PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) adalah suatu masa pada awal
tahun pelajaran dimana siswa baru diberi kesempatan menjalani orientasi (pembiasaan)
untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan sekolah yang baru bagi mereka yang
mungkin sama sekali berbeda dengan lingkungan lamanya (SD/MI).
MPLS bagi seorang siswa baru, berfungsi untuk memenuhi salah satu dari tugas
perkembangan remaja yang dikemukakan oleh Havighurst (dalam Hurlock 1973), yaitu
untuk mengambil seperangkat nilai dan sistem etika yang terdapat di lingkungan
barunya sebagai pemandu dalam bertingkah laku. Artinya dengan mengikuti MPLS
maka seorang siswa baru dapat mengetahui nilai-nilai apa saja yang dianut di
lingkungan barunya tersebut untuk kemudian diimplementasikan dalam bentuk tingkah
laku sehari-hari.
Pasal 2
Tata tertib ini berlaku sebagai pedoman dalam pelaksanaan Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah di SMP Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2016-2017
Pasal 3
(1) Peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah diwajibkan:
a) Mengenakan tanda peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang telah
ditetapkan.
b) Berpakaian seragam SD/MI asal lengkap dengan atributnya, bersih dan rapih.
c) Hadir 15 menit sebelum acara dimulai.
d) Mengisi dan menandatangani daftar hadir peserta setiap hari.
e) Mengikuti setiap kegiatan dengan baik, tekun dan sunguh-sungguh.
(2) Peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah tidak diperkenankan:
a) Meninggalkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, kecuali dalam hal-hal yang
sangat mendesak setelah mendapat ijin tertulis dari kepala sekolah atau dari panitia
;
b) Menerima tamu selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, kecuali dalam hal-
hal mendesak setelah mendapat ijin tertulis dari kepala sekolah atau panitia.
Pasal 5
(1) Peserrta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah dibagi kedalam kelas-kelas.
(2) Dalam usaha menjamin kelancaran dan memelihara ketertiban, peserta MPLS memilih
salah satu ketua kelas dengan tugas sebagai berikut:
(a) Menyiapkan peserta untuk mengikuti semua kegiatan
(b) Menyampaikan laporan tertulis kepada wali kelas tentang peserta yang hadir dan
yang tidak hadir.
(c) Menjadi penghubung antara peserta dengan panitia penyelenggara.
(d) Melaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya sesuai dengan ketentuan dan tata tertib
yang berlaku.
(3) Dalam melaksanakan tugasnya, ketua kelas dibantu olah wakil ketua kelas.
(4) Ketua kelas dan wakil ketua kelas dipilih oleh peserta berdasarkan musyawarah dan
mufakat.
Pasal 6
Peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolahyang tidak hadir karena sakit dan hal-
hal lainnya harus memberitahukan secara tertulis kepada panitia penyelenggara.
LAIN-LAIN
Pasal 7
Selama berlangsung Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, peserta yang beragama islam
diwajibkan membawa alat-alat shalat dan melaksanakan ibadah sesuai dengan waktu yang
ditetapkan.
Pasal 8
Keterangan pers yang berkaitan dengan segala sesuatu mengenai Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah hanya dapat disampaikan oleh kepala sekoalah sebagai penanggung
jawab kegiatan.
Pasal 9
Selam berlangsungnya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, Panitia penyelenggara tidak
menyediakan sarana transportasi dan sarana akomodasi bagi peserta MPLS
Pasal 10
Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur lebih lanjut oleh panitia
penyelenggara.
F. Susunan Panitia
1. Penanggung Jawab
Bertanggung Jawab terhadap seluruh Kegiatan Penyelenggaraan Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah baik secara vertikal maupun horizontal.
2. Ketua Pelaksana
a. Mengarahkan, mengkoordinir, mengendalikan serta menginventarisir semua kegiatan
pelaksanaan MPLS.
b. Melaporkan semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan MPLS kepada
Kepala Sekolah selaku penanggung jawab.
3. Sekretaris
a. Menyusun agenda rapat dan kegiatan-kegiatan penting lainnya sebelum, selama dan
sesudahnya penyelenggaraan MPLS.
b. Membuat laporan notulen dan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan
kegiatan MPLS.
c. Membuat dokumen serta instrumen-instrumen dalam kegiatan MPLS.
4. Bendahara
a. Membuat rencana anggaran penerimaan dan pengeluaran dalam kegiatan MPLS.
b. Membuat dan menyampaikan penggunaan anggaran secara rinci dengan jelas kepada
ketua.
c. Menerima dan mengadministrasikan hal-hal yang berhubungan dengan keuangan
sesuai pos-pos masing-masing.
5. Anggota
a. Memberi masukan-masukan kepada panitia-panitia lain yang berhubungan dengan
kegiatan MPLS.
b. Mempersiapkan alat, bahan, dan perlengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan
MPLS.
c. Menyiapkan ruangan-ruangan, tempat, kursi dan meja untuk keperluan MPLS.
