TUJUAN
1. Dapat mengaplikasikan Rumah Sehat sederhana yang dimulai dari keluarga, tetangga
kemudian pada orang lain
2. Dapat mengaplikasikan kesehatan lingkungan perumahan dan dimulai ari lingkungan rumah
sendiri kemudian pada tetangga dan orang lain
3. Dapat memberikan penyuluhan tentang rumah sehat, menjelaskan ukuran dan letak yang tepat
dari bagian-bagian rumah yang sehat
4. Dapat memberikan penyuluhan akibat keberadaan binatang / serangga penular penyakit, jenis
peyakit yang ditularkannya dan cara mencegahnya
5. Dapat memberikan penyuluhan tentang pencemaran udara menurut tempat, dampak dan yang
berisiko terkena pencemaran udara
6. Dapat memberikan penyuluhan tentang dampak radiasi di lingkungan perumahan
7. Dapat membuat rancangan rumah sehat, menentukan letak dan memilih bahan bangunan yang
baik
8. Dapat melatih siaga, penggalang dan sesame penegak & pandega tentang rumah sehat
MATERI
1. Udara
Pencemaran udara
- Pencemaran udara outdoor
- Pencemaran udara indoor
Yang berisiko terkena pencemaran udara
- Masyarakat yang menempati perumahan yang terletak di dekat jalan raya
- Masyarakat yang bertempat tinggal di daerah industri
- Masyarakat yang terkena asap kebakaran hutan dan pembakaran sampah terbuka
- Masyarakat yang menempati rumah dengan ventilasi/lubang angin yang tidak memenuhi syarat,
jendela yang tidak pernah difungsikan, kurang pencahayaan, kelembabab tinggi, asap dapur
keluar tidak lancer, penuh sesak barang dan padat penghuni serta ada anggota keluarga yang
merokok.
2. Radiasi
Sumber radiasi di dalam rumah
Dampak radiasi
Cara pengendalian dampak radiasi
3. Vektor
TUJUAN
1. Mengetahui bahwa makanan harus terlindungi dari lalat, debu dan binatang lain.
2. Mengetahui bahwa minuman harus dibuat dari air yang telah dimasak atau diolah.
3. Mengetahui bahwa sebelum makan harus mencuci tangan.
4. Mengetahui bahwa sayuran/buah yang dimakan mentah harus dicuci terlebih dahulu sebelum
dimakan.
5. Mengetahui bahwa peralatan makan dan peralatan masak harus bersih.
6. Dapat melaksanakan dan menjelaskan cara pencucian peralatan makan dan peralatan masak
yang sehat.
7. Dapat menjelaskan dan memberi contoh cara pencegahan pencemaran makanan.
8. Dapat menjelaskan pengertian air minum, sumber san fungsinya untuk tubuh manusia.
9. Dapat menjelaskan penyakit bawaan makanan dan cara penularannya melalui makanan dan
minuman.
10. Dapat menjelaskan makanan yang boleh dimakan.
11. Dapat mengetahui dan memberi penyuluhan tentang bahaya dan tanda-tanda keracunan
makanan.
12. Dapat memberi penyuluhan tentang upaya Hygiene Sanitasi Makanan.
13. Dapat memberi penyuluhan tentang Hygiene Perorangan dan Titik Kendali Kritis Hygiene
Sanitasi Makanan.
MATERI
1. Makanan harus terlindung dari debu, lalat dan binatang lain.
2. Minuman harus dibuat dari air minum atau air yang telah dimasak.
3. Mencuci tangan sebelum makan.
4. Sayuran/buah yang dimakan mentah harus dicuci terlebih dahulu sebelum dimakan.
5. Peralatan makan dan peralatan masak yang akan digunakan harus bersih.
6. Cara pencucian peralatan makan dan peralatan masak yang sehat.
7. Cara pencegahan pencemaran makanan.
8. Air minum, sumber dan fungsinya untuk tubuh manusia.
9. Penyakit bawaan makanan dan cara penularannya melalui makanan dan minuman.
10. Makanan yang boleh dimakan.
11. Bahaya dan tanda-tanda keracunan makanan.
12. Hygiene sanitasi makanan.
13. Hygiene perorangan.
14. Titik kendali kritis (TKK) hygiene sanitasi makanan.
15. Pertolongan pertama penderita / tersangka keracunan pestisida.
16. Pengobatan keracunan pestisida.
17. Penyuluhan pada masyarakat.
TUJUAN
Dapat mengaplikasikan serta member contoh (menyuluh) hal-hal yang penting tentang pestisida,
seperti :
1. Cara-cara masuk pestisida ke dalam tubuh manusia.
2. Gejala-gejala dan tanda-tanda keracunan pestisida.
3. Pertolongan pertama bagi korban keracunan pestisida.
4. Pengobatan keracunan pestisida.
5. Penyuluhan pada masyarakat.
MATERI
1. Cara-cara masuk pestisida ke dalam tubuh manusia.
2. Gejala-gejala dan tanda-tanda keracunan pestisida.
a. Golongan organophosphate.
