Anda di halaman 1dari 5

Evidence Based Nursing (EBN)

a. Latar Belakang
Evidence Base Nursing (EBN) adalah penggunaan teori dan
informasi yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian secara teliti, jelas
dan bijaksana dalam pembuatan keputusan tentang pemberian asuhan
keperawatan pada individu atau sekelompok pasien dan dengan
mempertimbangkan kebutuhan dan pilihan dari pasien tersebut (Ingersol
G, 2000 dalam Hapsari, ED, 2011). EBN menerapkan metode paling
mutakhir dalam memberikan perawatan yang telah terbukti melalui
penilaian dari studi berkualitas tinggi dan temuan penelitian yang
signifikan secara statistik. Pemberian asuhan keperwatan berbasis
Evidence Based Nursing (EBN) pada kasus ini adalah penerapan terapi
zikir dan doa untuk mengurangi nyeri pada pasien postoperasi abdomen.

b. Identifikasi Masalah
Fenomena yang sering terjadi pada seluruh pasien postoperasi
abdomen yaitu nyeri dan cemas pasca operasi. Salah satu intervensi
manajemen nyeri secara nonfarmakologi adalah penerapan meditasi zikir
dan relaksasi rahang sebagai evidence based nursing practice, maka
pertanyaan klinis yang muncul adalah apakah penerapan meditasi zikir
dan relaksasi rahang untuk mengurangi nyeri, kecemasan dan respon
fisiologis pada pasien postoperasi abdomen?
Dalam mengidentifikasi masalah evidence based, maka dapat
dilakukan indentifikasi masalah melalui analisa dengan PICO. PICO
merupakan singkatan dari Patient, Interventin, Comparison, and Outcome.
Keempat komponen tersebut merupakan elemen penting untuk menjawab
dalam evidence based practice (Santos, 2007).
Komponen PICO pada inovasi Evidence Based Nursing dengan
tema Penerapan Meditasi Zikir dan Relaksasi Rahang untuk mengurangi
nyeri, kecemasan dan respon fisiologis pada pasien postoperasi abdomen
adalah
1. P atau Population, adalah pasien dengan postoperasi abdomen
mengeluh nyeri postoperasi
2. I atau Intervention, adalah penerapan penerapan meditasi zikir dan
relaksasi rahang pada hari pertama dan kedua postoperasi
3. C atau Comparative, adalah pembanding yang digunakan, yaitu
pasien postoperasi abdomen yang merasakan nyeri dan cemas tetapi
tidak dilakukan penerapan meditasi zikir dan relaksasi rahang untuk
mengurangi nyeri dan cemas.
4. O atau Outcomes, adalah nyeri dan cemas pada pasien postoperasi
abdomen mengalami perubahan atau penuruan intensitas nyeri dan
kecemasan setelah Penerapan meditasi zikir dan relaksasi rahang.

Setelah perumusan PICO, penulis melanjutkan pencarian artikel


EBN (Evidence Based Nursing) dengan menggunakan search egine
seperti google, google scholar, proquest, NCBI, science direct dengan
kata kunci: terapi zikir, postoperasi, nyeri. Kemudian penulis
mendapatkan artikel dengan judul “Effects of Zikr Meditation and Jaw
Relaxation on Postoperative Pain, Anxiety and Physiologic Response of
Patients Undergoing Abdominal Surgery”. Penelitian ini dilakukan oleh
Hanan Soliman dan Salwa Mohamed.

