Anda di halaman 1dari 6

JURNAL SAINS TERAPAN NO. 2 VOL.

2 OKTOBER ISSN 2406 - 8810

PERANCANGAN ALAT PERAGA HANTARAN KALOR SECARA


RADIASI UNTUK MENENTUKAN PANJANG GELOMBANG
Mohamad Amin
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Balikpapan

email : mohamad.amin@poltekba.ac.id

Abstract
Props heat conduction by radiation to determine the wavelength is strongly influenced by the type and
color of the surface of the bulb. Surface color bulb will look like the color of the reflected light. Each color of
the reflected light bulb has a different wavelength, the magnitude of the wavelength (nm) of each color of light is
inversely proportional to the temperature (kelvin). Based on the experimental results wavelengths in the blue,
green, and red color spectrum included in the interval corresponding to the wavelength of each color.
Wavelength descending on the color of the bulb is of a red bulb at 740.254 nm, 499.638 nm for green, and blue
at 469.278 nm.

Keywords: heat conduction, radiation, Wavelength, Wien shift law, the colors of the spectrum

Abstrak
Alat peraga hantaran kalor secara radiasi untuk menentukan panjang gelombang sangat dipengaruhi
oleh jenis dan warna permukaan dari bola lampu. Warna permukaan bola lampu akan terlihat seperti warna
cahaya yang dipantulkan. Setiap warna cahaya yang dipantulkan bola lampu memiliki panjang gelombang yang
berbeda, besarnya panjang gelombang (nm) setiap warna cahaya berbanding terbalik dengan suhu (kelvin).
Berdasarkan hasil percobaan panjang gelombang pada warna biru, hijau, dan merah termasuk didalam interval
spektrum warna yang sesuai dengan panjang gelombang masing-masing warna. Panjang gelombang terbesar
sampai terkecil pada warna bola lampu yaitu dari bola lampu berwarna merah sebesar 740,254 nm, hijau sebesar
499,638 nm, dan biru sebesar 469,278 nm.

Kata kunci : Hantaran kalor, Radiasi,Panjang Gelombang, Hukum pergeseran Wein, warna spektrum

1. Pendahuluan
Semua bidang disiplin ilmu, Sehingga hal ini tidak menjadi sesuatu
seharusnya membawa para siswa pada yang bermakna bagi siswa, akhirnya minat
kompetensi yang bisa mereka gunakan kurang dan fisika dipandang sebagai
sehari-hari, bukan hanya pada tahapan sesuatu yang matematis dan tidak
mengetahui saja. Kenyataannya khusus bermanfaat karena pendekatannya jarang
untuk fisika sebagai salah satu komponen kontekstual dan tidak memberikan
materi ajar disekolah menengah atas/ kompetensi hidup bagi siswa. Kebanyakan
kejuruan ternyata mengalami kesulitan menggunakan pendekatan matematis,
dalam penguasaannya oleh siswa. Dr. Tjia sehingga bagi siswa fisika adalah angka
May On menyatakan Pembelajaran Fisika dan rumus.
di Indonesia membunuh kreativitas Oleh karena itu, perlu pendekatan
murid[1]. Dr. rer. nat. M.F Rosyid saat lain yang bisa memberikan sudut pandang
memberikan kritikan bagi pendidikan bahwa fisika itu bermakna. Sehingga perlu
fisika yang menurutnya, di Indonesia, pendekatan yang lebih aplikatif bagi siswa,
ilmu fisika secara sistematis terpenjara di yang bisa mewariskan kemampuan
sekolahan dan bimbingan test[2]. Siswa bersains, tidak hanya melantunkan sains.
tidak diajak untuk ber-sains, melainkan Pemerolehan kemampuan ber-sainis ini
hanya melantunkan fakta-fakta sains saja. sejalan dengan fungsi dan tujuan mata
pelajaran fisika di tingkat SMA/K.

