Anda di halaman 1dari 28

KNOWLEDGE SHARING

FRAUD RISK ASSESSMENT


IRVAN FAUZI FORTUNA
9216537ZY

Medan, 23 April 2021


PENDAHULUAN
DEFINISI FRAUD
Fraud merupakan suatu perbuatan melawan hukum (tidak sah), yang dilakukan oleh
Institute of
individu di dalam maupun di luar organisasi, atas dasar kesengajaan /niat, dengan
Internal Auditor,
tujuan untuk menguntungkan individu/organisasi yang melaksanakan dan
standar 280-04
mengakibatkan adanya kerugian.

Fraud adalah segala tindakan kecurangan yang sengaja dilakukan, yang dapat
merugikan Perusahaan dan/atau pihak lain di lingkungan PLN

Tindakan yang termasuk dalam fraud merupakan tindakan yang dilakukan dengan
sengaja untuk mengelabui, menipu atau memanipulasi Perusahaan, meliputi :
PERDIR 1. Penyimpangan terhadap peraturan atau ketentuan yang berlaku, dan/atau
121.P/DIR/2019 2. Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana yang diberikan Perusahaan

Tujuan Tindakan fraud yang secara langsung maupun tidak langsung dapat merugikan
Perusahaan dan/atau pihak lain, meliputi :
1. Mendapatkan keuntungan finansial,
2. Menghindari pembayaran atau kerugian,
3. Mengamankan keuntungan pribadi dan/atau pihak lain. www.pln.co.id |
KARAKTERISTIK FRAUD

DISENGAJA TERSEMBUNYI
01 /INTENTIONALLY
03 /HIDDEN

MANIPULASI KERUGIAN
02 /TRICKERY 04 /DAMAGE

www.pln.co.id |
DAMPAK FRAUD

KEUANGAN 01

PSIKOLOGIS 02

CITRA PERUSAHAN 03

SOSIAL 04

05
HUKUM

www.pln.co.id |
KATEGORI FRAUD

Penyalahgunaan Rekayasa
Korupsi/ Wewenang/ Pelaporan/
Corruption Asset Fraudlent
Misappropriation Statement

www.pln.co.id |
FRAUD TREE

www.pln.co.id |
KEJADIAN-KEJADIAN FRAUD

NO BENTUK PELANGGARAN/PENYIMPANGAN KETERANGAN


1 Sengaja memanipulasi SPPD untuk FRAUD
mendapatkan keuntungan pribadi
2 Sengaja melakukan markup harga pada FRAUD
proses pengadaan
3 Pemalsuan bukti kwitansi petty cash, lebih FRAUD
mahal dari nilai aslinya sehingga selisih nilai
menjadi keuntungan pribadi
4 Memanipulasi data catat meter untuk FRAUD
mendapatkan keuntungan pribadi

www.pln.co.id |
RED FLAGS

Red flag adalah sinyal bahwa terdapat sesuatu yang tidak biasa dan mungkin perlu diselidiki
lebih lanjut.

Mengenali red flag penting agar mampu mengenali potensi terjadinya fraud sehingga upaya


pencegahan dan pengidentifikasian fraud ddapat berlangsung dengan efektif, efisien dan ekonomis.

Deteksi fraud adalah suatu persoalan untuk mengetahui :


 Bahwa tindakan fraud telah terjadi (ada).
 Apakah organisasi/perusahaan menjadi korban atau sebagai
pelaku fraud.
 Adanya kelemahan dalam pengendalian intern serta
moral pelaku yang menjadi penyebab terjadinya fraud
 Adanya kondisi lingkungan di organisasi/ perusahaan
yang menyebabkan terjadinya fraud.
 Adanya suatu kesalahan dan ketidakberesan

www.pln.co.id |
RED FLAGS

Red Flags Kecurangan - Karyawan


Red Flags Kecurangan - Manajemen
• Gaya hidup tidak sesuai pendapatan
• Manajemen mengesampingkan kontrol
• Memiliki akses ke uang/harta
• Kegagalan untuk menerima tanggung jawab
• Masalah rumah tangga
• Gaya manajemen yang berlebihan
• Masalah narkoba/judi
• Manfaat/keuntungan yang tidak standar
• Memiliki banyak hutang
• Hubungan kerja yang dekat
• Tidak/sedikit mengambil cuti • Kekuasaan/akses yang tidak biasanya
• Bekerja diluar jam kerja normal
• Kesedihan/kekecewaan (real/imagined)
• Bermasalah dalam menangani tekanan
• Bermoral rendah

www.pln.co.id |
TEKNIK IDENTIFIKASI &
ASSESSMENT RISIKO
KECURANGAN (FRAUD RISK
ASSESSMENT)
MANFAAT FRAUD RISK ASSESSMENT (FRA)

