Anda di halaman 1dari 73

BAB V

PERAMALAN DAN PENJADWALAN N JOB M MESIN

1. LANDASAN TEORI
a. Peramalan
Peramalan merupakan perkiraan mengenai sesuatu yang belum
terjadi. Ramalan yang dilakukan pada umumnya berdasarkan data yang
terdapat dimasa lampau yang dianalisis dengan menggunakan metode
tertentu. Peramalan diupayakan dibuat agar meminimumkan pengaruh
ketidakpastian tersebut, dengan kata lain bertujuan mendapatkan
ramalan yang bisa meminimumkan kesalahan meramal (forecast error)
yang biasanya diukur dengan Mean Absolute Deviation, Absolute
Error, dan sebagainya. Peramalan merupakan alat bantu yang sangat
penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien (Subagyo, 1986).
Terdapat dua pendekatan untuk melakukan peramalan yaitu dengan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode peramalan kualitatif
digunakan ketika data historis tidak tersedia. Metode peramalan
kualitatif adalah metode subjektif. Metode ini dapat memprediksi
kejadian-kejadian dimasa yang akan datang (Makridakis, 1999).
Metode kuantatif intrinsik sering disebut sebagai model-model
deret waktu (time series). Metode ini yang populer sering diterapkan
dalam peramalan permintaan adalah rata-rata bergerak (moving
average), pemulusan eksponen (exponential smoothing), dan proyeksi
kecenderungan (trend projection). Metode kuantitatif ekstrinsik sering
disebut sebagai metode kasual yang biasa digunakan adalah model
regresi (Gaspersz, 1998).
Peramalan harus mendasar analisisnya pada pola data yang ada.
Empat pola data yang lazim ditemui dalam peramalan:
1) Pola Horizontal
Pola ini terjadi bila data berfluktuasi di sekitar rata-ratanya. Produk
yang penjualannya tidak meningkat atau menurun selama waktu
tertentu termasuk jenis ini.

Gambar 5.1 Pola Data Horizontal


2) Pola musiman
Pola ini terjadi bila nilai data dipengaruhi oleh faktor musiman
(misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan, atau hari-hari tertentu).

Gambar 5.2 Pola Data Musiman


3) Pola Siklis
Pola ini terjadi bila data dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka
panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis.

Gambar 5.3 Pola Data Siklis


4) Pola Trend
Pola ini terjadi bila ada kenaikan atau penurunan sekuler jangka
panjang dalam data.

Gambar 5.4 Pola Data Trend

Metode peramalan:
1) Weight Moving Average (WMA)
Model rata-rata bergerak menggunakan sejumlah data aktual
permintaan yang baru untuk membangkitkan nilai ramalan
untuk permintaan dimasa yang akan datang. Metode ini efektif
diterapkan apabila permintaan pasar terhadap produk
diasumsikan stabil sepanjang waktu. Rumus weight moving
average yaitu sebagai berikut:

2) Single Exponential Smoothing (SES)


Metode ini cocok digunakan untuk meramalkan hal-hal yang
fluktuasinya secara acak (tidak teratur). Rumus Single
Exponential Smoothing yaitu sebagai berikut:

3) Regresi Linier
Menurut Harding (1974) metode ini menggunakan dua
variabel yaitu a dan b, yang diasumsikan memiliki kaitan satu
sama lain dan bersifat linier. Rumus regresi linier yaitu sebagai
berikut:

Sehingga di dapatkan persamaan regresi linier a + b(x)


Dimana:
n: jumlah data
dt: data
t: periode
Model-model peramalan yang dilakukan kemudian
divalidasi menggunakan sejumlah indikator. Indikator-
indikator yang umum digunakan adalah rata-rata
penyimpangan absolut (mean absolute deviation), rata-rata
kuadrat terkecil (mean square error), rata-rata persentase
kesalahan absolut (mean absolute percentage error), dan
pengujian kestabilan (moving range).
a) Mean Absolute Deviation (MAD)
Metode untuk mengevaluasi metode peramalan
menggunakan jumlah dari kesalahan-kesalahan yang
absolut. MAD mengukur ketepatan ramalan dengan merata-
rata kesalahan dugaan (nilai absolut masing-masing
kesalahan). Rumus MAD yaitu sebagai berikut:

b) Mean Square Error (MSE)


Metode ini untuk mengevaluasi motode peramalan. Metode
kesalahan atau sisa dikuadratkan, kemudian dijumlahkan
dan ditambah dengan jumlah observasi. Pendekatan ini
mengatur kesalahan peramalan yang besar karena
kesalahan-kesalahan itu dikuadratkan. Metode itu
menghasilkan kesalahan-kesalahan sedang yang
kemungkinan lebih baik untuk kesalan kecil, tetapi kadang
menghasilkan perbedaan yang besar. Rumus MSE yaitu
sebagai berikut:

c) Mean Absolute Percentage Error (MAPE)


Metode ini dihitung dengan menggunakan kesalahan
absolut pada tiap periode dibagi nilai observasi yang nyata
untuk periode itu. Kemudian merata-rata kesalahan
persentase absolut tersebut. Pendekatan ini berguna ketika
ukuran atau besar variabel ramalan itu penting dalam
mengevaluasi ketepatan ramalan. MAPE mengindikasi
seberapa besar kesalahan dalam meramal yang
dibandingkan dengan nilai nyata. Rumus MAPE yaitu
sebagai berikut:

d) Moving Range (MR)