6. Pembantu Umum
Membantu segala pelaksanaan kegiatan MPLS
H. Pengorganisasian Peserta
Peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 385 orang siswa, dengan
perincian sebagai
berikut :
I. Anggaran Biaya
Kelengkapan Administrasi/Lainnya
No. Uraian Unit Jumlah Hrg Satuan Jumlah Harga
1 Daftar Hadir Peserta eks 11 7.500 82.500
2 Label (Kartu) Peserta/Panitia/Penyaji lb 400 3.500 1.400.000
3 Daftar Hadir Panitia/Penyaji Materi eks 1 5.000 5.000
4 Daftar Catan Kejadian eks 1 5.000 5.000
5 Pembuatan program kerja MPLS 1 set eks 1 150.000 150.000
6 Pembuatan Spanduk/Baligo Set 3 20.000 60.000
7 Sewa Panggung 4 x 6 meter Set 24 30.000 720.000
8 Kabel Audio Meter 150 2.500 375.000
9 Bendera besar Buah 1 150.000 150.000
Jumlah 2.947.500
6|Program Kerja Masa Pengenalan Lingkungan 2017
SMPN2 Solokanjeruk
Penggandaan Naskah
No. Uraian Unit Jumlah Hrg Satuan Jumlah Harga
1 Panduan MPLS (400 siswa x 12 lembar x 2 x Rp. 200 ) + Cadangan eks 9600 200 1.920.000
5%
2 Fhoto Copy Sampul Buku 400 Lembar 400 300 120.000
3 Penjilidan Buku Panduan MPLS 400 lembar lembar 400 850 340.000
Jumlah 2.380.000
Konsumsi
No. Uraian Unit Jumlah Hrg Satuan Jumlah Harga
1 Penyaji 11 Kelas x 4 hari Dus 44 30.000 1.320.000
2 Panitia 9 Kelas x 4 hari Dus 36 30.000 1.080.000
3 Pembina Ekstrakurikuler/Undangan 9 Dus 9 30.000 270.000
4 Persiapan 5 Orang x 2 hari Dus 10 30.000 300.000
Jumlah 2.970.000
MISI
2. Meningkatkan lulusan yang berkualitas, berprestasi baik akademik maupun non akademik,dan
berakhlakul karimah pada Tuhan Yang Maha Esa;
3. Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang
secara optimal,sesuai dengan potensi yang dimilikinya;
4. Meningkatkan Tenaga kenpendidikan dan Pendidik yang bermutu dan profesional;
5. Memantapkan dalam pemenuhan sarana dan prasarana pembelajaran yang relevan sesuai
dengan Standar Pendidikan Nasional;
6. Meningkatkan manajemen keuangan yang transfaran dan akuntable
7. Meningkatkan langkah dalam menanamkan nilai-nilai pentingnya berdoa, belajar, membaca,
dan beribadah,
8. Meningkatkan pengetahuan pengelolaan lingkungan hidup yang bersih dan sehat
9. Meningkatkan sikap peduli dan berbudaya lingkungan
10. Mengadakan evaluasi dan tindak lanjut sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan
langkah-langkah yang sudah dilakukan.
1. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan dan pengajaran melalui metode pembelajaran yang
kreatif dan inovatif
2. Menyiapkan siswa untuk dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan
berkualitas yang dibekali dengan IPTEK dan berakhlakul karimah
3. Menjadi sekolah yang kompetitif baik dibidang akademik dan non akademik serta diminati
oleh masyarakat.
4. Mewujudkan keunggulan dalam pengembangkan potensi diri siswa melalui kegiatan
ekskul dan mendapat juara tingkat kabupaten atau propinsi atau nasional.
5. Meningkatkan jumlah pendindik berkulifikasi S-2 dan tenaga kependidikan berkulifikasi S1;
6. Membangun penambahan sarana dan prasarana pendukung kegiatan KBM, seperti Ruang
Kelas Baru , Ruang Lab. Bahasa dan Lab. Media ;
7. Meningkatkan transparansi pengelolaan keuangan.
8. Menjamin akuntabilitas pengelolaan keuangan.
9. Meningkatkan sinergi dan koordinasi antar pihak sesuai dengan tugas ,fungsi dan wewenang
dalam lingkup SMPN 2 Solokanjeruk.
10. Membangun budaya kerja yang kondusif (disiplin, jujur, amanah, dan menghargai waktu),
11. Menanamkan dan meningkatkan sikap akhlakulkarimah melalui peringatan hari besar
keagamaan, sholat jumat, sholat Dhuha dan Irma ( Rohis )
12. Membangun budaya lingkungan yang bersih, Rindang,Sehat, Asri, Hijau, Agamis,
Berahlakulkarimah , Amanah dan Teruji.
Strategi
10 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
MOTO SMPN 2 SOLOKANJErUk
BERSAHABAT
SEHAT Kondisi udara yang masih segar menciptakan suasana hati yang
tenang,lega ,harmonis dan hilang dari kegelisahan
ASRI = Nuansa lingkungan sekolah yang enak dipandang, cantik, bagus dan
elok yang merupakan bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial,
dan budaya
BERAKHLAKUL = Mahluk dan hamba Allah SWT yang bertakwa dan taat beribadahNya
KARIMAH
TERUJI = Lulusan yang Mampu menghadapi berbagai ujian dan cobaan serta
berdaya saing
5. Program Kurikulum
a. Tersedianya dokumen KTSP/KURTILAS secara lengkap
b. Guru mampu membuat dokumen KTSP/KURTILAS
c. Adanya KTSP/KURTILAS
d. Tersedianya silabus sekolah sesuai standar isi
e. Tersedianya literatur tambahan
f. Jam mengajar guru PNS maksimal 24 jam
g. Tersedianya buku pelajaran
11 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
6. Program Kesiswaan
a. Meningkatkan program ekstrakurikuler
b. Meningkatkan kedisiplinan siswa
c. Meningkatkan kualitas penangan siswa yang bermasalah
d. Meningkatkan kesadaran lingkungan hidup siswa
b. Pengurus Osis
Siswa harus mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 tanda tangan Pengurus OSIS
No Nama Jabatan Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
12 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
JUMLAH SKOR
Catatan : Setiap nomor yang terisi lengkap diberi skor 10
c. Pengurus Organisasi Ekstrakulikuler
Siswa harus mengumpulkan sekurang-kurangnya 10 tanda tangan Pengurus Inti (Ketua,
Sekretaris, Bendahara) Organisasi Ekstrakulikuler.
No Nama Jabatan Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
JUMLAH SKOR
Catatan : Setiap nomor yang terisi lengkap diberi skor 10
d. Guru
Siswa harus mengumpulkan sekurang-kurangnya 50% tanda tangan dari seluruh guru
yang mengajar di sekolah
No Nama Mengajar Mata Pelajaran Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
13 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
JUMLAH SKOR
Catatan : Setiap nomor yang terisi lengkap diberi skor 10
14 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
......................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
15 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
BAB III
MATERI
A. Keimanan dan Ketaqwaan (IMTAQ)
1. Etika Terhadap Diri Sendiri
a. Mua'hadah .
Mu'ahadah adalah mengingat perjanjian , hal ini di dasarkan pada firman Alloh
SWT dalam Q.S. An Nahl ayat 91 :
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah
kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang
kamu Telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu
itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.
