PENGENDALIAN PRODUKSI
Pertemuan ke 5, Peramalan ( Forcasting )
Proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang
Bambang Sugeng, MT
Pendahuluan
𝐴𝑡 − 𝐹𝑡
𝑀𝐴𝐷 =
𝑛
Dimana :
A = permintaan aktual pada periode – t
Ft = hasil peramalan (forecast) pada peridoe – t
n = jumlah periode peramalan yang terlibat
Ukuran Peramalan
2) Rata-rata Kuadrat Kesalahan ( Mean Square Error = MSE),
MSE dihitung dengan menjumlahkan kuadrat semua
kesalahan peramalan pada setiap periode dan
membaginya dengan jumlah peridoe peramalan. Secara
matematis, MSE dirumuskan sebagai berikut :
2
𝐴𝑡 − 𝐹𝑡
𝑀𝑆𝐸 =
𝑛
Ukuran Peramalan
3) Rata-rata Kesalahan Peramalan (Mean forecast
Error = MFE), MFE sangat efektif untuk mengetahui
apakah suatu hasil peramalan selama periode
tertentu terlalu tinggi atau terlalu rendah. Secara
matematis, MFE dinyatakan sebagai berikut :
𝐴𝑡 − 𝐹𝑡
𝑀𝐹𝐸 =
𝑛
Ukuran Peramalan
Rata-rata Persentase Kesalahan Absolut (Mean Absolute
Percentage Error = MAPE), MAPE menyatakan persentase
kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan aktual
selama perioe tertentu yang akan memberikan informasi
persentase kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Secara matematis, MAPE dinyatakan sebagai berikut :
100 𝐹𝑡
𝑀𝐴𝑃𝐸 = 𝐴𝑡 −
𝑛 𝐴𝑡
Jenis dan Meode Peramalan
Jenis dan Meode Peramalan
Model kualitatif meliputi beberapa metode :
A. Individual Opinion : Opini peramalan berasal dari pribadi
(individu) biasaya pakar (expert) dalam bidangnya yaitu :
a) Konsultan – konsultan bersifat ilmia dan non ilmiah
b) Manager pemasaran / produksi
c) Individu yang banyak bergerak pada masalah – masalah
tersebut.
Kebaikannya : cepat
Kelemahannya : subjektif (karena dipengaruhi oleh kondisi
dan situasi si peramal).
Jenis dan Meode Peramalan
B. Group Opinion : opini peramalan diperoleh dari
beberapa orang dengan mencoba merata -
ratakan hasil peramalan sehingga diperoleh
pendapat / hasil peramalan yang lebih objektif
(rasional).
Kebaikannya : lebih objektif (unsur subjektifitas
dapat dihilangkan dengan merata – ratakan hasil).
Jenis dan Meode Peramalan
C. Delphy Method : Peramalan dibentuk melalui
beberapa tahapan untuk mencari hasil yang lebih
objektif dari kedua sistem diatas. Metode ini
menggunakan pakar (expert). Hasil ramalan dari
setiap tahapan diinformasikan kepada pakar,
sehingga keputusan hasil ramalan dapat berubah
karena informasi tersebut.
Jenis dan Meode Peramalan
Model Kuantitatif , Pada model kuantitatif unsur objektivitas
lebih tinggi karena menggunakan pendekatan matematik
(Mathematical Approach), numerik dan terukur.
A. Peramalan Time Series, Analisa Deret Waktu ini sangat
tepat dipakai apabila permintaan pada masa lalu cukup
konsisten dalam periode waktu yang cukup lama,
sehingga diharapkan pola tersebut masih akan tetap
berlanjut.
Permintaan masa lalu mempunyai 4 pola, yaitu : Trend (T),
Siklus /Cycle ( C ), Pola Musiman/Seasonal (S), dan
Acak/random ( R ).
Jenis dan Meode Peramalan
A. TREND /KECENDERUNGAN (T). Trend merupakan sifat dari
permintaan yang cenderung baik, turun, atau konstan.
B. SIKLUS / CYCLE (C). Permintaan suatu produk dapat
memiliki siklus yang berulang secara periodik, biasanya
lebih dari satu tahun. Oleh karena itu pola ini berguna
untuk peramalan jangka menengah dan jangka panjang.
C. POLA MUSIMAN/SEASON (S). Fluktuasi permintaan suatu
produk dapat naik turun disekitar garis trend dan biasanya
berulang setiap tahun. Pola ini biasanya disebabkan oleh
factor cuaca, musim libur panjang, dan hari raya
keagamaan yang akan berulang secara periodik setiap
tahunnya.
Jenis dan Meode Peramalan
D. VARIASI ACAK/RANDOM (R). Permintaan suatu produk
dapat mengikuti pola bervariasi secara acak karena
factor – factor adanya bencana alam, bangkrutya
perusahaan pesaing, promosi khusus, dan kejadian-
kejadian lainnya yang tidak mempunyai pola tertentu.
Random ini diperlukan dalam rangka menentukan
persediaan pengaman untuk mengantisipasi kekurangan
persediaan bila terjadi lonjakan permintaan.
Jenis dan Meode Peramalan