b. Golongan organokarbamat.
3. Pertolongan pertama bagi korban keracunan pestisida.
4. Pengobatan keracunan pestisida.
5. Penyuluhan pada masyarakat.
TUJUAN
1. Dapat memberikan penyuluhan tentang pentingnya dan tanda-tanda air bersih serta
membedakannya dengan air kotor secara sederhana.
2. Dapat memberikan penyuluhan tentang penyakit yang disebabkan oleh air bersih yang tidak
memenuhi syarat bakteriologis.
3. Dapat memberikan penyuluhan cara mengangkat/mengambil air dengan tidak mengganggu
kualitas air/mutu air.
4. Dapat memberikan penyuluhan cara memperoleh air yang baik secara fisik dan bakteriologis.
5. Dapat memberikan penyuluhan cara memperoleh air bersih melalui proses kimia tertentu.
MATERI
1. Mengetahui dan dapat melakukan cara memperoleh air bersih melalui metoda pengolahan air
dengan kimia kaporit tawas, kapur tohor.
2. Mengetahui syarat kualitas air dan dapat membedakan kualitas air yang baik secara fisik.
3. Mengetahui cara dan dapat melakukan pemeriksaan air dengan alat yang sederhana.
4. Dapat melakukan pemeriksaan pH air, secara sederhana dengan komperator yang mempunyai
dua tabung atau dengan kertas lakmus.
5. Mengetahui sebab-sebab sabun tidak berbuih karena mengandung zat kimia tertentu.
6. Dapat mengetahui Program Pemerintah tentang kualitas air dan demonstrasi
penyaringan/pengolahan air sederhana.
7. Harus dapat melatih anggota Pramuka lainnya (tingkat di bawahnya) untuk mencapai SKK
kualitas air dan memperoleh TKK-nya.
MATERI
1. Mengetahui manfaat air bagi manusia.
2. Mangetahui arti air sehat.
3. Mengetahui tanda air bersih.
4. Mengetahui macam asal sumber air.
5. Dapat membedakan air bersih dan air kotor.
6. Mengetahui cara menjaga kebersihan tempat menyimpan air.
7. Air, kesehatan dan jalur penularan penyakit
Hubungan air dan kesehatan
Pengaruh parameter menyimpang dari air minum terhadap kesehatan.
Cara penularan penyakit diare.
Mengetahui berfungsi atau tidaknya sarana.
8. Mengetahui cara memelihara sarana dan melaksanakan perbaikan ringan pada sarana bila ada
kerusakan ringan.
Pemeliharaan Penampungan Air Hujan (PAH).
Pemeliharaan sumur.
Pemeliharaan sumur pompa tangan.
9. Petunjuk penggunaan alat-alat pengeboran yang dipakai dalam pembangunan sumur pompa
tangan maupun untuk sumur sintesis.
10. Membuat bangunan sistem penyediaan air.
11. Membersihkan air (terutama untuk rumah tangga).
TUJUAN
1. Dapat memberikan penyuluhan tentang peranan ibu sebagai pemelihara kesehatan keluarga.
2. Dapat memberikan penyuluhan tentang perawatan kesehatan ibu hamil.
3. Dapat memberikan penyuluhan tentang perawatan ibu menyusui.
4. Dapat memberikan penyuluhan tentang perawatan kesehatan bayi.
MATERI
1. Peranan ibu sebagai pemelihara kesehatan keluarga.
2. Pentingnya kesehatan ibu.
3. Kapan sebaiknya ibu hamil.
4. Tanda kehamilan.
5. Gangguan kesehatan selama kehamilan.
6. Makanan ibu hamil.
7. Pemeriksaan kehamilan.
8. Perawatan payudara.
9. Ibu hamil yang memerlukan perhatian khusus (faktor resiko).
10. Tenaga penolong persalinan.
11. Tempat persalinan.
12. Persalinan normal.
13. Cara merawat tali pusat.
14. Bahaya persalinan.
15. Tanda bayi sehat.
16. Perawatan ibu sehabis persalinan.
17. Manfaat menyusui.
18. Cara menyusui.
19. Makanan ibu pada masa menyusui.
20. Kelainan masa nifas/masa menyusui.
21. Pengaturan setelah kehamilan.
TUJUAN
1. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memberikan penyuluhan mengenai masalah utama
kesehatan anak di masyarakat.
2. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memberikan penyuluhan bagaimana memelihara
kesehatan anak.
3. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memberikan penyuluhan mengenai tanda tanda anak
sehat dan tidak sehat.
4. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memberikan penyuluhan bagaimana menangani anak
sakit di rumah.
MATERI
1. Apa masalah utama kesehatan anak di masyarakat?
a. Banyaknya bayi dan anak balita yang meninggal.
b. Banyaknya bayi dan anak balita yang sakit.
c. Tingginya masalah tumbuh kembang bayi dan anak balita.
2. Bagaimana memelihara anak agar sehat?
a. Melaksanakan perawatan dasar pada bayi baru lahir.
b. Melaksanakan perawatan dasar pada bayi dan anak balita.
3. Perkembangan bayi dan anak balita
4. Penyakit berbahaya bagi anak.
a. TB Paru (Tuberculosa Paru)
b. Dipteri
c. Pertusis (batuk rejan, batuk 100 hari, kinkhoest)
d. Tetanus
e. Polio
f. Campak
g. Penyakit kulit : Scabies (gudik atau kudis), borok, kadas, panu, biang keringat.
h. Penyakit saluran pernafasan : influenza, bronchitis, batuk rejan, faringitis, tonsillitis.
i. Penyakit saluran pencernaan : diare, disentri basiler dan amuba.
j. Penyakit mata : penyakit mata karena infeksi.
k. Penyakit telinga, hidung dan tenggorokan
l. Penyakit kecacingan
5. Pertolongan terhadap anak mencret.
6. Pertolongan terhadap anak panas.
7. Tanda tanda bayi sehat.
TUJUAN
1. Dapat memberikan penyuluhan tentang proses tumbuh kembang remaja.
2. Dapat memberikan penyuluhan tentang perubahan jasmaniah dan pengaruhnya pada remaja.
3. Dapat memberikan penyuluhan tentang gangguan fisik pada remaja dan cara mengatasinya.
4. Dapat memberikan penyuluhan tentang perubahan psikologis pada remaja.
MATERI
1. Proses tumbuh kembang.
2. Masa remaja.
3. Citra diri seorang remaja.
4. Siapa yang disebut remaja.
5. Proses tumbuh kembang pada masa remaja.
6. Perubahan jasmaniah yang dialami seorang remaja.
7. Pengaruh perubahan jasmaniah pada citra diri remaja.
8. Gangguan (kelainan) fisik yang bisa terjadi pada remaja.
a. Cedera akibat kecelakaan.
b. Gangguan fisik karena masalah gizi.
c. Kehamilan pada usia remaja.
d. Penyakit menular.
9. Cara mengatasi gangguan fisik pada remaja.
10. Perubahan psikologis remaja.
11. Remaja sebagai penerus generasi bangsa.
a. Masalah kependudukan.
b. Masalah kependudukan dan hubungannya dengan remaja.
12. Gangguan mental (sosialisasi) pada remaja.
a. Gangguan kepribadian.
b. Perubahan psikologis pada remaja.
c. Mengenali remaja dengan kelainan (gangguan) mental atau kepribadian.
d. Kenekalan remaja.
e. Mengenali remaja dengan gangguan (masalah) reproduksi.
f. Mengenali remaja yang ketergantungan obat atau zat (termasuk narkotika).
g. Mngetahui cara pemecahan masalah kesehatan perkawinan (dengan cara KB dan sebagainya).
TUJUAN
1. Dapat menjelaskan tentang makanan yang bermanfaat dan merugikan kesehatan gigi dan
mulut.
2. Dapat menjelaskan tentang pertolongan pertama pada sakit gigi berdenyut.
3. Dapat menjelaskan tentang pertolongan pada gusi berdarah/ bengkak.
4. Dapat menjelaskan tentang cara merujuk orang sakit gigi.
5. Dapat melakukan penyuluhan serta memberi contoh tentang manfaat fluor dalam kesehatan
gigi.
