PENDAHULUAN
Katarak adalah keadaan terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di
dalam kapsul lensa . katarak adalah suatu keadaan patologik lensa dimana lensa
menjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan
itu terjadi akibat gangguan metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada
berbagai usia tertentu. Katarak dapat terjadi pada saat perkembangan serat lensa
utama ialah katarak dengan persentase tertinggi 0,70% dari beberapa penyebab
kelainan refraksi 0,06%, kelainan retina 0,03% , dan kelainan nutrisi 0,02%.
keatas dengan katarak menurut provinsi adalah sebesar 17,3%. Proporsi operasi
katarak dalam 12 bulan terakhir untuk tingkat nasional adalah sebesar 18%
dari penduduk yang pernah didiagnosis katarak oleh tenaga kesehatan. Proporsi
Sulawesi Utara (31,5%). Secara nasional cakupan operasi ini masih sangat
Operasi katarak dilakukan untuk mencegah kebutaan akibat katarak. Operasi ini
1
dilakukan seluruh spesialis mata di Indonesia baik di rumah sakit maupun secara
masal. Sebelum dilakukan operasi, pasien pre operasi katarak biasanya akan
berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Setiap orang memberikan respon
dan sebagainya.
umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa
aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut pada umumnya tidak menyenangkan
psikologis.
pada pasien pre operasi katarak di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Studi
pendahuluan dilakukan bulan Juni dan Juli tahun 2014 pada pasien pre operasi
katarak masal gratis yang diselenggarakan oleh Bagian Ilmu Penyakit Mata
2
Cilacap, dari 83 pasien, yang berhasil diwawancari oleh peneliti adalah 20 pasien
individu mengatakan bahwa mereka tidak dapat menahan air kencing dan 1
Gombong Jawa Tengah, dari 59 pasien yang akan dilakukan operasi katarak,
pasien dengan hasil sebagai berikut: 9 individu mengakatan bahwa mereka kuatir
dan tegang, 3 individu mengatakan bahwa mereka tidak cemas karena sudah
individu mengatakan bahwa mereka tidak dapat menahan air kencing, 2 individu
menangis karena takut, 6 individu mengatakan bahwa mereka tidak cemas karena
3
mengatakan bahwa mereka tegang, 4 individu mengatakan tidak gelisah karena
besar dari pasien yang akan dilakukan operasi katarak mengatakan bahwa mereka
cemas, takut, gelisah, pemberian edukasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
baik itu dokter maupun perawat kepada pasien pre operasi katarak tersebut juga
masih terbatas.
pasien pre operasi katarak yang dilakukan secara masal di Jawa Tengah.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil dari penelitian ini adalah, Apakah
efektif pemberian edukasi pre operatif terhadap kecemasan pada pasien pre
operasi katarak?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
4
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi kajian pustaka dan bahan bacaan bagi
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
terhadap kecemasan pada pasien pre operasi katarak dan dapat melakukan
penelitian yang lebih jauh tentang edukasi pasien pre operasi katarak.
kebijakan khususnya dalam hal ini adalah pemerintah daerah supaya lebih
5
giat dan kreatif dalam pemberian promosi kesehatan kepada masyarakat
bagi warga yang tidak mampu untuk melakukan operasi katarak gratis.
E. Keaslian Penelitian
tingkat kecemasan pada pasien pre operasi katarak,sejauh yang penulis ketahui
belum terdapat penelitian yang sejenis. Namun penelitian yang pernah dilakukan
operasi katarak dan keluarga tentang perawatan pasca operasi katarak serta
menggunakan metode Quasi Eksperimental dengan desain one group pre test
post test pada subyek 11 pasien dan 11 keluarga pasien yang dirawat di RSUD
sebelum dan sesudah pemberian Discharge Planning serta efektif dalam upaya
6
Perbedaan dengan penelitian ini adalah materi yang disampaikan bertujuan
kesehatan kepada pasien operasi katarak dan pemberian pre test dilaksanakan
Trial. Penelitian ini dilakukan di Hungaria. Tujuan dari penelitian ini adalah
yang dikombinasikan dengan Terapi Sugesti Positif untuk pasien cemas selama
7
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama memberikan edukasi pre
ini dilakukan di India. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari
etiologi katarak untuk pasien kelas ekonomi tinggi dan bawah. Penelitian ini
katarak berumur 50-70 tahun. Hasilnya adalah 67% untuk penderita katarak
berpendidikan dan merokok. Berat badan pada kelas ekonomi rendah lebih
rendah dibandingkan kelas ekonomi tinggi dan itu menunjukan ststus nutrisi
rendah. Untuk penderita katarak kelas ekonomi atas, khususnya penderita laki-
dengan yang tidak mengonsumsi alkohol. Selain itu juga perbedaan juga
Perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian ini lebih memfokuskan pada
katarak.