Anda di halaman 1dari 10

EXECUTIVE SUMMARY

SKRIPSI PRARANCANGAN PABRIK

PRA-RANCANGAN PABRIK ETILEN OKSIDA DARI ETILEN


DAN OKSIGEN TEKNIS DENGAN PROSES OKSIDASI
LANGSUNG KAPASITAS 90.000 TON PER TAHUN

Oleh:
AKHMAD LATIF ARDIANSYAH NIM 21030113130200
LATHIFAH KURNIA NUR FITRIYANA NIM 21030113120089

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
EXECUTIVE SUMMARY
PRARANCANGAN PABRIK ETILEN OKSIDA DARI
ETILEN DAN OKSIGEN DENGAN PROSES
JUDUL TUGAS OKSIDASI LANGSUNG KAPASITAS 90.000 TON PER
TAHUN
KAPASITAS PRODUKSI 90.000 ton/tahun

I. STRATEGI PERANCANGAN
Perkembangan industri kimia di Indonesia saat ini sedang
mengalami peningkatan. Industri kimia yang sedang berkembang
dengan cukup baik di Indonesia ialah industri petrokimia. Industri
petrokimia merupakan penghasil produk-produk strategis yang akan
digunakan pada industri-industri hilir seperti industri tekstil, plastik,
karet sintetik, dan lain-lain. Oleh karena itu untuk menunjang
perkembangan industri hilir petrokimia maka diperlukan adanya
industri yang menyediakan bahan baku maupun bahan penunjang
untuk industri industri hilir. Etilen oksida merupakan salah satu
bahan kimia yang dalam pemenuhan kebutuhan dalam negerinya
Latar Belakang masih melakukan import.
Etilen oksida memiliki rumus molekul C2H4O dengan bahan
bakunya ialah etilen dan oksigen. Etilen oksida merupakan gas yang
mudah terbakar, mudah terlarut dalam air, alkohol, dan kebanyakan
pelarut organik, tak berwarna dengan aroma manis seperti ether
pada konsentrasi yang tinggi.
Etilen oksida pertama kali dideskripsikan tahun 1859 oleh
Wurtz dengan mengeliminasi asam hidroklorik dari etilen
klorohidrin menggunakan larutan hidroksida. Produksi secara
industri dimulai pada tahun 1914 dengan menggunakan proses
klorohidrin yang didasari penemuan Wurtz, sampai kemudian
produksi dan kebutuhan etilen oksida kian meningkat. Pada 1931

1
Lefort menemukan oksidasi katalitik langsung untuk produksi etilen
oksida dengan bahan baku etilen yang direaksikan dengan udara
atau oksigen, proses ini kemudian menggantikan proses klorohidrin
hingga sekarang.
Etilen oksida dengan kapasitas yang besar diproduksi sebagai
produk intermediet digunakan untuk bahan baku pembuatan
beberapa bahan kimia lain, seperti etilen glikol yang merupakan
bahan kimia yang digunakan untuk pembuatan antifreeze dan
polyester. Sejumlah kecil produksinya digunakan sebagai
insektisida pada produk pertanian seperti kacang-kacangan dan
rempah-rempah. Selain itu, etilen oksida juga digunakan dalam
jumlah yang kecil di rumah sakit untuk sterilisasi peralatan medis.
Dengan didirikannya pabrik etilen oksida di Indonesia
diharapkan akan mendorong kemajuan industri petrokimia, dapat
memenuhi kebutuhan industri hilir, mengurangi ketergantungan
impor, dan menghemat devisa Negara.
a. Prediksi kebutuhan etilen oksida di Indonesia
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik,
kebutuhan etilen oksida di Indonesia cenderung meningkat setiap
tahun.
b. Kontinyuitas ketersediaan bahan baku
Bahan baku etilen oksida adalah etilen dan oksigen.
Bahan baku diperoleh dengan kerja sama antara dua pabrik
Dasar Penetapan
yang berada di kawasan Cilegon. Etilen dapat diperoleh dari
Kapasitas
PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk. Sedangkan oksigen dan
Produksi
nitrogen diperoleh dari PT Air Liquid Indonesia dengan kapasitas
produksi lebih dari 2.000 ton/hari (www.id.airliquide.com/).
Sedangkan katalis perak dengan penyangga alumina di impor dari
Shell CRI Criterion Singapore..
c. Kapasitas pabrik minimal dam maksimal di luar negeri
Penentuan kapasitas pendirian pabrik didasarkan pada
kapasitas minimal atau sama dengan kapasitas pabrik yang

