Anda di halaman 1dari 9

Modul Ekonomi Manajerial

FD= forecast demand


D=demand actual
n= jumlah data
p= peramalan ke (1,2,…,p)
c) exponential smoothing
Pada metode ini apabila hasil forecast adalah posistif, yang berarti actual permintaan lebih tinggi
disbanding nilai ramalan (A-F > 0). Maka model exponential smoothing akan secara otomatis meningkatkan
ramalan. Sebaliknya apabila hasil forecast adalah negative, yang berarti nilai permintaan actual lebih rendah
daripada nilai ramalan (A-F < 0), maka model exponential smoothing akan otomatis menurunkan nilai ramalan
sebagai berikut.
Keterangan
FDt = nilai ramalan untukperiode waktu ke-t
FDt-1= nilai peramalan untuk satu periode waktu yang lalu. T-1
At-1= nilai akatual untuk satu periode waktu yang lalu, t-1
a= smoothing constant (0<a<1)
d) Seasonal
FD= peramalan permintaan
A= smoothing Constant ( )<a<1)
It= nilai indeks musiman.

S1 Ekonomi Manajemen Universitas Pamulang Page 65


Modul Ekonomi Manajerial

2. Metode trend least square


Adalah suatu metode peramalan serangkaian waktu yg sesuai dengan garis tren terhadap serangkaian titik-
titik data masa lalu, kemudian diproyeksikan ke dalam peramalan masa depan untuk peramalan jangka menengah
dan jangka panjang.
Trend adalah rata-rata perubahan dalam jangka panjang. Jika hal yang diteliti menunjukkan gejala pertambahan,
maka trend yang dimiliki disebut sebagai trend positif. Jika hal yang diteliti menunjukkan gejala semakin berkurang,
maka trend yang dimiliki disebut sebagai trend negative. Salah satu metode trend yang digunakan adalah metode
least squares.
Persamaan trend dengan metode least square adalah :
Ŷ = a + bX
Y’ = a + bx
Σx = na + bΣx
Σxy = x + b Σx2
Dimana:
a & b = konstanta persamaan
n = Jumlah data
x = periode waktu
3. Metode causal
Metode kausal mengasumsikan faktor yang diperkirakanmenunjukkan adanya hubungan sebab akibat
dengan satu atau beberapa variabel bebas (independen). Sebagai contoh, jumlah pendapatan berhubungan dengan
faktor-faktor seperti jumlah penjualan, harga jual, dan tingkat promosi.

S1 Ekonomi Manajemen Universitas Pamulang Page 66


Modul Ekonomi Manajerial

Kegunaan dari metode kausal adalah untuk menemukan bentuk hubungan antara variabel-
variabel tersebut dan menggunakannya untuk meramalkan nilai dari variabel tidak
bebas(dependen). Pada model ini untuk meramalkan permintaan tidak hanya
memperhatikan waktu, tetapi juga memperhatikan faktor yang mempengaruhi, antara lain :
a. Harga produk, jika harga produk naik maka permintaan naik
b. Saluran distribusi, jika banyak saluran distribusi maka permintaan naik.
Metode kausal terdiri atas beberapa metode, antara lain :
a. Metode regresi dan korelasi
Metoda regresi dan korelasi pada penetapan suatu persamaan estimasi menggunakan teknik “least
squares”. Hubungan yang ada pertama – tama
dianalisis secara statistik. Ketepatan peramalan dengan menggunakan metoda ini sangat baik untuk peramalan
jangka pendek, sedangkan untuk peramalan jangka panjang ternyata ketepatannya kurang begitu baik.
b. Metode Ekonometrik
Metoda ini didasarkan atas peramalan sistem persamaan regresi yang
diestimasikan secara simultan. Baik untuk peramalan jangka pendek maupun peramalan jangka panjang,
ketepatan peramalan dengan metoda ini sangat baik.
Terdapat empat tahapan yang termasuk di dalam memformulasi forecast model ekonometrika ini.
1) Membangun suatu model teori
2) Mengumpulkan data
3) Memilih bentuk persamaan fungsi yang diestimasi
4) Mengestimasi dan menginterpretasi hasil

S1 Ekonomi Manajemen Universitas Pamulang Page 67


Modul Ekonomi Manajerial

4. Metode Variasi Musim


Melakukan prakiraan volume permintaan konsumen di waktu-waktu yang akan datang dapat didasarkan pada
gelombang musiman yang melekat pada kultur budaya atau kebiasaan dari masyarakat. Tetapi dapat juga karena faktor
sifat dan keadaan alam yang melekat pada iklim atau cuaca. Misalnya produksi musim semi, gugur dan musim
penghujan dan bahkan musim kemarau, produk apa yang sedang atau akan datang musimnya.

