• Konsep
• Kebijakan
• Pedoman Probity Audit
• Pedoman ATT Tata Kelola PBJ
• Pedoman Reviu PBJ
Landasan Hukum
PERATURAN
PRESIDEN NOMOR 16
TAHUN 2018
TENTANG
PENGADAAN
BARANG/JASA
PEMERINTAH
PERATURAN
PRESIDEN NOMOR
• Partisipasi masyarakat
• Pengelolaan informasi
pengaduan masyarakat
• Tindak lanjut oleh APIP
• Perlunya APIP mempunyai
pedoman penanganan
pengaduan masyarakat
Beberapa Definisi Dasar
Pemberian Keyakinan (assurance activities)
• seluruh proses penyelenggaraan kegiatan seperti audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan, yang bertujuan untuk
memberikan keyakinan bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolak ukur yang telah ditetapkan secara efektif
dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam rangka mewujudkan tata kelola/kepemerintahan yang baik.
Audit
• proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan
standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan
tugas dan fungsi instansi pemerintah.
Reviu
• penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan.
Evaluasi
• rangkaian kegiatan membandingkan hasil/prestasi suatu kegiatan dengan standar, rencana atau norma yang telah
ditetapkan, dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam
mencapai tujuan.
Pemantauan
• proses penilaian kemajuan suatu program/kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Beberapa Definisi Dasar
Konsultansi (consulting activities)
• kegiatan pelayanan seperti bimbingan teknis, asistensi/pendampingan, dan sosialisasi kepada
pemangku kepentingan untuk meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses
tata kelola sehingga dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan pencapaian tujuan
pemerintahan dan pembangunan yang dilaksanakan dengan suatu pendekatan keilmuan yang
sistematis. Penugasan Konsultansi tidak mengalihkan tanggung jawab kegiatan dari pemangku
kepentingan kepada auditor internal
Bimbingan Teknis
• kegiatan yang dimaksudkan untuk memberikan bantuan yang biasanya berupa tuntunan dan nasihat
untuk menyelesaikan persoalan/masalah yang bersifat teknis.
Asistensi/Pendampingan
• kegiatan membantu instansi/lembaga dalam rangka memperlancar tugas dan memberi nilai tambah
bagi instansi/lembaga tersebut.
Sosialisasi
• proses pemberian, pengadaptasian, penyesuaian, pengenalan, dan penjabaran informasi.
Kebijakan Audit PBJ
• Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang PBJ Pemerintah
• Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Perpres 16 Tahun 2018
• Peraturan LKPP Nomor 13 Tahun 2018 tentang PBJ Dalam Penanganan Keadaan Darurat
• Perppu No 1 Tahun 2020 Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan
• Inpres No 4 tahun 2020 Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam
rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
• •Surat Edaran Kepala LKPP Nomor 3 Tahun 2020 Penjelasan Atas Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Dalam Rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
• Surat Edaran Kepala LKPP Nomor 4 Tahun 2020 Tata Cara Pelaksanaan Pembuktian Kualifikasi/Klarifikasi dan
Negosiasi Pada Pemilihan Penyedia dalam Masa Wabah Virus Corona (COVID-19)
• SE Kepala LKPP No 32 Tahun 2020 Penegasan Atas Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pada Masa
Bencana Nasional Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Pedoman Wasintern PBJ Covid 19
• Peraturan BPKP Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Pedoman
Pengawasan Intern Atas Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
• Probity audit
• Audit PBJ
• Reviu PBJ
• SE BPKP 6/2020 tentang Tata Cara Reviu oleh APIP atas PBJ
Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19
• SE BPKP 12/2020 BPKP tentang Audit Tujuan Tertentu atas Tata
Kelola PBJ Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19
Probity Audit
Konsep
•Mengapa perlu probity audit
•Apa Bedanya Dengan Jenis Audit Lainnya
•Konsep Probity
Perencanaan Penugasan
•Risiko PBJ
•Identifikasi dan Evaluasi Pengendalian
•Penyusunan Program Audit dan Pengalokasian Sumber Daya
Ruang lingkup
• Sesuai dengan kebutuhan baik segi jumlah, kualitas, waktu dan nilai
• Seluruh tahapan, atau pengadaan yang menguntungkan negara;
• Tahapan tertentu • Menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap uang yang
dibelanjakan, diukur dari aspek kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi,
• Untuk tahapan terpilih, agar dipastikan terlebih dahulu bahwa
dan penyedia;
tahap sebelumnya mulai dari perencanaan tidak terdapat
permasalahan. Hal ini harus ditegaskan pada saat ekspose yang • Mencegah penyimpangan/fraud
akan dituangkan dalam Management Representation Letter. • Mengidentifikasi kelemahan pengendalian intern
Kewenangan dan Tanggung Jawab Auditor
Kewenangan untuk
• mengakses secara penuh seluruh dokumen (dalam bentuk hardcopy maupun softcopy)
• mengamati pertemuan-pertemuan,
• melakukan kunjungan lapangan
• membuat fotokopi dokumen relevan yang diperlukan.
• akses ke sistem informasi PBJ termasuk pada saat proses pengadaan sedang berlangsung.
• Meminta bantuan ahli untuk lingkup pengujian yang di luar kompetensi probity auditor,
Kewenangan dan tanggung jawab untuk menindaklanjuti saran yang diberikan oleh probity auditor, sepenuhnya berada pada
pihak auditi
Reviu PBJ
• Definisi
• Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan reviu PBJ Covid – 19
Definisi Reviu PBJ
• Reviu PBJ adalah penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk memastikan
bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar,
rencana, atau norma yang telah ditetapkan.