Metode ini digunakan untuk membandingkan nilai
permintaan aktual dengan nilai peramalan. Data permintaan
aktual dibandingkan dengan nilai peramal pada periode
yang sama. Metode moving range dikembangkan keperiode
yang akan datang hingga dapat dibandingkan data
peramalan dengan permintaan aktual. Metode ini digunakan
untuk menguji kestabilan sistem sebab akibat yang
mempengaruhi permintaan. Rumus MR yaitu sebagai
berikut:
Kegunaan metode MR untuk melakukan verifikasi hasil
peramalan last square terdahulu. Jika MR menunjukkan
keadaan diluar kriteria kendali berarti terdapat data yang
tidak erasal dari sistem sebab akibat yang sama dan harus
dibuang maka peramalan pun harus diulang kembali.
(Sumber: Gaspersz, 1998).
b. Material Requirement Planning (MRP)
Material Requirement Planning (MRP) merupakan prosedur untuk
menerjemahkan jadwal produksi induk (JPI) dari barang jadi menjadi
kebutuhan bersih untuk beberapa komponen yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan JPI. MRP ini digunakan untuk menentukan
jumlah dari kebutuhan material untuk mendukung JPI dan kapan
kebutuhan material tersebut dijadwalkan.
Perencanaan MRP inti mencangkup semua kebutuhan material,
dimana terdapat dua fungsi dengan diterapkannya MRP yaitu
pengendalian persediaan dan penjadwalan produksi. Sedangkan tujuan
dari MRP adalah untuk menentukan kebutuhan sekaligus untuk
mendukung jadwal produksi induk, mengendalikan persediaan atau
inventori, menjadwalkan produksi, menjaga jadwal valid dan up-to-
date, serta berguna dalam lingkungan manufaktur yang komplek dan
tidak pasti.
Cara kerja sistem MRP adalah sebagai berikut: pesanan produk
dijadikan dasar untuk membuat skedul produksi master atau master
production schedule (MPS) yang memberikan gambaran tentang
jumlah item yang diproduksi selama periode waktu tertentu. MPS
dibuat berdasarkan pada peramalan kebutuhan akan peralatan yang
diperlukan sebagai proses alokasi untuk mengadakan sejumlah
peralatan yang diinginkan dengan memperhatikan kapasitas mesin,
pekerja, dan bahan baku yang dimiliki.
Bill of material (BOM) mengidentifikasi material tertentu yang
digunakan untuk membuat setiap item dan jumlah yang diperlukan
yang dapat disusun dalam bentuk pohon produk. BOM merupakan
sebuah daftar jumlah komponen dan bahan baku yang diperlukan
untuk membuat suatu produk. BOM tidak hanya menspesifikasikan
produksi, tetapi juga berguna untuk pembebanan biaya dan dapat
dipakai sebagai daftar bahan yang harus dikeluarkan untuk karyawan
produksi atau perakitan.
Pohon struktur produk adalah salah satu item informasi yang ada
dalam BOM. Pohon struktur produk didefinisikan sebagai bagan
informasi tentang hubungan antara produk akhir dengan komponen
komponen penyusun produk akhir. Struktur komponen merupakan
suatu informasi tentang hubungan antara komponen dalam suatu
perakitan, juga memberikan informasi tentang semua item, seperti
nomor komponen dan jumlah yang dibutuhkan pada setiap pembelian.
File catatan keadaan persediaan (inventori status) berisi data tentang
jumlah unit yang tersedia dan yang sedang dipesan, serta berbagai
perubahan inventori sehubungan dengan adanya kerugian akibat sisa
bahan, pesanan yang dibatalkan, dan lain-lain. Intinya dalam file
catatan keadaan persediaan (inventori status) menggambarkan status
semua yang ada dalam persediaan dimana semua item persediaan harus
diidentifikasikan untuk menjaga kekeliruan perencanaan, dan berisi
data tentang lead time, teknik lot size, persediaan inventori dan catatan
penting lainnya.
Tiga sumber tersebut (master production schedule, BOM, inventori
status menjadi sumber data bagi MRP yang akan menjabarkan skedul
produksi menjadi rencana skedul pemesanan secara detail untuk urutan
produksi.
Teknik teknik lot size diantaranya Lot For Lot dimana didalam
teknik ini melakukan perhitungan kembali (bersifat dinamis) terutama
apabila terjadi perubahan pada kebutuhan bersih. Penggunaan teknik
ini bertujuan untuk meminimumkan ongkos simpan menjadi nol.
Apabila dilihat dari pola kebutuhan yang mempunyai sifat diskontiniu
atau tidak teratur, maka teknik LFL ini memiliki kemampuan yang
baik. Disamping itu teknik ini sering digunakan pada sistem produksi
manufaktur yang mempunyai sifat setup permanen pada proses
produksinya.
Pemesanan dilakukan dengan mempertimbangkan ongkos
penyimpanan. Pemenuhan kebutuhan bersih dilaksanakan disetiap
periode yang membutuhkannya, sedangkan besar ukuran kuantitas
pemesanan (lot sizing) adalah sama dengan jumlah kebutuhan bersih
yang harus dipenuhi ada periode yang bersangkutan.
(sumber: Orlicky, et al, 1994).
c. Penjadwalan N Job M Mesin
Penjadwalan adalah pengurutan pembuatan atau pengerjaan produk
secara menyeluruh yang dikerjakan pada beberapa buah mesin.
Penjadwalan merupakan alat ukur yang baik bagi perencanaan agrerat.
Pesanan-pesanan aktual pada tahap ini akan ditugaskan pertamakalinya
pada sumber daya tertentu (fasilitas, pekerja, peralatan) kemudian
dilakukan pengurutan kerja pada tiap-tiap pemrosesan sehingga dicapai
optimalitas utilitas kapasitas yang ada. Pada penjadwalan ini,
permintaan akan produk tertentu dari MPS akan ditugaskan pada
pusat-pusat pemrosesan tertentu untuk periode harian (Nasution dan
Prasetyawan, 2008).
Jika terdapat N jobdan M mesin dengan setiap jobakan melewati
semua mesin yang ada maka kondisi ini termasuk dalam kategori
penjadwalan flow shop. Penjadwalan flow shop adalah suatu jenis
penjadwalan produksi dimana setiap N jobakan melalui M mesin
dengan urutan yang seragam (Baker, 2009).
Masalah penjadwalan yang sering muncul yaitu terjadi kesulitan
dalam menentukan jobmana yang harus dikerjakan terlebih dahulu
agar mendapatkan hasil yang optimal. Metode untuk menentukan
jobmana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dalam penjadwalan
flow shop adalah dengan aturan prioritas. Aturan prioritas memberikan
panduan untuk mengurutkan pekerjaan yang harus dilakukan. Aturan
ini terutama diterapkan untuk fasilitas yang terfokus pada proses.
Aturan prioritas mencoba untuk meminimalkan waktu penyelesaian
jumlah pekerjaan dalam sistem, dan keterlambatan pekerjaan seraya
memaksimalkan penggunaan fasilitas (Heizer dan Render, 2010).
Metode-metode yang digunakan untuk menentukan jobmana yang
dikerjakan terlebih dahulu yaitu:
1) Short Processing Time (SPT)
2) Weight Short Processing Time (WSPT)
3) First Come First Served (FCFS)
4) Earliest Due Date (EDD)
5) Slack Time (ST)
6) Longest Processing Time (LPT)
7) Random Selection (RS)
8) Heighest Expected Profitability (HEP)
9) Prefered Customer Order (PCO)
2. PERAMALAN
a. Data Historis
Berikut ini merupakan data historis dari peramalan jumlah
permintaan produk tahun 2015-2016
Tabel 5.1 Data Historis Peramalan Permintaan Tahun 2015-2016
Tahu Data
Bulan Periode (t) dt*t t^2
n (dt)
Januari 1 2062 2062 1
Februari 2 2106 4212 4
Maret 3 2058 6174 9
April 4 2104 8416 16
Mei 5 2055 10275 25
Juni 6 2003 12018 36
2015
Juli 7 2038 14266 49
Agustus 8 2009 16072 64
September 9 2062 18558 81
Oktober 10 2032 20320 100
November 11 2109 23199 121
Desember 12 2030 24360 144
Januari 13 2126 27638 169
Februari 14 2080 29120 196
Maret 15 2022 30330 225
April 16 2038 32608 256
Mei 17 2096 35632 289
Juni 18 2013 36234 324
2016
Juli 19 1998 37962 361
Agustus 20 2008 40160 400
September 21 2072 43512 441
Oktober 22 2109 46398 484
November 23 2079 47817 529
Desember 24 2102 50448 576
Total 300 49411 617791 4900
Nilai b 0,133478261
Nilai a 2057,123188      
Keterangan Rumus:
Tabel 5.2 Keterangan Rumus Forecasting
No. Rumus Keterangan
1. Dt*t Digunakan untuk menghitung keseluruhan dari
perkalian data dan periode
Rumus : =Data*Periode
2. t^2 Digunakan untuk menghitung jumlah kuadrat
dari periode
Rumus : =Periode^2
3. b Digunakan untuk menghitung persamaan regresi
Rumus: = (Banyak data* Σ(Data*Periode)-
ΣData*ΣPeriode)/( Banyak data *ΣPeriode^2-
((ΣPeriode)^2))
4. a Digunakan untuk menghitung persamaan regresi
Rumus: =(ΣData-ΣPeriode)/ Banyak data
5. Total Digunakan untuk menghitung jumlah suatu data
Rumus: =SUM(data)

Grafik Data Historis

Data (dt)
2150

2100

2050 f(x) = 0.13 x + 2057.12

Data (dt)
2000

1950

1900
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Gambar 5.5 Grafik Data Historis

Analisis:
Berdasarkan grafik data permintaan pada tahun 2015 sampai tahun
2016 jumlah permintaan mengalami fluktuasi (naik turun) dan
mengikuti pola data horizontal karena fluktuasi terjadi pada garis rata-
rata.

b. Langkah-langkah WinQSB
1) Buka WinQSB forecasting

2) Pilih ikon pojok kiri atas

3) Maka akan muncul pop up seperti berikut. Kemudian Pilih Time


Series Forecasting, isi Problem Title dengan Peramalan, Time Unit
dengan month dan Number of Time Units (Periods) dengan 24 lalu
pilih OK.

4) Buka file data dari Excel yang telah dibuat, lalu copy data history
yang dibutuhkan.

5) Blok kolom Month dan Historical data, kemudian Paste data yang
telah dicopy dari excel.
6) Pilih Solve and Analyze kemudian tekan Perform Forecasting.

7) Maka akan muncul tampilan forecasting setup seperti berikut, pilih


Double Exponential Smoothing With Trend (DEST) pada
forecasting method. Isi 12 pada Number of Period Forecast dan 0,1
pada Smoothing Constant Alpha.
8) Maka akan muncul output hasil peramalan dengan metode DEST.

9) Kemudian ulangi lagi langkah diatas, dan isikan dengan alpha


yang berbeda yaitu 0,5 pilih OK.
10) Maka akan muncul hasil peramalan DEST dengan alpha 0,5.

11) Selanjutnya ulangi lagi langkah diatas dan isikan 0,9 pada alpha
pilih OK.
12) Maka akan muncul hasil peramalan DEST dengan alpha 0,9.

13) Ulangi lagi langkah sebelumnya dan pilih linear regression with
time (LR) pada forecasting method pilih OK.
14) Maka akan muncul hasil peramalan metode dengan metode LR.

15) Ulangi langkah sebelumnya lalu pilih simple average kemudian


OK.
16) Maka output simple average method akan keluar.

17) Klik file lalu pilih save as untuk menyimpan output, tuliskan nama
file dan pilih folder untuk menyimpan output.
c. Output Forecasting
Tabel 5.3 Output Forecasting
d.