Hendaklah setiap Muslim menyadari bahwa dirinya telah berjanji setiap hari
ketika kita membaca :
Hanya Engkaulah yang kami sembahdan Hanya kepada Engkaulah kami
meminta pertolongan
Dengan demikian tidak sepantasnyalah kita tidak beribadah kepada Alloh dan
meminta pertolongan slain kepada Nya .
b. Muroqobah
Muroqobah adalah keasadaran dan keyakinan diri bahwa segala gerak gerik dan
aktifitas kita pasti diketahui oleh Alloh SWT . Tidak ada satu pun yang luput
dari pengetahuan Nya , apaka itu amal baik atau amal buruk .
Dengan muroqobah yang kuat kita tidak akan begitu berani berbuat kesalahan
dan pelanggaran karena kita yakin akan dicatat oleh Nya melalui malaikat Roqib
dan Atid dan sekaligus akan dipertanggung jawabkan di hari Kiamat kelak.
d. Mujahadah
Mujahadah adalah usaha kerja keras untuk mencapai tujuan mulia yang tidak
mungkin dicapai dengan proses usaha yang santai tetapi perlu kerja keras, tekun,
tabah, dan gigih.
Q.S. Al-Ankabut 69
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhoan) kami, benar-benar
akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami, dan Sesungguhnya Alloh
benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
17 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
Q.S. Asy-Syams ayat 9-10
9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
10. Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
Q. S. AL Arof 176
Dan kalau kami menghendaki, Sesungguhnya kami tinggikan (derajat)nya
dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan
hawa nafsunya yang rendah
Q. S. AL Qosos ayat 50
Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu) Ketahuilah bahwa
Sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka).
dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa
nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Alloh sedikitpun.
Sesungguhnya Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
zalim.
2. JIHAD
Jihad dibagi menjadi dua bagian :
1. Jihadan Nafsi, yaitu memerangi hawa nafsu yang bertentangan dengan
kehendak agama. Imam Ibnu Qoyim membagi tahapan jihad nafsi kepada
empat tahapan:
a. Jihad/berjuang untuk mempelajari petunjuk dan agama yang benar
b. Jihad/berjuang untuk mengamalkan ilmu setelah dia menguasainya
c. Jihad/berjuang untuk mendakwahkan dan mengajarkannya
d. Jihad/berjuang untuk sabar atas kesulitan dakwah ke jalan Alloh dan
tabah menghadapi penderitaan/gangguan dari yang lain.
2. Jihad Asyaithan, yaitu memerangi ajakan dan bujuk rayu setan. Sebagaimana
Alloh menjelaskan dalam beberapa ayat Al-Quran berikut ini:
Q.S. Al-Baqoroh ayat 208
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
18 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
Q.S. An-Nur ayat 21
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan
yang keji dan yang mungkar. sekiranya tidaklah Karena kurnia Alloh dan
rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu
bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar itu) salama-lamanya,
tetapi Alloh membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. dan Alloh Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
19 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
B. PENGENALAN KURIKULUM KTSP/KURTILAS SMP
Struktur dan muatan KTSP/KURTILAS pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang
tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.
(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
(4) Kelompok mata pelajaran estetika
(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut memiliki cakupan dan kegiatan masing-masing seperti
diungkapkan di dalam PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) Pasal 7
sebagai berikut.
Kelompok Cakupan Melalui
Mata Pelajaran
Agama dan Membentuk peserta didik menjadi Kegiatan agama, kewarganegaraan,
Akhlak Mulia manusia yang beriman dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan
bertakwa kepada Tuhan Yang teknologi, estetika, jasmani, olahraga,
Maha Esa serta berakhlak mulia dan kesehatan.
Kewarganegaraan Membentuk peserta didik menjadi Kegiatan agama, akhlak mulia,
dan Kepribadian manusia yang memiliki rasa kewarganegaraan, bahasa, seni dan
kebangsaan dan cinta tanah air. budaya, dan pendidikan jasmani.
Ilmu Pengetahuan Mengembangkan logika, kemam- Kegiatan bahasa, matematika, ilmu
dan Teknologi puan berpikir dan analisis peserta pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
didik. sosial, keterampilan/kejuruan, dan/atau
teknologi informasi dan komunikasi,
serta muatan lokal yang relevan.
Estetika Membentuk karakter peserta didik Kegiatan bahasa, seni dan budaya,
menjadi manusia yang memiliki keterampilan, dan muatan lokal yang
rasa seni dan pemahaman budaya. relevan.
20 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
Kelas dan Alokasi Waktu
A. Mata Pelajaran
Pendidikan Agama 3 2 2
Pendidikan Kewarganegaraan 3 2 2
Bahasa Indonesia 6 4 4
Bahasa Inggris 4 4 4
Matematika 5 4 4
Ilmu Pengetahuan Alam 5 4 4
Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
Seni Budaya 3 2 2
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 2 2
Teknologi Informasi dan Komunikasi/Prakarya 2 2 2
B. Muatan Lokal
a). Bahasa Sunda 2 2 2
b). Pendidikan Lingkungan Hidup
c). ............. 2*) 2*)
Pengembangan diri
Jumlah 40 34 34
*) Ekivalen 2 jam pelajaran
1. Muatan Lokal
Merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan
dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak
dapat dikelompokan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan.
2. Pengembangan Diri
Bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri
bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik
sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri.
3. Jam Pembelajaran
Untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
21 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
5. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu
6. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar
berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%.
Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata perserta didik serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan
diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan ideal. Pembelajaran tuntas (mastery
learning) dalam proses pembelajaran berbasis kompetensi dimaksudkan adalah
pendekatan dalam pembelajaran berbasis kompetensi mempersyaratkan peserta didik
menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata
pelajaran tertentu. Dalam model yang paling sederhana, dikemukakan bahwa jika setiap
peserta didik diberikan waktu sesuai dengan yang diperlukan untuk mencapai suatu
tingkat penguasaan dan jika dia menghabiskan waktu yang diperlukan, maka besar
kemungkinan peserta didik akan mencapai tingkat penguasaan kompetensi. Tetapi jika
peserta didik tidak diberi cukup waktu atau dia tidak dapat menggunakan waktu yang
diperlukan secara penuh, maka tingkat penguasaan kompetensi peserta didik tersebut
belum optimal.