4. Akurasi Peramalan
Ukuran akurasi peramalan secara umum digunakan untuk mengetahui tingkat perbedaan antara hasil peramalan
dengan permintaan yang terjadi untuk melihat kesalahan peramalan.
Adapun ukuran yang biasanya digunakan adalah:
a. Mean Absolute Deviation / MAD (rata-rata absolute mutlak)
Rata-rata penyimpangan absolut merupakan penjumlahan kesalahan prakiraan tanpa menghiraukan tanda
aljabarnya dibagi dengan banyaknya data yang diamati, yang dirumuskan sebagai berikut:
Ket:
At = permintaan actual pada perioda t
Ft = peramalan permintaan pada perioda t
n= jumlah periode peramalan yang terlibat.
b. Mean Square Error /MSE ( rata-rata kuadrat kesalahan)
MSE dirumuskan sebagai berikut:
Untuk Keterangan sama dengan sebelumnya.

S1 Ekonomi Manajemen Universitas Pamulang Page 68


Modul Ekonomi Manajerial

c. Mean Forecast Error/ MFE ( rata-rata kesalahan peramalan)


Rata-rata kesalahan kuadrat (MSE, mean square error) memperkuat pengaruh angka-angka kesalahan besar, tetapi
memperkecil angka kesalahan prakiraan yang lebih kecil dari satu unit. Sanagat efektif untuk mengetahui apakah suatu
hasil peramalan pada perioda tertentu terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Secara sistematis dapat dirumuskan :
Untuk Keterangan sama dengan sebelumnya.
d. Mean Absolute Percentage Error/MAPE ( rata-rata persentase kesalahan absolute)
MAPE merupakan ukuran kesalahan relative. Rata-rata persentase kesalahan kuadrat merupakan pengukuran ketelitian
dengan cara-cara persentase kesalahan absolute, (MAPE) menunjukkan rata-rata kesalahan absolut prakiraan dalam bentuk
persentasenya terhadap data aktualnya yang akan memberikan informasi kesalahan terlalu endah atau terlalu tinggi.
Secara sistematis dapat dirumuskan :
Verifikasi dan Pengendalian Peramalan
Langkah penting setelah peramalan dilakukan adalah verifikasi peramalan sedemikian rupa sehingga mencerminkan
data masa lalu dan sistem penyebab yang mendasari permintaan tersebut. Sepanjang representasi peramalan tersebut dapat
dipercaya, hasil peramalan dapat terus digunakan. Jika selama proses verifikasi tersebut ditemukan keraguan validitas
metode peramalan yang digunakan, harus dicari metode lainnya yang lebih cocok. Validitas tersebut harus ditentukan
dengan uji statistis yang sesuai.
Setelah suatu peramalan dibuat, selalu timbul keraguan apakah perlu dibuat suatu metode peramalan baru . Peramalan
harus selalu dibandingkan dengan permintaan aktual secara teratur. Pada suatu saat harus diambil tindakan revisi
peramalan apabila ditemukan bukti adanya perubahan pola permintaan yang meyakinkan. Selain itu, penyebab perubahan
pola permintaan harus diketahui. Penyesuaian metode peramalan dilakukan segera setelah perubahan pola permintaan
diketahui. Terdapat banyak perkakas yang dapat digunakan untuk memverifikasi peramalan dan mendeteksi perubahan

