PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit jantung koroner (PJK) yang paling sering disebut penyakit jantung
iskemia paling sering diakibatkan karena sumbatan plak ateroma pada arteri
koroner. Penyakit Jantung Koroner (PJK) atau penyakit kardiovaskular saat ini
merupakan salah satu penyebab utama dan pertama kematian di negara maju dan
berkembang, termasuk Indonesia. Pada tahun 2010, secara global penyakit ini
berkembang, yaitu sekitar 1 dari 6 kematian. Pada tahun 2010, sekitar 52,7 juta
penyakit kardiovaskular ini diperkirakan mencapai 23,4 juta pada tahun 2030.
jantung, termasuk lebih dari 13 juta orang tersebut terkena penyakit jantung
koroner. Dimana 813.000 memiliki infark miokard dan angina pectoris tak stabil.
2 dari 3 pasien dengan infark miokard memiliki NSTEMI, dan sisanya STEMI. Di
sirkulasi) merupakan penyebab utama dan pertama dari seluruh kematian, yakni
sebesar 26,4%, angka ini empat kali lebih tinggi dari angka kematian yang
disebabkan oleh kanker (6%). Dengan kata lain, lebih kurang satu diantara empat
1
2
dokter, prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5%
yaitu sebanyak 6.690 orang (1,2%). Di Provinsi Aceh, prevalensi PJK adalah
Berbagai faktor risiko mempunyai peran penting timbulnya PJK mulai dari
aspek metabolik, hemostasis, imunologi, infeksi, dan banyak faktor lain yang
saling terkait Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah salah satu manifestasi klinis
Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang utama dan paling sering mengakibatkan
kematian. SKA menyebabkan angka perawatan rumah sakit yang sangat besar
dalam tahun 2003 di Pusat Jantung Nasional dan merupakan masalah utama saat
ini.