6. Dapat melakukan penyuluhan serta memberi contoh tentang penyuluhan tentang kesehatan
gigi dan mulut secara sederhana.
7. Dapat melakukan penyuluhan serta memberi contoh tentang penyelenggaraan kegiatan
peningkatan kesehatan gigi dan mulut.
8. Dapat melakukan penyuluhan serta memberi contoh tentang cara memeriksa gigi dan mulut.
MATERI
1. Makanan yang bermanfaat dan merugikan kesehatan gigi dan mulut.
2. Pertolongan pertama pada sakit gigi berdenyut.
3. Pertolongan pada gusi berdarah/ bengkak.
4. Cara merujuk orang sakit gigi.
5. Manfaat fluor dalam kesehatan gigi.
6. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut secara sederhana.
7. Penyelenggaraan kegiatan peningkatan kesehatan gigi dan mulut.
8. Cara memeriksa gigi dan mulut.
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
KESEHATAN JIWA MASYARAKAT
TUJUAN
1. Dapat menjelaskan ciri perkembangan jiwa remaja.
2. Dapat menjelaskan masalah kesehatan jiwa remaja.
3. Dapat menjelaskan ciri remaja yang menyalahgunakan NAPZA (Narkotika, Alkohol,
Psikotropika, Zat Adiktif).
4. Dapat menjelaskan bahaya penggunaan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Zat
Adiktif).
5. Dapat menjelaskan cara meningkatkan taraf kesehatan jiwa remaja.
6. Dapat menjelaskan system rujukan.
MATERI
1. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang ciri perkembangan jiwa
remaja.
2. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikanpenyuluhan tentang masalah kesehatan jiwa
remaja.
3. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang ciri remaja yang
menyalahgunakan NAPZA.
4. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang bahaya menggunakan
NAPZA.
5. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang cara meningkatkan taraf
kesehatan jiwa remaja.
6. Dapat menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang cara merujuk ke fasilitas kesehatan
yang terdekat (perawat, dokter/psikiater) bila menemukan remaja yang menyalahgunakan
NAPZA.
TUJUAN
1. Mengklarifikasikan bahan makanan menurut zat zat gizi.
2. Menjelaskan berbagai pesan gizi yang baku.
3. Memahami mengenai keadaan gizi.
4. Melaksanakan penyuluhan aneka ragam makanan gizi seimbang di wilayahnya menggunakan
alat alat peraga dan metoda yang sederhana dan tepat.
5. Melaksanakan penyuluhan penyebab kurang gizi.
MATERI
1. Mengenal tiga fungsi makanan.
2. Susunan menu gizi seimbang.
3. Peragaan bahan makanan.
4. Aneka ragam bahan makanan.
5. Memperagakan cara memasak yang benar.
6. Penerapan cara memasak.
7. Memilih bahan makanan bergizi.
8. Memasak secara beregu.
9. Membuat/mempersiapkan alat peraga untuk penyuluhan gizi.
10. Pemanfaatan pekarangan.
11. Melaksanakan penyuluhan gizi berdasarkan KMS.
12. Melakukan penyuluhan kurang vitamin A.
13. Melaksanakan penyuluhan anemia gizi atau kurang darah.
14. Melaksanakan penyuluhan mengenai diare/mencret.
15. Sandiwara/simulasi penyuluhan gizi.
MATERI
1. Cara mengenal keadaan gizi.
2. Cara mengukur tinggi badan (TB) dan menimbang berat badan (BB).
TUJUAN
1. Dapat memberi contoh tentang arti, guna, dan bahaya obat.
2. Dapat memberikan contoh obat yang dapat dipergunakan untuk pertolongan pertama pada
diare, penyakit kulit, batuk, demam, kecacingan dan obat luka bakar ringan.
3. Dapat memberikan contoh bahaya penggunaan obat yang melampaui takaran dan obat yang
memakai resep dokter.
4. Dapat memberikan contoh cara menyimpan obat yang baik dan benar.
MATERI
1. Mengetahui arti, guna, dan bahaya obat.
2. Mengetahui obat yang dapat dipergunakan untuk pertolongan pertama.
3. Mengetahui bahaya penggunaan obat yang melampaui takaan dan obat yang memakai resep
dokter.
