Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau
setengah cair (setengah cair setengah padat), kandungan air pada tinja lebih banyak dari
biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24jam. Defenisi lain memakai kriteria frekuensi,
yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air besar encer tersebut dapat atau
tanpa desertai lendir dan darah (Simadibrata, 2006).
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat
berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu
hari (Depkes RI 2011).
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak
seperti biasanya ditandai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih dari 3
kali sehari dan pada neonates lebih dari 4 kali sehari dengan tanpa lender darah. (Aziz, 2006).
Diare dapat juga didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana terjadi perubahan dalam
kepadatan dan karakter tinja, atau tinja cair dikeluarkan tiga kali atau lebih perhari.
(Ramaiah,2002).Diare merupakan salah satu gejala dari penyakit pada sistem gastrointestinal
atau penyakit lain diluar saluran pencernaan. (Ngastiyah, 2003).
Menurut penyebabnya diare di bedakan menjadi 2 jenis, yaitu diare spesifik dan diare
non spesifik. Diare spesifik adalah Diare disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit.
Sedangkan Diare non spesifik dapat disebabkan oleh malabsorbsi makan, keracunan
makanan. Diare spesifik cenderung disebabkan oleh virus dan bakteri, virus penyebab diare
umumnya adalah rotavirus.
Banyak mikroba mampu menyebar dengan menggunakan lebih dari satu cara,
sehingga kita tidak dapat selalu tahu apakah penyakit yang kita derita adalah penyakit yang
disebabkan oleh makanan. Pembedaan khas menjadi penting guna menemukan rekomendasi
tepat guna untuk menghentikan penyebaran suatu penyakit, sarana kesehatan masyarakat
perlu mengetahui cara penyakit itu menyebar. Sebagai contohnya adalah Escherichia Coli
O157:H7, bakteri ini dapat menyebar melalui makanan, minuman maupun air di kolam
renang yang terkontaminasi. Bakteri ini juga dapat menyebar antar anak-anak di penitipan
anak jika higienis pribadi tidak dijaga dengan baik. Tolak ukur penghentian penyebaran
penyakit tersebut bergantung banyak dari penyebab yang disebutkan tadi, jadi penyebaran
bakteri dapat dihentikan mulai dari membuang makanan dan minuman yang terkontaminasi,
memberikan tambahan zat khlor pada air kolam renang maupun hingga menutup tempat
penitipan anak yang tercemar.
Campylobacter adalah bakteri patogen yang menyebabkan demam, diare dan nyeri
kejang pada daerah abdomen. Bakteri ini adalah penyebab paling umum bagi penyakit diare
di dunia. Bakteria ini hidup nyaman di dalam saluran pencernaan burung-burung sehat.
Hampir semua daging unggas mentah mengandung Campylobacter. Penyebab infeksi yang
tersering disebabkan karena penderita memakan ayam yang belum dimasak dengan benar
ataupun makanan lain yang terkontaminasi tetesan cairan dari daging ayam mentah.
Salmonella adalah bakteri yang banyak tersebar di saluran pencernaan burung, reptil
dan mamalia. Salmonella dapat menyebar ke manusia melalui pelbagai makanan yang
merupakan hasil ternak. Penyakit yang disebabkannya, salmonellosis khususnya termasuk
demam, diare dan nyeri daerah abdomen. Pada orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh
yang sangat rendah, bakteri salmonella dapat menginvasi aliran darah dan menyebabkan
infeksi yang mengancam jiwa.
E. Coli O157:H7 adalah bakteri patogen yang bersarang pada ternak dan sejenisnya.
Penyakit yang terjadi pada manusia umumnya terjadi setelah mengkonsumsi air dan makanan
yang telah terkontaminasi tinja sapi. Gejala yang terjadi umumnya adalah diare parah yang
mengandung darah, serta nyeri pada abdomen tanpa banyak demam. Pada 3%-5% dari kasus,
dapat timbul komplikasi yang disebut hemolyctic uremic syndrome (HUS) beberapa minggu
setelah gejala pertama. Komplikasi parah ini termasuk anemia sementara, perdarahan hebat
dan kegagalan pada ginjal.
Calicivirus atau Norwalk-like virus adalah penyebab umum lain dari foodborne
illness, walaupun jarang terdiagnosa akibat tidak tersedianya tes laboratorium secara luas.
Calicivirus menyebabkan nyeri akut pada saluran pencernaan, ditandai dengan muntah yang
lebih utama dari diare, yang biasanya sembuh dalam dua hari. Berbeda dengan bakteri
patogen lain yang berdiam di tubuh binatang, penyebaran utama Calicivirus adalah melalui
manusia yang terinfeksi. Pekerja dapur yang terinfeksi dapat mencemari salad ataupun
sandwich yang dipersiapkannya jika virus terdapat di tangan mereka. Nelayan yang terinfeksi
mencemari tiram saat mereka membiakannya.
Beberapa virus penyebab diare adalah viral gastroenteritis atau yang lebih dikenal
dengan stomach virus, virus perut. Sedangkan bakteri yang dapat menyebabkan diare
adalah bakteri E.Coli, Salmonella enteritidis, campylobacter, shigella, giardo parasite, dan
cryptosporidium parasite.
Pada umumnya seseorang terkena diare karena kurang menjaga kebersihan dirinya
sendiri, beberapa factor yang paling banyak menyebabkan diare adalah tangan yang kotor,
makanan dan minuman yang terkontaminasi virus dan bakteri, kontak langsung dengan feses
dan material yang menyebabkan diare.
Daftar Pustaka
Fabio B, Maria AB, Gerardo N, Alberto P, Emanuela Z. Focus on Acute Diarrheal Disease.
World J Gastroenterol. 2009; 15(27): 3341-8
Mansjoer,Arif, dkk., (2000). Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3. Jakarta: Medica
Aesculpalus FKUI.
Ngastiyah, (2005). Perawatan Anak Sakit. Jakarta ; EGC
Simadibrata, M, Setiati S. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Pusat Penerbitan
Departemen.