OLEH
ARUNG VIVA DEMOKRASA
PLN 1
23023013
1
1. A. Jelaskan secara singkat Tujuan manajemen operasional strategis Secara umum ?
B. Jelaskan dengan singkat tentang pentingnya peramalan / Konsep Dasar dan Peran
Strategis Peramalan Dalam Proses Produksi terserah bisa di PLN atau Perusahaan lain
pertanyaan initerkait Proses Peramalan tingkat Permintaan Produk/Jasa :
Jawaban 1.B
1. Time Frame
a. Short Range Forecasting: umumnya peramalan dilakukan untuk meramalkan 1
sampai 5 minggu ke depan. Peramalan ini biasanya digunakan untuk mengambil
keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur, penjadwalan kerja, dan lain-lain
keputusan kontrol jangka pendek.
b. Middle Range Forecasting: umumnya peramalan dilakukan untuk meramalkan 1
sampai 24 bulan yang akan datang. Peramalan ini lebih mengkhusus dibangdingkan
peramalan jangka panjang, biasanya digunakan untuk menentukan aliran kas,
perencanaan produksi, dan penentuan anggaran.
c. Long Range Forecasting: umumnya peramalan dilakukan untuk meramalkan 2
sampai 10 tahun yang akan datang. Peramalan ini digunakan untuk perencanaan
produk dan perencanaan sumber daya.
2. Pola Permintaan
a. Trend : merupakan sifat dari permintaan masa lalu terhadap waktu terjadinya apakah
permintaan tersebut cenderung naik, turun atau konstan.
b. Cycle : merupakan sifat dari permintaan dalam satu periode apakah mengalami
permintaan dengan jumlah yang sama atau tidak.
c. Seasonal Pattern : merupakan Fluktuasi permintaan suatu produk yang dapat
mengalami kenaikan atau penurunan pada saat saat musim tertentu. Pola ini biasanya
disebabkan oleh factor cuaca, musim libur panjang, hari raya keagamaanyang akan
berulang secara periodic tiap tahunnya
2
3. Model Peramalan Time Series
Dalam metode time series ada beberapa teknik yang biasa digunakan tergantung pola
permintaan yang terjadi. Dibawah ini merupakan
penjelasannya :
a. Moving Average (MA): menggunakan sejumlah nilai dari data aktual historis
untuk menghasilkan perkiraan. Asumsi pada metode MA adalah bahwa
permintaan pasar akan tetap cukup stabil dari periode ke periode. Metode
peramalan MA menggunakan rata-rata dari n periode data terbaru untuk
meramalkan periode berikutnya. Formulasi perhitungan dengan menggunakan
metode MA ditunjukkan pada persamaan 1 (Heizer J. and Barry Render, 2011).
5. Tingkat akurasi
Ukuran akurasi hasil peramalan yang merupakan ukuran tentang tingkat perbedaan
atau kesalahan hasil peramalan dengan permintaan yang sebenarnya terjadi. Ada 4 ukuran
yang biasa digunakan, yaitu:
3
a. Mean Absolute Deviation ( MAD ) merupakan rata – rata kesalahan mutlak
selama periode tertentu tanpa memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar
atau lebih kecil jika dibandingkan dengan kenyataannya.
b. Mean Square Error ( MSE ) dihitung dengan menjumlahkan kuadrat semua
kesalahan peramalan pada setiap periode dan membaginya dengan jumlah periode
peramalan.
c. Mean Forecast Error (MFE ) sangat efektif untuk mengetahui apakah suatu hasil
peramalan selama periode tertentu terlalu tinggi atau rendah. Bila hasil peramalan
tidak bias, maka nilai MFE akan mendekati not. MSE dihitung dengan
menjumlahkan semua kesalahan peramalan selama periode peramalan dan
membaginya dengan jumlah periode peramalan.
d. Mean Absolute Percentage Error (MAPE ) merupakan ukuran kesalahan relatif.
MAPE biasanya lebih berarti dibandingkan MAD karena MAPE menyatakan
persentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan aktual selama periode
tertentu yang akan memberikan informasi persentase kesalahan telalu tinggi atau
rendah.
b. Sistem Warisan
Jika perusahaan Anda membuang spreadsheet dan kalkulator bertahun-tahun
yang lalu, Anda mungkin belum keluar dari kesulitan seratus persen. Katakanlah
fasilitas produksi Anda sepenuhnya mendukung teknologi Industri 4.0, dengan sensor
yang mengirimkan data waktu nyata ke dasbor SCMS Anda untuk analisis instan,
tetapi gudang Anda masih mengandalkan spreadsheet dan entri data manual untuk
menavigasi tempat pesanan disimpan.