2
beroperasi. Kapasitas pabrik yang menguntungkan berkisar antara
22.000-275.000 ton/tahun (Meyers, 1986). Penentuan kapasitas
pabrik yang akan didirikan, perlu mempertimbangkan kapasitas
pabrik yang sudah ada, sehingga pabrik dan alat alat proses yang
akan dirancang sudah terbukti. Kapasitas pabrik yang telah ada
yaitu PT Polychem Indonesia sebesar 175.000 ton/tahun dan seluruh
produk etilen oksida digunakan sebagai bahan baku pembuatan
etilen glikol. Berdasarkan pertimbangan diatas, maka pabrik yang
direncanakan akan didirikan pada tahun 2022 memiliki kapasitas
90.000 ton/tahun.
Pemilihan lokasi pabrik berdasar pada beberapa pertimbangan
yaitu pengadaan bahan baku, pemasaran produk, keamanan
transportasi, utilitas, serta tenaga kerja. Lokasi pabrik direncanakan
didirikan di Kawasan Industrial Estate Cilegon dengan
Dasar Penetapan pertimbangan dekat dengan lokasi penyedia bahan baku, daerah
Lokasi Pabrik pemasaran produk, keamanan dalam transportasi bahan baku karena
proses produksi etilen oksida bersifat weight loss. Selain itu,
tersedianya fasilitas transportasi, listrik dan utilitas serta keberadaan
tenaga kerja ahli juga merupakan beberapa pertimbangan dalam
pemilihan lokasi.
Terdapat 2 proses pembuatan etilen oksida yakni Proses
Klorohidrin, dan Proses Oksidasi Langsung. Pada pendirian pabrik
ini dipilih proses sintesis antara etilen dengan oksigen karena .
Pemilihan Proses
Proses ini hanya membutuhkan satu reaktor dengan selektivas yang
lebih tinggi daripada proses oksidasi langsung dengan udara.
Selain itu kondisi operasi berlangsung pada tekanan 10 - 30
atm dan suhu 220-240 oC.
Bahan Baku
Nama Etilen
Wujud : Gas
Spesifikasi Kenampakan : tidak berwarna
Bau : spesifik (bau menyengat)
3
Kemurnian : 99,9%
Impuritas (Air) : Maksimal 0,01 % berat
Kebutuhan 41220 kg/jam
Asal PT. Chandra Asri Petrochemical
Nama Oksigen
Wujud : Cair
Kenampakan : tidak bewarna
Spesifikasi Bau : tidak berbau
Kemurnian : 99,7%
Impuritas (Ar) : Maksimal 0,3 % berat
Kebutuhan 15885 kg/jam
Asal PT. Air Liquid Indonesia
Nama Nitrogen
Wujud : Cair
Kenampakan : tidak bewarna
Spesifikasi Bau : tidak berbau
Kemurnian : 99,5%
Impuritas (H2) : Maksimal 0,5 % berat
Kebutuhan 71451 kg/jam
Asal PT. Air Liquid Indonesia
Produk
Nama Etilen Oksida
Wujud : cair
Kenampakan : tidak bewarna
Spesifikasi
Kemurnian : min 99,2 % Berat
Impuritas (air) : max 0,8 % Berat
Laju Produksi 11364 kg/jam
Derah pemasaran produk etilen oksida memiliki target utama
Daerah pada perusahaan di Indonesia yang sebagian besar berpusat di pulau
Pemasaran jawa. Pendirian pabrik di kawasan industri estate Cilegon dirasa
sangat tepat sehingga mempermudah transportasi.

4
II. Diagram Alir Proses dan Peneracaan (terlampir)

III. PERALATAN PROSES DAN UTILITAS


1. Spesifikasi Alat Utama
a. Tangki penyimpanan etilen oksida
Kode T-304
Fungsi Menampung etilen oksida untuk persediaan selama 7 hari
Kondisi 1. Temperatur = 35 oC
2. Tekanan = 3,539 atm
3. Wujud = cair
Tipe Silinder vertikal dengan flat bottom dan torispherical roof
Bahan konstruksi Carbon steel
1. Jumlah = 1 buah
2. Diameter = 60 ft
3. Tinggi = 32 ft
4. Jumlah Course = 4 buah
Course 1 1. Panjang plate = 18,90 ft = 5,76 m
2. Lebar plate = 8 ft = 2,44 m
3. Tebal shell = 2,625 in
Course 2 1. Panjang plate = 18,89 ft = 5,76 m
2. Lebar plate = 8 ft = 2,44 m
3. Tebal shell = 2,5 in
Course 3 1. Panjang plate = 18,89 ft = 5,76 m
2. Lebar plate = 8 ft = 2,44 m
3. Tebal shell = 2,375 in
Course 4 1. Panjang plate = 18,89 ft = 5,76 m
2. Lebar plate = 8 ft = 2,44 m
3. Tebal shell = 2,25 in
Tinggi head = 10.7 ft
Tebal head = 3.5 in