Hasil Verifikasi
Setelah didapatkan output dari WinQSB maka akan dilanjutkan
menghitung verifikasi dengan hasil verifikasi sebagai berikut:
Tabel 5.4 Hasil Verifikasi Peramalan Permintaan Tahun 2015-2016
Selisi
Tahun Bulan Periode (t) Data (dt) Peramalan MR |MR| UCL LCL
h
Januari 1 2062 2057 -5 153.1037 0
Februari 2 2106 2057 -49 -44 43.867 153.1037 0
Maret 3 2058 2058 0 48 48.134 153.1037 0
April 4 2104 2058 -46 -46 45.867 153.1037 0
Mei 5 2055 2058 3 49 49.134 153.1037 0
Juni 6 2003 2058 55 52 52.133 153.1037 0
2015
Juli 7 2038 2058 20 -35 34.866 153.1037 0
Agustus 8 2009 2058 49 29 29.133 153.1037 0
September 9 2062 2058 -4 -53 52.866 153.1037 0
Oktober 10 2032 2058 26 30 30.133 153.1037 0
November 11 2109 2059 -50 -77 76.866 153.1037 0
Desember 12 2030 2059 29 79 79.133 153.1037 0
Januari 13 2126 2059 -67 -96 95.867 153.1037 0
Februari 14 2080 2059 -21 46 46.134 153.1037 0
Maret 15 2022 2059 37 58 58.133 153.1037 0
April 16 2038 2059 21 -16 15.866 153.1037 0
Mei 17 2096 2059 -37 -58 57.867 153.1037 0

2016 Juni 18 2013 2060 47 83 83.134 153.1037 0


Juli 19 1998 2060 62 15 15.133 153.1037 0
Agustus 20 2008 2060 52 -10 9.866 153.1037 0
September 21 2072 2060 -12 -64 63.867 153.1037 0
Oktober 22 2109 2060 -49 -37 36.866 153.1037 0
November 23 2079 2060 -19 30 30.133 153.1037 0
Desember 24 2102 2060 -42 -23 22.867 153.1037 0
            |MR|bar 46.8637    

Grafik Hasil Verifikasi

Grafik Hasil Verifikasi


180

160

140

120 |MR|
100 UCL
LCL
80

60

40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Gambar 5.6 Grafik Hasil Verifikasi


Analisis:
Berdasarkan verifikasi MR yang telah dilakukan diperoleh nilai |
MR| bar sebesar 46.8637 sehingga diperoleh UCL sebesar 153.104 dan
LCL sebesar 0. maka data |MR| berada diantara batas kontrol sehingga
dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak Out Of Control.

e. MPS (Master Production Schedule)


Berikut merupakan Master Production Schedule bulan ke 25
sampai bulan ke 36 dengan hasil yang didapatkan sebagai berikut:
Tabel 5.5 Master Production Schedule Peramalan Permintaan Tahun
2015-2016
Bulan Ke 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
206 206 206 206 206 206 206 206 206
Forecasting 2061 2062 2062
1 1 1 1 2 2 2 2 2
196 196 196 196 196 196 196 196 196
MPS 1961 1962 1962
1 1 1 1 2 2 2 2 2
120 110 100
POH 1400 1300 900 800 700 600 500 400 300 200
0 0 0

Keterangan Rumus:
Tabel 5.6 Keterangan Rumus Master Production Schedule
No. Rumus Keterangan
1. MPS Digunakan untuk menghitung jadwal produksi
induk
Rumus : =Data forcasting-100
2. POH Untuk menghitung jumlah persediaan
Rumus : =POH awal+MPS-Forecasting
Analisis:
Pada nilai MPS diperoleh dengan mengurangkan data forecasting
dengan 100 supaya bisa meminimalkan biaya inventory berdasarkan
POH.

f. Kapasitas Mesin
Kapasitas mesin merupakan total waktu maksimal seluruh mesin
dapat berkerja dalam 1 stasiun kerja dimana hasil perhitungan
kapasitas mesin sebagai berikut:
Tabel 5.7 Perhitungan Kapasitas Mesin
Waktu Jumlah Kapasitas/b Kapasitas
Kode Waktu Jumlah
No Stasiun Kerja Proses Waktu ulan mesin/bula
(M) Setup(menit) Mesin
(menit) (menit) (menit) n (menit)

1 M1 Surface Planner 1.0168 6.6633 7.6801 15 10080 151200


2 M2 Kerja Bangku 1 7.41061 52.6066 60.01721 26 10080 262080
3 M3 Cross Cut 0.1878 9.6981 9.8859 17 10080 171360
4 M4 Drilling 3.8824 32.6394 36.5218 19 10080 191520
5 M5 Scroll Saw 0.4216 63.8154 64.237 24 10080 241920
6 M6 Band Saw 2.1619 91.3255 93.4874 13 10080 131040
7 M7 Kerja Bangku 2 7.0161 107.8488 114.8649 10 10080 100800
      Jumlah Total Waktu (menit) 386.69431      

Keterangan Rumus:
Tabel 5.8 Keterangan Rumus Kapasitas Mesin
No. Rumus Keterangan
1. Kapasitas /bulan Digunakan untuk menghitung kapasitas /
bulan
Rumus: =25*8*60
2. Kapasitas mesin / Digunakan untuk menghitung kapasitas
bulan mesin / bulan
Rumus: =Jumlah mesin*Kapasitas/bulan

g. RCCP (Rough Cut Capacity Planning)


Rough Cut Capacity Planning digunakan untuk mengetahui jumlah
produk maksimal yang akan di produksi. Berikut ini merupakan
perhitungan Rough Cut Capacity Planning bulan ke 25,26,27 dengan
hasil sebagai berikut:
Tabel 5.9 Perhitungan Rough Cut Capacity Planning
N Peramalan bulan ke (menit) Kapasitas
Stasiun Kerja Proporsi
o 25 26 27 mesin/bulan
1 Surface Planner 0.019860908 15060.6761 15060.6761 15060.6761 151200
2 Kerja Bangku 1 0.155205827 117693.7488 117693.748 117693.7488 262080
8
3 Cross Cut 0.025565155 19386.2499 19386.2499 19386.2499 171360
4 Drilling 0.094446179 71619.2498 71619.2498 71619.2498 191520
5 Scroll Saw 0.166118296 125968.757 125968.757 125968.757 241920
6 Band Saw 0.241760475 183328.7914 183328.791 183328.7914 131040
4
7 Kerja Bangku 2 0.297043161 225250.0689 225250.068 225250.0689 100800
9
    TQM 758307.5419 758307.541 758307.5419  
9

Keterangan Rumus:
Tabel 5.10 Keterangan Rumus Rough Cut Capacity Planning
No. Rumus Keterangan
1. Proporsi Digunakan untuk menghitung proporsi.
Rumus : =jumlah waktu tiap stasiun kerja/total
jumlah waktu.
2. TQM Digunakan untuk menghitung total kualitas
absolut.
Rumus : MPS*Total Jumlah Mesin
3. Peramalan Untuk menghitung jumlah peramalan.
ke Rumus : = proporsi*TQM

Histogram Rough Cut Capacity Planning

Bulan ke 25
300000

250000

200000

150000

100000

50000

0
1 2 3 4 5 6 7

Permintaan Kapasitas Mesin

Gambar 5.7 Rough Cut Capacity Planning Bulan Ke-25


Analisis:
Berdasarkan histogram diatas pada bulan ke 25 mesin band saw
dan kerja bangku 2 diketahui bahwa jumlah permintaan mesin lebih
besar dari pada kapasitas mesin, sehingga perlu dilakukan penambahan
kapasitas mesin.
Bulan ke 26
300000

250000

200000

150000

100000

50000

0
1 2 3 4 5 6 7

Permintaan Kapasitas Mesin

Gambar 5.8 Rough Cut Capacity Planning Bulan Ke-26


Analisis:
Berdasarkan histogram diatas pada bulan ke 26 mesin band saw
dan kerja bangku 2 diketahui bahwa jumlah permintaan mesin lebih
besar dari pada kapasitas mesin, sehingga perlu dilakukan penambahan
kapasitas mesin.

300000 Bulan ke 27

250000

200000

150000

100000

50000

0
1 2 3 4 5 6 7
Permintaan Kapasitas Mesin

Gambar 5.9 Rough Cut Capacity Planning Bulan Ke-27


Analisis:
Berdasarkan histogram diatas pada bulan ke 27 mesin band saw
dan kerja bangku 2 diketahui bahwa jumlah permintaan mesin lebih
besar dari pada kapasitas mesin, sehingga perlu dilakukan penambahan
kapasitas mesin.

h. Perhitungan Jumlah Waktu


Berikut ini merupakan perhitungan jumlah waktu dimana stasiun
kerja yang jumlah permintaan peramalan lebih besar daripada jumlah
kapasitas mesin/bulan:
Tabel 5.11 Perhitungan Jumlah Waktu
Kapasitas
Kode Jumlah Permintaan OT+SK
Stasiun Kerja mesin/bulan OT OT+K SK SK+K
(M) Mesin (menit) +K
(menit)
13 131040 183329 26208 15724 39312 170352 196560
M6 Band Saw
8
10 100800 225250 20160 12096 30240 131040 151200
M7 Kerja Bangku 2
0

Tabel 5.12 Keterangan Rumus Jumlah Waktu


No. Rumus Keterangan

1. Overtime(OT) Digunakan untuk menghitung Overtime.


Rumus : = 20%*Kapasitas mesin
2. Sub Digunakan untuk menghitung Sub kontrak.
Kontrak(SK) Rumus : = 30%*Kapasitas mesin
3. OT+K Untuk menghitung kapasitas mesin ditambah
overtime
Rumus : = OT+Kapasitas mesin
3. SK+K Untuk menghitung kapasitas mesin ditambah
Subkontrak
Rumus : = SK+Kapasitas mesin
3. OT+SK+K Untuk menghitung kapasitas mesin ditambah
overtime
Rumus : = OT+Kapasitas mesin+SK

Histogram Overtime
Band Saw
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Permintaan
(menit) OT+K
SK+K
OT+SK+K
Gambar 5.10 Histogram Overtime