c. Critical Appraisal Topic


Critical Appraisal Topic adalah suatu proses yang secara diteliti
dan sistematis untuk mengevaluasi penelitian untuk memutuskan tingkat
kepercayaan, nilai serta relevansinya dalam suatu konteks tertentu.
Critical Appraisal diartikan sebagai suatu proses evaluasi secara cermat
dan sistematis pada suatu artikel penelitian untuk menentukan realibitas,
validitas, dan kegunaanya dalam praktek klinis (Abdullah, 2012).
Abdullah (2012) menjelaskan bahwa komponen utama yang dinilai
dalam Critical Appraisal adalah validity, importancy, dan applicability.
Tingkat kepercayaan hasil suatu penelitian sangat tergantung dari desain
penelitian, uji klinis menempati urutan tertinggi. Masing-masing
komponen memiliki kepentingan yang sama besarnya dalam menentukan
apakah hasil penelitian tersebut layak atau tidak digunakan sebagai
referensi.
EBN ini diambil dari penelitian Hanan dan Salwa, dengan judul
“Effects of Zikr Meditation and Jaw Relaxation on Postoperative Pain,
Anxiety and Physiologic Response of Patients Undergoing Abdominal
Surgery”. Metode penelitian yang digunakan adalah randomized
controlled dengan grup eksperimen dan kontrol. Penelitian tersebut
dilakukan pada 40 pasien dengan postoperasi Abdomen di Mansoura
University Hospital. Peserta acak dialokasikan ke dalam kelompok
ekperimen (n=20) dan kelompok kontrol (n=20). Nyeri, kecemasan dan
TTV (TD, Nadi, pernapasan) dinilai saat sebelum dan sesudah intervensi
dengan menggunakan instrumen Pain Rating Scale (PRS) dan Hamilton
anxiety scale. Setelah dilakukan intervensi didapatkan hasil kelompok
intervensi melaporkan nyeri berkurang dari waktu ke waktu dengan nilai
p < 0,1.
Menurut penulis, aplikasi meditasi zikir dan relaksasi rahang
diruangan dapat diterapkan dalam hal manajemen nyeri non farmakologis.
Meditasi zikir dan relaksasi rahang tidak menggunakan alat-alat mahal,
tidak menimbulkan efek samping dan juga aman diberikan kepada pasien.

d. Prosedur Pelaksanaan
1) Kriteria inklusi
 Pasien dewasa (usia 18 tahun – 60 tahun)
 Pasien post operasi abdomen
 Ambulasi setelah operasi
 Sadar, orientasi baik dan mampu berkomunikasi secara lisan
2) Kriteria Eksklusi
 Pasien post laparaskopi
3) Prosedur Pelaksanaan
1. Penelitian dilakukan pada hari pertama dan kedua postoperasi
2. Sebelum intervensi dilakukan pengukuran skala nyeri, kecemasan
dan TTV (Tekanan darah, Nadi, Pernapasan)
0 : tidak nyeri
1-3 : nyeri ringan
4-6: nyeri sedang
7-10 : nyeri berat
3. Terapi zikir dan relaksasi rahang diberikan selama 30 menit
4. Setelah dilakukan intervensi, diukur kembali skala nyeri,
kecemasan dan TTV (Tekanan darah, Nadi, Pernapasan)
0: tidak nyeri
1-3 : nyeri ringan
4-6: nyeri sedang
7-10 : nyeri berat
5. Lakukan hal yang sama untuk hari kedua
Bagan Penelitian:
PENELITIAN

EXPERIMENTAL CONTROL GROUP


GROUP

Hari ke-1 post op Hari ke-1 post op

- Ukur Skala nyeri, - Ukur Skala nyeri dan


ansietas dan TTV TTV (pretest)
(pretest) - Tidak dilakukan
- Zikir dan relaksasi meditasi zikir dan
rahang 30 menit relaksasi rahang
- Ukur Skala nyeri, - Ukur Skala nyeri dan
ansietas dan TTV TTV (post test)
(post test)
-

Hari ke-2 post op Hari ke-2 post op

- Ukur Skala nyeri, ansietas - Ukur Skala nyeri dan TTV


dan TTV (pretest) (pretest)
- Zikir dan relaksasi rahang - Tidak dilakukan meditasi
30 menit zikir dan relaksasi rahang
- Ukur Skala nyeri, ansietas - Ukur Skala nyeri dan TTV
dan TTV (post test) (post test)

4) Hasil pada penelitian


- Terdapat penurunan yang signifikan pada nyeri dan cemas
postoperasi setelah dilakukan meditasi zikir dan relaksasi rahang
pada hari pertama dan kedua
- Tidak terdapat hubungan antara pemberian meditasi zikir dan
relaksasi rahang dengan tekanan darah nadi dan pernafasan (p >
0,05)

Anda mungkin juga menyukai