22 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
pelajaran yang mudah atau sulit dan cara perbaikan dalam proses pembelajaran
maupun pemenuhan sarana-prasarana belajar di sekolah.
9. Penilaian
Penilaian hasil belajar mencakup :
a) Ulangan Harian (UH) adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
Kompetensi Dasar (KD) atau lebih;
b) Ulangan Tengah Semester (UTS) adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada periode tersebut;
c) Ulangan Akhir Semester (UAS) adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada periode
tersebut;
d) Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di
akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada periode
tersebut;
10. Remedial
Pembelajaran remedial adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang
belum mencapai ketuntasan pada KD tertentu, menggunakan berbagai metode yang
diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat ketuntasanbelajar peserta
didik. Pada hakikatnya semua peserta didik akan dapat mencapai standar kompetensi
yang ditentukan, hanya waktu pencapaian yang berbeda. Oleh karenanya perlu adanya
program pembelajaran remedial (perbaikan) pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda,
b. Belajar Mandiri atau pemberian bimbingan secara khusus
c. Pemberian tugas/latihan,
d. Belajar mandiri atau pemberian bimbingan alumni atau tutor sebaya,
e. dan lain-lain, yang semuanya diakhiri dengan ulangan.
f. Tes ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program
pembelajaran remedial agar dapat diketahui apakah peserta didik telah mencapai
ketuntasan dalam penguasaan kompetensi yang telah ditetapkan.
g. Nilai hasil tes ulang tidak melebihi batas kriteria ketuntasan minimal
23 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran Estetika dan kelompok mata pelajaran
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan;
Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi ;
24 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
f. keterampilan dan kewiraswastaan,
g. kesegaran jasmani dan daya kreasi, serta
h. persepsi, apresiasi dan kreasi seni.
Ketua
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Sekretaris Bendahara
Wakil Sekretaris II
Tuhan Yang Maha Esa
Seksi Ketaqwaan terhadap
dan Bernegara
Seksi Kehidupan Berbangsa
Bela Negara
Seksi Pendidikan Pendahuluan
Kewirausahaan
Seksi Keterampilan, dan
25 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
3. Latihan Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu usaha untuk mempengaruhi orang/pihak lain/kelompok
melalui langkah-langkah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan untuk mencapai suatu tujuan. Untuk menumbuhkembangkan jiwa
kepemimpinan siswa di sekolah diperlukan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
(LDKS).
26 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
selanjutnya dikembangkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat positif bagi
peserta didik. Ide pengembangan suatu kegiatan ekstrakurikuler dapat pula berasal dari peserta
didik atau sekelompok peserta didik.
3. Klub Voli, Sepak bola, Basket, Dayung, Badminton, Renang, Atletik, Silat, Karate,
Yudo, Bela Diri lainnya.
5. Klub Pencinta Alam, Pencinta Kupu-kupu, Pencinta, Arung Jeram, Pencinta Astronomi,
Kebersihan Lingkungan, Pertanian
6. Klub Pendaki Gunung, Kelompok Pekerja Sosial, Polisi Lalu Lintas Sekolah
28 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
d. mengadakan forum diskusi ilmiah,
e. mengadakan media komunikasi OSIS, seperti buletin, majalah dinding, dan
sebagainya,
f. mengorganisir suatu pementasan atau bazaar.
Contoh kegiatan Keterampilan dan Kewiraswastaan:
a. meningkatkan keterampilan dalam menciptakan suatu barang lebih berguna,
b. meningkatkan keterampilan di bidang teknik, elektronik, pertanian, dan
peternakan,
c. meningkatkan usaha-usaha keterampilan tangan,
d. meningkatkan usaha koperasi sekolah,
e. melaksanakan pengalaman kerja lapangan.
Contoh kegiatan ekstrakurikuler bidang Kesejahteraan JaSMPni dan daya Kreasi:
a. meningkatkan kesadaran hidup sehat di lingkungan sekolah, rumah dan
masyarakat/lingkungan,
b. melaksanakan usaha kesehatan sekolah/UKS,
c. melaksanakan pemeliharaan keindahan, penghijauan, dan kebersihan sekolah,
d. menyelenggarakan kantin sehat,
e. melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, minuman
keras, rokok, dan sebagainya,
f. melaksanakan senam pagi,
g. menyelenggarakan lomba berbagai cabang olahraga.
Contoh kegiatan ekstrakurikuler bidang Persepsi, Apresiasi, dan Kreasi Seni:
a. mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang seni suara, seni
tari, seni rupa, seni kerajinan, drama/sastra, musik, dan fotografi,
b. menyelenggarakan sanggar berbagai macam seni,
c. meningkatkan daya cipta seni,
d. mementaskan/memamerkan berbagai cabang seni, baik karya siswa/sekolah
maupun karya seniman luar.
b. Makna
Sekolah hendaknya betul-betul menjadi tempat diselenggarakannya proses
belajar mengajar. Sekolah sebagai masyarakat belajar: terjadi interaksi siswa
29 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
gurulingkungan sekolah. Sekolah tempat terjadinya proses pembudayaan
kehidupan dalam suasana aman, nyaman, tertib, dan bebas dari segala ancaman.
c. Peranan
1) Sebagai pengaman sekolah dari berbagai pengaruh negatif internal dan
eksternal sehingga sekolah dapat melaksanakan fungsi utamanya sebagai
tempat belajar mengajar.
2) Sebagai penggerak unsur-unsur/komponen sekolah secara terkoordinasi
serta berdaya guna secara maksimal dalam suasana aman, tertib, dan bebas
ancaman.