Memberikan bukti
Menciptakan sarana Mengidentifikasi
penerapan tata nilai
deteksi dini dan siapa pelaku
dan integritas
Pencegahan Fraud potensial
korporasi

Mengenali ancaman
Meminimalkan
yang berasal dari
potensi timbulnya
internal dan
tuntutan hukum
external

www.pln.co.id |
LANGKAH 1. IDENTIFIKASI ALUR PROSES BISNIS

Identifikasi
1. Tetapkan proses bisnis yang akan
1 Alur Proses
Bisnis yang
Identifikasi risiko fraud.
2. Penentuan Proses bisnis yang di akses
dengan memprioritaskan proses bisnis
akan inti dengan persetujuan Manajemen
dilakukan 3. Gambarkan sedetail mungkin alur
Fraud Risk prosesnya
Assesment

www.pln.co.id |
LANGKAH 2. IDENTIFIKASI RISIKO FRAUD

Identifikasi
• Uraikan detail skema fraud dengan
2 Risiko
Kecurangan
memperhatikan :

yang dapat  Apa yang dilakukan?


 Apa objeknya?
terjadi,  Keterangan penyebabnya?
Skema dan
Skenario
fraud yang
dilakukan www.pln.co.id |
Manakah cara penulisan identifikasi risiko fraud yang benar??

1. BAP disetujui walaupun pekerjaan tidak sesuai dengan isi kontrak RISIKO FRAUD
karena mengejar target kinerja
2. Pejabat Pengadaan melakukan mark-up harga trafo RISIKO TIDAK LENGKAP

3. harga tiket pesawat dimanipulasi saat SPPD untuk mendapatkan RISIKO FRAUD
keuntungan pribadi
4. Manajer Area sering bertemu vendor X diluar jam kerja dan diluar RED FLAG
kantor

www.pln.co.id |
LANGKAH 3. KLASIFIKASI JENIS RISIKO FRAUD

1. Deskripsi fraud di tentukan ke dalam 3


Tentukan klasifikasi fraud yang tersedia, yaitu
3 jenis risiko
fraud
- Corruption
- Asset Misappropriation
- Fraudlent Statement
berdasarkan 2. Dari ketiga klasifikasi fraud tersebut
fraud tree diperjelas lagi masuk kedalam jenis
risiko fraud apa
yang tersedia

www.pln.co.id |
TENTUKAN JENIS RISIKO FRAUDNYA

1. Pegawai PLN menjual kabel SR bekas Asset Misappropriation –


pemutusan untuk mendapatkan keuntungan Skimming (Refund & Others)
pribadi
2. Manajer Bidang membantu vendor X untuk Corruption – Bid Rigging
memenangkan pengadaan karena telah
menerima suap
3. Oknum vendor memalsukan Surat Bank Garansi Fraudlent Statement – External
saat proses pengadaan barang/jasa Document

www.pln.co.id |
LANGKAH 4. PENYEBAB RISIKO FRAUD

1. Dapat menggunakan langkah RCPS


Cari dalam mencari penyebabnya
4 penyebab
terjadinya
2. Penyebab risiko fraud berdasarkan
segitiga fraud
risiko fraud TEKANAN
tersebut