Dalam keadaan ini, peramalan Anda akan tetap menjadi poin penting. Jika
Anda tidak memiliki anggaran untuk meningkatkan sepenuhnya ke sistem pelacakan
inventaris modern, jangan takut, ada beberapa solusi hebat yang akan berdampak
besar pada keakuratan perkiraan Anda sambil tetap membiarkan sistem lama tetap ada
untuk saat ini. Banyak sistem menyertakan API (antarmuka pemrograman aplikasi)
yang akan memungkinkan SCMS Anda menarik informasi yang dibutuhkan untuk
menghasilkan perkiraan tersebut. Bot otomatisasi proses robotik (RPA) juga dapat
diprogram untuk mengambil alih entri data, bersama dengan langkah-langkah yang
diperlukan untuk memindahkan data tersebut ke dalam SCMS Anda untuk hasil yang
4
sama meskipun sistem lawas Anda tidak memiliki akses API.
5
2. Perusahaan sukses karena peran fungsi fungsi yang mendukung Perusahaan , dalam hal ini
ada salah satunya fungsi operasional dimana tiap fungsi saling berhubungan , Jelaskan
dengan memberi contoh tentang hubungan operasional dangan fungsi lain?
Terkait hal ini / diatas menurut Bapak dan Ibu apa yang perlu kita fahami tentang
keputusan keputusan penting apa saja terkait manajemen Operasional ? salah satu contoh
nya terkait manajemen rantai pasok selain ini sebutkan keputusan keputusan lainnya dan
beri pemahaman Kita secukupnya dengan penjelasan yang materinya sudah disampaikan? .
Hubungan operasional adalah hubungan antar elemen atau aktivitas yang saling terkait dalam suatu
sistem atau organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Contoh ini menunjukkan betapa pentingnya
hubungan operasional antara dua fungsi, produksi dan rantai pasokan, dalam menjaga kelancaran seluruh
perusahaan. Jika kedua fungsi ini tidak berjalan dengan baik, maka dapat terjadi masalah seperti
kekurangan bahan baku dan terhentinya produksi karena kelebihan persediaan sehingga menimbulkan
pemborosan.
6
3. Pada kuliah dan pertemuan yang lalu Bapak dan Ibu diminta untuk review jurnal
perkelompok , saat ini Bapak dan ibu diminta untuk dijadikan gap jika nantinya akan
meneruskan penelitian ini dengan judul yang dipilih nantinya beri penjelasan secara
singkat terkait pendahuluan, pustaka dan metoda /kuantitatif atau kualitatif untuk
persiapan penelitian Bapak dan Ibu jika mengambil terkait manajemen operasional
strategis / Membuat draft proposal singkat secara individu .
Dalam tugas Review Jurnal Internasional dari kelompok 2 dengan judul sebelumnya “The
Impact Of Outsourcing Model On Supply Chain Efficiency And Performance In Smes: A
Case Of The Hospitality Industry” ,
Penerapan model outsourcing khususnya di UKM telah menjadi topik kontroversial. beberapa
UKM mengabaikan model outsourcing dan memprioritaskan strategi operasional tradisional
karena kurangnya informasi yang memadai. Oleh karena itu, alasan utama penelitian ini adalah
untuk meneliti dampak model outsourcing terhadap efisiensi dan kinerja rantai pasokan di UKM
Apabila melanjutkan penelitian Dampak Efisiensi dan performa penerapan outsourcing pada PT.
PLN (Persero) Pulau Bawean - Gresik
1. Pendahuluan
Dalam menjalankan proses bisnis PT. PLN (Persero) dari Produksi hingga pelayanan
purna jual PLN membutuhan banyak tenaga kerja sebagai kebutuhan pokok melalui
outsourcing (alihdaya). Outsourcing (Alih Daya) diartikan sebagai pemindahan atau
pendelegasian beberapa proses bisnis kepada suatu badan penyedia jasa, di mana badan
penyedia jasa tersebut melakukan proses administrasi dan manajemen berdasarkan definisi
serta kriteria yang telah ditetapkan para pihak. (Much. Nurachmad, 2009 : 2). Praktek
Outsourcing sangat populer dalam dunia industri khususnya bussines to bussines (antara
perusahaan swasta dengan perusahaan penyedia tenega kerja/Outsourcing), namun belakangan
pola tersebut juga mulai diikuti oleh Badan Usaha Milik Negara atau Daerah (BUMN/D)
bahkan oleh Instansi Pemerintah. Sebagai salah satu Perusahaan Milik Negara PT. PLN
(Persero) juga mengunakan pola Outsourcing.
2. Pustaka
Tenaga kerja (manpower) adalah seluruh penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau
lebih) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Sebelum tahun 2000, Indonesia
menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas. Namun sejak Sensus Penduduk
2000 dan sesuai dengan ketentuan internasional, tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun
atau lebih. Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam proses produksi, karena manusialah (tenaga
kerja) yang mampu menggerakkan faktor- faktor produksi yang lain untuk menghasilkan suatu barang.
Menurut pendapat Payaman J. Simanjuntak. (Payaman J. Simanjuntak 1985:129). Tenaga kerja adalah
penduduk yang berumur diatas 10 tahun atau lebih. Memang di setiap negara batasan umur tenaga
kerja berbeda- beda. Menurut Payaman J. Simanjuntak, Hubungan industial adalah Hubungan
7
semua pihak yang terkait atau berkepentingan atas proses produksi barang atau jasa di suatu
perusahaan. Pihak yang berkepentingan dalam setiap perusahaan. (Payaman J. Simanjuntak,
2009:32)
3. Metoda Penelitian
Objek kajian dalam penelitian ini adalah Tenaga Kerja Outsourcing di PT. PLN (Persero)
Pulau Bawean-Gresik dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
i. Penelitian Pustaka
Hal ini dilakukan dengan cara mencari literature, makalah, jurnal terdahulu dan
data yang diperoleh di internet atau bahan hukum yang terkait dengan materi
pembahasan, juga melalui dokumentasi hukum.
8
4. Strategi Perencanaan Kapasitas Yang Sudah Disampaikan setelah difahami ,
Bagaimana fungsi dan kendalanya dan penyelesaiannya jika diterapkan di Perusahaan
Bapak dan Ibu ?
Jawab :
Perencanaan kapasitas adalah proses dimana organisasi menentukan kapasitas yang dibutuhkan
untuk memenuhi permintaan suatu produk atau layanan.
Kendala:
A. Permintaan Tidak Pasti: Perubahan permintaan pasar sulit diprediksi secara akurat,
terutama dalam jangka panjang.
B. Investasi Keuangan: Peningkatan kapasitas produksi jangka panjang memerlukan investasi
keuangan yang besar, yang dapat memberikan beban yang signifikan pada perusahaan.
C. Perubahan Teknologi: Laju perkembangan teknologi dapat menyebabkan investasi
kapasitas tertentu menjadi usang lebih cepat dari perkiraan.
Penyelesaian:
A. Penerapan Teknologi dan Sistem Informasi: Penggunaan teknologi dan sistem informasi
mendukung pemantauan permintaan dan produksi secara real-time dan memungkinkan
penyesuaian kapasitas lebih cepat.
B. Kolaborasi dengan pemasok dan mitra bisnis: Membangun hubungan yang kuat dengan
pemasok dan mitra bisnis dari hulu sampai hilir, memungkinkan merespons perubahan
kebutuhan kapasitas dengan lebih fleksibel.
C. Analisis dan Peramalan Data: Gunakan teknik analisis dan peramalan data untuk
memahami tren pasar dan mengantisipasi perubahan permintaan sehingga perusahaan
Anda dapat mempersiapkan kapasitas produksi dengan lebih baik.
D. Strategi Fleksibilitas: Membangun fleksibilitas dalam desain fasilitas dan proses produksi
agar lebih efisien menyesuaikan kapasitas terhadap perubahan kebutuhan.
9
5. Pada materi Supply Chain Manajemen jelaskan secara singkat yang bapak ibu ketahui jika
manajemen suply chain di implementasikan di PLN terkait sd nantinya terkait sd GKM ,
saran untuk manajemen dan akademisi jangan lupa masukkan unsur unsur dibawah ini
sbb mohon diuraikan yang Bapak dan Ibu ketahui dan jelaskan dengan singkat spt nya
memakai konsep sbb
Jawab :
Supply Chain Management (SCM) di PLN Terkait Sistem Distribusi dan GKM :
G. Hal yang Harus Diperhatikan dalam Merancang Strategi Manajemen Rantai Pasok:
J. Manajemen Distribusi:
K. PenggunaanTeknologiInformasiManajemenRantaiPasok:
Sistem manajemen informasi rantai pasok terintegrasi.
Implementasi solusi perangkat lunak SCM terkini.
12