Anda di halaman 1dari 19

FORECASTING

PENGERTIAN
Forecasting atau peramalan merupakan proses pembuatan suatu
pernyataan atas kejadian dimana kejadian tersebut belum diketahui atau
diobservasi.
Forecasting sangat erat kaitannya dengan estimasi dan prediksi.
Estimasi merupakan hasil perhitungan dari prakiraan yang akan datang
dengan data yang tidak lengkap atau akurat.
Prediksi artinya mirip dengan estimasi tetapi lebih umum dan bisa
berdasarkan metode ilmiah ataupun subjektif belaka.

MODEL FORECASTING
BERDASARKAN SIFAT DIBEDAKAN ATAS :
Teknik forecasting KUALITATIF merupakan teknik yang subyektif,
didasarkan atas opini dan pengaturan oleh para ahli, hal ini diperlukan
ketika data yang lalu tidak tersedia. Teknik ini digunakan untuk keputusan
jangka menengah dan panjang.
Model forecasting KUANTITATIF menggunakan data perkiraan masa depan
sebagai fungsi data masa lalu. Hal ini dilakukan bila data masa lalu
tersedia. Metode ini biasanya digunakan untuk pengambilan keputusan
jangka pendek sampai menengah.

MODEL FORECASTING
BERDASARKAN WAKTU DIBEDAKAN ATAS :
Jangka Panjang yaitu forecasting yang dilakukan untuk jangka lebih dari
lima tahun.
Jangka Menengah yaitu forecasting yang dilakukan untuk jangka lebih dari
2-5 tahun.
Jangka Pendek yaitu forecasting yang dilakukan untuk jangka kurang dari
2 tahun.

LANGKAH FORECASTING
Menganalisa data yang lalu. Tahap ini berguna untuk pola dari data yang
terjadi masa lalu.
Menentukan metode yang digunakan. Metode yang baik adalah metode
yang memberikan hasil forecasting yang tidak jauh berbeda atau
mendekati dengan data kenyataan yang terjadi.
Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode
forecasting yang dipergunakan, dan mempertimbangkan adanya beberapa
faktor atau varibel yang mempengaruhi dan kemudian memproyeksikan
hasilnya menggunakan metode yang dipilih tadi.

FORECASTING DENGAN TIME SERIES


Definisi :
Time series adalah suatu himpunan pengamatan yang dibangun secara
berurutan dalam waktu. Waktu atau periode yang dibutuhkan untuk
melakukan suatu forecasting itu biasanya disebut sebagai lead time yang
bervariasi pada tiap persoalan.
Berdasarkan himpunan pengamatan yang tersedia maka time series
dikatakan kontinu jika himpunan pengamatan tersebut adalah kontinu dan
dikatakan diskrit bila himpunan pengamatan tersebut juga diskrit.

TIME SERIES DISKRIT


Pembangunan data untuk time series diskrit dapat dilakukan dengan cara 2
macam, yaitu
1. Melalui sampling dari time series kontinu, artinya data yang kontinu
diambil sampelnya dalam interval waktu yang sama.
2. Melalui akumulasi suatu peubah dalam suatu waktu tertentu. Misalnya
curah hujan yang biasanya diakumulasikan melalui suatu periode waktu
tertentu (hari, bulan, dst)

METODE FORECASTING
1. MOVING AVERAGE
Moving average biasa disebut juga rolling average, rolling mean atau
running average ialah metode yang digunakan untuk menganalisa
sejumlah titik data dengan membuat sederetan rata-rata dari data yang
berbeda.
2. AUTOREGRESSIVE
Model ini menyatakan hubungan antara peubah tak bebas Z terhadap
himpunan peubah bebas X1;X2; ....Xp ditambah sebuah suku yang
menyatakan error a, model ini sering kali dinyatakan sebagai model
regresi dan dikatakan Z diregresikan terhadap X1;X2; ...Xp.
3. MODEL AUTOREGRESSIVE MOVING AVERAGE (ARMA)
Model ini terdiri dari p + q + 2 parameter tak diketahui yang harus
diestimasi dari data.
Dalam kenyataan, seringkali suatu time series stasioner dapat
direpresentasikan dengan AR, MA atau ARMA dengan p,q tak lebih dari 2.