3) Sebagai usaha preventif: terciptanya kondisi sekolah yang berdaya tangkal
terhadap segala pengaruh destruktifinternal maupun eksternal
d. Unsur
1) Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal
2) Wewenang dan tanggung jawab penuh Kepala Sekolah sebagai manajer ,
pemimpin, administrator, edukator, dan sebagai orang tua
3) Hubungan kerjasama antara guru dan orang tua siswa
4) Sikap warga sekolah terhadap martabat dan citra guru
5) Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya
e. Pelaksanaan
1) Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sesuai dengan tujuan
satuan pendidikan, diarahkan pada pengembangan kemandirian, sikap
bertanggung jawab, berani mengemukakan pendapat, berpikir secara
teratur, kritis, disiplin, dan berani mengambil keputusan
2) Pengelolaan Administrasi Sekolah (POCC)
3) Penataan Lingkungan Sekolah: Keamanan, Ketertiban, Keindahan,
Kerindangan, Keserasian, dan Keseimbangan (K-8)
30 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
a. menumbuhkan rasa kebersamaan, memperkuat jiwa persaudaraan sehingga
dapat menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan di kalangan siswa,
b. memperkecil perbedaan tingkah laku siswa yang disebabkan oleh adanya
perbedaan tingka kemampuan ekonomi orang tua/wali siswa,
c. menanamkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat, serta patuh terhadap
peraturan yang telah ditetapkan,
d. menumbuhkan kesadaran disiplin diri yang pada gilirannya memperkuat
disiplin sosial dan nasional.
Perlakuan terhadap PSS hendaknya:
a. bersih,
b. rapih, dan
c. lengkap dengan atribut sekolah.
Siswa berpakaian seragam sekolah bertanggung jawab untuk bersikap dan
bertingkah laku yang baik demi menjaga citra siswa dan nama baik sekolahnya.
PSS terdiri dari dua macam:
a. PSS yang digunakan untuk Upacara Bendera, yang berupa Pakaian Seragam
harian/PSH ditambah dengan topi pet, dan
b. PSS yang digunakan untuk harian pada hari belajar.
PSS dikenakan setiap hari belajar. Pada hari Jumat siswa dapat mengenakan
pakaian seragam yang ditentukan oleh sekolah masing-masing.
7. Tata Krama
Tata krama merupakan kegiatan sopan santun yang disepakati dalam
lingkungan pergaulan antara manusia, serta merupakan gerak langkah kehidupan
sehari-hari yang berlaku di semua lapisan masyarakat dalam berkomunikasi dengan
sesama.
Tata krama merupakan kebiasaan yang muncul karena adanya aksi dan reaksi
dalam pergaulan. Ruang lingkup tata krama meliputi tata krama nasional dan tata krama
lokal. Tata krama nasional merupakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tata krama lokal berlaku pada kehidupan sehari-hari dalam suatu kelompok
masyarakat tertentu.
Kunci keserasian dalam pergaulan:
a. perlakukanlah orang seperti kita memperlakukan diri sendiri,
b. hargai orang menurut jati diri masing-masing,
c. membuka diri,
d. percaya kepada orang lain, saling menghormati dan siap berkorban.
Tata krama dalam bertingkah laku meliputi:
a. tata krama berbicara,
b. tata krama pergaulan, dan
c. tata krama penampilan yang terdiri dari tata cara berbusana, tata cara bersolek,
tata cara berjalan, dan tata cara makan.
8. Tata Tertib Sekolah
a. Waktu Sekolah
1) Sudah berada di sekolah 15 menit sebelum sekolah dimulai.
2) Para siswa yang terlambat hanya diperkenankan masuk kelas setelah mendapat
izin dari Kepala Sekolah/guru piket.
3) Selama waktu belajar, para siswa tidak diperbolehkan keluar kelas. Keperluan
ke WC dan lain-lain hanya dilakukan pada waktu istirahat.
31 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
4) Pada waktu bel ganti pelajaran, para siswa dilarang keluar dari ruang kelas.
5) Pada waktu istirahat para siswa dianjurkan keluar kelas, tetapi tidak boleh
keluar dari halaman sekolah.
6) Selama waktu belajar, apabila siswa akan meninggalkan sekolah karena sakit
atau alasan lain, harus mendapat izin dari Kepala Sekolah/guru piket.
7) Bila 10 menit setelah bel masuk ternyata guru belum datang, maka Ketua Kelas
wajib:
Menjemput/mencari guru yang bersangkutan di ruang guru,
Jika guru yang bersangkutan tidak dapat masuk kelas, melapor kepada
Kepala Sekolah/guru piket
b. Kegiatan Belajar
1) Para siswa diwajibkan mengikuti kegiatan kurikuler, salah satu kegiatan
ekstrakurikuler yang telah ditetapkan oleh sekolah dan diwajibkan memperoleh
hasil evaluasi belajar yang dicantumkan dalam raport.
2) Para siswa diwajibkan mengikuti Upacara Bendera pada hari yang ditetapkan
oleh sekolah.
c. Tingkah Laku
1) Para siswa harus bersikap hormat dan sopan terhadap bapak/Ibu guru, pegawai
sekolah, serta sesama siswa.
2) Siswa menyapa guru dan pegawai tata usaha dengan ucapan salam.
3) Para siswa harus menciptakan suasana damai dan tenteram, menjauhkan diri
dari pertengkaran, pertentangan dan permusuhan, serta perkelahian.
4) Para siswa hanya diperbolehkan membawa benda-benda yang diperlukan untuk
belajar ke sekolah.
5) Para siswa harus memelihara kebersihan seluruh fasilitas sekolah.
6) Para siswa membuang sampah pada tempat yang disediakan.
7) Para siswa harus mempergunakan alat-alat perlengkapan sekolah sebagaimana
mestinya.
8) Dewan guru sewaktu-waktu dapat mengadakan razia umum/khusus terhadap
benda-benda yang dibawa siswa ke sekolah.
9) Para siswa wajib menjaga nama baik sekolah dimanapun mereka berada.
10) Para siswa tidak diperkenankan:
11) Membawa dan mengisap rokok di lingkungan sekolah.
Membawa dan makan permen karet di lingkungan sekolah.
Membawa senjata dan alatlat yang dapat dipakai untuk berkelahi, serta
bendaenda lain yang bertentangan dengan tujuan pendidikan (narkoba dan
lainain).
Melakukan kegiatanegiatan yang mengganggu situasi belajar mengajar.
