang dapat menimbulkan
infeksi pada sistem organ tubuh termasuk otak sehingga menyebabkan rusaknya sistem
kekebalan tubuh.
- Tujuan :
a. Memberikan intervensi gizi secara tepat
b. Mencapai dan mempertahankan BB
c. Memenuhi kebutuhan energy dan semua zat gizi
d. Mendorong perilaku sehat seperti olahraga
e. Mengatasi gejala diare, intoleransi laktosa, mual dan muntah
f. Agar pasien dapat membedakan antara gejala anoreksia, perasaan kenyang, perubahan
indera pengecap, kesulitan menelan karena pasien mengalami sariawan.
g. Mencegah penuruna BB berlebihan
h. Memberikan pasien untuk memilih makanan yang adekuat.
- Syarat :
a. Energy tinggi. Tambahkan energy 13% untuk setiap kenaikan suhu 1oc
b. Protein tinggi. 1,1 1,5 g/kg BB untuk memelihara sel tubuh yang rusak.
c. Lemak cukup. 10-25% dari kebutuhan E total
d. Vitamin dan mineral tinggi. 1,5Xangka kecukupan gizi yang dianjurkan terutama
Vit.A, B12, C, E, Folat, Kalsium, Magnesium dan Selenium.
e. Serat cukup
f. Cairan cukup sesuai keadaan pasien
g. Elektrolit (natrium, kalium, klorida)
h. Pemberian sonde jika terjadi penurunan BB yang cepat
i. Makanan diberikan dalam porsi kecil tetapi sering
j. Hindari makanan yang merangsang pencernaan
5
- Jenis Diet :
a. Diet AIDS I : untuk pasien terinfeksi HIV akut, makanan yang harus dimakan
makanan cair / bubur susu setiap 3 jam (porsi kecil)
b. Diet AIDS II :untuk pasien perpindahan dari diet aids I setelah tahap akut teratasi,
makanan yang harus dimakan makanan cincang atau saring setiap 3 jam.
c. Diet AIDS III : untuk pasien HIV tanpa gejala, makanan yang harus dimakan makanan
lunak atau biasa dalam porsi kecil dan sering.
Tujuan terapi :
a. Kurative :
1. Menyembuhkan penyakit
2. Mempertahankan kehidupan seoptimal mungkin
3. Menggunakan medika mentosa
4. Mengubah sikap hidup sehat
5. Mencapai tujuan hidup sebenarnya
b. Palliative :
1. Meningkatkan kualitas hidup
2. Mempertahankan sikap hidup selalu bahagia dalam situasi dan kondisi apapun
Modalitas terapi :
a. Nutrisi
b. Medika mentosa : Vit.B12, asam folat, mineral, analgetika, anti koagulan.
c. Tindakan spesifik bidang hematologi : tranfusi darah, hemaparises, rehabilitasi.
Rehabilitasi :
a. Rehabilitasi fisik
6
b. Rehabilitasi psikologis
c. Rehabilitasi spiritual
d. Rehabilitasi sosial
e. Rehabilitasi cultural
Terapi nutrisi :
Tujuan : mempertahankan kesehatan dan menunjang kesembuhan penyakit
Jenis : nutrisi umum dan nutrisi khusus
Cara : per-oral, panenteral, parental