Anda di halaman 1dari 62

Workshop

FRAUD RISK
ASSESSMENT
Konsepsi, tujuan &
Simulasi Penerapan

Februari 2019
Divisi Kepatuhan
Agenda Fraud Risk Assesment

Apa, Siapa, Proses Simulasi

Fraud Risk Assesment

Workshop FRA
Fraud Risk Universe

Mengapa, Identifikasi & Identifikasi


Bagaimana Asesmen Risiko Fraud, Red Flag,
Fraud Fraud Pada Assesment,
Tingkat Bisnis Mitigating Fraud
Proses

www.pln.co.id |
Statistik

500 466
450
Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Jenis Perkara
400

350

300

250

200 180

150

100
46
50 21 22 29
9
0
Merintangi proses KPK Perizinan Penyalahgunaan anggaran Gratifikasi/Penyuapan

Sumber : acch.kpk.go.id | per 31 Mei 2018 www.pln.co.id |


Fraud Risk Universe & Fraud Risk Management

FRAUD & FRAUD UNIVERSE


• Dalam beberapa tahun terakhir, kinerja Sektor Publik dan Korporasi
di Indonesia dalam upaya memerangi fraud sangat rendah
• Praktik fraud, dan tindak pidana korupsi terjadi secara sistematis,
terstruktur dan kian meluas pada beberapa Korporasi

www.pln.co.id |
Pengertian Fraud :
“ … setiap tindakan
penyimpangan yang terkait
dengan penipuan,
penyembunyian , atau
pengingkaran atas kepercayaan.
Perbuatan tersebut tidak dilakukan menggunakan
kekerasan atau ancaman secara fisik. Fraud
dilakukan oleh para pihak dan/atau korporasi
untuk memperoleh uang, kekayaan atau fasilitas
lainnya; tanpa pembayaran, kompensasi jasa; atau
untuk melindungi kepentingan individu atau
keuntungan bisnis.”
www.pln.co.id |
FRAUD – Prinsip Dasar

“Any intentional act or omission Fraud dapat diprediksi terjadinya


designed to deceive others, resulting in pada situasi tertentu, namun tidak
the victim suffering a loss and/or the penting perbuatannya terealisasi atau
perpetrator achieving a gain.” tidak

“setiap tindakan yang disengaja atau


penghilangan yang dirancang untuk Yang melakukan fraud adalah
mengelabui pihak lain, yang orang, bukan Internal Control
mengakibatkan korban menderita
kerugian dan/atau pelaku meraih
keuntungan”
Perbedaan Risiko Fraud dan
Pengendalian Fraud terletak pada
ACFE-AICPA-IIA unsur niat dan upaya
Managing the Business Risk of Fraud penyembuanyiannya
2008

www.pln.co.id |
Kecenderungan Perbuatan Fraud

• Didasari oleh Niat vs. human error, kesalahan atau ketidak


hati-hatian
• Modus perbuatan dirancang secara cerdas, dan
hanya orang tertentu yang dapat memahaminya
• Perolehan keuntungan/manfaat melalui cara
yang salah dan mengabaikan kebenaran
• Tidak terduga, penggunaan tipu daya secara licik, atau cara-
cara tidak fair lainnya

www.pln.co.id |
Fraud bukan Ketidaksengajaan

Fraud • Fraud : perbuatan yang


merupakan didasari oleh “niat” dirancang
pelanggaran secara rinci dan
atas disembunyikan secara
kepercayaan terstruktur
bukan ketidak • Pelaku “mengakali”
sengajaan! prosedur baku; dan
merekayasa buktipendukung
• Eksploitasi atas kelemahan
prosedur dan pengendalian
internal baku.
Video Black Hole
www.pln.co.id |
Teori-Teori Tentang Fraud
Donald R • Pressure
Cressey • Opportunity
• Rationalization
(Fraud Triangle)

Steve Albrecht • Situational Pressure (High-Low)


• Opportunity to Commit (High-Low)
(Fraud Scale) • Personal Integrity (Low-High)