• Reviu PBJ memberikan keyakinan terbatas
• Derajat assurance berada di bawah level audit
• Simpulan berupa negative assurance.
• Pemenuhan bukti didasarkan pada data yang diterima untuk pertanggungjawaban
administratif dengan pengujian substansi yang terbatas atau tidak detail/rinci dan
tidak menyeluruh seperti halnya dilakukan dalam audit.
• PBJ Covid : dilaksanakan secara parallel dengan proses PBJ
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan reviu PBJ Covid – 19
• Definisi
• Tujuan
• Tentative Audit Objective
Tujuan ATT TK PBJ
Pelaksanaan Pelaksanaan
Perencanaan
Pengadaan Pengadaan
Pengadaan
melalui Penyedia melalui Swakelola
• Definisi
• Pengujian kewajaran harga
Pengujian kewajaran harga tanpa HPS
SE LKPP 3/2020
Perpres 16/2018 Pasal 26 ayat (5)
PBJ Covid : HPS tidak ada
• HPS digunakan sebagai: • Maka PPK tidak punya dasar
• Alat untuk menilai kewajaran untuk menilai kewajaran harga
harga penawaran dan/atau penyedia
kewajaran harga satuan; • Penyedia yang Menyiapkan
• Dasar untuk menetapkan batas Bukti Kewajaran Harga sebagai
tertinggi penawaran yang sah bahan post audit setelah
dalam Pengadaan Barang/ pembayaran
Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya.
Harga yang Wajar dalam PBJ
Struktur Biaya
Sumber https://www.iapco.org/app/uploads/2019/11/PSB-Finance.pdf
Tujuan
• Memastikan harga PBJ adalah harga yang wajar
Prosedur :
• Dapatkan surat pesanan / kontrak / BA Perhitungan Bersama / BA Serah Terima Barang
• Dapatkan dokumen pembuktian kewajaran harga dari penyedia
• Dapatkan dokumen pembayaran kepada penyedia
• Identifikasi komponen biaya yang diperhitungkan dalam dokumen pembuktian kewajaran harga (surat tagihan, invoice,
PIB, airway bill, bukti pembayaran dari penyedia kepada pemasok
• Konfirmasi ke pemasok / vendor, perusahaan ekspedisi
• Analisis penggunaan kurs mata uang asing
• Analisis relevansinya dengan barang yang diterima
• Susun struktur biaya barang / jasa
• Lakukan pemeriksanaan fisik, observasi
• Hitung harga yang wajar menurut hasil audit
• Simpulan kewajaran harga PBJ
Studi Kasus
Materi Aduan:
Saya pimpinan PT Tulen, perusahaan yang memproduksi alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang selama ini
mengekspor produk ke luar negeri. Produk kami telah disertifikasi oleh WHO dan digunakan di banyak negara.
Karena belum lama diberlakukan larangan ekspor demi pemenuhan kebutuhan nasional, saya mengalihkan pasar ke
dalam negeri. Namun niat baik saya dihalangi oleh oknum-oknum di Kementrian ABC sbb:
1. Penawaran saya seharga Rp209.000 per unit dengan kapasitas produksi 5 juta unit dikembalikan oleh PPK dengan
alasan untuk diurus izin edarnya ke Litbang di bawah kementerian ABC. Tgl penawaran saya 24 Mei 2020. Hari itu
juga saya mengurus izin edar tersebut.
2. Kebijakan presiden terkait izin edar alkes untuk penanganan covid-19 sesuai Inpres No 1, harus diselesaikan dalam 1
hari. Namun, saat saya mengurus izin edar terkesan dipersulit dan infonya baru akan diterbitkan 2 minggu kemudian.
3. Saat saya urus izin edar, PPK menerbitkan PO kepada PT Bodong sebanyak 5 juta unit dengan harga
Rp778.000/unit, pada tanggal 1 Juni 2020.
4. Saya tahu PT Bodong tidak punya kemampuan memproduksi sebanyak jumlah PO tersebut. Buktinya saat ini mereka
pesan ke pabrik saya sebanyak 2,5 juta unit APD dengan mengajukan harga Rp180.000/unit.
Mohon informasi ini diaudit segera karena kerugian negara sangat besar.
Terima kasih
Ibukota, 5 Juni 2020
Direktur PT Tulen
Brama Kumbara.
Diskusikan dalam kelompok dan buat kertas kerjanya
Durasi Pengerjaan : 60 Menit
Rumuskan hipotesis
• Sistematika rumusan hipotesis:
• Uraian hipotesis
• Indikasi jenis kecurangan yang terjadi (what)
• Indikasi lokasi tempat terjadinya kecurangan (where)
• Indikasi kapan kecurangan terjadi (when)
• Indikasi pihak-pihak yang melakukan kecurangan (who)
• Dugaan cara pelaku melakukan/menyembunyikan kecurangan (How)
• Dugaan kerugian negara/daerah akibat kecurangan (how much)
• Dugaan alasan/motif kecurangan (why)
Berdasarkan hipotesis, susun matriks rencana
pengumpulan bukti
• Matriks terdiri atas tiga kolom:
• (1) unsur hipotesis,
• (2) jenis bukti,
• (3) sumber bukti & informasi yg hendak diperoleh