PEMBENARAN KESEMPATAN

www.pln.co.id |
CONTOH

Oknum PLN menyetujui form pemeriksaan barang padahal barang tersebut


tidak sesuai standart karena telah menerima suap

Penyebabnya :
1. Tuntutan kinerja yang tinggi agar pekerjaan tersebut dapat segera terlaksana
(Pressure/Tekanan)
2. Tidak adanya pengawasan langsung dari atasan karena lokasi gudang yang jauh
(Opportunity/Kesempatan)
3. Kualitas barang yang diterima tidak bebeda jauh dengan kualitas barang yang
sesuai standart (Rationalization/Pembenaran)

www.pln.co.id |
LANGKAH 5. KENALI RED FLAG/INDIKASI

1. Accounting anomalies (keanehan


Red flag adalah akunting)
5 tanda- tanda
terdapat
2. Internal control weakness (kelemahan
internal control)
sesuatu yang 3. Analytical anomalies (analisa terhadap
tidak biasa dan keanehan)
4. Extravagant lifestyles (gaya hidup boros)
mungkin perlu
5. Unusual behaviors (perilaku yang
diselidiki lebih tidak biasa)
lanjut. 6. Tips and complaints (pemberian uang tip
dan keluhan)

www.pln.co.id |
CONTOH

Oknum PLN menyetujui form pemeriksaan barang padahal barang tersebut


tidak sesuai standart karena telah menerima suap

Red Flag :
1. Pemeriksaan barang hanya mengandalkan 1 orang
2. Administrasi banyak yang tidak sesuai dan tidak lengkap (hilang)
3. Barang yang dipakai cepat rusak atau tidak bisa dipakai

www.pln.co.id |
LANGKAH 6. KONTROL EKSISTING

1. Kontrol eksisting internal dapat berupa


Lengkapi Peraturan Direksi, Surat Keputusan
6 dengan kontrol
eksisting baik
Direksi, Surat Edaran Direksi, Petunjuk
Pelaksana/Petunjuk Teknis, SOP, Surat
dari internal Edaran GM, Audit SPI, dll.
maupun 2. Kontrol eksisting eksternal dapat berupa
Undang-Undang, Perpres, Permen,
ekstrenal Perma, Perda, Audit Eksternal (BPK,
KPK, Kejaksaan) dll

www.pln.co.id |
LANGKAH 7. MENGUKUR TINGKAT KEMUNGKINAN &
BESARNYA DAMPAK YANG TIMBUL

Tetapkan Tetapkan skala Prioritas setiap fraud yang


7 Prioritas
teridentifikasi berdasarkan
KEMUNGKINAN dan DAMPAK
tingkat

Risiko Fraud
yang
teridentifikas
i

www.pln.co.id |
FAKTOR KEMUNGKINAN
Frekuensi Fraud
LEVEL Penguasaan teknis Kewenangan Objek Fraud Alat Kendali (terungkap/tidak Motif/Tekanan
terungkap)
0-Tidak memiliki 0-Diketahui oleh 0-Alat kendali (preventif, deteksi, dan
0 0-Tidak mengetahui kewenangan dan akses
masyarakat umum
respon) tersedia memadai, dan 0-Tidak mungkin terjadi 0-Tidak ada motif
informasi otomatis

1-Tidak memiliki
kewenangan, namun 1-Alat kendali (preventif, deteksi, dan
1-Mengetahui teknis 1-Diketahui oleh Insan 1-Bisa terjadi dalam rentang 1-Konflik Kepentingan
1 dasar
memiliki akses
PLN
respon) tersedia namun masih
waktu 3 tahun terakhir
informasi terhadap membutuhkan kontrol manual
kegiatan tertentu

2-Menguasai teknis 2-Kewenangan terbatas 2-Diketahui oleh 2-Alat kendali (preventif, deteksi, dan 2-Bisa terjadi 1 kali dalam 2-Ketidakpuasan
2 dasar dengan pada sub respon) tersedia secara manual, dan rentang waktu 1 tahun terhadap manajemen
keahlian standar bidang/bagian tertentu kelompok tertentu kontrol kuat terakhir atau Perusahaan

3-Kewenangan besar,
3-Menguasai tapi belum tetapi masih ada 3-Terbatas pada bidang 3-Alat kendali (preventif, deteksi, dan 3-Bisa terjadi 2-3 kali dalam 3-Memenuhi kebutuhan
3 berpengalaman mekanisme check & tertentu
respon) tidak tersedia, namun rentang waktu 1 tahun
gaya hidup
kontrol manual kuat terakhir
balance