4. Mengetahui cara menyimpan obat yang baik dan benar.
5. Mengetahui tanda-tanda obat yang rusak.
6. Obat-obat yang dapat digunakan untuk pertolongan pertama :
a. Obat diare
b. Penyakit kulit
c. Batuk
d. Demam
e. Penyakit kecacingan
f. Obat luka bakar ringan
7. Mengerti tentang penggolongan obat dan dapat menyimpan obat-obatan.
8. Mengetahui jenis-jenis obat terlarang
9. Melatih sedikitnya seorang pramuka atau anggota masyarakat.
10. Dapat memberi penyuluhan tentang pemahaman obat.
TUJUAN
1. Membuat contoh/ramuan TOGA dari 10 jenis TOGA.
2. Memberikan penyuluhan tentang TOGA.
MATERI
1. Pengertian taman obat keluarga.
2. Fungsi taman obat keluarga.
3. Macam tanaman obat.
a. Jenis tanaman obat.
b. Bagian tanaman yang digunakan.
c. Cara panen.
4. Ramuan obat tradisional.
a. Batuk tanpa demam untuk orang dewasa dan anak-anak.
b. Batuk disertai pilek untuk dewasa dan anak-anak.
c. Sariawan.
d. Demam pada anak-anak.
e. Panu.
f. Panu dan kurap.
g. Bisul.
h. Bengkak.
i. Obat mencret.
j. Obat cacing.
k. Obat kencing manis.
5. Cara pembuatan simplia.
a. Pencucian.
b. Pembuatan.
c. Pengeringan.
d. Sortasi.
e. Pewadahan.
6. Cara pengawetan.
TUJUAN
1. Menjelaskan tentang arti penyalahgunaan narkotika, alcohol dan zat adiktif lainnya.
2. Menjelaskan tentang ketergantungan dan tanda-tanda penyalahgunaan zat adiktif lainnya.
3. Menjelaskan tentang kelompok rawan yang mengarah penyalahgunaan zat adiktif lainnya.
4. Mengenal UU No. 9/1976 tentang narkotika
5. Mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika,alcohol,dan zat
adiktif lainnya.
6. Dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika,
alcohol dan zat adiktif lainnya.
7. Dapat memberikan penyuluhan kepada sekelompok pramuka atau anggota masyarakat tentang
pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan zat aditif.
8. Telah melatih sedikitnya satu orang anggota pramuka atau masyarakat dalam bidang
pencegahan atau penyalahgunaan zat adiktif.
MATERI
1. Mengerti apa yang disebut : Narkotika, Psikitropika dan zat adiktif lainnya.
2. Mengeri arti penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
3. Mengerti apa yang dimaksud dengan ketergantungan.
4. Pramuka ini harus telah memenuhi SKK pencegahan dan penanggulangan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya.
5. Mengetahui tanda-tanda penyalahgunaan dan ketergantungan narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya.
6. Dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika,
psikotropika da zat adiktif lainnya.
7. Mengenai Undang-undang No. 9 Tahun 1976 tentang narkotika.
8. Telah melatih sedikitnya satu orang pramuka atau anggota masyarakat sehingga memenuhi
SKK (memperoleh TKK) pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya.
9. Dapat member keterangan kepada sekelompok pramuka atau anggota masyarakat tentang
pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
TUJUAN
1. Mengetahui bentuk dan rupa makanan kaleng yang rusak.
2. Mengetahui zat pewarna dan bahan alam yang biasa digunakan untuk makanan.
3. Mengetahui arti kadaluarsa yang tercantum pada makanan kaleng atau susu dalam karton.
4. Dapat membuat makanan atau minuman yang tidak membahayakan kesehatan.
5. Dapat menjelaskan kepada temen-temennya untuk tidak enggunakan zat warna yang tidak
boleh digunakan.
6. Menjelaskan bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
7. Menjelaskan bentuk rupa penyebab kerusakan makanan kaleng.
8. Menjelaskan sedikitnya 2 macam zat warna dari bahan alam dan sintetis yang boleh digunakan
untuk makanan.
9. Mengerti akibat penggunaan at pewarna sintesis yang membahayakan kesehatan apabila
digunakan dalam makanan.
10. Mengerti maksud penggunaan pemanis buatan.
11. Dapat menunjukkan kadaluwarsa pada kaleng makanan/minuman.
12. Dapat emberikan penyuluhan kepada sekelompok pramuka atau anggota masyarakat tentang
bahan berbahaya bagi kesehatan, bentuk dan rupa makanan kaleng yang rusak dan penggunaan
zat pewarna dari bahan sintetis serta bahayanya.
