AUDIT INVESTIGATIF
C. Format Laporan
A. Prinsip-Prinsip Pelaporan
• Laporan telah sesuai prosedur yang mengungkapkan hal-hal yang penting antara lain:
• fakta penyimpangan,
• proses kejadian,
• penyebab,
• dampak penyimpangan,
• rekomendasi
b. Tidak mempergunakan istilah atau jargon yang tidak jelas arti dan tujuannya
d. Tidak diperlukan lagi tambahan-tambahan penjelasan lain di luar laporan yang disusun.
f. Pada suatu kasus korupsi, LHAI dapat dijadikan alat bukti surat atau petunjuk karena dapat memenuhi syarat-
syarat sebagaimana dimuat pada butir c pasal 187 KUHAP, yaitu:
“Surat keterangan dari seseorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu
hal atau sesuatu yang diminta secara resmi daripadanya”
3 • Susunan Kalimat
6 • Struktur Paragraf
B. Garis Besar Laporan
1. Kaidah Bahasa Penulisan Laporan
1 Langkah Pertama
Kelompokkan hal-hal yang berkaitan dan
saling mendukung menjadi satu, kemudian
2 Langkah Kedua
b. Dua kesalahan terbesar dalam penulisan laporan adalah samar dan tidak lugas.
Contoh:
”salah menempatkan kata ganti (modifier)”
“penggunaan istilah teknis, dan jargon”
”banyak menggunakan kata-kata tidak berguna”
1. Bentuk kalimat atau Voice merupakan keterkaitan atau hubungan subjek dengan perbuatan yang
dilakukan.
2. Bentuk Aktif, maka subjek melakukan perbuatan itu, dan menjadi penekanan.
3. Bentuk Pasif berarti subjek menjadi pelengkap, dan objek yang menjadi penekanan.
Contoh:
a) Kalimat aktif
“ Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan No..... Panitia Penerima Hasil Pekerjaan menyatakan
telah melakukan pemeriksaan barang sesuai dengan SPK Nomor.....”
b) Kalimat Pasif
“Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan No..... Panitia Penerima Hasil Pekerjaan menyatakan
bahwa atas barang hasil pekerjaan sesuai dengan SPK Nomor..... telah dilakukan pemeriksaan”.
Person mengindikasikan
bentuk kata ganti orang
yang menunjukkan
apakah orang tersebut
sebagai penulis, orang
yang dituju, atau orang
yang menjadi objek
pembicaraan.
Kalimat-kalimat yang
disusun harus jelas
dan mudah dimengerti
Kalimat
selanjutnya harus
Nyatakan pokok menjelaskan dan
kalimat pada mendukung
kalimat pertama pernyataan pada
dalam suatu pokok kalimat.
paragraf.
a. Bentuk Surat diterbitkan apabila tidak ditemukan adanya penyimpangan yang memerlukan tindak
lanjut
b. Jika penyimpangan berupa pelanggaran disiplin pegawai negeri sipil sebagaimana diatur dalam PP
No. 53 tahun 2010, laporan yang diterbitkan cukup dalam Bentuk Surat dilampiri BAPK
(viii) Lampiran-lampiran
• Lampiran adalah bukti-bukti yang dianggap perlu dan relevan,
antara lain:
- Flow chart atau Bagan Arus Proses Kejadian
- Risalah Pembicaraan Akhir dengan objek yang diaudit
Susunan Laporan
- Risalah Kesepakatan Penyelesaian Tindak Lanjut
Bentuk Bab adalah
- Risalah Rapat Kesepakatan dengan instansi penyidik
sebagai berikut: - Surat Pernyataan Kesanggupan atau Surat Keterangan
Tanggung jawab Mutlak (SKTM)
a) Penandatanganan LHAI dilakukan oleh Penanggungjawab Audit atau yang tercantum dalam
surat tugas audit, atau oleh pejabat yang ditunjuk (setingkat Pengendali Mutu atau Eselon II).
b) Dalam hal LHAI mengungkapkan indikasi adanya keterlibatan pimpinan instansi atau unit yang
diperiksa, LHAI disampaikan kepada atasan langsung pimpinan instansi atau unit yang
diperiksa yang mempunyai kewenangan untuk melakukan tindak lanjut. Kepada instansi atau
unit yang diperiksa cukup dikirimi Surat Penegasan Tindak Lanjut yang dilampiri Risalah
Pembicaraan Akhir audit.
c) LHAI yang dikirim disertai dengan Surat Pengantar Masalah (SPM) dengan klasifikasi surat
“Sangat Rahasia”.
d) Tindak lanjut penanganan hasil audit atas penyimpangan yang berindikasi tindak pidana harus
dilakukan secara proporsional sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.