STATUS PASIEN
2.1 Identitas
Usia : 71 tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
a. Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan sulit buang air kecil (BAK) yang telah
dirasakan sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Pasien juga
mengaku nyeri ketika inging BAK yang disertai BAK menetes. Pasien juga
3
4
merasakan tidak puas sewaktu BAK. Pasien menyangkal adanya keluar darah atau
nanah sewaktu BAK. Pasien merasa BAK lebih sering dari biasa, BAK sering
mengedan. Sebelumnya pasien mengalami nyeri perut bagian bawah dan nyeri di
bagian pinggang yang bersifat hilang timbul dan dirasakan sejak 1 tahun yang
lalu. Pasien menyangkal adanya demam, mual,, muntah dan riwayat BAK berpasir
disangkal. Pasien juga menyangkal adanya nyeri kepala dan sesak nafas.
5) Riwayat penyakit hipertensi yang dialami sejak 20 tahun yang lalu dan
Pasien tinggal bersama istrinya dan bekerja sebagai petani. Pasien juga
GCS : E4V5M6
Vital sign
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,7 C
Berat Badan : 55 kg
Status Generalis
a. Kulit : warna kulit sawo matang, tidak ikterik, tidak sianosis, turgor kulit
b. Kepala : tidak ada jejas, tidak ada bekas trauma, distribusi rambut merata.
konjunctiva pucat tidak ada, pupil isokor pada kedua mata, reflex cahaya
langsung pada kedua mata baik, reflex cahaya tidak langsung pada kedua mata
baik.
d. Mulut : tidak ada gigi boning, tidak ada gigi yang goyang, terdapat gigi
e. Pemeriksaan leher
6
1) Inspeksi : tidak ada jejas, leher tidak pendek, tidak ada tumor di
bagian leher
f. Pemeriksaan thoraks
1) Jantung
c) Perkusi :
d) Auskultasi : BJ1 > BJ2, tidak terdapat murmur, tidak ada gallop
2) Paru
a) Inspeksi : normochest
g. Pemeriksaan Abdomen
a) Inspeksi : perut datar, simetris, tidak ada jejas, tidak terlihat massa,
c) Perkusi : timpani
h. Pemeriksaan ekstremitas
1) Ekstramitas atas : akral teraba hangat, tidak ada sianosis, tidak ada
2) Ekstremitas Bawah : akral teraba hangat, tidak ada sianosis, tidak ada
ikterik,
17-07-2017
Hb 14,7 g % 13-16
LED - <15
EKG
10
Foto Thoraks
11
2.6 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yaitu :
c. Pro TURP
2.7 KESIMPULAN
c. Penatalaksanaan Preoperasi
1) Infus RL 1000 cc
= 2 x 55 x 8
= 880 cc
d. Penatalaksanaan Anestesi
6) Premedikasi :-
10) Relaksasi :-
13
12.30 170/100 84
12.45 162/ 75 84
13.00 148/72 76
13.15 161/ 80 73
Skor Bromage untuk anestesi spinal : 2 (pasien tidak bisa flexi kan lutut
Pasien penderita BPH yang akan dilaksanakan operasi TURP pada tanggal
20 Juli 2017. Persiapan operasi dilakukan pada tanggal 19 Juli 2017. Dari
anamnesis terdapat keluhan sulit buang air kecil yang dirasakan sejak 1 minggu
14
yang lalu. Pemeriksaan fisik dari tanda vital, tekanan darah 170/60 mmHg; nadi
hematologi yang dilakukan tanggal 17 Juli 2017 dengan hasil: HB 14,7 g/dl;
golongan darah 0; ureum 35,14 mg/dl; kreatinin 1,16mg/dl; SGOT 21 U/L; SGPT
25 U/L; GDS 74 mg/dL. Pada pemeriksaan EKG didapat gambaran sesuai LVH
dan kesan pada pemeriksaan foto thorax, pulmo terjadi penebalan hilus dan
disimpulkan bahwa pasien masuk dalam ASA II, pasien dengan kelainan sistemik
terjadinya aspirasi isi lambung karena regurgitasi atau muntah pada saat
dilakukannya tindakan anestesi akibat efek samping dari obat-obat anastesi yang
Penggantian puasa juga harus dihitung dalam terapi cairan ini yaitu 8x
maintenance. Sehingga kebutuhan cairan yang harus dipenuhi selama 8 jam ini
adalah 880cc/6jam.
Operasi TURP dilkukan pada tanggal 20 Juli 2017. Pasien dikirim dari
baruang bedah pria. Pasien masuk keruang OK 1 pada pukul 12.15 dilakukan
pemasangan NIBP dan O2 dengan hasil TD 170/60 mmHg; Nadi 80x/menit, dan
15
Infus RL.
Pada pukul 12.30 WIB, mulai dilakukan anestesi, dengan teknik anestesi
regional pada spinal. Dimasukkan obat anestesi spinal yaitu bupivacain 0,5%
spinal 20mg. dari pantauan monitor TD 170/100 mmHg; Nadi 84x/menit; SpO2
99%, respiratory rate 20x/menit, Temperatur 36,7C. Pasien merasa kedua kaki
mulai rasa kebas dan beberapa menit kemudian kedua kaki tidak dapat
digerakkan. Ini merupakan tanda bahwa obat anestesi sudah mulai menunjukkan
efeknya.
Pada pukul 12.55 WIB, mulai dilakukan tindakan operasi TURP. Pada
mencegah terjadinya mual dan muntah selama atau setelah operasi. Pada pukul
jangka pendek terhadap nyeri akut sedang sampai berat setelah prosedur
(Recovery Room). Selama di ruang pemulihan, jalan nafas dalam keadaan baik,
selama 15 menit pertama pasca operasi stabil yaitu 150/60 mmHg, serta skor
bromage 2.