KESIMPULAN
frekuensi yang tidak normal (meningkat), konsistensi tinja menjadi lebih lembek
atau cair. Menurut definisi WHO, diare adalah pasase feses dengan konsistensi
lebih encer dan frekuensi lebih sering yaitu (lebih dari 3 kali dalam satu hari)
Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan insidens naik.
Berdasarkan riskesdas tahun 2013 Insiden diare untuk seluruh kelompok umur di
Indonesia adalah 3.5 persen. Lima provinsi dengan insiden dan period prevalen
diare tertinggi adalah Papua (6,3% dan 14,7%), Sulawesi Selatan (5,2% dan
10,2%), Aceh (5,0% dan 9,3%). Selain itu, diare masih merupa kan penyebab
penyebab diare bervariasi mulai dari infeksi dapat berupa infeksi virus,
sikologis, factor pendidikan, pekerjaan dan lingkungan, serta factor gizi dan social
agen penyebab. Infeksi di usus halus biasanya tidak invasive, sementara di kolon
bersifat invasive. Diare karena kelainan usus halus biasanya banyak, cair
disertai mucus dan darah segar dan disertai nyeri perut dan sensasi ingin BAB.
53
54
Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit secara umum yakni:
Prevention) yang meliputi diagnosis dini serta pengobatan yang tepat, dan
terhadap cacat dan rehabilitasi. Pencegahan primer merupakan hal yang sangat
penting. Pencegahan primer terhadap diare dapat dilakukan dengan penyediaan air
bersih yang baik dan cukup, mempunyai tempat pembuangan tinja yang berfungsi
baik dan dapat dipakai oleh seluruh anggota keluarga, selalu mencuci tangan dan
berperilaku hidup bersih dan sehat, memperbaiki status gizi dan imunisasi yang
lengkap.
Istilah skabies berasal dari bahasa Latin yang berarti menggaruk (to
scratch). Skabies adalah penyakit kulit akibat investasi dan sensitisasi oleh tungau
Sarcoptes scabei. Skabies tidak membahayakan bagi manusia. Adanya rasa gatal
pada malam hari merupakan gejala utama yang mengganggu aktivitas dan
produktivitas.
kurankg. Skabies cenderung tinggi pada anak-anak usia sekolah, remaja bahkan
orang dewasa. Diperkirakan terdapat sekitar 300 juta kasus skabies di seluruh
dunia setiap tahun. Depkes RI, berdasarkan data dari puskesmas seluruh Indonesia
Indonesia menduduki urutan ke tiga dari dua belas penyakit kulit tersering.
55
skabies terutama melalui kontak langsung seperti berjabat tangan, tidur bersama
dan hubungan seksual. Pada orang dewasa hubungan seksual merupakan hal
tersering, sedangkan pada anak-anak penularan didapat dari orang tua atau
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies, tetapi
juga oleh penderita sendiri akibat garukan. kelainan kulit menyerupai dermatitis
dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika dan lain-lain. Dengan garukan dapat
Pada pasien dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan mandi secara teratur
setiap hari. Semua pakaian, sprei, dan handuk yang telah digunakan harus dicuci
secara teratur dan bila perlu direndam dengan air panas. Demikian pula dengan
anggota keluarga yang beresiko tinggi untuk tertular, terutama bayi dan anak-
anak, juga harus dijaga kebersihannya dan untuk sementara waktu menghindari
selimut dan lainnya secara teratur minimal 2 kali dalam seminggu, menjemur
kasur dan bantal minimal 2 minggu sekali, tidak saling bertukar pakaian dan
handuk dengan orang lain, hindari kontak dengan orang-orang atau kain serta
56
pakaian yang dicurigai terinfeksi tungau scabies, menjaga kebersihan rumah dan
berventilasi cukup.
Bila pengobatan sudah dilakukan secara tuntas, tidak menjamin terbebas dari
infeksi ulang, langkah yang dapat diambil yaitu cuci sisir, sikat rambut dan
perhiasan rambut dengan cara merendam di cairan antiseptik. cuci semua handuk,
pakaian, sprei dalam air sabun hangat dan gunakan seterika panas untuk
membunuh semua telurnya, atau dicuci kering, keringkan peci yang bersih,
kerudung dan jaket, hindari pemakaian bersama sisir, mukena atau jilbab.