13. Telah melatih seorang pramuka atau anggota masyarakat tentang bahan berbahaya bagi
kesehatan.Mengetahui peraturan pemerintah tentang bahan berbahaya bagi kesehatan.
14. Mengetahui peraturan Pemerintah tentang bahan berbahaya bagi kesehatan.
MATERI
1. Mengerti bentuk dan rupa makanan kalengan yang rusak.
2. Mengerti zat warna dari bahan alam yang biasa digunakan untuk makanan.
3. Mengerti kadaluwarsa yang tercantum pada makanan atau minuman kaleng atau minuman
atau susu dalam karton.
4. Bahan yang dimakan/diminum membahayakan kesehatan.
5. Zat warna kimia/sintesis yang dapat digunakan dalam makanan.
6. Makanan dan minuman yang tidak membahayakan kesehatan.
TUJUAN
1. Dapat menunjukkan kosmetika yang rusak.
2. Dapat membuat bedak (bedak dingin), pembasmi bau badan, pencuci rambut dan minyak
rambut.
3. Dapat membuat detergen.
4. Dapat membuat sabun.
5. Dapat memberikan penyuluhan kepada sekelompok anggota pramuka atau anggota
masyarakat lainnya tentang cara pembuatan kosmetika.
6. Tahu peraturan-peraturan tentang kosmetika.
7. Dapat mengusahakan perusahaan pembuatan kosmetika.
8. Telah melatih seorang anggota pramuka dalam bidang pembinaan kosmetika.
MATERI
1. Mengerti kegunaan kosmetika secara lebih luas.
2. Kosmetika sehari-hari yang kita gunakan.
3. Bahan kosmetika yang berasal dari tanaman lidah buaya, orang aring, kemiri dan daun
mangkokan dapat memelihara rambut.
4. Contoh kosmetika yang dapat digunakan turun-temurun sejak nenek moyang kita.
5. Cara pembuatan kosmetika sederhana.
6. Tahu peraturan-peraturan tentang kosmetika.
7. Membuat sabun dan detergen.
KRIDA BINA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
TUJUAN
1. Memahami pengertian PHBS di rumah tangga.
2. Memahami manfaat PHBS di rumah tangga.
3. Dapat melaksanakan PHBS di rumah tangga.
4. Mengerti syarat rumah tangga ber-PHBS.
5. Mampu mengingatkan keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di rumah
tangga.
6. Mampu memahami materi PHBS di rumah tangga.
7. Mampu mengajak keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di rumah tangga.
8. Mampu membina PHBS di rumah tangga bagi lingkungan keluarga, teman sebaya dan
masyarakat.
9. Mampu memberikan penyuluhan PHBS di rumah tangga dengan menggunakan metode dan
media yang sesuai.
MATERI
1. Pengertian PHBS di rumah tangga.
2. Manfaat melaksanakan PHBS di rumah tangga.
3. Peran Pramuka dalam melaksanakan PHBS di rumah tangga pada lingkungan rumah, teman
sebaya dan lingkungan sekitarnya.
4. Syarat rumah tangga ber-PHBS.
5. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
6. Memberi bayi ASI eksklusif.
7. Menimbang balita setiap bulan.
8. Menggunakan air bersih.
9. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
10. Menggunakan jamban.
11. Memberantas jentik di rumah.
12. Makan sayur dan buah setiap hari.
13. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
14. Tidak merokok di dalam rumah.
15. Langkah langkah penerapan PHBS di rumah tangga pada keluarga dan teman sebaya.
16. Langkah langkah penerapan PHBS di rumah tangga pada lingkungan masyarakat.
17. Memberikan penyuluhan PHBS di rumah tangga dengan menggunakan metode dan media
yang sesuai.
TUJUAN
1. Memahami pengertian PHBS di tempat tempat umum.
2. Memahami manfaat PHBS di tempat tempat umum.
3. Dapat melaksanakan PHBS di tempat tempat umum.
4. Mengerti syarat tempat tempat umum ber-PHBS.
5. Mampu mengingatkan keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di tempat
tempat umum.
6. Mampu memahami materi PHBS di tempat tempat umum.
7. Mampu mengajak keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di tempat tempat
umum.
8. Mampu membina PHBS di tempat tempat umum bagi lingkungan keluarga, teman sebaya
dan masyarakat.
