LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
Nama : Charles Patrick Maliando Nely
NIM: PO.714231151059
Mengetahui,
Ketua Jurusan Gizi,
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmatnya, sehingga Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Pentingnya
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan terkhusus bagi penulis, serta dapat dijadikan sebagai
acuan untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Dalam Penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca.
Penulis
iii
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
BAB I Pendahuluan .................................................................................... 1
1. 1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1. 2 Rumusan Masalah ................................................................... 2
1. 3 Tujuan Penulisan .................................................................... 2
1. 4 Manfaat Penulisan ................................................................... 2
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
sebabnya kita harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini, agar
kita juga bisa mengurangi resiko penyakit degeneratif.
Secara umum, tujuan karya tulis ilmiah ini agar masyarakat mengetahui
pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
1. Penerapan program gizi yaitu pemenuhan gizi seimbang pada 1000 hari
pertama kehidupan.
Peningkatan kualitas SDM merupakan proses jangka panjang.
Makanan menjadi salah satu input untuk mewujudkan SDM bermutu.
Sejak janin masih dalam kandungan, lahir, tumbuh dan berkembang
diperlukan asupan gizi yang cukup jumlah dan kualitasnya (4).
Perlu diketahui bahwa 1000 hari pertama kehidupan yaitu sejak awal
manusia berada dalam rahim seorang ibu hingga umur 2 tahun. Sejak
terjadi pembuahan, manusia bergantung pada zat-zat gizi untuk
5
Makanan pertama yang diberikan kepada bayi sesudah lahir adalah air
susu ibu (ASI). ASI adalah makanan alamiah yang diperuntukkan bagi
bayi. Di samping zat-zat gizi yang lengkap, mudah dicernakan, dan
diabsorpsi, ASI mengandung zat-zat antiinfeksi dan antialergi yang
penting untuk kesehatan. WHO dan UNICEF pada tahun 2000
menetapkan pemberian ASI eksklusif kepada bayi sejak lahir hingga umur
6 bulan. Sesudah itu pemberian ASI sebaiknya tetap diberikan hingga bayi
berumur dua tahun sesuai dengan ketersediaan ASI; di samping itu
diberikan makanan dan minuman pendamping ASI (MP ASI) sesuai
dengan kebutuhan bayi. Kemampuan ibu menyediakan ASI yang bermutu
dalam jumlah yang cukup sebagian besar bergantung pada jumlah dan
mutu makanan yang dikonsumsi ibu (5).
mengurangi bakteri yang terdapat pada tangan agar bisa terhindar dari
penyakit. Orang tua juga harus mengajarkan pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan disekitar seperti membuang sampah pada
tempatnya.
Manfaat mencuci tangan adalah untuk membunuh kuman penyakit yang
ada ditangan. Tangan yang bersih akan mencegah penularan penyakit seperti
diare, kolera, disentri, typus, cacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA). Dengan mencuci tangan, maka tangan menjadi
bersih dan bebas dari kuman (6).
BAB III
METODE PENULISAN
BAB IV
ANALISIS DAN SINTESIS
4.1. Analisis
Dari data yang ada bahwa Indonesia tidak bisa terhindar dari masalah baik
dari pola makan, kebersihan maupun kebiasaan yang dapat merugikan sesama
seperti salah satunya merokok serta kurangnya edukasi dan minimnya dukungan
dari keluarga tentang pentingnya ASI eksklusif.
4.2. Sintesis
1. Pengadaan penyuluhan Gizi di Masyarakat tentang pentingnya 1000 Hari
Pertama Kehidupan agar setiap anggota keluarga dapat memahami seluruh
manfaat dan keuntungan yang diperoleh jika keluarganya sehat dan
memahami bagaimana cara agar diri dan keluarganya sehat dan tetap
sehat.
2. Zaman sekarang kita juga tidak bisa terhindar dengan paparan asap seperti
asap rokok, pabrik, kendaraan dan lain sebagainya. Sehingga radikal bebas
akan mudah masuk dalam tubuh kita dan tentunya akan menyebabkan
resiko penyakit degeneratif. Salah satu solusi yang dapat kita lakukan
yaitu dengan mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang
mengandung antioksidan seperti buah kurma dan sayur daun kelor maupun
ekstrak daun kelor yang ditambah madu sehingga dapat meningkatkan
kandungan antioksidan yang dapat mengikat radikal bebas masuk ke
tubuh. Penelitian ekstrak daun kelor ditambah madu sudah dilakukan oleh
Prof. Dr. dr. Veny Hadju, M.Sc, P.hd (Guru besar ahli gizi UNHAS).
3. Zaman sekarang makanan instan jadi prioritas utama. Karena harganya
yang murah dan praktis. Bahkan ada yang menjadikannya sebagai
makanan sehari-hari salah satunya mie instan. Inilah yang menjadi salah
contoh yang bertentangan dengan perilaku hidup sehat. Oleh karena itu
penulis memberikan salah satu solusi untuk mengolah mie agar baik untuk
dikonsumsi yaitu: pada saat ingin memasak mie instan pastikan
12
merebusnya sampai 2 kali, agar lapisan lilin pada permukaan mie bisa
hilang. Kemudian air rebusan tersebut dibuang lalu ditiriskan. Tambahkan
sayur-sayuran dan telur ayam atau bebek pada mie, agar nilai gizinya
bertambah. Jangan pernah mencampurkan bumbu mie instan ketika sedang
memasak karena dapat membuat kandungan berbahaya didalam mie
semakin aktif. Untuk Meminimalisir resiko yang ada sebaiknya
campurkan bumbu mie instan setelah selesai memasak atau setelah turun
dari kompor. Makanlah mie instan hanya sekali dalam satu minggu karena
penguraian mie itu membutuhkan waktu yang cukup lama, serta agar
tubuh tetap sehat dan terhindar dari resiko atau bahaya yang terdapat pada
mie instan.
4. Pemanfaatan sampah atau barang-barang bekas untuk di daur ulang
sehingga dapat memiliki nilai kegunaan yang tinggi.
13
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
1) Peranan orang tua kepada anak-anaknya sangatlah penting dalam
penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
2) Masyarakat harus memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang
penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Promkes Depkes. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2016. Diakses tanggal 24
Agustus 2016 dari http://promkes.depkes.go.id/pola-hidup-bersih-sehat/.
2. Promkes Depkes. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
2011. Diakses tanggal 24 Agustus 2016 dari
http://promkes.depkes.go.id/dl/pedoman_umum_PHBS.pdf.
3. Depkes RI. Buku Paket Pelatihan Kader Kesehatan dan Tokoh Masyarakat
Dalam Pengembangan Desa Siaga. Jakarta : Depkes. 2007.
4. Khomsan A. Solusi Makanan Sehat. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2006.
5. Almatsier S, Dkk. Gizi Seimbang dalam daur kehidupan. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama. 2011.
6. Proverawati A, Rahmawati E. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Yogyakarta :
Muha Medika. 2012.
7. Depkes RI. Rumah tangga Ber-perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta :
Depkes. 2008.
8. Dinkes RI. Modul Panduan Kader. Jakarta : Depkes. 2010.
9. Riskesdas 2013. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. 2013. Diakses
tanggal 26 Agustus 2016 dari http://depkes.go.id.
10. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Indonesia Penyumbang
Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia. 2016. Diakses tanggal 24 Agustus
2016 dari http://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160222182308-277-
112685/indonesia-penyumbang-sampah-plastik-terbesar-ke-dua-dunia/.
15
LAMPIRAN