• Greed
Jack Bologna
N

• Opportunity E C O
• Need
(GONE Theory) • Exposes G

www.pln.co.id |
Segitiga Fraud

Meningkatnya salah satu unsur pada segitiga fraud


akan meningkatkan risiko fraud. Pengendalian Anti-
fraud dibangun untuk mencegah atau mendeteksi secara
dini adanya kerentanan dan faktor pendorong fraud.
Rationalization
Opportunity • Kemampuan untuk
• Satu-satunya faktor yang menutupi perbuatan fraud-
dapat dikendalikan/dicegah nya
oleh organisasii • Pelaku memiliki alasan
• Dilakukan oleh yang membenarkan tindakannya
memiliki akses atau
kewenangan
INCENTIVE/PRESSURE
INTENT/MOTIVE

Incentive/Pressure
www.pln.co.id |
PREMISES MENGENAI FRAUD TRIANGLE

Terdapat 6 Premises yang harus dipahami mengenail Fraud Triangle :


1. Ketiga Unsur pada Fraud Triangle, Kesempatan, Tekanan dan
Rasionalisasi memiliki kadar keterkaitan yang berbeda antara
satu pelaku dengan pelaku lainnya
2. Titik mulai perbuatan fraud berbeda antara satu pelaku dengan
yang lainnya.
3. Keyakinan akan kekuatan salah satu dari unsur akan mendorong
seseorang untuk melakukan perbuatan fraud.
4. Kekuatan salah satu unsur menghilangkan ketakutan atas
pebuatannya akan terdeteksi
5. Mengidentifikasi keberadaan ketiga unsur fraud triangle lebih
mudah dilakukan daripada mengukur dampaknya
6. Faktor risiko fraud bisa berasal dari internal maupun eksternal

www.pln.co.id |
FAKTA & DATA EMPIRIS MENGENAI FRAUD

18 Months

Annual
Revenues

annual revenue

$150,000 Indirect
Median Loss Costs

Source: ACFE’s 2016 Report To The Nations On Occupational Fraud and Abuse
Copyright 2016 by the Association of Certified Fraud Examiners, Inc.

www.pln.co.id |
Fraud yang paling banyak

www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
Jenis Kelamin – Masa Kerja

www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
Jenjang Pendidikan

www.pln.co.id |
Bidang/Bagian

www.pln.co.id |
Latar Belakang Pelaku

www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
Faktor Pendorong

Motivasi Kasus %
Gaya Hidup 394 57.5%
Pasangan 199 29.1%
Tekanan Keungan 30 4.4%
Kebutuhan Dasar 17 2.5%
Ketergantungan Obat/Rokok 11 1.6%
Percintaan 9 1.3%
Dorongan Anggota Keluarga 9 1.3%
Pangkat/Jabatan/Kedudukan 7 1.0%
Hobby Belanja 7 1.0%
Tekanan atasan/jabatan 2 0.3%
Total 685 100.0%

*2016 Marquet Report on Embezzlement is based on 6 years of data in which the motivating factor could be
guessed in 685 cases.
www.pln.co.id |
Tiga Bentuk Kategori Fraud – Tekait
Kewenangan

Penyalahgunaan Rekayasa
Wewenang/Asset
Korupsi/ Pelaporan/Financial
Misappropriation
Corruption Statement Fraud

www.pln.co.id |
Pohon Kecurangan – Fraud Tree

www.pln.co.id |
Fraud Tanggungjawab Siapa?

www.pln.co.id |
Fraud Risk Management

Fraud Risk Commitment


Anti-fraud Roles and Continuous
Governance policies responsibility improvement

Fraud Risk Assessment Pengendalian


Assessment risiko fraud risiko fraud

Kode Etik Komunikasi


Prevention Perusahaan
HR Policies
dan training

Symptoms dan Proactive


Detection Process Whistleblowing detection
Controls mechanism

Fraud Response
Investigation
Corrective
Investigation protocol action

www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
4 PILAR Strategi Anti Fraud Korporasi