4-Menguasai dan 4-Kewenangan besar 4-Terbatas pada pihak 4-Alat kendali (preventif, deteksi, dan 4-Bisa terjadi 4-5 kali dalam
4 berpengalaman tertinggi di tertentu yang signifikan respon) belum tersedia, deteksi rentang waktu 1 tahun 4-Untuk mencapai kinerja
bidang/bagian tertentu masih bisa dilakukan terakhir
5-Ahli/Sangat menguasai 5-Alat kendali (preventif, deteksi, dan 5-Bisa terjadi lebih dari 5
5-Pemegang 5-Sangat Terbatas dan 5-Tekanan stakeholder
5 dan berpengalaman
kewenangan tertinggi tertutup
respon) belum tersedia, deteksi tidak kali dalam rentang waktu 1
internal/eksternal
lebih dari 5 tahun bisa dilakukan tahun terakhir

www.pln.co.id |
FAKTOR DAMPAK
LEVEL Pelayanan Besaran Fraud Reputasi Sanksi Gangguan Pada Perusahaan (Kinerja)
0-Sebagian dari Unit 0-Besaran Fraud <500 ribu 0-Tidak menjadi
0 Unit Pelayanan sorotan/pengaruh apapun 0-Peringatan lisan 0-Tidak ada gangguan apapun

1-Dampak gangguan 1-Besaran Fraud 500 ribu - 1 juta 1-Menjadi sorotan di PLN 1-Teguran Tertulis dan 1-Pencapaian tujuan sesuai yang ditetapkan,
1 1 Unit Pelayanan dalam lingkungan kerjanya tercatat namun dapat menimbulkan komplain
ketidakpuasan

2-Dampak gangguan 2-Menjadi sorotan di PLN 2-Hukuman Disiplin 2-Penundaan atau kegagalan sebagian tujuan
2 1 Unit Pelaksana 2-Besaran Fraud 1 juta - 5 juta secara korporat Pegawai Klasifikasi Sedang yang ditetapkan dan menimbulkan komplain
ketidakpuasan atau demonstrasi

3-Dampak gangguan 3-Menjadi sorotan di 3-Putusan Hukuman 3-Penundaan atau kegagalan tujuan strategis
3 dari 1 Wilayah 3-Besaran Fraud 5 juta - 50 juta wilayah/daerahnya Perdata / Hukuman Disiplin pada tahun berjalan yang telah ditetapkan
Pegawai Klasifikasi Berat

4-Dampak gangguan 4-Besaran Fraud 50 juta - 300 juta 4-Menjadi sorotan secara 4-Putusan Hukuman 4-Penundaan atau kegagalan sebagian tujuan
4 lebih dari 1 Wilayah nasional Pidana strategis jangka panjang 5 tahunan yang
telah ditetapkan

5-Menjadi sorotan 5-Penundaan atau kegagalan tujuan strategis


5-Dampak gangguan 5-Besaran Fraud >300 juta internasional (media, 5-Putusan Pidana dan
5 1 Korporat institusi/perusahaan antar Pidana Korporasi jangka panjang 5 tahunan yang telah
ditetapkan
negara)

www.pln.co.id |
LANGKAH 8. MITIGASI RISIKO FRAUD

Aktivitas 1. Mitigasi dibuat untuk dapat menghilangkan


8 pengendalian
Anti-fraud
atau meminimalkan penyebab risiko fraud
2. Mitigasi harus mempunyai tolak
pada dasarnya ukur/indikator keberhasilan sehingga dapat
mencakup dilihat progresnya ketika mitigasi tersebut
langkah dijalankan
pencegahan
atau
pendeteksian

www.pln.co.id |
LANGKAH 9. MENETUKAN PIC

Penanggung 1. PIC ditentukan sesuai dengan tupoksi masing-


9 jawab dalam
pelaksanaan
masing bidang atau bisa juga berdasarkan
keputusan atasan
proses mitigasi 2. PIC bisa mengajak bidang/pihak lain untuk
pencegahan menyelesaikan mitigasi
3. Jika PIC lebih dari satu maka ditunjuk siapa
fraud
leader nya

www.pln.co.id |
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai