Anda di halaman 1dari 30

PELAPORAN

AUDIT INVESTIGATIF

Deputi Bidang Investigasi


A. Prinsip-Prinsip Pelaporan

Daftar Isi B. Garis Besar Laporan

C. Format Laporan
A. Prinsip-Prinsip Pelaporan

1 • Pengungkapan Hal-Hal Penting dalam Laporan

2 • Kegunaan Informasi dan Ketepatan Waktu Pelaporan

3 • Objektivitas Informasi yang Disajikan

4 • Tingkat Keyakinan Penyajian

5 • Penyajian yang Ringkas, Sederhana Namun Jelas dan Lengkap


A. Prinsip-Prinsip Pelaporan
1. Pengungkapan Hal-Hal Penting dalam Laporan

• Laporan telah sesuai prosedur yang mengungkapkan hal-hal yang penting antara lain:
• fakta penyimpangan,
• proses kejadian,
• penyebab,
• dampak penyimpangan,
• rekomendasi

• Laporan telah menjawab unsur 5W+2H

Deputi Bidang Investigasi


A. Prinsip-Prinsip Pelaporan
2. Kegunaan Informasi dan Ketepatan Waktu Pelaporan

• Laporan mengungkapkan fakta penyimpangan dan proses kejadian


sesuai tujuan, sasaran dan ruang lingkup audit yang telah
direncanakan.

• Laporan disampaikan tepat waktu

Deputi Bidang Investigasi


A. Prinsip-Prinsip Pelaporan
3. Objektivitas Informasi yang Disajikan

1Tidak bias atau


2 Bukti-bukti yang cukup,
3
Objektivitas
prasangka dari penyusun kompeten dan relevan pengungkapan fakta
laporan dan didokumentasikan
dalam kertas kerja audit

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


A. Prinsip-Prinsip Pelaporan
4. Tingkat Keyakinan Penyajian

1. Logis dan runtut berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan.

2. Bukti audit yang relevan, kompeten dan cukup

3. Sesuai SAIPI dan PPKBI

Deputi Bidang Investigasi


A. Prinsip-Prinsip Pelaporan
5. Penyajian yang Ringkas, Sederhana Namun Jelas dan Lengkap

a. Sesuai prosedur dan telah menjawab unsur 5W+2H

b. Tidak mempergunakan istilah atau jargon yang tidak jelas arti dan tujuannya

c. Penggunaan kosa kata yang mudah dimengerti

d. Tidak diperlukan lagi tambahan-tambahan penjelasan lain di luar laporan yang disusun.

e. Bukti-bukti audit dapat digunakan sebagai alat bukti hukum.

f. Pada suatu kasus korupsi, LHAI dapat dijadikan alat bukti surat atau petunjuk karena dapat memenuhi syarat-
syarat sebagaimana dimuat pada butir c pasal 187 KUHAP, yaitu:
“Surat keterangan dari seseorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu
hal atau sesuatu yang diminta secara resmi daripadanya”

Deputi Bidang Investigasi


B. Garis Besar Laporan

1 • Langkah-Langkah Penulisan Laporan

2 • Kaidah Bahasa Penulisan Laporan

3 • Susunan Kalimat

4 • Penggunaan Kata Ganti Orang (Person)

5 • Penggunaan Kalimat yang Jelas

6 • Struktur Paragraf
B. Garis Besar Laporan
1. Kaidah Bahasa Penulisan Laporan

1 Langkah Pertama
Kelompokkan hal-hal yang berkaitan dan
saling mendukung menjadi satu, kemudian
2 Langkah Kedua

Tandai setiap rincian bab


3 Langkah Ketiga

Perbaiki outline yang


tentukan apakah sudah bisa memenuhi tujuan tersebut dengan angka dan belum sistematis.
penyajian, kebutuhan pembaca, dan ruang
lingkup laporan huruf yang tepat. Urutkan Pastikan subordinasi
Contohnya yaitu: pembahasan dari permasalahan sudah
I. Judul Utama permasalahan yang utama tertuang secara logis dan
A. Sub Judul 1 ke sub-sub-nya. Kemudian berurutan (sequential).
1. Sub Judul 2 uraikanlah
a. Sub judul 3 permasalahannya sejelas
dst. mungkin.
Deputi Bidang Investigasi
B. Garis Besar Laporan
2. Kaidah Bahasa Penulisan Laporan

a. Laporan harus jelas, ringkas, dan langsung pada permasalahan.

b. Dua kesalahan terbesar dalam penulisan laporan adalah samar dan tidak lugas.
Contoh:
”salah menempatkan kata ganti (modifier)”
“penggunaan istilah teknis, dan jargon”
”banyak menggunakan kata-kata tidak berguna”

Deputi Bidang Investigasi


B. Garis Besar Laporan
3. Susunan Kalimat

1. Bentuk kalimat atau Voice merupakan keterkaitan atau hubungan subjek dengan perbuatan yang
dilakukan.
2. Bentuk Aktif, maka subjek melakukan perbuatan itu, dan menjadi penekanan.

3. Bentuk Pasif berarti subjek menjadi pelengkap, dan objek yang menjadi penekanan.
Contoh:
a) Kalimat aktif
“ Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan No..... Panitia Penerima Hasil Pekerjaan menyatakan
telah melakukan pemeriksaan barang sesuai dengan SPK Nomor.....”
b) Kalimat Pasif
“Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan No..... Panitia Penerima Hasil Pekerjaan menyatakan
bahwa atas barang hasil pekerjaan sesuai dengan SPK Nomor..... telah dilakukan pemeriksaan”.

Deputi Bidang Investigasi


B. Garis Besar Laporan
4. Penggunaan Kata Ganti Orang (Person)

Person mengindikasikan
bentuk kata ganti orang
yang menunjukkan
apakah orang tersebut
sebagai penulis, orang
yang dituju, atau orang
yang menjadi objek
pembicaraan.

Deputi Bidang Investigasi


B. Garis Besar Laporan
5. Penggunaan Kalimat yang Jelas

Kalimat-kalimat yang
disusun harus jelas
dan mudah dimengerti

Deputi Bidang Investigasi


B. Garis Besar Laporan
6. Struktur Paragraf

Kalimat
selanjutnya harus
Nyatakan pokok menjelaskan dan
kalimat pada mendukung
kalimat pertama pernyataan pada
dalam suatu pokok kalimat.
paragraf.

Deputi Bidang Investigasi


C. Format Laporan

1 • Susunan Laporan Bentuk Surat

2 • Susunan Laporan Bentuk Bab

3 • Penandatanganan dan Penyampaian LHAI


C. Format Laporan
1. Susunan Laporan Bentuk Surat

a. Bentuk Surat diterbitkan apabila tidak ditemukan adanya penyimpangan yang memerlukan tindak
lanjut

b. Jika penyimpangan berupa pelanggaran disiplin pegawai negeri sipil sebagaimana diatur dalam PP
No. 53 tahun 2010, laporan yang diterbitkan cukup dalam Bentuk Surat dilampiri BAPK

c. Laporan Bentuk Surat pada umumnya berisi hal-hal sebagai berikut:


1) Nama dan Kepada Siapa laporan ditujukan
2) Dasar penugasan, Sasaran dan Ruang Lingkup serta Data Umum Unit atau Bagian yang diaudit.
3) Uraian mengenai informasi awal atas penyimpangan yang diperoleh.
4) Simpulan hasil audit dan Rekomendasi

Deputi Bidang Investigasi


C. Format Laporan
2. Susunan Laporan Bentuk Bab

Bentuk Bab disusun apabila ditemukan adanya penyimpangan yang


memerlukan tindak lanjut, seperti indikasi TPK dan merugikan Negara.

Deputi Bidang Investigasi


C. Format Laporan
2. Susunan Laporan Bentuk Bab

Bab I: Simpulan dan Rekomendasi


 Bab I memuat hasil audit secara ringkas dan jelas
mengenai penyimpangan yang terjadi
Susunan Laporan
Bentuk Bab adalah  Terhadap audit kecurangan yang bersumber dari
sebagai berikut: pendalaman hasil audit biasa perlu disimpulkan
apakah sinyalemen yang diperoleh dari sumber
informasi terbukti atau tidak dari audit yang
dilakukan.

Deputi Bidang Investigasi


C. Format Laporan
2. Susunan Laporan Bentuk Bab

Bab II: Umum

 Dasar Penugasan Audit


- Dasar hukum pembentukan instansi yang mengaudit
- Surat permintaan bantuan audit dari instansi penyidik dan atau lembaga
- Pendalaman hasil audit rutin
Susunan Laporan - Pengaduan masyarakat
Bentuk Bab adalah - Surat Tugas Tim Audit dan Perpanjangan Surat Tugas
- Hal-hal lain yang perlu dicantumkan.
sebagai berikut:
 Sasaran dan Ruang Lingkup Audit: memuat uraian mengenai pokok yang menjadi
sasaran dan ruang lingkup audit

 Data Objek atau Kegiatan yang Diaudit:


- Nama unit atau kegiatan
- Alamat unit atau kegiatan
- Organisasi unit atau kegiatan

Deputi Bidang Investigasi


C. Format Laporan
2. Susunan Laporan Bentuk Bab

o Bab III: Uraian Hasil Audit


Dasar hukum unit atau kegiatan yang diperiksa
Susunan Laporan - Temuan Hasil Audit
Bentuk Bab adalah (i) Jenis penyimpangan
sebagai berikut: Uraian jenis penyimpangan cukup disajikan secara
singkat dan lebih ditekankan pada uraian klasifikasi
penyimpangan.