Pillar-1 Pillar-2 Pillar-3 Pillar-4

PENCEGAHAN DETEKSI INVESTIGASI PEMANTAUAN

PELAPORAN EVALUASI
Anti Fraud Awareness Whistleblower
Identifikasi Kerawanan Surprise Audit SANKSI TINDAK
Know Your Employee Surveillance System LANJUT

www.pln.co.id |
Pilar, Kebijakan & Program Anti - Fraud

www.pln.co.id |
Pilar, Kebijakan & Program Anti - Fraud

www.pln.co.id |
KONTRIBUSI KELEMAHAN
PENGENDALIAN THDP FRAUD

Source: ACFE’s 2016 Report To The Nations On Occupational Fraud and Abuse www.pln.co.id |
Copyright 2016 by the Association of Certified Fraud Examiners, Inc.
Fraud Risk
Mengapa organisasi harus memahami risiko Fraud?
 Setiap organisasi rentan terhadap Fraud: Tidak ada organisasi yang
kebal terhadap Fraud. Kunci untuk mengurangi kerentanan adalah
dengan menciptakan kepedulian dan mengenali secara tepat titik
kelemahan organisasi. Sehingga manajemen dapat menjamin bahwa
mekanisme pencegahan dan pendeteksian berjalan cukup efektif.

 Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menjadi Fraud. Faktor


utamanya adalah:
o Etika dan nilai yang dianut oleh anggota organisasi
o Lingkungan bisnis beroperasi
o Efektivitas Pengendalian Intern dalam proses bisnis
o Sifat Bisnisnya sendiri

www.pln.co.id |
Fraud Risk
 Merupakan kerentanan yang harus dihadapi oleh organisasi terkait dengan
unsur Fraud Triangle (Motif, Kesempatan dan Rasionalisasi), yang terjadi
dari sisi Internal maupun Eksternal.

 Fraud Risk merupakan bagian dari risiko bisnis yang berdampak pada
timbulnya kerugian materi seperti uang, peralatan, aset tetap dan juga
rusaknya Reputasi perusahaan. Fraud juga bisa terjadi karena kolusi antara
pihak internal dan eksternal baik secara individu maupun kelompok.

 Risiko Fraud bukan hanya mencerminkan sesuatu yang akan, sedang, sudah
terjadi tetapi dapat berupa situasi atau kejadian yang berkontribusi
terhadap akan terjadinya insiden/peristiwa Fraud

www.pln.co.id |
Asesmen Risiko Kecurangan (FRA)

Proses Manajemen Risiko untuk mengidentifikasi,


menganalisis, dan menilai potensi risiko terjadinya
Fraud

Untuk mengidentifikasi risiko terjadinya Fraud yang


melekat pada setiap aktivitas yang berpotensi
merugikan Korporasi

Hasil identifikasi didokumentasikan, diinformasikan,


monev

www.pln.co.id |
Tujuan FRA

www.pln.co.id |
Manfaat Fraud Risk Assessment (FRA)

Memberikan bukti Menciptakan sarana Mengamankan aset


penerapan tata nilai deteksi dini dan dan Reputasi
dan integritas
korporasi Pencegahan Fraud korporasi

Menghindari kejutan- Meminimalkan


kejutan terjadinya potensi timbulnya
insiden fraud yang
tidak dikehendaki tuntutan hukum

www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
The Best Techniques to use in conducting
Fraud Risk Assessment ?

Interviews
Focus
Groups

Surveys

Fraud Risk Assessment

www.pln.co.id |
Fraud Risk Assessment

 Langkah mengidentifikasi secara sistematis


dimana dan bagaimana fraud dapat
terjadi.
 Mengidentifikasi siapa pelaku potensial.
 Mengenali ancaman yang berasl dari internal
dan external
 Membangun proses terstruktur yang
mengidentifikasi skema fraud dan pengendalian
yang harus dibangun untuk mencegah dan
mendeteksi terjadinya skema fraud.
 Menetapkan desain pedeteksian dan
pengendalian pencegahan telah berjalan
efektif.
www.pln.co.id |
Fraud Risk Assessment

Secara Proaktif mengidentifikasi dan


memetakan risiko fraud Organisasi.
Mengacu pada praktik-praktik
yang ada pada organisasi dan
industri sejenis.
Proses terus menerus selama
organisasi ada.

www.pln.co.id |
ALUR FRAUD RISK ASSESMENT
IDENTIFIKASI & ASESMEN RISIKO
RKAP BERBASIS RISIKO
FRAUD
ALUR IDENTIFIKASI, ASSESEMENT
PETA RENCANA MITIGASI/
PROSES RCPS & CTRL LEVEL RISIKO
RISIKO PENANGANAN
BISNIS EKSISTING RISIKO
Teknik assesment
ENTRI Risiko al.
MULAI IDENTIFIKASI Brainstorming/ PETA
RISIKO Judgement Expert ENTRI MITIGASI
MITIGASI

PROFIL RISIKO FRAUD


5. ALUR
4. Kriteria
PROSES
AKHIR Dampak
BISNIS

3. Kriteria
6. OUTPUT 1 POS WORKPLAN
Kemungkinan
10. ANGGARA (PIC, Waktu,
PEMANTAUA FRA PROSES N Biaya)
N 7. PETA
2. KONTEKS BISNIS
RISIKO

Output:
9. PETA RKAP/RKA
8. OUTPUT 2 1. COVER
MITIGASI U

www.pln.co.id |
Langkah 1. Identifikasi Alur Proses Bisnis

Identifikasi 1. Tetapkan proses bisnis yang akan Identifikasi


Alur Proses
1 Bisnis yang
risiko fraud.
2. Penentuan Proses bisnis yang di assest dengan
memprioritaskan proses bisnis inti (WIG) dengan
akan persetujuan Manajemen
dilakukan 3. Gambarkan sedetail mungkin alur prosesnya
Fraud Risk
Assesment

www.pln.co.id |
Langkah 2. Identifikasi Risiko Fraud dan
Red Flag

Identifikasi 1. Identifikasi risiko fraud dan tetapkan apakah


Risiko risiko fraud tersebut terjadi pada sebagian
2 Kecurangan besar organisasi atau pada unit tertentu saja.
2. Diskusikan skema fraud tertentu apakah memiliki
yang dapat dampak yang lebih besar.
terjadi, Skema 3. Identifikasi apakah yang mungkinterlibat dalam
skemafraud denganmengacupada faktor
dan Skenario Incentives / pressure, opportunities, attitudes &
fraud yang rationalizations.
dilakukan

www.pln.co.id |
Langkah 2. Identifikasi Risiko Fraud dan
Red Flag
Kelemahan dalam Praktik
Saran • Penyusunan Skema terlalu umum,
• Uraikan detail skema fraud dengan tidak memperhatikan
memperhatikan :
 Kenapa terjadi
pertimbangan risiko yang
 Siapa yang terlibat? memadai dan bagaimana
 Apa Dampaknya? (Assets, financial pencegahan dilakukan atau
reporting)
 Dimana (tempat, akun)
bagaimana pengendalian
 Kapan? dilakukan
 Sebab nya? • Skema umumnya tidak
memperhitungkan potensi terjadinya
pengabaian pengendalian oleh
manajemen.
• Skema fraud yang ditetapkan juga
sering mengabaikan adanya potensi
terjadinya kolusi
www.pln.co.id |
Langkah 3. RCPS dan IC

Suatu alat analitis yang penting untuk :


RCPS • Mencegah terjadinya kejadian berulang
Menyelesaikan masalah
dengan menguraikan • Mengajarkan para pegawai untuk tidak
menjadi komponen- mudah menyerah, menyeluruh, dan selalu
3 komponen yang lebih
sistematis membuka
berbasis fakta dalam menyelesaikan masalah
akar masalah teknis Langkah-langkah
dan non teknis dalam 1. Mulai dengan masalah spesifik yang dapat dapat
organisasi dikuantifikasi dalam hal waktu, frekuensi, produksi atau
uang
2. Gali hingga ke akar masalah dengan menanyakan
secara berulang-ulang “mengapa” masalah muncul
(misal: setiap cabang menjawab mengapa isue di level
sebelumnya ada)

www.pln.co.id 5 |
8
Langkah 3. RCPS dan IC

Langkah-langkah
IC
1. Hubungkan antara Skema Fraud dengan
Tetapkan pengendaliannya.
apakah 2. Tetapkan apakah setiap skema fraud
3 Pengendalian
yang teridentifikasi sudah link dengan
aktivitas pengendalian untuk
yang Eksisting pencegahan/pendeteksian.
diterapkan 3. Tetapkan efektivitas pengendalian yang ada
sudah cukup memadai untuk memitigasi skema
secaraefektif fraud yang teridentifikasi (analisis gap
pengendalian)