9. Mampu memberikan penyuluhan PHBS di tempat tempat umum dengan menggunakan
metode dan media yang sesuai.
MATERI
1. Pengertian PHBS di tempat tempat umum.
2. Manfaat PHBS di tempat tempat umum.
3. Dapat melaksanakan PHBS di tempat tempat umum.
4. Syarat tempat tempat umum ber-PHBS.
5. Peran pramuka dalam melaksanakan PHBS di tempat tempat umum.
6. Menggunakan air bersih.
7. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
8. Menggunakan jamban.
9. Membuang sampah pada tempatnya.
10. Tidak merokok di tempat tempat umum.
11. Menutup makanan dan minuman.
12. Tidak meludah sembarangan.
13. Memberantas jentik di tempat tempat umum.
14. Langkah langkah penerapan PHBS di tempat tempat umum pada keluarga dan teman
sebaya.
15. Membina PHBS di tempat tempat umum bagi masyarakat.
16. Memberikan penyuluhan PHBS di tempat tempat umum dengan menggunakan metode dan
media yang sesuai.
TUJUAN
1. Memahami pengertian PHBS di tempat kerja.
2. Memahami manfaat PHBS di tempat kerja.
3. Dapat melaksanakan PHBS di tempat kerja.
4. Mengerti syarat tempat kerja ber-PHBS.
5. Mampu mengingatkan keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di tempat kerja
umum.
6. Mampu memahami materi PHBS di tempat kerja umum.
7. Mampu mengajak keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di tempat kerja .
8. Mampu membina PHBS di tempat kerja bagi lingkungan keluarga, teman sebaya dan
masyarakat.
9. Mampu memberikan penyuluhan PHBS di tempat kerja dengan menggunakan metode dan
media yang sesuai.
MATERI
1. Pengertian PHBS di tempat kerja.
2. Manfaat PHBS di tempat kerja.
3. Dapat melaksanakan PHBS di tempat kerja.
4. Syarat tempat kerja ber-PHBS.
5. Peran pramuka dalam melaksanakan PHBS di tempat kerja.
6. Mengkonsumsi makanan bergii dari kantin di tempat kerja.
7. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
8. Tidak merokok di tempat kerja.
9. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
10. Menggunakan air bersih.
11. Memberantas jentik di tempat kerja.
12. Menggunakan jamban.
13. Membuang sampah pada tempatnya.
14. Langkah langkah penerapan PHBS di tempat kerja pada keluarga dan teman sebaya.
15. Langkah langkah penerapan PHBS di tempat kerja pada lingkungan masyarakat.
16. Memberikan penyuluhan PHBS di tempat kerja dengan menggunakan metode dan media
yang sesuai.
TUJUAN
1. Memahami pengertian PHBS di institusi kesehatan.
2. Memahami manfaat PHBS di institusi kesehatan.
3. Dapat melaksanakan PHBS di institusi kesehatan.
4. Mengerti syarat institusi kesehatan ber-PHBS.
5. Mampu mengingatkan keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di institusi
kesehatan.
6. Mampu memahami materi PHBS di institusi kesehatan.
7. Mampu mengajak keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di institusi
kesehatan.
8. Mampu membina PHBS di institusi kesehatan bagi lingkungan keluarga, teman sebaya dan
masyarakat.
9. Mampu memberikan penyuluhan PHBS di institusi kesehatan dengan menggunakan metode
dan media yang sesuai.
MATERI
1. Pengertian PHBS di institusi kesehatan.
2. Manfaat PHBS di institusi kesehatan.
3. Dapat melaksanakan PHBS di institusi kesehatan.
4. Syarat institusi kesehatan ber-PHBS.
5. Peran pramuka dalam melaksanakan PHBS di institusi kesehatan pada lingkungan keluarga
dan teman sebaya.
6. Menggunakan air bersih.
7. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
8. Menggunakan jamban.
9. Membuang sampah pada tempatnya.
10. Tidak merokok di institusi kesehatan.
11. Tidak meludah sembarangan.
12. Memberantas jentik di institusi kesehatan.
13. Langkah langkah penerapan PHBS di institusi kesehatan pada keluarga dan teman sebaya.
14. Langkah langkah penerapan PHBS di institusi kesehatan pada lingkungan masyarakat.
15. Memberikan penyuluhan PHBS di institusi kesehatan dengan menggunakan metode dan