S1 Ekonomi Manajemen Universitas Pamulang Page 69


Modul Ekonomi Manajerial

sistem penyebab yang melatarbelakangi perubahan pola permintaan. Bentuk yang paling sederhana adalah peta kendali
peramalan, mirip dengan peta kendali kualitas. Peta kendali ini dapat dibuat dengan ketersediaan data yang minim.
Peta Moving Range
Peta Moving Range dirancang untuk membandingkan nilai permintaan aktual dengan nilai peramalan. Data
permintaan aktual dilihat dan dibandingkan dengan nilai peramalan pada perioda yang sama. Peta tersebut dikembangkan
ke perioda yang akan datang sehingga data peramalan dapat dibadingkan dengan permintaan aktual. Selama perioda dasar
(perioda pada saat menghitung peramalan), Peta Moving Range digunakan untuk melakukan verifikasi teknik dan
parameter peramalan. Setelah metode peramalan ditentukan, peta Moving Range digunakan intuk pengujian kestabilan
sistem penyebab yang mempengaruhi permintaan. Moving Range dapat didefinisikan sebagai :
Garis tengah peta Moving Range adalah pada titik nol. Upper control level (bataskendali atas) dan Lower control level
(batas kendali bawah) pada peta Moving Range adalah sementara itu variabel yang akan diplot ke dalam peta Moving
Range :Sekurang-kurangnya harus ada 10 dan lebih disukai 20 data untuk membuat peta Moving Range. Batas ini
ditetapkan sedemikian sehingga diharapkan hanya ada tiga dari 1000 titik yang berada di luar batas kendali, jika sistem
penyebab yang melatarbelakanginya tetap sama. Jika ditemukan satu titik yang berada di luar batas kendali pada saat
peramalan diverifikasi, harus ditentukan apakah data harus diabaikan atau peramalan baru harus dicari. Jika ditemukan
sebuah titik berada di luar batas kendali harus diselidiki penyebabnya. Temuan itu mungkin membutuhkan penyelidikan
yang ekstensif. Jika semua titik berada di dalam batas kendali, diasumsikan peramalan permintaan yang dihasilkan telah
cukup baik. Jika terdapat titik yang berada di luar batas kendali berarti peramalan yang didapat kurang baik dan harus
direvisi. Peta kendali dapat digunakan untuk mengetahui apakah terjadi perubahan dalam sistem penyebab yang
melatarbelakangi permintaan sehingga dapat ditentukan persamaan peramalan baru yang lebih cocok atas sistem penyebab
yang terjadi pada saat ini.

S1 Ekonomi Manajemen Universitas Pamulang Page 70


Modul Ekonomi Manajerial

Uji Kondisi Di Luar Kendali


Uji yang paling konklusif bagi kondisi di luar kendali adalah adanya titik di luar batas kendali. Selain itu, terdapat pula uji
lainnya dengan tingkat kemungkinan yang sama. Teknik yang digunakan berikut ini dirancang agar dapat digunakan
dengan jumlah data yang seminimal mungkin. Uji ini dilakukan dengan cara membagi peta kendali ke dalam enam bagian
dengan selang yang sama. Daerah A adalah daerah di luar +- 2/3 (2.66 MR) = 1.77 MR (di atas +1.77 MR dan di
bawah - 1.77 MR). Daerah B adalah daerah di luar +- 1/3 (2.66 MR) = +-0.89 MR (di atas +0.89 MR dan di bawah -
0.89 MR). Daerah C adalah daerah di atas atau di bawah garis tengah. Uji kondisi di luar kendali adalah:
1. Dari tiga titik berurutan, apakah ada dua atau lebih titik yang berada di daerah A?
2. Dari lima titik yang berurutan, apakah ada empat atau lebih titik yang berada di daerah B?
3. Apakah ada delapan titik berturut-turut yang berada di salah satu sisi (di atas atau di bawah garis tengah).
Gambaran daerah-daerah A, B, dan C ditunjukkan pada gambar. Kondisi apabila ketiga kriteria di atas terpenuhi
diperlakukan sama dengan kondisi titik berada di luar batas kendali.
Gambar Kriteria Di Luar Kendali

C. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Uraikan tentang pengertian peramalan permintaan menurut para ahli?
2. Sebutkan dan jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi peramalan permintaan?
3. Di bawah ini adalah table permintaan bensin(dalam ribuan liter) :
Tahun Kuartal Jumlah Yang Diminta
2012 1 600
2 652
3 671

S1 Ekonomi Manajemen Universitas Pamulang Page 71


Modul Ekonomi Manajerial

4 654
2013 1 610
2 679
3 681
4 667
2014 1 641
2 686
3 691
4 676
2015 1 636
2 681
3 685
4 677

a. Estimasikan tren linear data di atas?


b. Ramalkan permintaan bensin pada tahun 2000 untuk setiap kuartal?
c. Apakah trend yang dibuat cukup baik?
d. Sesuaikan estimasi trend pada soal a dengan seasonal variation?
e. Gunakan variable dammy untuk meramalkan permintaan bensin tersebut ( menggunakan analisis regresi )?

S1 Ekonomi Manajemen Universitas Pamulang Page 72


Modul Ekonomi Manajerial

D. DAFTAR PUSTAKA
1. Soeharno, TS,SU, Ekonomi Manajerial, Penerbit C.V. ANDI OFFSET, 2007
2. Yamit, Zulian. 2003. Manajemen Operasi dan Produksi. Edisi Kedua. Yogyakarta: EKONISIA.
3. Hakim Nasution, Arman. 2003. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi Kedua. Surabaya: Prima Printing.

S1 Ekonomi Manajemen Universitas Pamulang Page 73

Anda mungkin juga menyukai