Histogram Sub Kontrak

Kerja Bangku 2
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Permintaan
(menit) OT+K
SK+K
OT+SK+K
Gambar 5.11 Histogram Sub Kontrak
Analisis:
Berdasarkan histogram diatas diketahui mesin Band Saw dapat
dipenuhi dengan penambahan OT, dan SK. Sedangkan kerja bangku 2
masih belum memenuhi walaupun sudah ditambah dengan OT dan SK,
maka harus harus dilakukan penambahan mesin.

i. Perhitungan Penambahan Jumlah Mesin


Setelah menghitung jumlah waktu maka akan didapatkan
penambahan mesin dimana data hasil penambahan mesin sebagai
berikut:
Tabel 5.13 Perhitungan Penambahan Jumlah Mesin
Pemb Jumlah Kapasit
Kapasitas/ Kapasitas ulata Mesin as
Kode Stasiun Penambahan Jumlah
Permintaan bulan mesin/bul n Setelah mesin/b
(M) Kerja Mesin Mesin
(menit) an (menit) Mesi ditamba ulan
n h (menit)
Kerja
M7 Bangku 225250 10080 151200 7.346236994 8 10 18 231840
2

Tabel 5.14 Keterangan Rumus Perhitungan Penambahan Jumlah Mesin


No. Rumus Keterangan
1. Overtime(OT) Digunakan untuk menghitung Overtime.
Rumus : = 20%*Kapasitas mesin
2. Sub Digunakan untuk menghitung Sub kontrak.
Kontrak(SK) Rumus : = 30%*Kapasitas mesin
3. OT+K Untuk menghitung kapasitas mesin ditambah
overtime
Rumus : = OT+Kapasitas mesin
3. SK+K Untuk menghitung kapasitas mesin ditambah
Subkontrak
Rumus : = SK+Kapasitas mesin
3. OT+SK+K Untuk menghitung kapasitas mesin ditambah
overtime
Rumus : = OT+Kapasitas mesin+SK
Analisis:
Berdasarkan perhitungan jumalah mesin maka perusahaan harus
menambah jumlah mesin sebesar 8 sehingga kapasitas mesin/bulan
menjadi 231840 dan dapat memenuhi permintaan yang sebesar
225250.
j. Rekap Jumlah Mesin
Berikut ini merupakan hasil rekap jumlah mesin yang sudah memenuhi permintaan setelah dilakukan penambahan mesin
Tabel 5.15 Rekap Jumlah Mesin
3. MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
a. Data Awal
Berikut merupakan data awal dari material requirement planning sebagai berikut
1) BOM Tree
2) BOM Excel
Tabel 5.16 Bill Of Material pada Excel
No Kode Nama Orde On On Due Lead Time
r Qty Hand Orde Date
r
1 U Car LFL 1330 538 5-Apr-17 2 Minggu
2 U.1 Chasis LFL 0 458 5-Apr-17 1 Minggu
3 U.2 Body LFL 0 550 5-Apr-17 1 Minggu
4 U.3 Screw LFL 0 456 5-Apr-17 1 Minggu
5 U.1.1 Frame LFL 0 560 5-Apr-17 1 Minggu
6 U.1.2 Under Frame LFL 0 555 5-Apr-17 1 Minggu
7 U.1.3 Front Axel LFL 0 475 5-Apr-17 1 Minggu
8 U.1.4 Back Axel LFL 0 522 5-Apr-17 1 Minggu
9 U.1.5 Right Front LFL 0 432 5-Apr-17 2 Minggu
Wheel
10 U.1.6 Left Front LFL 0 459 5-Apr-17 2 Minggu
Wheel
11 U.1.7 Right Back LFL 0 454 5-Apr-17 1 Minggu
Wheel
12 U.1.8 Left Back LFL 0 510 5-Apr-17 1 Minggu
Wheel
13 U.1.9 Screw LFL 0 516 5-Apr-17 1 Minggu
14 U.2.1 Right Body LFL 0 549 5-Apr-17 1 Minggu
15 U.2.2 Left body LFL 0 555 5-Apr-17 1 Minggu
16 U.2.3 Front Bumper LFL 0 509 5-Apr-17 1 Minggu
17 U.2.4 Back Bumper LFL 0 453 5-Apr-17 1 Minggu
18 U.2.5 Engine Hood LFL 0 489 5-Apr-17 1 Minggu
19 U.2.6 Roof Panel LFL 0 443 5-Apr-17 2 Minggu
20 U.2.7 Decklit LFL 0 453 5-Apr-17 2 Minggu
21 U.2.8 Screw LFL 0 437 5-Apr-17 1 Minggu
22 U.2.1. Right Frame LFL 0 505 5-Apr-17 1 Minggu
1
23 U.2.1. Right Door LFL 0 527 5-Apr-17 1 Minggu
2
24 U.2.1. Engsel LFL 0 494 5-Apr-17 2 Minggu
3
25 U.2.1. Screw LFL 0 546 5-Apr-17 2 Minggu
4
26 U.2.2. Left Frame LFL 0 518 5-Apr-17 1 Minggu
1
27 U.2.2. Left Door LFL 0 465 5-Apr-17 1 Minggu
2
28 U.2.2. Engsel LFL 0 460 5-Apr-17 1 Minggu
3
29 U.2.2. Screw LFL 0 430 5-Apr-17 1 Minggu
4

3) Perhitungan MRP
Tabel 5.17 Perhitungan MRP
Bulan ke 24 25 26 27
MPS   1961 1961 1961

Minggu 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ke
MPS 491 491 491 491 491 491 491 491 491 491 491 491
Quantity                          
Tabel 5.18 Keterangan Rumus Perhitungan MRP
No. Rumus Keterangan

1. MPS/4 Digunakan untuk menghitung jadwal produksi


induk
Rumus : =MPS/4
2. Quantity Digunakan untuk menghitung kualitas
Rumus: =MPS/4
Analisis:
Pada perhitungan MRP nilai MPS dibagi dengan 4 karena
satu bulan terdapat 4 minggu maka untuk meramalkan bulan
berikutnya dalam minggu maka MPS dibagi dengan 4.

4) Lot For Lot


Tabel 5.19 Lot For Lot U
U Lead Time : 2 QT
Minggu Y
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
GR   491 491 491 491 491 491 491 491 491 491 491 491
SR   538                      
POH 133 1377 886 395                  
0
NR         96 491 491 491 491 491 491 491 491
POR         96 491 491 491 491 491 491 491 491
PR     96 491 491 491 491 491 491 491 491    

Tabel 5.20 Lot For Lot U.1


U.1 Lead Time : 1 QT
Minggu Y
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
GR     96 491 491 491 491 491 491 491 491    
SR     458                    
POH     362                    
NR       129 491 491 491 491 491 491 491    
POR       129 491 491 491 491 491 491 491    
PR     129 491 491 491 491 491 491 491      

Tabel 5.21 Lot For Lot U.2


U.2 Lead Time : 1 QTY
Minggu
Wee 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
k
GR     96 491 491 49 491 49 491 491 49    
1 1 1
SR     55                    
0
POH     45                    
4
NR       37 491 49 491 49 491 491 49    
1 1 1
POR       37 491 49 491 49 491 491 49    
1 1 1
PR     37 491 491 49 491 49 491 491      
1 1

Tabel 5.22 Lot For Lot U.3


U.3 Lead Time : 1 QTY
Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12
1
GR     96 491 49 491 491 491 491 491 491    
1
SR     456                    
POH     360                    
NR       131 491 491 49 491 491 491 491    
1
POR       131 491 491 49 491 491 491 491    
1
PR     131 491 491 491 49 491 491 491      
1

Tabel 5.23 Lot For Lot U.1.1


U.1.1 Lead Time : 1 QTY
Minggu
Wee 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12
k 1
GR     129 491 491 49149 491 49 491      
1 1
SR     560                    
POH     431                    
NR       60 491 491 49 491 49 491      
1 1
POR       60 491 491 49 491 49 491      
1 1
PR     60 491 491 491 49 491 49        
1 1

Tabel 5.24 Lot For Lot U.1.2


U.1.2 Lead Time : 1 QTY
Minggu
Wee 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12
k 0
GR     129 491 491 49 491 491 49 491      
1 1
SR     555                    
POH     426                    
NR       65 491 49 491 491 49 491      
1 1
POR       65 491 49 491 491 49 491      
1 1
PR     65 491 491 49 491 491 49        
1 1

Tabel 5.25 Lot For Lot U.1.3


U.1.3 Lead Time : 1 QTY
Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
0 1
GR     129 491 49149 491 49 491 491      
1 1
SR     475                    
POH     346                    
NR       145 491 49 491 49 491 491      
1 1
POR       145 491 49 491 49 491 491      
1 1
PR     145 491 491 49 491 49 491        
1 1

Tabel 5.26 Lot For Lot U.1.4


U.1.4 Lead Time : 1 QTY
Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
0 1
GR 129 491 491 49 491 49 491 491
1 1
SR 522
POH 393
NR 98 491 49 491 49 491 491
1 1
POR 98 491 49 491 49 491 491
1 1
PR 98 491 491 49 491 49 491
1 1

