1
Arah Kebijakan
3
Reformasi Birokrasi
• Perbaikan di berbagai bidang tata
kepemerintahan.
• Perubahan pola pikir, perilaku, dan kultur.
• Peningkatan efisiensi dan efektivitas
administrasi.
4
Reformasi Birokrasi & Peningkatan Kinerja
Aparatur
Tata Kelola Pengelolaan
Leadership
- Penataan organisasi
Manajemen
Strategic - Penataan proses bisnis
Sumber
management
- Pengelolaan & Daya dan
pengembangan SDM Kinerja
Budaya Organisasi
7
Penerapan GG (Reform)
UN conference on GG
• Proses Demokratisasi;
• Penguatan masyarakat Sipil
• Reformasi Administrasi;
• Hukum Administrasi;
• Ombudsman, Sistem Peradilan, Auditor
Jenderal, Badan Antikorupsi yang
Independen;
• Pengadaan Publik;
• Informasi dan Kesadaran Masyarakat;
• Manajemen Keuangan yang Baik;
• Sektor swasta & pasar.
8
Penerapan GG di lingkungan
Pemda
• Proses Demokratisasi; • Peningkatan pelayanan
• Masyarakat Sipil & sektor publik;
swasta; • Penerapan Manajemen
• Reformasi Administrasi; berbasis kinerja;
• Hukum Administrasi; • Manajemen Keuangan
• Ombudsman, Sistem yang Baik;
Peradilan, Auditor • Akses informasi
Jenderal, Badan • Peningkatan kapasitas
Antikorupsi yang pemerintah daerah;
Independen; • Pencegahan korupsi pada
• Pengadaan Publik; pengadaan barang dan
• Informasi dan Kesadaran jasa;
Masyarakat; • Peningkatan kesadaran anti
• Manajemen Keuangan korupsi dan diseminasi
yang Baik. informasi. 9
Program2 Penting, yang disepakati
antara MENPAN & KPK, ditawarkan
kepada daerah
• Peningkatan pelayanan publik;
• Penerapan Manajemen berbasis kinerja;
• Manajemen Keuangan yang Baik;
• Peningkatan kapasitas pemerintah daerah;
• Pendidikan & pelatihan teknis aparatur;
• Pencegahan korupsi pada pengadaan barang
dan jasa;
• Peningkatan kesadaran anti korupsi dan
diseminasi informasi.
10
Perkembangan model Island of
Integrity
• Tingkat keberhasilan pada awalnya rendah,
kemudian di tahun 2008 meningkat menjadi
12%, tahun 2009 14.95 %, dan di tahun 2010
diperkirakan meningkat menjadi diatas 20%.
• Daerah yang menjadi model Island of Integrity,
paling siap dalam pelaporan kormonev Inpres
5/2004.
• Pelajaran penting: kepemimpinan yang kuat dan
“baik” sangat diperlukan untuk melindungi
perubahan ke arah perbaikan . . . . . .
11
Reformasi Birokrasi pada RPJM
Fase II
12
Peningkatan Kinerja Aparatur
Melalui:
• Peningkatan kapasitas.
• Peningkatan akuntabilitas.
Untuk
15
Hubungan Kinerja Individu dan Organisasi
Kinerja Organisasi
16
Arah Perbaikan Pengukuran Kinerja Individu
JOB OBJECTIVE
INDIVIDUAL
CENTERED CENTERED
CENTERED
.
APPROACH APPROACH
APPROACH
Keselarasan mencapai
tujuan (goal concruence)
17
Issue penting: Evaluasi Kinerja
18
Sasaran pembangunan
• Meningkatnya kepastian hukum . . . . IK:
berkurangnya jumlah peraturan perundangan
yang bermasalah.
• Meningkatnya kinerja lembaga di bidang hukum
yang bersih dan berwibawa. IK: diterapkannya
sistem peradilan, pelayanan dan bantuan hukum
yang sederhana, cepat, transparan, dan
akuntabel.