Deputi Bidang Investigasi


C. Format Laporan
2. Susunan Laporan Bentuk Bab

(ii) Fakta-fakta dan proses kejadian


Susunan Laporan • Pengungkapan fakta dan proses kejadian mencakup
Bentuk Bab adalah penjelasan 5W+2H
sebagai berikut: • Fakta dan proses kejadian harus memuat uraian yang
jelas dan dapat dipertanggungjawabkan secara
profesionall

Deputi Bidang Investigasi


C. Format Laporan
2. Susunan Laporan Bentuk Bab

(iii) Penyebab dan dampak penyimpangan


• Memuat faktor-faktor penyebab timbulnya penyimpangan
• Dampak penyimpangan memuat uraian mengenai kerugian
Susunan Laporan keuangan dan atau perekonomian negara
Bentuk Bab adalah • PPKBI BPKP menyebutkan cara pengungkapan dampak
sebagai berikut: penyimpangan berupa kerugian keuangan negara dengan
kalimat sebagai berikut:
Berdasarkan hasil audit investigatif, kami berpendapat terjadi
penyimpangan yang menimbulkan kerugian keuangan negara
sebesar Rp.....”

Deputi Bidang Investigasi


C. Format Laporan
2. Susunan Laporan Bentuk Bab

(iv) Pihak yang diduga terkait


• Pihak yang diduga terkait hanya mencantumkan
Susunan Laporan kuantitas pelaku dan peranan keterlibatannya.
Bentuk Bab adalah • Nama orang, organisasi, lembaga dan atau badan
sebagai berikut: hukum yang dibuat dalam daftar terpisah
• Nama pihak yang diduga terkait dikirim secara
tertutup dan sangat rahasia oleh Pimpinan Instansi
Auditor sebagai lampiran Surat Pengantar Masalah
(SPM).

Deputi Bidang Investigasi


C. Format Laporan
2. Susunan Laporan Bentuk Bab

(v) Bukti-bukti yang diperoleh


• Bukti-bukti audit dapat digunakan baik menurut
ketentuan hukum pidana maupun hukum perdata.
Susunan Laporan • Penyimpangan yang berindikasi TPK diupayakan paling
Bentuk Bab adalah sedikit bukti audit yang diperoleh dapat menjadi tiga
sebagai berikut: jenis alat bukti seperti bukti surat, bukti keterangan
saksi dan bukti keterangan ahli.
• Bukti yang diperoleh ini adalah bukti yang telah
memenuhi syarat bukti audit yaitu relevan, kompeten
dan cukup

Deputi Bidang Investigasi


C. Format Laporan
2. Susunan Laporan Bentuk Bab

(vi) Kesepakatan dan Pelaksanaan Tindak Lanjut


Susunan Laporan dengan Pimpinan Unit yang Diperiksa
Bentuk Bab adalah Memuat kesepakatan dengan pimpinan unit tentang
sebagai berikut: langkah-langkah perbaikan

Deputi Bidang Investigasi


C. Format Laporan
2. Susunan Laporan Bentuk Bab

(vii) Kesepakatan dengan Pihak Instansi Penyidik


Susunan Laporan Memuat hasil ekspose ekstern dan kesepakatan
yang telah dilakukan dengan instansi dan atau
Bentuk Bab adalah
perkembangan terakhir penanganan penyimpangan
sebagai berikut: oleh instansi penyidik

Deputi Bidang Investigasi


C. Format Laporan
2. Susunan Laporan Bentuk Bab

(viii) Lampiran-lampiran
• Lampiran adalah bukti-bukti yang dianggap perlu dan relevan,
antara lain:
- Flow chart atau Bagan Arus Proses Kejadian
- Risalah Pembicaraan Akhir dengan objek yang diaudit
Susunan Laporan
- Risalah Kesepakatan Penyelesaian Tindak Lanjut
Bentuk Bab adalah
- Risalah Rapat Kesepakatan dengan instansi penyidik
sebagai berikut: - Surat Pernyataan Kesanggupan atau Surat Keterangan
Tanggung jawab Mutlak (SKTM)

• Untuk LHAI berindikasi tindak pidana korupsi yang disampaikan


ke Instansi Penyidik, dilampiri dengan Daftar Kasus, BAPK tidak
termasuk berkas yang dilampirkan dalam LHAI, tetapi disimpan
sebagai bagian dari KKA

Deputi Bidang Investigasi


C. Format Laporan
3. Penandatanganan dan Penyampaian LHAI

a) Penandatanganan LHAI dilakukan oleh Penanggungjawab Audit atau yang tercantum dalam
surat tugas audit, atau oleh pejabat yang ditunjuk (setingkat Pengendali Mutu atau Eselon II).
b) Dalam hal LHAI mengungkapkan indikasi adanya keterlibatan pimpinan instansi atau unit yang
diperiksa, LHAI disampaikan kepada atasan langsung pimpinan instansi atau unit yang
diperiksa yang mempunyai kewenangan untuk melakukan tindak lanjut. Kepada instansi atau
unit yang diperiksa cukup dikirimi Surat Penegasan Tindak Lanjut yang dilampiri Risalah
Pembicaraan Akhir audit.

c) LHAI yang dikirim disertai dengan Surat Pengantar Masalah (SPM) dengan klasifikasi surat
“Sangat Rahasia”.

d) Tindak lanjut penanganan hasil audit atas penyimpangan yang berindikasi tindak pidana harus
dilakukan secara proporsional sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Deputi Bidang Investigasi


Thank you very much!

Anda mungkin juga menyukai