Tabel 5.27 Lot For Lot U.1.5


U.1.5 Lead Time : 2 QTY
Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12
0
GR     129 491 491 491 49 49 49 491      
1 1 1
SR     432                    
POH     303                    
NR       188 491 491 49 49 49 491      
1 1 1
POR       188 491 491 49 49 49 491      
1 1 1
PR   188 491 491 491 491 49 49          
1 1

Tabel 5.28 Lot For Lot U.1.6


U.1.6 Lead Time : 2 QTY
Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12
0
GR     129 491 491 491 49 49 49 491      
1 1 1
SR     459                    
POH     330                    
NR       161 491 491 49 49 49 491      
1 1 1
POR       161 491 491 49 49 49 491      
1 1 1
PR   161 491 491 491 491 49 49          
1 1

Tabel 5.29 Lot For Lot U.1.7


U.1.7 Lead Time : 1 QTY
Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
0 1
GR     129 491 49149 491 49 491 491      
1 1
SR     454                    
POH     325                    
NR       166 491 49 491 49 491 491      
1 1
POR       166 491 49 491 49 491 491      
1 1
PR     166 491 491 49 491 49 491        
1 1

Tabel 5.30 Lot For Lot U.1.8


U.1.8 Lead Time : 1 QTY
Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
0 1
GR     129 491 49149 491 49 491 491      
1 1
SR     510                    
POH     381                    
NR       110 491 49 491 49 491 491      
1 1
POR       110 491 49 491 49 491 491      
1 1
PR     110 491 491 49 491 49 491        
1 1

Tabel 5.31 Lot For Lot U.1.9


U.1.9 Lead Time : 1 QTY
Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
0 1
GR     129 491 49149 491 49 491 491      
1 1
SR     516                    
POH     387                    
NR       104 491 49 491 49 491 491      
1 1
POR       104 491 49 491 49 491 491      
1 1
PR     104 491 491 49 491 49 491        
1 1

Tabel 5.32 Lot For Lot U.2.1


U.2.1 Lead Time : 1 QTY
Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
0 1
GR     37 491 491 49 491 49 491 491      
1 1
SR     549                    
POH     512 21                  
NR         470 49 491 49 491 491      
1 1
POR         470 49 491 49 491 491      
1 1
PR       470 491 49 491 49 491        
1 1

Tabel 5.33 Lot For Lot U.2.2


U.2.2 Lead Time : 1 QTY
Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
0 1
GR     37 491 491 49 491 49 491 491      
1 1
SR     555                    
POH     518 27                  
NR         464 49 491 49 491 491      
1 1
POR         464 49 491 49 491 491      
1 1
PR       464 491 49 491 49 491        
1 1

Tabel 5.34 Lot For Lot U.2.3


U.2.3 Lead Time : 1 QTY
Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
0 1
GR     37 491 491 49 491 49 491 491      
1 1
SR     509                    
POH     472                    
NR       19 491 49 491 49 491 491      
1 1
POR       19 491 49 491 49 491 491      
1 1
PR     19 491 491 49 491 49 491        
1 1

Tabel 5.35 Lot For Lot U.2.4


U.2.4 Lead Time : 1 QTY
Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
0 1
GR     37 491 491 49 491 49 491 491      
1 1
SR     453                    
POH     416                    
NR       75 491 49 491 49 491 491      
1 1
POR       75 491 49 491 49 491 491      
1 1
PR     75 491 491 49 491 49 491        
1 1

Tabel 5.36 Lot For Lot U.2.5


U.2.5 Lead Time : 1 QTY
Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
0 1
GR     37 491 491 49 491 49 491 491      
1 1
SR     489                    
POH     452                    
NR       39 491 49 491 49 491 491      
1 1
POR       39 491 49 491 49 491 491      
1 1
PR     39 491 491 49 491 49 491        
1 1

Tabel 5.37 Lot For Lot U.2.6


U.2.6 Lead Time : 2 QTY
Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12
0
GR     37 491 491 491 49 49 49 491      
1 1 1
SR     443                    
POH     406                    
NR       85 491 491 49 49 49 491      
1 1 1
POR       85 491 491 49 49 49 491      
1 1 1
PR   85 491 491 491 491 49 49          
1 1

Tabel 5.38 Lot For Lot U.2.7


U.2.7 Lead Time : 2 QTY
Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12
0
GR     37 491 491 491 49 49 49 491      
1 1 1
SR     453                    
POH     416                    
NR       75 491 491 49 49 49 491      
1 1 1
POR       75 491 491 49 49 49 491      
1 1 1
PR   75 491 491 491 491 49 49          
1 1
Tabel 5.39 Lot For Lot U.2.8
U.2.8 Lead Time : 1 QTY
Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
0 1
GR     37 491 491 49 491 49 491 491      
1 1
SR     437                    
POH     400                    
NR       91 491 49 491 49 491 491      
1 1
POR       91 491 49 491 49 491 491      
1 1
PR     91 491 491 49 491 49 491        
1 1

Tabel 5.40 Lot For Lot U.2.1.1


U.2.1. Lead Time : 1 QTY
1 Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12
1
GR       470 491 491
49 491 491        
1
SR       505                  
POH       35                  
NR         456 491 49 491 491        
1
POR         456 491 49 491 491        
1
PR       456 491 491 49 491          
1

Tabel 5.41 Lot For Lot U.2.1.2


U.2.1. Lead Time : 1 QTY
2 Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12
1
GR       470 491 491
49 491 491        
1
SR       527                  
POH       57                  
NR         434 491 49 491 491        
1
POR         434 491 49 491 491        
1
PR       434 491 491 49 491          
1

Tabel 5.42 Lot For Lot U.2.1.3


U.2.1. Lead Time : 2 QTY
3 Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
0 1
GR       470 491 491
49 491 491        
1
SR       494                  
POH       24                  
NR         467 491 49 491 491        
1
POR         467 491 49 491 491        
1
PR     467 491 491 491 49            
1
Tabel 5.43 Lot For Lot U.2.1.4
U.2.1. Lead Time : 2 QTY
4 Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12
1
GR       470 491 491
49 491 491        
1
SR       430                  
POH                          
NR       40 491 491 49 491 491        
1
POR       40 491 491 49 491 491        
1
PR   40 491 491 491 491 49            
1

Tabel 5.44 Lot For Lot U.2.2.1


U.2.2. Lead Time : 1 QTY
1 Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12
1
GR       464 491 491 49 491 491        
1
SR       518                  
POH       54                  
NR         437 491 49 491 491        
1
POR         437 491 49 491 491        
1
PR       437 491 491 49 491          
1

Tabel 5.45 Lot For Lot U.2.2.2


U.2.2. Lead Time : 1 QTY
2 Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12
1
GR       464 491 491 49 491 491        
1
SR       465                  
POH       1                  
NR         490 491 49 491 491        
1
POR         490 491 49 491 491        
1
PR       490 491 491 49 491          
1

Tabel 5.46 Lot For Lot U.2.2.3


U.2.2. Lead Time : 1 QTY
3 Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12
1
GR       464 491 491
49 491 491        
1
SR       460                  
POH       -4                  
NR         495 491 49 491 491        
1
POR         495 491 49 491 491        
1
PR       495 491 491 49 491          
1
Tabel 5.47 Lot For Lot U.2.2.4
U.2.2. Lead Time : 1 QTY
4 Minggu
Week 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
0 1
GR       464 491 491 491 49 491        
1
SR       430                  
POH                          
NR       34 491 491 491 49 491        
1
POR       34 491 491 491 49 491        
1
PR     34 491 491 491 491 49 0        
1
Tabel 5.48 Keterangan Rumus Lot For Lot
No Keterangan Rumus

1 Gross Requirements (GR) S Permintaan produk berdasarkan


peramlaan
=Data MPS per minggu

2 Gross Requirements (GR) Permintaan produk berdasarkan


S.X peramalan
=Data PR periode sbelumnya
3 Schedule Receipts (SR) Pesanan yang telah diselesaikan yang
tersedia pada setiap awal periode
=Data Quantity
4 Product on Hand (POH) Simpanan perusahaan
=Inventori awal + SR –GR

5 Net Requirements (NR) Proyeksi kebutuhan bersih setiap


komponen untuk setiap periode
=GR-POH

6 Planned Order Receipts Total kuantitas dari komponen untuk


(POR) memenuhi Net Requiremens dengan
memenuhi ketentuan Lot Sizing
=NR (Poduk yang dibuat untuk
memenuhi permintaan pada NR)

7 Product Released (PR) Total kuantitas dari komponen yang


ditempatkan dalam Planned Order
Receipts sehingga tersedia pada saat
diperlukan, disesuaikan dengaan Lead
Time dari komponen tersebut
=POR dengan leadtime

5) Product Release (PR)