KEBUTUHAN LOAD FORECAST


TRANSMISI DAN DISTRIBUSI
1. FORECAST OF MAGNITUDE
Penentuan beban masa depan merupakan forecast primer dalam load
forecast.
Perencana harus mengetahui berapa kebutuhan beban puncak yang akan
disesuaikan dengan penyediaan kapasitas yang akan datang.
Waktu dan lokasi dari kebutuhan beban puncak ini sangat penting terkait
dengan penentuan lokasi dan rute serta jadwal pembangunannya.
Yang diperlukan dalam load forecast adalah
a. Kebutuhan beban per lokasi
b. Total kebutuhan beban sistem

KEBUTUHAN LOAD FORECAST


TRANSMISI DAN DISTRIBUSI
2. RESOLUSI DAN ANALISA
Informasi penting yang diperlukan untuk pertumbuhan beban yang akan
datang adalah mengatur kebutuhan transmisi dan distribusi sebagai
bagian dari perencanaan pembangkitan dan sistem kelistrikan.
Dalam metode forecasting ini dilakukan juga :
a. Perencanaan kebutuhan energi untuk pembangkitan.
b. Bunga
c. Pendapatan
d. Perencanaan finansial
Lokasi pertumbuhan beban harus ditetapkan dalam bentuk geografis yang
presisi untuk memudahkan perencanaan peralatan Transmisi dan
Distribusi yang akan datang.

KEBUTUHAN LOAD FORECAST


TRANSMISI DAN DISTRIBUSI
3. KETEPATAN WAKTU
Perencanaan T & D umumnya mengandung rincian studi perkembangan
tahunan dalam jangka pendek dan penelitian dilakukan dalamjangka
panjang.
Periode perencanaan bisa dipilih antara 1, 5, 10, 15 atau 20 tahun ke
depan.
Perencanaan mengakomodir rencana jangka pendek yang termasuk di
dalamnya pertumbuhan tahunan dan jangka panjang yang harus
mempertimbangkan ketepatan waktu dan visi jangka panjang
pembangunan.
Pada forecasting ini ditampilkan:
a. Pertumbuhan beban puncak
b. Peta lokasi pertumbuhan jaringan

KEBUTUHAN LOAD FORECAST


TRANSMISI DAN DISTRIBUSI
4. FORECASTING CUACA
Level permintaan listrik sangat dipengaruhi oleh cuaca. Bagi negaranegara dengan 4 musim permintaan ini sangat sensitif.
Aspekpenting dalam forecasting adalah membuat studi hubungan antara
cuaca dan permintaan listrik dan mengatur seluruh aspek forecasting
kepada prakiraan cuaca yang sama umumnya diambil cuaca ekstrem.

KEBUTUHAN LOAD FORECAST


TRANSMISI DAN DISTRIBUSI
5. KEAKURATAN HASIL
Faktor terpenting dalam metode forecasting adalah keakuratan hasil
artinya kemampuan menunjukkan prakiraan beban yang akan datang
dengan kondisi masa depan yang spesifik.
Load forecasting untuk T&D bukan untuk menunjukkan load forecasting
yang tepat, tetapi bagaimana pertumbuhan beban yang dibutuhkan.
Forecasting dibuat untuk mendukung perencanaan yang baik dan sesedikit
mungkin penyimpangan dalam proses perencanaannya.

KEBUTUHAN LOAD FORECAST


TRANSMISI DAN DISTRIBUSI
6. KONSISTEN DENGAN CORPORATE FORECAST
Hampir semua perusahaan utiliti menpertahankan divisi finance,
pendapatan, tarip atau perencanaan korporat yang bertugas menyusun
perencanaan ke depan.
Semua forecasting kelistrikan harus sejalan dengan corporate forecasts.
Dalam arti tidak selalu persis sama MW per MW, tetapi yang penting
adalah load forecasting ini mengacu kepada corporate forecasts.
Pada saat penyusunan forecasting, manajemen harus memastikan arah
yang akan dituju, pendapatan yang akan dicapai.
Corporate forecast harus berisi asumsi kondisi yang akan datang dari
ekonomi, demografi, politik , pertumbuhan industri.