113
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 2 VOL. 2 OKTOBER ISSN 2406 - 8810

Dari penjelasan di atas tampak suhu mutlak sebuah benda yang dikenal
bahwa penyelenggaraan mata pelajaran hukum pergeseran Wien[4]. Hukum
fisika di SMA/K dimaksudkan sebagai pergeseran Wien dapat dirumuskan
sarana untuk melatih para siswa agar dapat sebagai berikut :
memiliki kompetensi ber-sains atau
menguasai pengetahuan, konsep dan maks . T = C ................................... (1)[4]
prinsip fisika, serta memiliki kecakapan
ilmiah. Dimana :
Penulis mencermati bahwa prestasi maks = Panjang gelombang maks. (nm)
belajar baik itu kognitif, apektif, atau pun T = Suhu Mutlak (Kelvin)
psikomotor bisa ditingkatkan dengan C = 2,898 X 10-3 mK = Konstanta
memberikan kompetensi ber-sains pada Wien
siswa. Kognitif, didapatkan dari proses
siswa berinquary dan menemukan konsep 2.2. Spektrum Optik
menggunakan teori fisika. Psikomotor, Spektrum optik atau cahaya/
didapatkan melalui mampunya siswa spektrum tampak yaitu bagian dari
menggunakan berbagai instrument spektrum elektromagnetik yang tampak
eksperimen untuk menemukan konsep oleh mata manusia secara langsung.
fisika yang menjadi bahan ajar. Afektif, Radiasi elektromagnetik dalam rentang
didapatkan dari bagaimana siswa bisa panjang gelombang ini disebut sebagai
sabar dalam mendapatkan data, kemudian cahaya tampak atau cahaya saja. Tidak ada
kemampuan untuk menunjukan data yang batasan yang tepat dari spektrum. Mata
otentik, dan lainnya. normal manusia dapat menerima panjang
Selain itu Berdasarkan UU No. 15 gelombang dari 400 sampai 700 nanometer
tahun 2005, tentang guru dan dosen pada (nm), meskipun beberapa orang dapat
Bab. 4, pasal 10, ayat 1 Kompetensi guru menerima panjang gelombang dari 380
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 sampai 780 nm. Mata yang telah
meliputi kompetensi pedagogik, beradaptasi dengan cahaya biasanya
kompetensi kepribadian, kompetensi memiliki sensitivitas maksimum di sekitar
sosial, dan kompetensi profesional yang 555 nm, di wilayah hijau dari spektrum
diperoleh melalui pendidikan profesi[3]. optik. Warna pencampuran seperti pink
Menyambung kompetensi pedagogik, atau ungu, tidak terdapat dalam spektrum
tentunya guru berhak turut berprestasi, ini karena warna-warna tersebut hanya
berkarya, mengembangkan kemampuan akan didapatkan dengan mencampurkan
untuk menyusun perencanaan yang dirasa beberapa panjang gelombang. Panjang
sangat diperlukan dalam pelaksanaan gelombang yang kasat mata diartikan oleh
pembelajaran di lapangan. Berdasarkan jangkauan spektral jendela optik, wilayah
uraian diatas dan dalam menghantarkan spektrum elektromagnetik yang melewati
siswa memiliki kompetensi ber-sains atmosfer. Radiasi elektromagnetik di luar
dalam konteks fisika maka tujuan jangkauan panjang gelombang optik, atau
dari penelitian ini adalah untuk membuat jendela transmisi lainnya hampir
[5]
rancangan alat peraga hantaran kalor seluruhnya diserap oleh atmosfer.
secara radiasi di sekolah menengah atas.

2. Kajian Teori
2.1. Hukum Pergeseran Wien
Wilhelm Wien mempelajari
hubungan antara panjang gelombang yang
dipancarkan pada intensitas maksimum
(panjang gelombang maksimum) dengan
Gambar 1. Gambar Spektrum Optik[5]

114
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 2 VOL. 2 OKTOBER ISSN 2406 - 8810

2.3. Warna-Warna dalam Spektrum


Meskipun spektrum optik adalah
spektrum yang kontinu sehingga tidak ada
batas yang jelas antara satu warna dengan
warna lainnya, tabel berikut memberikan
batas kira-kira untuk warna-warna
spektrum :

Tabel 1. Panjang Gelombang untuk


spektrum warna
Warna Panjang Gelombang (nm)
Ungu 380 450
Biru 450 495
Hijau 495 570
Gambar 2. konsep Alat Peraga Hantaran Kalor
Kuning 570 590
Jingga 590 620 Secara Radiasi
Merah 620 750