5
Tinggi total tangki = 42.7 ft
Diameter pipa Pipa pemasukan : 10 in/ sch. no 40S
Pipa pengeluaran : 8 in/ sch. no 40S

b. Kompressor
Kode K-101
Fungsi Menaikkan tekanan gas fresh feed ethylene dan aliran recycle dari
Tekanan 46,88 psi (3,13 atm) menjadi 231,88 psi (15,5 atm)
Jenis Centrifugal
Jumlah Stage 2 Stage
P kompressor 0,617 MW (827,167 Hp)

c. Reaktor
Kode R-201
Tempat berlangsungnya reaksi oksidasi dari
Fungsi
etilen dan oksigen menjadi etilen oksida
Jenis fixed bed multitube
Tekanan operasi 15 atm = 220.438 psi
Suhu keluar reaktor 521 K = 248 oC
Fase Gas dengan katalis padat
Spesifikasi katalis :
- Jenis Silver (Ag2O5)
- Bentuk Tabung cincin (raschig ring)
- Ukuran 7.5 x 4 mm = 0.019 x 0.013 ft
- Densitas 1250 kg/m3
- Porositas 0.4
- Berat katalis 18241.25 kg = 40215.04 lb
Spesifikasi tube :
Jumlah tube 1846 buah
Diameter luar 2.88 in
Diameter dalam 2.323 in

6
Panjang tube 34.77 ft
Waktu tinggal 5.917 s
Pressure drop 0.34 psi
Spesifikasi shell
Diameter dalam 137.38 in
Tebal 1 in
Pressure drop 0.0108 psi
Bahan konstruksi Low Alloy Steel SA-353
Spesifikasi head
Diameter luar 139.38 in
Tebal 1.5 in
Tinggi head 39,17 in
Bahan konstruksi Low Alloy Steel SA-353
Tinggi reactor 41.304 ft
Volume reactor 112.484 m3 = 3972.349 ft3

d. Kolom Distilasi

Kode D-301
Memurnikan etilen oksida hingga diperoleh kemurnian
Fungsi
produk sebesar 99.2 %W pada hasil atas (destilat)
Jenis Sieve tray
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA 283 Grade C
Jumlah plate 25
Lokasi umpan masuk Diantara plate 7 dan 8
Diameter menara 4,23 ft
Tray spacing 24 in
Tebal shell 0.1875 in
Tebal head atas 0.25 in
Tebal head bawah 0.25 in
Tinggi menara 52 ft

7
e. Heat exchanger
Kode C-302

Fungsi Menurunkan suhu umpan masuk destilasi (D-01)

Jenis Shell and Tube

Tube Side ID 0.532 in


BWG 12
OD 0.75 in
Panjang 8 ft
Jumlah 151

Shell Side Diameter 15.25 in


Baffle space 7.6 in
Pass 1

Shell Tube

201.533 h Outside 186.465

Uc 96.853 Btu/hr.ft2 oF

Ud 76.01 Btu/hr.ft2oF

Rd perhitungan 0.00282

Rd diijinkan 0.002

0.157 P perhitungan (psia) 1.246

2.00 P yang diijinkan (psia) 10.00

IV. UTILITAS
AIR
Air pendingin 5641.641 m3/hari
Air untuk steam 3154.468 m3/hari
Air proses 336.454 m3/hari
Air chilled water 3835.958 m3/hari
Air sanitasi 21.24 m3/hari

8
Sumber Pasokan kebutuhan air pabrik berasal dari
water treatment plant PT. Krakatau Tirta
Industri
STEAM
Kebutuhan steam 2964.210 m3/hari
LISTRIK
Kebutuhan 1552 kW
Sumber Generator (cadangan) dan PLN
THERMAL FLUID
Kebutuhan Dowterm A 365868,64 kg/jam
BAHAN BAKAR
Kebutuhan Natural gas 2623268,118 scf/hari

V. PERHITUNGAN EKONOMI
Physical Plant Cost US$ 76.779.776,29
Fixed Capital Investment US$ 105.956.091,28
Working Capital US$ 53.363.048,31
Total Capital Investment US$ 178.391.236,01
ANALISIS KELAYAKAN
Rate of Return on Investment
Before tax : 41,996 % After tax : 13,834 %
(ROI)
Pay Out Time (POT) 13 tahun
Break Even Point (BEP) 37,506 %
Shut Down Point (SDP) 19,126 %

Anda mungkin juga menyukai