Tabel 5.49 Product Release
Periode
No Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12
1
1 U 96 491 491 491 491 491 491 491 491
2 U.1 129 491 491 491 491 491 491 491
3 U.2 37 491 491 491 491 491 491 491
4 U.3 131 491 491 491 491 491 491 491
5 U.1.1 60 491 491 491 491 491 491
6 U.1.2 65 491 491 491 491 491 491
7 U.1.3 145 491 491 491 491 491 491
8 U.1.4 98 491 491 491 491 491 491
9 U.1.5 188 491 491 491 491 491 491
10 U.1.6 161 491 491 491 491 491 491
11 U.1.7 166 491 491 491 491 491 491
12 U.1.8 110 491 491 491 491 491 491
13 U.1.9 104 491 491 491 491 491 491
14 U.2.1 470 491 491 491 491 491
15 U.2.2 464 491 491 491 491 491
16 U.2.3 19 491 491 491 491 491 491
17 U.2.4 75 491 491 491 491 491 491
18 U.2.5 39 491 491 491 491 491 491
19 U.2.6 85 491 491 491 491 491 491
20 U.2.7 75 491 491 491 491 491 491
21 U.2.8 91 491 491 491 491 491 491
22 U.2.1. 456 491 491 491 491
1
23 U.2.1. 434 491 491 491 491
2
24 U.2.1. 467 491 491 491 491
3
25 U.2.1. 40 491 491 491 491 491
4
26 U.2.2. 437 491 491 491 491
1
27 U.2.2. 490 491 491 491 491
2
28 U.2.2. 495 491 491 491 491
3
29 U.2.2.   34 491 491 491 491 491          
4
Analisis:
Berdasarkan pada tabel Product Release didapatkan nilai
quantity yang paling kontiniu yaitu pada periode 4 untuk
pemesanan pertama kali dilakukan pada part U.1.5 yaitu Right
Front Wheel.

6) Tabel Order Release (OR)


Tabel 5.50 Order Release
No Kode Quantity Due Date Lead Time
1 U 491 5-Apr-17 2 Minggu
2 U.1 491 5-Apr-17 1 Minggu
3 U.2 491 5-Apr-17 1 Minggu
4 U.3 491 5-Apr-17 1 Minggu
5 U.1.1 491 5-Apr-17 1 Minggu
6 U.1.2 491 5-Apr-17 1 Minggu
7 U.1.3 491 5-Apr-17 1 Minggu
8 U.1.4 491 5-Apr-17 1 Minggu
9 U.1.5 491 5-Apr-17 2 Minggu
10 U.1.6 491 5-Apr-17 2 Minggu
11 U.1.7 491 5-Apr-17 1 Minggu
12 U.1.8 491 5-Apr-17 1 Minggu
13 U.1.9 491 5-Apr-17 1 Minggu
14 U.2.1 491 5-Apr-17 1 Minggu
15 U.2.2 491 5-Apr-17 1 Minggu
16 U.2.3 491 5-Apr-17 1 Minggu
17 U.2.4 491 5-Apr-17 1 Minggu
18 U.2.5 491 5-Apr-17 1 Minggu
19 U.2.6 491 5-Apr-17 2 Minggu
20 U.2.7 491 5-Apr-17 2 Minggu
21 U.2.8 491 5-Apr-17 1 Minggu
22 U.2.1.1 491 5-Apr-17 1 Minggu
23 U.2.1.2 491 5-Apr-17 1 Minggu
24 U.2.1.3 491 5-Apr-17 2 Minggu
25 U.2.1.4 491 5-Apr-17 2 Minggu
26 U.2.2.1 491 5-Apr-17 1 Minggu
27 U.2.2.2 491 5-Apr-17 1 Minggu
28 U.2.2.3 491 5-Apr-17 1 Minggu
29 U.2.2.4 491 5-Apr-17 1 Minggu

4. PENJADWALAN N JOB M MESIN


a. Rekap Item
Berikut merupakan rekap item yang digunakan untuk pengolahan
data pada penjadwalan n job m mesin.
Tabel 5.51 Rekap Item Penjadwalan N JobM Mesin
No Kode QTY Item Keterangan
1 U 491 Car Dirakit
2 U.1 491 Chasis Dirakit
3 U.2 491 Body Dirakit
4 U.3 491 Screw Dibeli
5 U.1.1 491 Frame Dirakit
6 U.1.2 491 Under Frame Dibuat
7 U.1.3 491 Front Axel Dibeli
8 U.1.4 491 Back Axel Dibeli
9 U.1.5 491 Right Front Wheel Dibuat
10 U.1.6 491 Left Front Wheel Dibuat
11 U.1.7 491 Right Back Wheel Dibuat
12 U.1.8 491 Left Back Wheel Dibuat
13 U.1.9 491 Screw Dibeli
14 U.2.1 491 Right Body Dibuat
15 U.2.2 491 Left body Dibuat
16 U.2.3 491 Front Bumper Dibuat
17 U.2.4 491 Back Bumper Dibuat
18 U.2.5 491 Engine Hood Dibuat
19 U.2.6 491 Roof Panel Dibuat
20 U.2.7 491 Decklit Dibuat
21 U.2.8 491 Screw Dibeli
22 U.2.1.1 491 Right Frame Dibuat
23 U.2.1.2 491 Right Door Dibuat
24 U.2.1.3 491 Engsel Dibeli
25 U.2.1.4 491 Screw Dibeli
26 U.2.2.1 491 Left Frame Dibuat
27 U.2.2.2 491 Left Door Dibuat
28 U.2.2.3 491 Engsel Dibeli
29 U.2.2.4 491 Screw Dibeli

b. List of cost
Tabel 5.52 List of cost Kelompok 14
Keterangan List Cost
No Due Date
Item Penalty
1 Late Cost Rp 6000/Unit/Minute
2880
2 WIP Inventory Rp 300/Unit/Minute
3 Idle Cost Rp 1750/Unit/Minute
4 Busy Cost Rp 500/Unit/Minute
c. Rekap Mesin
Tabel 5.53 Rekap Mesin
Kode (M) Stasiun Kerja Jumlah Mesin
M1 Surface Planner 15
M2 Kerja Bangku 1 26
M3 Cross Cut 17
M4 Drilling 19
M5 Scroll Saw 24
M6 Band Saw 13
M7 Kerja Bangku 2 18
d. Input Jadwal Mesin
Berikut merupakan data dari input jadwal mesin yang digunakan
untuk pengolahan data pada WinQSB.
Tabel 5.54 Input Jadwal Mesin Right Frame
Right Frame
Jumlah Tipe (menit)
Mesin Kode Input JM (menit)
Mesin Waktu Set Up Waktu Run
Surface Planner 15 M1 0,0986 0,8765 28,72304173
Kerja Bangku 1 26 M2 0,0861 6,7817 128,0860558
Cross Cut 17 M3 0,0912 4,713 136,1488701
Bandsaw 13 M6 0,1892 11,5689 437,0199132
Drilling 19 M4 0,0571 0,6112 15,80945058
Drilling 19 M4 0,0588 0,5411 13,99835832
Kerja Bangku 2 18 M7 0,0567 5,7919 158,0056276

Tabel 5.55 Input Jadwal Mesin Left Frame


Left Frame
Jumlah Tipe (menit)
Mesin Kode Input JM (menit)
Mesin Waktu Set Up Waktu Run
Surface Planner 15 M1 0,0986 0,8765 28,72304173
Kerja Bangku 1 26 M2 0,0861 6,7817 128,0860558
Cross Cut 17 M3 0,0966 4,9851 144,009318
Bandsaw 13 M6 0,1876 12,8911 486,9577858
Drilling 19 M4 0,0501 0,6099 15,77404689
Drilling 19 M4 0,0531 0,5401 13,97104321
Kerja Bangku 2 18 M7 0,0567 6,9835 190,5098276

Tabel 5.56 Input Jadwal Mesin Left Front Wheel


Left Front Wheel
Jumlah Tipe (menit)
Mesin Kode Input JM (menit)
Mesin Waktu Set Up Waktu Run
Surface Planner 15 M1 0,0574 0,0992 3,2659356
Kerja Bangku 1 26 M2 0,0425 0,7996 15,10816442
Drilling 19 M4 0,2786 3,0403 78,63974874
Drilling 19 M4 0,2338 2,2821 59,03468726
Drilling 19 M4 0,2005 0,4296 11,15358184
Kerja Bangku 2 18 M7 0,0501 1,038 28,3279995

Tabel 5.57 Input Jadwal Mesin Left Back Wheel


Left Back Wheel
Jumlah Tipe (menit)
Mesin Kode Input JM (menit)
Mesin Waktu Set Up Waktu Run
Surface 15 M1 3,2659356
0,0574 0,0992
Planner
Kerja Bangku 26 M2 16,06939135
0,0425 0,8505
1
Drilling 19 M4 0,251 2,0663 53,46240579
Drilling 19 M4 0,262 2,7886 72,13100105
Drilling 19 M4 0,1718 0,4188 10,86707042
Kerja Bangku 18 M7 26,74449722
0,095 0,9795
2

Tabel 5.58 Input Jadwal Mesin Right Back Wheel


Right Back Wheel
Jumlah Tipe (menit)
Mesin Kode Input JM (menit)
Mesin Waktu Set Up Waktu Run
Surface Planner 15 M1 0,0574 0,0992 3,2659356
Kerja Bangku 1 26 M2 0,0425 0,8401 15,87299135
Drilling 19 M4 0,2171 2,6453 68,41622426
Drilling 19 M4 0,1786 2,0223 52,30664347
Drilling 19 M4 0,1676 0,3781 9,814211368
Kerja Bangku 2 18 M7 0,0516 1,1288 30,80523089

Tabel 5.59 Input Jadwal Mesin Right Front Wheel


Right Front Wheel
Jumlah Tipe (menit)
Mesin Kode Input JM (menit)
Mesin Waktu Set Up Waktu Run
Surface Planner 15 M1 0,0574 0,0992 3,2659356
Kerja Bangku 1 26 M2 0,6351 2,9681 56,17136312
Drilling 19 M4 0,2295 2,6693 69,03963921
Drilling 19 M4 0,168 2,5168 65,08282526
Drilling 19 M4 0,1558 0,426 11,04899884
Kerja Bangku 2 18 M7 0,0425 0,8345 22,77489861

Tabel 5.60 Input Jadwal Mesin Back Bumper


Back Bumper
Jumlah Tipe (menit)
Mesin Kode Input JM (menit)
Mesin Waktu Set Up Waktu Run
Surface Planner 15 M1 0,0193 0,2476 8,111090867
Kerja Bangku 1 26 M2 0,0393 0,454 7,602344423
Bandsaw 13 M6 0,0955 0,7025 23,53868654
Drilling 19 M4 0,0029 0,0324 0,742453421
Kerja Bangku 2 18 M7 0,0835 0,8335 36,2935725

Tabel 5.61 Input Jadwal Mesin Front Bumper


Front Bumper
Jumlah Tipe (menit)
Mesin Kode Input JM (menit)
Mesin Waktu Set Up Waktu Run
Surface Planner 15 M1 0,0193 0,2476 8,111090867
Kerja Bangku 1 26 M2 0,0531 0,4585 8,986414577
Bandsaw 13 M6 0,0703 0,5025 19,70233285
Drilling 19 M4 0,0029 0,0324 0,868755842
Kerja Bangku 2 18 M7 0,075 0,7616 38,803615

Tabel 5.62 Input Jadwal Mesin Engine Hood


Engine Hood
Jumlah Tipe (menit)
Mesin Kode Input JM (menit)
Mesin Waktu Set Up Waktu Run
Surface Planner 15 M1 0,0193 0,2476 8,111090867
Kerja Bangku 1 26 M2 0,0675 0,5335 10,08768942
Bandsaw 13 M6 0,1078 0,7565 28,61313831
Drilling 19 M4 0,0029 0,0324 0,838033632
Kerja Bangku 2 18 M7 0,0555 0,7481 20,42164472

Tabel 5.63 Input Jadwal Mesin Right Body


Right Body
Jumlah Tipe (menit)
Mesin Kode Input JM (menit)
Mesin Waktu Set Up Waktu Run
Surface Planner 15 M1 0,0987 0,6551 21,47591447
Kerja Bangku 1 26 M2 0,9876 6,3229 119,5920391
Bandsaw 13 M6 0,1886 23,583 890,783002
Scroll saw 24 M5 0,0903 28,411 581,2601822
Drilling 19 M4 0,0456 0,4512 11,67174189
Kerja Bangku 2 18 M7 0,6515 20,0165 546,1833536

Tabel 5.64 Input Jadwal Mesin Left Body


Left Body
Jumlah Tipe (menit)
Mesin Kode Input JM (menit)
Mesin Waktu Set Up Waktu Run
Surface Planner 15 M1 0,0987 0,6551 21,47591447
Kerja Bangku 1 26 M2 0,9876 6,9877 132,1465314
Bandsaw 13 M6 0,2011 24,781 936,0352616
Scroll saw 24 M5 0,0998 30,097 615,7548758
Drilling 19 M4 0,0567 0,4806 12,43436826
Kerja Bangku 2 18 M7 0,7611 20,1959 551,1068834

Tabel 5.65 Input Jadwal Mesin Roof panel


Roof panel
Jumlah Tipe (menit)
Mesin Kode Input JM (menit)
Mesin Waktu Set Up Waktu Run
Surface Planner 15 M1 0,0987 0,6551 21,47591447
Kerja Bangku 1 26 M2 0,09881 4,6679 88,17015604
Bandsaw 13 M6 0,3451 4,6711 176,5541955
Drilling 19 M4 0,0789 0,5781 14,95971047
Kerja Bangku 2 18 M7 0,3871 3,9887 108,9084645

Tabel 5.66 Input Jadwal Mesin Decklit


Decklit
Jumlah Tipe (menit)
Mesin Kode Input JM (menit)
Mesin Waktu Set Up Waktu Run
Surface Planner 15 M1 0,0987 0,6551 21,47591447
Kerja Bangku 1 26 M2 3,8912 6,8923 130,8932728
Bandsaw 13 M6 0,2334 5,9871 226,2163149
Drilling 19 M4 0,0877 0,6739 17,43765826
Kerja Bangku 2 18 M7 0,2679 7,9834 217,8424883

Tabel 5.67 Input Jadwal Mesin Left Door


Left Door
Jumlah Tipe (menit)
Mesin Kode Input JM (menit)
Mesin Waktu Set Up Waktu Run
Surface Planner 15 M1 0,0193 0,2476 8,111090867
Kerja Bangku 1 26 M2 0,0415 0,7051 13,32337942
Scroll saw 24 M5 0,071 1,263 25,85340042
Drilling 19 M4 0,0561 0,2417 6,260534263
Drilling 19 M4 0,0108 0,0365 0,946027789
Kerja Bangku 2 18 M7 0,0835 1,0293 28,09979361

Tabel 5.68 Input Jadwal Mesin Right Door


Right Door
Jumlah Tipe (menit)
Mesin Kode Input JM (menit)
Mesin Waktu Set Up Waktu Run
Surface Planner 15 M1 0,0193 0,2476 8,111090867
Kerja Bangku 1 26 M2 0,0533 0,5161 9,7564155
Scroll Saw 24 M5 0,0688 1,3933 28,51867117
Drilling 19 M4 0,0522 0,1931 5,003600105
Drilling 19 M4 0,0108 0,0365 0,946027789
Kerja Bangku 2 18 M7 0,0338 1,6843 45,953181

Tabel 5.69 Input Jadwal Mesin Under Frame


Under Frame
Jumlah
Mesin Kode Tipe (menit)
Mesin Input JM (menit)
      Waktu Set Up Waktu Run
Surface Planner 15 M1 0,0987 0,6551 21,47591447
Kerja Bangku 1 26 M2 0,2367 5,8997 111,4582653
Bandsaw 13 M6 0,5433 5,8818 222,3562618
Scroll saw 24 M5 0,0917 2,6511 54,25584779
Drilling 19 M4 0,0567 0,5911 15,28992089
Kerja Bangku 2 18 M7 0,4311 4,7661 130,1262112

Tabel 5.70 Input Jadwal Mesin Front Axel


Front Axel
Jumlah Kod Tipe (menit) Input JM
Mesin
Mesin e Waktu Set Up Waktu Run (menit)
Kerja Bangku 1 26 M2 0,0096 0,0736 1,391720615
Kerja Bangku 2 18 M7 1,4569 8,8871 242,8177488
Kerja Bangku 2 18 M7 0,2365 5,8721 160,2423508
Tabel 5.71 Input Jadwal Mesin Back Axel
Back Axel
Jumlah Tipe (menit) Input JM
Mesin Kode
Mesin Waktu Set Up Waktu Run (menit)
Kerja Bangku 1 26 M2 0,0096 0,0736 1,391720615
Kerja Bangku 2 18 M7 1,9803 9,3273 254,9681985
Kerja Bangku 2 18 M7 0,1598 4,9987 136,3970177
e. Input JobScheduling
Berikut merupakan input data JobScheduling yang digunakan untuk mengolah data pada WinQSB.
Tabel 5.72 Input JobScheduling

Keterangan :
Due date 7 (jam kerja dalam sehari) × 6 (banyaknya hari kerja) × 60 (menit
kerja)
SK Menteri Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
khususnya pasal 77 sampai dengan pasal 85. Pasal 77 ayat 1,
Undang-Undang No.13/2003; jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam
kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1  minggu; 8 jam
kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari
kerja dalam 1 minggu.
f. Output JobScheduling
Berikut merupakan output JobScheduling hasil pengolahan data
dari WinQSB yang akan dilakukan analisa untuk penjadwalan.
Tabel 5.73 Output JobScheduling
Keterangan Output JobScheduling
Tabel 5.74 Keterangan Output JobScheduling
No Rumus Keterangan
1 Cmax Cmax merupakan biaya maksimal yaitu 5196.686
2 MC MC merupakan bobot rata-rata waktu penyelesaian yaitu
1139.806
3 MW MW merupakan bobot rata-rata waktu menunggu yaitu
533.1528
4 Fmax Fmax merupakan hasil perhitungan waktu maksimum yaitu
5196.686
5 Lmax Lmax merupakan nilai keterlambatan maksimum yaitu
2316.686
6 ML ML merupakan nilai rata-rata keterlambatan yaitu -1740.194
7 ME ME merupakan nilai rata-rata earlies yaitu 1959.943
8 Tmax Tmax merupakan waktu keterlambatan paling lama 2316.686
9 NT NT merupakan number of tardy jobs yaitu 2
10 WIP WIP merupakan nilai waktu rata-rata barang menunggu yaitu
3.5093
11 TJC TJC merupakan biaya total pekerjaan termasuk (idle cost, busy
cost, early cost dan late cost) yaitu 50300000
12 TMC TMC merupakan biaya total mesin yang dikeluarkan yaitu 0
13 Wmax Wmax merupakan waktu menunggu maksimal pada pekerjaan
yaitu 2631.982
14 MF MF merupakan bobot rata-rata waktu pada pekerjaan yaitu
1139.806
15 Emax Emax merupakan waktu yang paling cepat dalam
menyelesaikan pekerjaan yaitu 2729.925
16 MT MT merupakan rata-rata dari keterlambatan yaitu 219.7494
17 MU MU merupakan tingkat utilitas mesin yang diperoleh yaitu
0.2668
18 TC TC merupakan total biaya yang dikeluarkan yaitu 50300000