KEBUTUHAN LOAD FORECAST


TRANSMISI DAN DISTRIBUSI
7. ANALISA KETIDAKPASTIAN DAN SENSITIVITAS
Dalam perencanaan T&D, analisa sensitivitas memerlukan perhatian
khusus sehubungan dengan kemungkinan perubahan yang terjadi di masa
yang akan datang. Perubahan tersebut bisa berdampak kepada lokasi
pertumbuhan seperti rute transportasi, ketersediaan tanah, pajak dan
aspek-aspek budaya setempat.
Sebagai contoh pembangunanjembatan yang menghubungkan satu
daerah dengan daerah lainnyaakan berdampak kepada pertumbuhan
ekonomi di kedua daerah tersebut.
Biasanya forecasting ini disusun dalam berbagai skenario sesuai dengan
asumsi yang dibuat.

KEBUTUHAN LOAD FORECAST


TRANSMISI DAN DISTRIBUSI
8. KLASIFIKASI PELANGGAN
Tipe beban atau klasifikasi pelanggan merupakan faktor yang sangat
penting dalam perencanaan T&DThe type of load (consumer class) is often
an important factor in T&D planning, terutama studi tentang penelitian
sisi pelanggan, termasuk didalamnyaanalisa keandalan, perencanaan
Demand Side Management atau perencanaan strategi pemasaran.
Umumnya klasifikasi pelanggan atas perumahan, komersial dan industri
dan dilakukan analisa atas kerapatan beban yang diperkirakan, faktor
beban dan power quality.
Saat ini pengklasifikasian pelanggan lebih rinci dengan memasukkan
subklas misalnya perumahan digolongkan kepada apartemen, rumah kecil,
rumah besar. Sedangkan komersial dikelompokkan menjadi bisnis kecil,
pertokoan besar, perkantoran. Demikian juga industri diklasifikasi ke
dalam bermacam-macam klas dan tujuan.

KEBUTUHAN LOAD FORECAST


TRANSMISI DAN DISTRIBUSI
9. KURVA BEBAN DAN BEBAN PUNCAK MUSIMAN
Kurva beban tahunan dari pembangkit baik sepanjang beban puncak dan
luar waktu beban puncaksangat diperlukan untuk menyesuaikan dalam
perencanaan sistem T&D.
Perlu juga dianalisa kondisi beban harian yang bervariasi antara satu hari
dengan hari lainnya atau pada bulan-bulan tertentu.
Beban tersebut merupakan kurva beban puncak coincident (bersamaan)
yang digunakan sebagai bahan forecasting.
Untuk kawasan komersial dan industri beban puncak mungkin terjadi pada
saat siang hari.

KEBUTUHAN LOAD FORECAST


TRANSMISI DAN DISTRIBUSI
10.

KEANDALAN PERENCANAAN
Kebutuhan untuk keandalan bermacam-macam antara kelompok
pelanggan yang satu dengan kelompok lainnya. Kebutuhan tersebut
seberapa kritis kontinyuitas pelayanan dan seberapa besar kesediaan
pelanggan membayar untuk keandalan.
Lokasi pelanggan dengan keandalan tinggi dan pelayanan biasa
diidentifikasi sebagai bahan membuat perencanaan masa depan.

KEBUTUHAN LOAD FORECAST


TRANSMISI DAN DISTRIBUSI
11. SENSITIVITAS POWER FACTOR DAN TEGANGAN
Dalam beberapa kasus diperlukan juga forecasting untuk permintaan
power factor. Umumnya dilakukan dengan cara :
a. Untuk jangka pendekdimana dianggap bahwa power factor pada
setiappenyulang dimasa depan sama tidak baiknya seperti saat ini.
b. Untuk jangka panjang, power factor pelanggan tertentu sesuai
dengan sensitivitas tegangan (yang dipengaruhi oleh daya, arus
konstan dan impedansi beban).

Anda mungkin juga menyukai