• Terwujudnya pemenuhan, perlindungan,
pemajuan dan penegakan HAM . . . . IK: ?
19
Sasaran pembangunan:
Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN,
ditandai:
Sasaran Awal 2014
Meningkatnya Indeks Persepsi Korupsi 2,8 5,0
(IPK) (th 2009)
Terlaksananya Rencana Aksi Daerah 72,7% 100%
(RAD) pemberantasan korupsi di
provinsi/kab/kota
Meningkatnya opini BPK atas LK 42,17% 100%
Kementerian/lembaga dengan status
WTP
Meningkatnya opini BPK atas LK 2,73% 60%
Pemerintah Daerah dengan status
WTP 20
Sasaran Pembangunan:
Terwujudnya peningkatan kualitas
pelayanan publik, ditandai:
22
Pemantauan Kinerja melalui
penerapan Sistem AKIP
• Perencanaan
• Reviu
• Pengukuran Kinerja
• Evaluasi
• Pelaporan
23
Instrumen
• Renstra
• IKU
• Indikator
RKT
Kinerja
• PK
• LAKIP: PPS
dan PKK
24
Monitoring & Evaluasi Kinerja
Mengandalkan
Sistem
pengukuran kinerja
Indikator yang baik Analisis &
Kinerja Evaluasi kinerja
Perencanaan Pengukuran
Kinerja Kinerja
Pengumpulan &
Perjanjian
Pengolahan
Kinerja
data kinerja 25
Monitoring: dengan performance
scorecard
Sasaran Indicators Target Realisasi
strategic
SKPD
Unit Pelaksana/
Bidang
26
Isuue penting: Penggunaan
Indikator Kinerja Utama (IKU)
• Alat ukur, Alat konsensus, & alat
koordinasi.
• Agar bisa mengukur kinerja.
28
Issue Penting: Evaluasi AKIP
SAKIP
Laporan Akuntabilitas
Kinerja
(LAKIP)
Reviu Audit
Evaluasi
29
Aspek yang Dinilai
20%
35% Perencanaan
Pengukuran kinerja
10% Pelaporan kinerja
Evaluasi kinerja
Capaian kinerja
15%
20%
30
PEMERINGKATAN HASIL EVALUASI (RATING)
No Nilai Peringkat Interpretasi dan karakteristik Instansi
Absolut
1 >85-100 AA Memuaskan (Memimpin perubahan, berbudaya kinerja, berkinerja
tinggi, dan akuntabel, perlu terus berinovasi)
5 >30-50 C Agak Kurang, Memiliki sistem untuk manajemen kinerja tapi kurang
dapat diandalkan, perlu banyak perbaikan dan termasuk perbaikan
yang mendasar
1 AA 0 0
2 A 0 0
3 B 0 0
4 CC 0 3,70%
(1 Pemprov)
5 C 84% 74,07%
(21 pemprov) (20 Pemprov)
6 D 16% 22,23%
(4 pemprov) (6 Pemprov)
Total 100% 100%
25 (pemprov) (27 pemprov)
Penjelasan:
Pada tahun 2009, evaluasi diperdalam dengan mengambil sampel 2 unit
setingkat dibawahnya (SKPD) dan kriteria evaluasi lebih diperbanyak
32 masalah
substansi (bukan formalitas).
Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja 2009
1 AA 0 0 0
2 A 0 0 0
3 B 7 IPP 0 0
(9.72%)
4 CC 29 IPP 3,70% 5,08%
(40,27%) (1 Pemprov)
5 C 33 IPP 74,07% 49,15%
(45,83%) (20 Pemprov)
6 D 3 IPP 22,23% 45,76%
(4,16%) (6 Pemprov)
Total 72 100% 100%
(100%) (27 pemprov) 33
Temuan evaluasi yang dominan:
• Goal setting & cascading,
• Indikator Kinerja,
• Pengembangan sistem informasi,
• Konsistensi & keselarasan : perencanaan,
kontrak kinerja, & laporan.
• integritas data.
Kurang baik
34
Simpulan