Gant Chart For Job


Gambar 5.12 Gant Chart For Job
Tabel 5.75 Keterangan Warna Job
Kode Stasiun Kerja Keterangan
(M)
M1 Surface Planner  
M2 Kerja Bangku 1  
M3 Cross Cut  
M4 Drilling  
M5 Scroll Saw  
M6 Band Saw  
M7 Kerja Bangku 2  
Analisis:
1) Paling Awal Diproses
Berdasarkan dari hasil yang telah didapatkan, maka dapat
diketahui bahwa part yang paling awal diproses adalah Right Front
Wheel. Hal ini dilihat berdasarkan hasil start time dengan nilai
pada start time adalah 0, yang dikerjakan pada kerja bangku 1.
2) Paling Akhir Diproses
Berdasarkan dari hasil pengolahan data yang telah
dilakukan, maka didapatkan bahwa part yang paling diproses
adalah left body. Hal ini dilihat berdasarkan dari nilai start time
terbesar dengan nilai start time sebesar 4573,745. Mesin yang
digunakan untuk memproses left body adalah kerja bangku 2.
3) Paling Lama Diproses
Berdasarkan dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka
didapatkan bahwa part yang paling lama diproses adalah left body.
Hal ini dilihat berdasarkan dari nilai proses time yang paling besar,
dimana nilai proses timenya sebesar 1058,044. sedangkan mesin
yang digunakan adalah band saw.

g. Output Machine Scheduling


Berikut merupakan output job scheduling hasil pengolahan data
dari WinQSB yang akan dilakukan analisa untuk penjadwalan.
Tabel 5.76 Output Machine Scheduling
Keterangan Output Machine Scheduling
Tabel 5.77 Keterangan Output Machine Scheduling
No Rumus Keterangan
1 Cmax Cmax merupakan biaya maksimal yaitu 5196.686
2 MC MC merupakan bobot rata-rata waktu penyelesaian yaitu
1139.806
3 MW MW merupakan bobot rata-rata waktu menunggu yaitu
533.1528
4 Fmax Fmax merupakan hasil perhitungan waktu maksimum yaitu
5196.686
5 Lmax Lmax merupakan nilai keterlambatan maksimum yaitu
2316.686
6 ML ML merupakan nilai rata-rata keterlambatan yaitu -1740.194
7 ME ME merupakan nilai rata-rata earlies yaitu 1959.943
8 Tmax Tmax merupakan waktu keterlambatan paling lama 2316.686
9 NT NT merupakan number of tardy jobs yaitu 2
10 WIP WIP merupakan nilai waktu rata-rata barang menunggu yaitu
3.5093
11 TJC TJC merupakan biaya total pekerjaan termasuk (idle cost, busy
cost, early cost dan late cost) yaitu 50300000
12 TMC TMC merupakan biaya total mesin yang dikeluarkan yaitu 0
13 Wmax Wmax merupakan waktu menunggu maksimal pada pekerjaan
yaitu 2631.982
14 MF MF merupakan bobot rata-rata waktu pada pekerjaan yaitu
1139.806
15 Emax Emax merupakan waktu yang paling cepat dalam
menyelesaikan pekerjaan yaitu 2729.925
16 MT MT merupakan rata-rata dari keterlambatan yaitu 219.7494
17 MU MU merupakan tingkat utilitas mesin yang diperoleh yaitu
0.2668
18 TC TC merupakan total biaya yang dikeluarkan yaitu 50300000

Gant chart For Machine


Gambar 5.13 Gant Chart for Machine
Tabel 5.78 Keterangan Warna Output Machine Scheduling
Nama Part Keterangan
Under Frame  
Right Front Whell  
Left Front Whell  
Righy Back Whel  
Left Back Whell  
Right Body  
Left body  
Front Bumper  
Back Bumper  
Engine Hood  
Roof Panel  
Decklit  
Right Frame  
Right Door  
Left Frame  
Left Door  
Analisis:
1) Mesin Paling Sibuk Digunakan
Berdasarkan dari hasil pengolahan data yang telah
dilakukan, maka didapatkan bahwa mesin yang paling sibuk
digunaka adalah mesin band saw dengan lamanya proses operasi
yaitu 3708.3484. Hal ini dilihat berdasarkan dari jumlah mesin
yang paling banyak menghabiskan waktu dalam produksi produk.
2) Mesin Paling Jarang Digunakan
Berdasarkan dari hasil pengolahan data yang telah
dilakukan, maka didapatkan bahwa mesin yang paling sedikit
digunakan adalah mesin drilling dengan lamanya proses operasi
yaitu 74,9222. Hal ini dilihat berdasarkan dari jumlah mesin yang
paling sedikit menghabiskan waktu dalam produksi produk.

3) Mesin Paling Terakhir Selesai


Berdasarkan dari hasil pengolahan data yang telah
dilakukan, maka didapatkan bahwa mesin yang paling terakhir
digunakan adalah kerja bangku 2 dengan lamanya proses operasi
yaitu 5196,686. Hal ini dilihat berdasarkan dari proses time
terbesar.
h. Output Machine Scheduling
Berikut merupakan output dari hasil pengolahan data pada
WinQSB yang digunakan untuk dilakukan analisa penjadwalan.
Tabel 5.79 Output Machine Scheduling
Tabel 5.80 Keterangan Output Machine Scheduling
No Rumus Keterangan
1 Cmax Cmax merupakan biaya maksimal yaitu 5196.686
2 MC MC merupakan bobot rata-rata waktu penyelesaian yaitu
1139.806
3 MW MW merupakan bobot rata-rata waktu menunggu yaitu
533.1528
4 Fmax Fmax merupakan hasil perhitungan waktu maksimum yaitu
5196.686
5 Lmax Lmax merupakan nilai keterlambatan maksimum yaitu
2316.686
6 ML ML merupakan nilai rata-rata keterlambatan yaitu -1740.194
7 ME ME merupakan nilai rata-rata earlies yaitu 1959.943
8 Tmax Tmax merupakan waktu keterlambatan paling lama 2316.686
9 NT NT merupakan number of tardy jobs yaitu 2
10 WIP WIP merupakan nilai waktu rata-rata barang menunggu yaitu
3.5093
11 TJC TJC merupakan biaya total pekerjaan termasuk (idle cost, busy
cost, early cost dan late cost) yaitu 50300000
12 TMC TMC merupakan biaya total mesin yang dikeluarkan yaitu 0
13 Wmax Wmax merupakan waktu menunggu maksimal pada pekerjaan
yaitu 2631.982
14 MF MF merupakan bobot rata-rata waktu pada pekerjaan yaitu
1139.806
15 Emax Emax merupakan waktu yang paling cepat dalam
menyelesaikan pekerjaan yaitu 2729.925
16 MT MT merupakan rata-rata dari keterlambatan yaitu 219.7494
17 MU MU merupakan tingkat utilitas mesin yang diperoleh yaitu
0.2668
18 TC TC merupakan total biaya yang dikeluarkan yaitu 50300000

i. JobCost

Gambar 5.14 3D Bar JobCost

Tabel 5.81 Keterangan Warna Output JobCost


Nama Part Keterangan
Under Frame  
Right Front  
Whell
Left Front  
Whell
Righy Back  
Whel
Left Back  
Whell
Right Body  
Left body  
Front Bumper  
Back Bumper  
Engine Hood  
Roof Panel  
Decklit  
Right Frame  
Right Door  
Left Frame  
Left Door  
Analisis:
1) Produksi Part Menghabiskan Biaya Tertinggi
Berdasarkan dari pengolahan data yang telah dilakukan,
maka diperoleh bahwa part yang menghabiskan biaya terbesar atau
terbanyak adalah left body dengan biaya Rp 5.890.000.

2) Produksi Part Menghabiskan Biaya Terendah


Berdasarkan dari pengolahan data yang telah dilakukan,
maka diperoleh bahwa part yang menghabiskan biaya terbendah
atau terkecil adalah right front wheel dengan biaya Rp 151.120,06.

Anda mungkin juga menyukai