www.pln.co.id 5 |
9
Langkah 3. RCPS dan IC

Kelemahan • Saran
• Desain dan terapkan pengendalian untuk
• Jika ditemukan adanya gap
mengatasi gap yang terjadi.
pengendalian, umumnya belum • FRA dilakukan secara terus-menerus dan
ditetapkan langkah dinilai paling tifak setahun dua kali atau
perbaikannya. bersamaan dengan terjadinya perubahan
dalam lingkungan pengendalian.
• Perubahan terhadap kebijakan
• Evaluasi effectifitas pengendalian
kedepan tidak diikuti dengan
• Petakan setiap risiko fraud yang
identifikasi risiko fraud dan signifikan
langkah mitigasi • Tetapkan pengendlian pada level
• Efektivitas pengendalian tidak entitas untuk memitigasi risiko fraud
dievaluasi secara berkala. yang tersisa
• Tingkatkan terus upaya meminimalkan fraud
• Register risiko fraud tidak dan penetapan pengendaliannya
didokumentasikan.

www.pln.co.id 6 |
0
Langkah 3. RCPS dan IC

www.pln.co.id |
Langkah 3. RCPS dan IC

www.pln.co.id |
Langkah 4. Mengukur Tingkat Kemungkinan dan
Besarnya Dampak yang Timbul

Langkah Utama
Tetapkan
• Ukur besarnya setiap skema fraud
Prioritas yang dapat terjadi atas:
4 Risiko Fraud - Jenisnya (C, AM, FS)
- Likelihood (SK-SB)
yang - Signifikansi (TS-M)
teridentifikasi

www.pln.co.id 6 |
3
Langkah 4. Mengukur Tingkat Kemungkinan dan
Besarnya Dampak yang Timbul

Kelemahan Saran
• Semua risiko fraud • Tetapkan skala Prioritas
dianggap memiliki setiap fraud yang
bobot yang sama teridentifikasi berdasarkan
atau lebih sering tingkat kemungkinan dan
“dibuat” pada posisi signifikansinya
aman

www.pln.co.id 6 |
4
Langkah 4. Faktor-faktor untuk mengestimasi
Likelihood

Faktor-faktor berikut ini berkaitan dengan Tingkat Ancaman yang


diperankan oleh Pelaku Potensial.
 Tingkat Keahlian/Skill level -Secara teknis seberapa ahli peran pelaku
potensial dalam melakukan tindakan fraud-nya? Pemegang peran dan
Pengambil Keputusan (9), Pemegang peran utama dan berpengalaman(6), staff
pemegang peran (5), Staff menguasai teknis dasar (3), staff dan tidak
menguasi teknis (1)
 Kewenangan – Apa kesempatan dan kewenangan yang dilakukan untuk
mengeksploitasi kerentanan fraud? Pemegang akses utama (9) Memiliki peran
antara pada level utama (7), memiliki jaringan pada level penyelia (4), memiliki
pendukung peran tugas (2), tidak memiliki otoritas (0)
 Jumlah Pelaku – Berapa jumlah pelaku potensialnya? Pemegang peran
sendirian (2), grup dan penyelia (4), P.III dengan bantuan peran (7), Pemegang
peran, Atasan dan P.III (9)
 Audit trail – Jika menjadi insiden seberapa mudah-sulit perbuatannya akan
dapat ditelusuri? Sangat mudah (1), Ada celah Rasionalisasi (3), Sulit, Ada
kolusi dengan P.III(7), Sangat Sulit Kendali dirancang oleh P.III (9)
www.pln.co.id 6 |
5
Langkah 4. Faktor-faktor untuk mengestimasi
Likelihood

Faktor Vulnerability/Kerentanan Kegiatan

• Objek Fraud - Seberapa besar kerentanan ini akan diketahui oleh pihak-
pihak yang memiliki kepentingan? Menarik Perhatian Umum (1), Lingkup Terbatas
(4), Terbatas pada kewenangan tertentu (6), Sangat terbatas dan Signifikan(9)
• Alat kendali – Seberapa efektif alat kendali yang terpasang? Tersedia Alat
Deteksi Otomatis (1), Deteksi Semi Otomatis(3), Deteksi Secara Random(8), Tidak
tersedia alat deteksi (9)
• Insiden Sebelumnya – Pernah ada kejadian fraud sebelumnya (loss event) Tidak pernah
terjadi dalam rentang waktu lebih dari 1 tahun (0), Pernah terjadi dan bernilai kecil (1), Tidak
terjadi dalam rentang waktu 1 tahun terakhir (2), Terjadi pada sebagian besar unit dan bernilai
besar (8), Terjadi lebih dari 1 kali dalam rentang waktu 6 bulan terakhir (9)
• Motif – Bagaimana tingkat Motivasi yang mempengaruhi Pelaku Potensial ini untuk
menggunakan kerentanan yang ada? Akan mendapat keuntungan/ Imbalan yang besar (9),
keuntungan sedang (4), imbalan kecil (1)

www.pln.co.id 6 |
6
Langkah 4. Faktor-Faktor untuk Mengestimasi Dampak

Untuk Mengestimasi Dampak dapat digunakan Opsi-


Opsi:
 Effort untuk Pemulihan - Penanggung Jawab
 Berkurangnya – Hilangnya Loss of availability (proses
produksi terganggu)
 Kerugian Keuangan/Financial
 Kerusakan Reputasi /Reputation
 Pelanggaran Ketentuan - Sanksi /Non-compliance
 Gangguan Pada Perusahaan/Privacy

www.pln.co.id 6 |
7
Langkah 5. Peta Risiko
Pemetaan Tingkat Risiko Fraud (Controlled/Current Risk)

Sangat
E
Besar
E.1 E.2 E.3 E.4 E.5

Besar D
TINGKAT KEMUNGKINAN

D.1 D.2 D.3 D.4 D.5

Sedang C

C.1 C.2 C.3 C.4 C.5

Kecil B

B.1 B.2 B.3 B.4 B.5

Sangat
A
Kecil
A.1 A.2 A.3 A.4 A.5
1 2 3 4 5
EKSTREM Tidak Signifikan Minor Medium Signifikan Malapetaka
TINGGI TINGKAT DAMPAK
MODERAT
RENDAH

RISK TOLERANCE =
www.pln.co.id |
"Zero Tolerance for Fraud and Corruption"
Langkah 6. Mitigasi

• Aktivitas pengendalian Anti-fraud pada dasarnya


mencakup langkah pencegahan atau pendeteksian
– Pengendalian Pencegahan di-desain untuk
memiltigasi risiko fraud secara spesifik dan
diarahkan untuk mencegah terjadinya fraud
– Pengendalian Deteksi di-desain untuk mengidentifikasi
keberadaan fraud. Pengendalian deteksi juga digunakan
untukmemonitor kegiatan dalam menilai effectivitas
pengendalian anti-fraud melalui langkah pembuktian
pendeteksian.

www.pln.co.id 6 |
9
Langkah 6. Mitigasi

Pedoman Dasar
• Setelah risiko-risiko fraud diklasifikasikan menjadi Register
Risiko Fraud,  Dibuat Skala Prioritas untuk Meminimalkan
Peluang Terjadinya.
• Yang harus ditangani terlebih dahulu adalah Risiko Fraud
dengan Level Risiko yang Paling Tinggi.
• Peringkat Risiko Fraud yang berada pada level rendah, tidak
harus diselesaikan semuanya. Meskipun dapat diatasi
dengan mudah/berbiaya murah.

Catatan:
Tidak semua risiko fraud benilai ekonomis untuk diperbaiki, harus diperhitungkan
biaya yang diperlukan untuk merancang sistem pencegahannya.

www.pln.co.id 7 |
0
Langkah 7. Prioritisasi Mitigasi

Mudah C
Kemudahan Implementasi

C.1 C.2 C.3

Sedang B
B.1 B.2 B.3

Sulit A
A.1 A.2 A.3
1 2 3
Kecil Sedang Besar
Dampak Implementasi Mitigasi

www.pln.co.id |
Mengkomunikasikan Hasil Pemetaan

o Laporkan secara obyektif


“Making an Impact”
o “Keep it simple”
• Dialog terbuka di lingkungan
o Fokus pada aspek penting perusahaan
o Identifikasi saran: jelas & terukur • Fokus pada “high-risk areas”
• Peroleh komitmen dari pemilik
o Untuk “Leadership Risk Profile” risiko untuk tindak lanjutnya
• Perlakuan khusus, isu sensitif • Jaga proses pemetaan dapat
• Diskusikan dengan sponsor berjalan berkesinambungan
terkait penyajian &
penyampaian yg terbaik

www.pln.co.id 7 |
2
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai