Anda di halaman 1dari 3

Rencana strategis SPI terdiri dari :

1. Financial
2. Operasional
3. People, Safety dan Environment

Rencana Jangka Panjang (RJP) Disusun berdasarkan :

1. Sasaran/tujuan yang terkandung di dalam RJP masing-masing aktivitas perusahaan


2. Hasil audit dan kosultasi masing-masing aktivitas perusahaan
3. Risk Register masing-masing aktivitas perusahaan yang telah dipetakan oleh divisi MRK

Penyusunan RJP mencakup informasi :

1. Nama objek yang menjadi prioritas dalam pengawasan untuk setiap periode selama jangka
waktu RJP
2. Jumlah objek yang menjadi prioritas dalam pengawasan untuk setiap periode selama jangka
waktu RJP
3. Sasaran/tujuan yang akan dicapai untuk setiap objek pengawasan yang ditentukan dalam
RJP
4. Alasan/justifikasi yang mendasari penentuan suatu objek pengawasan dalam RJP

PKPT harus memuat minimal informasi :

1. Objek audit
2. Periode penugasan audit
3. Tipe penugasan audit
4. Detail dan fokus penugasan

PKPT dapat berubah dikarenakan oleh :

1. Permintaan oleh komite audit, direksi atau managemen


2. Perubahan terhadap profil risiko, lingkungan dan strategi perusahaan

Beberapa kriteria yang dapat dipertimbangkan untuk mengevaluasi risiko prioritas unit bisnis, yaitu :

1. Managemen dan prioritas straetegis


2. Ukuran
3. Perubahan
4. Lingkungan
5. Kompleksitas
6. Historis hasil audit

Bobot penilaian risiko oleh Div MRK 40% dan oleh SPI 60%

Tahapan perencanaan audit

1. pemahaman tujuan kegiatan dan penugasan


berisi landasan, tujuan, ruang lingkup, periode, informasi umum, area perbaikan dan tindak
lanjut audit sebelumnya, pendekatan audit, data awal, milestone, tim audit serta audit
program yang dituangkan dalam Program Kerja Audit (PKA).
2. melakukan preliminary asesmen risiko unit bisnis (membuat RCM)
melakukan penilaian awal dari risiko yang revelen berdasarkan prioritas resiko :
a. Level resiko atau dampak dan tingkat kemungkinan
b. Tingkat resiko yang dinilai adalah inherent risk (resiko bawaan)
c. Efektifitas kontrol
d. Toleransi resiko
e. Sejauh mana resiko dapat dikelola
f. Sejauh mana proses dan kontrol yang relevan diaudit
3. Merencanakan penugasan audit
Penugasan dituangkan dalam PKA
4. Pemahaman & analisa kegiatan
Walktrough untuk mendapatkan risk dan control objek audit, tahapan kegiatan/aktivitas
adalah :
a. Mendokumenasikan kegiatan yang diperiksa
b. Melakukan validasi dokumen dengan pemilik proses sebelum mengevaluasi
efektivitas desain
c. Mendokumentasikan proses secara rinci untuk memungkinkan orang lain
memahami, mengevaluasi serta melakukan tes desain untuk efektivitas
d. Mendokimentasikan kegiatan wawancara sebagai salah satu bukti audit
e. membuat SOD matrix
f. Mempertimbangkan resiko fraud dan kontrol apa untuk mencegahnya
5. Evaluasi efektivias desain kontrol (ToD)
a. Mengevaluasi apakah control existring sudah efektif atau tidak
b. Memperkaya pengetahuan tentang kontrol dengan cara wawancara dengan auditee
c. melaporkan seluruh ketidakefektifan control existing kepada auditee namun berdiskusi
dengan auditee untuk menentukan langkah-langkah perbaikan.
Tahapan ToD sebagai berikut :
a. Memahami resiko yang terindentifikasi
b. Memahami kontrol yang teridentifikasi
i. Siapa yang melaksanakan pekerjaan kontrol
ii. Dokumen apa saja yang tersedia untuk pelaksanaan kontrol
c. Mengidentifikasi penyebab resiko yang teridentifikasi
d. Membuat suatu kesimpulan dari pelaksanaan ToD (efektif atau tidak)
e. Membuat usulan rekomendasi jika terjadi kesenjangan dalam hasil
i. Usulan improvement
ii. Siapa Personal in Charge (PIC)
iii. Apa yang harus dilakukan
iv. Kapan harus dilakukan (bukan batas waktu harus diselesaikan)
6. Evaluasi efektivias operasional kontrol (ToE)
Tahapan ToE :
a. Menyiapkan langkah pengujian dengan metode pengujian (inquiry, observasi,
reperforming, examination)
b. Melakukan pengujian kontrol utama dalam Risk Control Matrix (RCM), kecuali ada
pertimbangan lain
c. Mengunakan ukuran sampel yang ditentukan dalam SPA Penentuan Sampel
7. Validasi area perbaikan
8. Laporan Hasil Audit
9. Pemantauan status pelaksanaan rencana aksi

Pelaksanaan Montoring Tindak Lanjut

1. Pemantauan dilakukan secara periodik


2. Melakukan validasi terhadap tindak lanjut untuk menentukan status penyelesaian tidak
lanjut

Pelaporan Kegiatan Fungsi SPI

1. Wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan SPI triwulanan dan Laporan Analisa
Area Perbaikan yang menjadi perhatian managemen per probis kepada Dirut
2. Laporan Triwulan tersebut berisi :
a. Jumlah auditor dibandingkan dengan FTK
b. Status Area perbaikan
c. Progres Tindak Lanjut Rekomendasi BPK-RI dan Auditor Eksternal
d. Audit scope dan anggaran realisasi vs PKPT
e. Analisa MQA, pelaksanaan pelatihan (internal & eksternal)

Anda mungkin juga menyukai