3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen.
Adapun langkah-langkah yang diambil
untuk melakukan penelitian ini meliputi
persiapan bahan dan alat, perakitan alat
peraga sehingga seperti yang terlihat pada
gambar 2, atau pada gambar 3, dan
melakukan pengujian alat peraga.
Gambar 3. Alat Peraga Hantaran Kalor Secara
3.1. Alat dan Bahan Radiasi
Alat dan Bahan yang dibutuhkan
untuk penelitian ini sebagai berikut :
a. 5 buah lampu 5 watt
b. 2 buah Fitting
c. 1 buah Steker
d. 1 meter kabel
e. Termokopel
f. Toples plastik/Sealware Komet 10 liter
g. Sumber arus listrik tegangan 220 volt

3.2. Desain Alat Peraga Hantaran Kalor


Secara Radiasi Gambar 4. Pemasangan Lampu untuk T (K) pada
Alat peraga hantaran kalor secara Alat Peraga
radasi diharapkan bentuknya dapat dibuat
atau dirakit dengan mudah oleh praktikan 3.3. Prinsip Kerja Alat
atau siswa. Adapun desain dan bentuk alat Lampu bagian atas berwarna polos
peraga tersebut dapat dilihat seperti pada yang dipasang pada tutup toples plastik
gambar 2 dan gambar 3. dinyalakan sehingga menjadi sumber
energi kalor dalam toples yang dilapisi
aluminium foil sehingga memperkuat
pancaran dan mengenai lampu yang
dipasang pada fitting bagian bawah
sehingga lampu (Polos/Clear, Biru, Hijau,

115
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 2 VOL. 2 OKTOBER ISSN 2406 - 8810

atau Merah) yang terkena pancaran selama Tabel 2. Nilai Hantaran Kalor Secara
waktu tertentu akan mengalami kenaikan Radiasi pada Bola Lampu berwarna
Merah
suhu yang diukur dengan menggunakan t T To
(m) o (m)
termokopel. Kenaikkan suhu pada saat (s) (K) (K) (nm)
terkena pancaran sinar dalam waktu 9,48E- 9,54E-
60 306 304 62,350
tertentu pada lampu di fitting bagian 06 06
12 307, 304, 9,44E- 9,51E-
bawah berarti lampu tersebut menerima 74,332
0 2 8 06 06
kalor dari lampu bagian atas yang berarti 18 305, 9,42E- 9,50E-
308 80,159
lampu bagian bawah dapat menyerap 0 4 06 06
24 308, 306, 9,40E- 9,47E-
kalor. Setiap warna mempunyai panjang 76,750
0 6 1 06 06
gelombang. 30 309, 306, 9,38E- 9,46E-
79,535
0 2 6 06 06
3.4. Pengujian Alat Peraga 36 309, 307, 9,37E- 9,44E-
76,253
0 6 1 06 06
Adapun prosedur percobaan untuk 42 307, 9,35E- 9,43E-
alat peraga hantaran kalor secara radiasi 310 72,990
0 6 06 06
adalah sebagai berikut : 48 310, 9,34E- 9,42E-
308 72,801
1. Siapkalan alat peraga hantaran kalor 0 4 06 06
54 310, 308, 9,33E- 9,40E-
secara radiasi yang telah di seting 72,613
0 8 4 06 06
seperti pada gambar 3.1. 60 311, 308, 9,32E- 9,39E-
72,472
2. Nyalakan lampu. 0 1 7 06 06
740,25
3. Catat suhu bola lampu berwarna yang Jumlah
4
ditunjukkan pada termokopel setiap 60 Rata-
74,025
detik pada tabel pengamatan sebagai T rata
(k) yang mana stiap lampu berwarna
bagian bawah berulir pada lampu dibuat Panjang gelombang dari
lubang dan bagian dalam dari lampu percobaan = 740,254 nm. Batas kira-
juga dibuang sehingga bisa digunakan kira panjang gelombang warna merah
untuk memasukkan kawat termokopel. sebesar = 620 750 nm.
4. Catat suhu bola lampu polos/clear yang
ditunjukkan pada termokopel setiap 60 2. Data hantaran kalor secara radiasi
detik pada tabel pengamatan sebagai T pada bola lampu berwarna hijau
(k) yang mana stiap lampu berwarna Panjang gelombang yang
bagian bawah berulir pada lampu dibuat diserap bola lampu berwarna hijau
lubang dan bagian dalam dari lampu sebesar = o = C(1/T 1/To).
juga dibuang sehingga bisa digunakan
untuk memasukkan kawat termokopel. Tabel 3. Nilai Hantaran Kalor Secara
5. Ulangi 1 sampai 3 untuk warna lampu Radiasi pada Bola Lampu berwarna
Hijau
berbeda
t T To
(m) o (m)
(s) (K) (K) (nm)
4. Data Pengujian Alat, ANALISA 305, 9,50E- 9,54E-
dan Pembahasan 60 4 304 06 06 43,73
12 306, 304, 9,47E- 9,51E-
Dari percobaan diperoleh data 0 2 8 06 06 43,502
sebagai berikut : 18 305, 9,45E- 9,50E-
1. Data hantaran kalor secara radiasi 0 307 4 06 06 49,489
pada bola lampu berwarna merah 24 307, 306, 9,43E- 9,47E-
0 7 1 06 06 49,264
Panjang gelombang yang 30 308, 306, 9,41E- 9,46E-
diserap bola lampu berwarna merah 0 3 6 06 06 52,156
sebesar = o = C(1/T 1/To). 36 308, 307, 9,39E- 9,44E-
0 8 1 06 06 51,986
42 309, 307, 9,38E- 9,43E-
0 3 6 06 06 51,818

116
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 2 VOL. 2 OKTOBER ISSN 2406 - 8810

48 309, 9,36E- 9,42E-


0 7 308 06 06 51,684 t Terhadap T
54 310, 308, 9,35E- 9,40E-
360
0 1 4 06 06 51,55 320
60 310, 308, 9,34E- 9,39E- 280
0 5 7 06 06 54,459 240
Jumla 499,63

T (oC)
200
h 8 160
Rata- 120
rata 49,964 80
40
0
Panjang gelombang dari
0 120 240 360 480 600
percobaan = 499 638 nm. Batas kira-
kira panjang gelombang warna hijau t (s)
sebesar = 495 570 nm.
Gambar 5. Grafik Waktu terhadap Suhu Lampu
Merah
3. Data hantaran kalor secara radiasi
pada bola lampu berwarna biru
t Terhadap T
Panjang gelombang yang
diserap bola lampu berwarna biru 360
320
sebesar = o = C(1/T 1/To). 280
240
200
T (oC)

Tabel 4. Nilai Hantaran Kalor Secara 160


Radiasi pada Bola Lampu berwarna 120
80
Biru 40
t T To 0
(m) o (m)
(s) (K) (K) (nm)
-60 60 180 300 420 540 660
9,51E- 9,54E-
60 305 304 06 06 31,277
12 306, 304, 9,47E- 9,51E- t (s)
0 3 8 06 06 46,594
18 307, 305, 9,44E- 9,50E-
Gambar 6. Grafik Waktu terhadap Suhu Lampu
0 1 4 06 06 52,565 Hijau
24 307, 306, 9,42E- 9,47E-
0 8 1 06 06 52,326
30
0
308,
4
306,
6
9,40E-
06
9,46E-
06 55,206
t Terhadap T
36 308, 307, 9,39E- 9,44E- 360
0 8 1 06 06 51,986 320
42 309, 307, 9,38E- 9,43E- 280
0 2 6 06 06 48,786 240
T (oC)

200
48 309, 9,37E- 9,42E- 160
0 5 308 06 06 45,633 120
54 309, 308, 9,36E- 9,40E- 80
40
0 8 4 06 06 42,494 0
60 310, 308, 9,35E- 9,39E-
0 1 7 06 06 42,412 -60 60 180 300 420 540 660
469,27
Jumlah 8 t (s)
Rata-
rata 46,928 Gambar 7. Grafik Waktu terhadap Suhu Lampu
Biru
Panjang gelombang dari
Menentukan Panjang gelombang
percobaan = 469,278 nm. Batas kira-
warna untuk tiap lampu berwarna secara
kira panjang gelombang warna biru
radiasi dari percobaan yang telah
sebesar = 450 495 nm.
dilakukan pada toples plastik berukuran 10
liter yang didalamnya dilapisi aluminium

117
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 2 VOL. 2 OKTOBER ISSN 2406 - 8810

foil supaya panas yang dihasilkan oleh 5. Kesimpulan


bola lampu tidak terserap oleh dinding Panjang gelombang yang didapatkan
toples dan terpancarkan keluar toples dari percobaan pada warna biru, hijau, dan
sehingga mengenai bola lampu yang merah termasuk dalam interval spektrum
diletakkan dalam alat peraga untuk baik warna yang sesuai dengan panjang
untuk warna biru, hijau, merah, dan yang gelombang masing-masing warna. Panjang
polos. Pada fenomena yang diamati dan gelombang terbesar sampai terkecil pada
dianalisis berupa suhu didalam lampu yang warna bola lampu merah, hijau, dan biru
yang berwarna biru, hijau, merah, dan bola yakni secara berurutan dengan panjang
lampu polos. Terjadi perbedaan suhu pada gelombang 740,254 nm, 499,638 nm , dan
bola lampu biru, hijau, merah, dan polos 469,278 nm.
sehingga hal ini membuktikkan bahwa
warna bola lampu mempengaruhi 6. Saran
penyerapan suhu (data pada tabel 1), yang Sebaiknya pada saat melakukan
berarti setiap warna bola lampu penelitian jaga keselamatan untuk diri
mempunyai panjang gelombang. Panjang praktikan, alat, dan bahan. Setelah
gelombang maksimum menurut pergeseran dilakukan percobaan ini maka penelitian
Wien dapat dirumuskan maks . T = C. ini dapat digunakan sebagai alat peraga
Dimana C = konstanta wien = 2,898 X 10- untuk menentukan panjang gelombang
3 mK. Jadi panjang gelombang yang oleh rekan-rekan guru di sekolah yang
diserap lampu biru, hijau, merah, dan mengampu mata pelajaran Fisika atau
polos sebesar = o =C(1/T 1/To). digunakan untuk praktikum siswa.
Panjang gelombang yang dihasilkan
setiap bola lampu biru sebesar 469,278 7. Daftar pustaka
nm, bola lampu hijau sebesar 499,638 nm, [1] On ,Tjia May Dr, 2000, Pembelajaran
dan bola lampu warna merah sebesar Fisika Di Indonesia Membunuh
740,254 nm. Pada percobaan ini tidak Kreativitas Murid, Harian Kompas, Edisi
semua warna yang di uji tetapi hanya 3 Senin 1 mei 2000.
[2] Rosyid, M.F, Dr. rer. Nat., 2008, Di
warna saja. Panjang gelombang yang
Indonesia, Ilmu Fisika Secara Sistematis
didapatkan dari hasil percobaan pada Terpenjara Di Sekolahan dan Bimbingan
warna biru, hijau, merah termasuk didalam Test, disampaikan dalam Seminar
interval spektrum warna yang sesuai Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Di
dengan panjang gelombang masing- Universitas Ahmad Dahlan.
masing warna. Hasil percobaan [3] Undang-Undang Republik Indonesia
menunjukkan panjang gelombang terbesar Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Guru dan
sampai terkecil pada warna bola lampu Dosen. 30 Desember 2005. Jakarta :
yaitu merah, hijau, dan biru. Lembaran Negara Republik Indonesia
Dari percobaan diatas dapat dilihat Tahun 2005 Nomor 157.
bahwa hasil yang diperoleh masuk dalam [4] Krane, Kenneth S. (2014), Fisika
Modern/Kenneth S. Krane; Penerjemah,
interval spektrum warna sehingga alat
Hans J. Wospakrik, Pendamping, Sofia
peraga ini dapat direrkomendasikan untuk Niksolihin, Jakarta : Universitas
praktikum karena dana yang dibutuhkan Indonesia (UI-Press).
untuk membuat alat ini tidak mahal karena [5] http://edupaint.com/warna/roda-warna/
dapat menggunakan bekas toples pecah 484-read-110617-spektrum-optik.html
dirumah, dan alumunium foil yang
digunakan dapat menggunakan sisa
almunium foil untuk makanan yang
dimiliki.

118

Anda mungkin juga menyukai