Merusak sarana dan prasarana sekolah yang tersedia.
d. Pakaian dan Pemeliharaan Rambut
1) Para siswa diwajibkan berpakaian seragam, harus bersepatu hitam tertutup.
2) Para siswa tidak diperkenankan memakai perhiasan.
3) Pada waktu pendidikan olahraga, siswa harus mengenakan pakaian
olahraga yang telah ditentukan.
4) Rambut harus rapi dan dilarang memakai cat rambut.
5) Siswa putra tidak diperbolehkan memelihara kumis dan janggut.
e. Administrasi Sekolah
32 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
1) Nama siswa yang dipakai untuk keperluan administrasi sekolah harus
sesuai dengan nama yang tercantum dalam akte kelahiran atau akte
kenal lahir atau surat resmi lainnya.
2) Para siswa diwajibkan menyelesaikan semua persyaratan administrasi
yang telah ditentukan.
3) Uang sekolah harus dibayar paling lambat tanggal 10 setiap bulan.
4) Bila siswa bermaksud berhenti dari sekolah atau pindah ke sekolah lain,
maka orang tua/wali siswa wajib mengajukan permohonan tertulis
kepada Kepala Sekolah.
5) Selama dalam pendidikan siswa dilarang menikah.
f. Absensi
1) Bila siswa tidak masuk sekolah, maka orang tua/wali harus
memberitahukan hal tersebut secara tertulis kepada Kepala Sekolah pada
saat siswa tidak masuk sekolah.
2) Bila siswa tidak masuk sekolah selama 3 hari atau lebih karena sakit, maka
orang tua/wali harus memberi surat keterangan dokter.
3) Apabila siswa tidak masuk sekolah selama 3 hari berturut-turut tanpa
keterangan, maka orang tua/wali akan diundang ke sekolah.
4) Bila siswa bermaksud tidak masuk sekolah selama beberapa hari misalnya
keluar daerah dan sebagainya, maka orang tua/wali minta izin terlebih
dahulu dari Kepala Sekolah.
5) Bila jumlah absensi siswa melebihi 10% dari hari jumlah sekolah yang telah
ditetapkan tanpa pemberitahuan dari orang tua/wali maka siswa tersebut
tidak diperkenankan mengikuti ulangan umum (tes sumatif) dan atau tidak
naik kelas.
g. Sanksi
1) Para siswa diwajibkan mentaati dan melaksanakan Peraturan Tata Tertib
Siswa.
2) Para siswa yang terbukti melanggar tata tertib tersebut di atas akan
mendapat sanksi dari Kepala Sekolah yang bersifat mendidik.
3) Sanksi yang diberikan oleh Kepala Sekolah minimal berupa
teguran/peringatan dan maksimal keluar dari sekolah.
4) Dalam hal siswa melakukan pelanggaran tata tertib yang menimbulkan
kerugian material, maka sanksi dapat berupa ganti kerugian.
5) Siswa yang ketahuan menggunakan atau mengedarkan narkoba (narkotika
dan obat-obat terlarang) akan dikeluarkan dari sekolah tanpa peringatan
terlebih dahulu.
F. Pendidikan Karakter
1. Membangun bangsa berkarater
Karakter bangsa terbangun atau tidak sangat tergantung kepada bangsa itu
sendiri. Bila bangsa tersebut memberikan perhatian yang cukup untuk membangun
karakter maka akan terciptalah bangsa yang berkarakter. Bila sekolah dapat
memberikan pembangunan karakter kepada para muridnya maka akan tercipta pula
murid yang berkarakter. Demikian pula sebaliknya. Kita paham Allah tidak merubah
keadaan suatu kamu bila mereka tidak berusaha melakukan perubahan itu.
2. Lima pilar karakter luhur bangsa Indonesia
33 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
a. Transendensi : menyadari bahwa manusia merupakan ciptaan Tuhan yang maha
esa. Dari kesadaran ini akan memunculkan sikap penghambaan semata mata
pada Tuhan yang maha Esa. Kesadaran ini juga berarti memahami keberadaan
diri dan alam sekitar sehingga mampu menjaga dan memakmurkannya. (
Ketuhanan Yang Maha Esa)
b. Humanisasi : setiap manusia pada hakikatnya setara dimata tuhan kecuali ilmu
dan ketqwaannya yang membedakannya. Manusia diciptakan sebagai subjek
yang memiliki potensi. (Kemanusiaan yang adil dan beradab).
c. Kebinekaan : kesadaran akan adanya sekian banyak perbedaan di dunia. Akan
tetapi, mampu mengambil kesamaan untuk menumbuhkan kekuatan ( Persatuan
Indonesia).
d. Liberasi : Pembebasan atas penindasan sesama manusia. Karenanya tidak
dibenarkan adanya penjajahan manusia oleh manusia ( Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan ).
e. Keadilan : keadilan merupakan kunci kesejahteraan. Adil tidak berarti sama,
tetapi proporsional ( Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
34 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
TABEL NILAI DAN DESKRIPSI NILAI
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
35 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
G. Belajar dan Proses Belajar
1. Belajar
Belajar pada hakikatnya adalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan
tingkah laku (behavioral change) pada individu yang belajar. Perubahan tingkah laku
tersebut terjadi karena usaha individu yang bersangkutan. Belajar dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti: bahan yang dipelajari, faktor instrumental, lingkungan, dan
36 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
kondisi individual si pembelajar. Faktor-faktor tersebut diatur sedemikian rupa,
sehingga berpengaruh membantu tercapainya kompetensi secara optimal.
Proses belajar merupakan proses yang kompleks dan senantiasa berlangsung
dalam berbagai situasi dan kondisi. Percival dan Ellington (1984) menggambarkan
model sistem pendidikan dalam proses belajar yang berbentuk kotak hitam (black box).
Masukan (input) untuk sistem pendidikan atau sistem belajar terdiri dari orang/peserta
didik dengan penampilan yang lebih maju dalam berbagai aspek. Di antara masukan
dan keluaran terdapat "black box yang berupa proses belajar atau pendidikan.
Pada dasarnya, belajar merupakan masalah bagi setiap orang. Dengan belajar
maka pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, nilai, sikap, tingkah laku, dan semua
perbuatan manusia terbentuk, disesuaikan dan dikembangkan. Dari berbagai pandangan
para ahli yang mencoba memberikan definisi belajar dapat diambil kesimpulan bahwa
belajar selalu melibatkan tiga hal pokok yaitu adanya perubahan tingkah laku, sifat
perubahan yang relatif permanen, dan perubahan yang disebabkan oleh interaksi
dengan lingkungan, bukan oleh proses kedewasaan ataupun perubahan-perubahan
kondisi fisik yang temporer sifatnya, jadi pada prinsipnya belajar adalah proses
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara peserta didik dengan
sumber-sumber atau objek belajar, baik yang secara sengaja dirancang (by design)
maupun yang tidak secara sengaja dirancang namun dimanfaatkan (by utilization).
Proses belajar tidak hanya terjadi karena adanya interaksi antara peserta didik dengan
sumber-sumber belajar lainnya.
Aktivitas belajar sangat berkaitan dengan fungsi otak manusia. Sebagai
orhanisme hidup, manusia merupakan suatu organisasi biologik yang dalam ujud
strukturalnya terjadi secara genetik. Dalam perkembangan dan cara berfungsinya, otak
manusia sangat dipengaruhi oleh hasil interaksinya dengan objek belajar atau
lingkungan. Konsekuensi dari berfungsinya organisasi biologik itu adalah intelegensi
(kecerdasan) yang bersumber dari otak manusia. Meskipun pada waktu anak manusia
dilahirkan ia tidak memiliki ide atau konsep, namun konstitusinya memungkinkan
untuk bereaksi terhadap lingkungan melalui saluran pengalaman yang dibawa sejak
lahir (Conny Serniawan, 1988). Pada tahap awal perkembangan otak peserta didik,
reaksi-reaksi berjalan secara refleks, namun selanjutnya akan menjadi suatu organisasi
mental yang semakin mantap dan terstruktur.
Belahan otak manusia terbagi menjadi dua, kiri dan kanan. Tugas, fungsi, dan
ciri setiap belahan otak adalah khusus dan membuat reaksi secara berbeda terhadap
berbagai jenis pengalaman belajar. Keterlibatan otak sebelah kanan lebih tertuju kepada
variabel keseluruhan, holistik (utuh), imajinatif, sedangkan belahan otak sebelah kiri
lebih berfungsi untuk mengembangkan berfikir rasional, linear, dan teratur. Emosi,
terletak dalam kedua belahan otak dan memberi warna tertentu terhadap kejadian
belajar yang dialami oleh seseorang. Bila keseimbangan berfungsinya kondisi otak
terjaga, dengan melibatkan emosi, maka terjadilah belajar kreatif.
Untuk memberikan landasan akademik/filosofis terhadap pelaksanaan
pembelajaran khususnya pada jenjang SMP, maka perlu dikemukakan sejumlah
pandangan dari para ahli pendidikan dan pembelajaran. Ada tiga pakar pendidikan yang
teori serta pandangannya bisa digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan dan
mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi, yaitu john Dewey, Vygotsky,
dan Ausubel.
37 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
menjadi pengetahuan baru bagi peserta didik. Menurut Vygotsky (2001), terdapat
hubungan yang erat antara pengalaman sehari-hari dengan konsep keilmuan
(scientific), tetapi ada perbedaan secara kualitatif antara berpikir kompleks dan berpikir
konseptual. Berpikir kompleks didasarkan atas kategorisasi objek berdasarkan suatu
situasi, sedangkan berpikir konseptual berbasis pada pengertian yang lebih abstrak. Ia
menegaskan bahwa pengembangan kemampuan menganalisis, membuat hipotesis, dan
menguji pengalaman pada dasarnya terpisah dari pengalaman sehari-hari. Kemampuan
ini tidak ditentukan oleh pengalaman sehari-hari, tetapi lebih tergantung pada tipe
spesifik interaksi sosial.
2. Proses Belajar
a. Cara belajar efektif
Belajar adalah perintah Alloh dan Rosulnya. Rosululloh Saw. bersabda
menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim dan muslimat.Jadi belajar adalah
suatu ibadah yang hukumnya wajib dan berdosalah orang yang tidak menuntut ilmu.
Oleh karena itu, sebagai pelajar harus benar menyadari bahwa ketika sedang belajar
berarti sedang beribadah kepada Alloh Swt, yang mana akan mendapatkan pahala
sangat besar di sisi-Nya, jika dilaksanakan dengan ikhlas lillahitaala seorang siswa
dikatakan jihad apabila belajar dengan sungguh-sungguh.
Strategi belajar :
2) Siapkan bahan yang akan dipelajari atau soal-soal yang akan dipelajari
3) Pelajari setiap mata pelajaran yang akan dipelajari, terdiri dari: Matematika,
Bhs. Indonesia, Fisika, Bhs. Inggris maka siapkan lebih dahulu buku-buku yang
diperlukan serta soal pekerjaan rumah yang akan dikerjakan.
4) Untuk pelajaran ilmu pasti, fisika dan kimia strategi belajar yang paling efisien
dan efektif:
1. Pelajari kembali teori dasar dan rumusumus yang ada
38 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
2. Kerjakan semua soal-soal pekerjaan rumah dan soal yang ada pada buku
paket
3. Bila ada soal yang sulit, diskusikan dengan teman, dan bila tidak bisa
diselesaikan tanyakan pada Guru yang bersangkutan.
4. Semua soal pada setiap pasal harus dikerjakan dan jangan tinggalkan
soaloal tanpa diselesaikan.
5. Bila ada soal yang sulit, pikirkan dan renungkan terusenerus. Insya Alloh
anda akan memperoleh inspirasi cara penyelesaiannya.
5) Untuk pelajaran hapalan seperti Pkn, Sejarah, Agama, dsb. maka cara yang
efisien dan efektif adalah diskusikan dengan teman setiap materi yang
dipahami, atau hapalkan/ingat lalu tuliskan pada kertas kotretan yang sudah
disediakan. Apa yang dituliskan ini sbenarnya sudah merupakan rangkuman
awal. Rangkuman ini hapalkan lagi, sehingga pelajaran yang jumlah satu buku
catatan (buku paket) sebanyak 100 halaman rangkumannya hanya 12 alaman.
6) Belajarlah dengan konsentrasi yang baik dan hindarkan gangguan suara radio
kaset, video, suara, dan suara bising lainnya.
Waktu ideal
Waktu belajar paling ideal adalah pada saat pikiran masih fresh, badan segar,
dan semangat penuh. Karena itu waktu ideal adalah sesudah istirahat cukup,
sehubungan dengan itu waktu paling ideal:
Bada sholat Maghrib sampai pukul 22, kira-kira 4 jam. Ini berarti bila ada 4
mata pelajaran sediakan msing-masing 1 jam
Dini hari setelah sholat tahajud atau bada sholat Shubuh
Bila sore terlalu capek belajarlah sesudah tidur 12 am kemudian baru belajar
Setiap 45-60 menit belajar dengan konsentrasi penuh, istirahatkan 10 menit
untuk rileks bisa mendengarkan musik, mengaji, membaca buku cerita yang
menjadi kesukaan tetapi harus disiplin tidak lebih dari 10 menit
Lama belajar
Lama belajar untuk setiap siswa kelihatannya bervariasi kekuatan atau
ketahanan belajar sangat dipengaruhi oleh antusias dan semangat siswa. Antusias dan
semangat dapat dimotivasi atau digerakkan agar optimal oleh siswa itu sendiri, orang
tua, atau guru. Sandar lama belajar bisa diproyeksikan dari lama belajar yang
dilaksanakan di sekolah atau di rumah. Dalam model yang paling sederhana,
dikemukakan bahwa jika setiap siswa diberikan waktu sesuai dengan yang diperlukan
untuk mencapai suatu tingkat penguasaa, dan jika dia menghabiskan waktu yang
diperlukan, maka besar kemungkinan siswa akan mencapai tingkat penguasaan
kompetensi. Tetapi jika peserta didik tidak diberi cukup waktu atau dia tidak dapat
menggunakan waktu yang diperlukan secara penuh, maka tingkt penguasaan
kompetensi siswa tersebut belum optimal.
Peralatan
Yang dimaksud peralatan belajar adalah kelengkapan belajar yang terdiri dari
tempat belajar, waktu, atau cahaya, buku sumber, catatan siswa, alat bantu lainnya yang
diperlukan, kebersihan dan ventilasi yang baik. Kelengkapanelengkapan tersebut perlu
ada, tapi tidak perlu yang mahal, bisa sangat sederhana yang terpenting bisa konsentrasi
dengan penuh.
39 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
LAPORAN PERKEMBANGAN AKADEMIK SISWA
SEMESTER 1 (SATU) TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Nilai Paraf Nilai Paraf Nilai Paraf
No. Mata Pelajaran
UH 1 Guru Orangtua UH 2 Guru Orangtua UH 3 Guru Orangtua
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
SMPN2 Solokanjeruk
13.
14.
15.
16.
40 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
17.
18.
20.
21.
H. Kepramukaan
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi pendidikan di luar sekolah dan di luar
keluarga yang menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.
Kepramukaan adalah nama kegiatan anggota Gerakan Pramuka.
Pramuka adalah anggota Gerakan Pramuka yang terdiri dari anggota muda yaitu
peserta didik S, G, T, D dan anggota dewasa yaitu Pembina Pramuka, Pelatih Pembina
Pramuka, Pembina Profesional, Pamong SAKA dan Instruktur SAKA, Pimpinan
SAKA, Andalan, Pembantu Andalan, Anggota MABI, Staf Karyawan Kwartir dan
Mitra.
Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan yang menggunakan outdoor
activity / kegiatan di alam terbuka dengan harapan kegiatan kepramukaan akan
mempunyai dua nilai, yaitu:
1) Nilai formal atau nilai pendidikannya, yaitu pembentuk watak (character
building), dan
2) Nilai materiil, yaitu nilai kegunaan praktisnya.
41 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
Gerakan Pramuka adalah gerakan (lembaga) pendidikan yang komplementer
dan suplementer (melengkapi dan memenuhi pendidikan yang diperoleh
anak/remaja/pemuda di rumah dan di sekolah), pada segmen yang belum ditangani oleh
lembaga pendidikan lain yang pelaksanaannya menggunakan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan di alam terbuka (outdoor activities), dan yang
sekaligus dapat menjadi upaya self education bagi dan oleh
anak/remaja/pemuda/pramuka sendiri.
42 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
43 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
MARS KABUPATEN BANDUNG
Sabilulungan
Tohaga, rohaka,
Rempug jukung ngabasmi pasalingsingan
Satia, sajiwa,
Rempug jukung ngabasmi pasalingsingan.
44 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha
Esa, atas berkat serta karunia-Nya, akhirnya kami dapat menyusun proposal untuk
menyelenggarakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Pelajaran
2017/2018 dalam rangka pengenalan civitas akademika SMPN 2 Solokanjeruk Kabupaten
Bandung pada Siswa Baru.
Kami harapkan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) ini dapat memberikan
kontribusi positif dalam pengembangan potensi dan bakat bakat di internal civitas akademika
SMPN 2 Solokanjeruk Kabupaten Bandung dan menjadikan wadah atau jembatan kreatititas
atau prestasi dibidangnya masing masing guna membentuk para siswa baru yang penuh
dedikasi, loyalitas, disiplin, bertaqwa dan bertanggung jawab, dan kami harapkan agar
momentum ini dijadikan barometer dan langkah awal menuju sebuah dinamisasi dalam sebuah
institusi pendidikan khususnya di SMPN 2 Solokanjeruk Kabupaten Bandung .
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua, Amin.
Panitia
45 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk
Lembar Pengesahan
Program Kerja
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
[MPLS]
2017
SMPN 2 SOLOKANJERUK
Menyetujui
Pengawas SMP Kabupaten Bandung
46 | P r o g r a m K e r j a M a s a P e n g e n a l a n L i n g k u n g a n 2 0 1 7
SMPN2 Solokanjeruk