1 Latar belakang
Gangguan ginjal akut (GnGA) adalah peningkatan kadar kreatinin serum dan metabolit
persenyawaan nitrogen, yang disebabkan oleh penurunan secara cepat kemampuan ginjal
dalam mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit.1 Gangguan ginjal akut (GnGA)
pada anak merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia terutama di negara-negara
berkembang .Berdasarkan analisis data epidemiologi pada tahun 2016, angka kejadian GnGA
sebesar 26,9% dari 4683 anak dengan kondisi krinis dan kejadian GnGA berat (KDIGO
stadium 2 atau 3) adalah 11,6%.2 Diperkirakan kejadian GnGA per tahunnya sekitar 13,3 juta
kasus. Tingginya angka kesakitan dan kematian pada kasus ini menjadi masalah kesehatan.3
7,5% di Asia Selatan, 31,0% di Asia Tenggara, 9,0% di Asia Tengah, dan 16,7% di Asia
Barat. Angka kematian tertinggi ditemukan di Asia Timur yaitu 36,9%.4 Pada penelitian yang
dilakukan RS Husin Palembang, angka kejadian GnGA yaitu 28,3%, 6,8% diantaranya
memerlukan terapi pengganti ginjal. Angka kematian pasien GnGA pada penelitian tersebut
20,9% dan kematian secara signifikan ditemukan lebih banyak pada anak di bawah usia muda
(<5 tahun).5 Tingginya kesakitan dan kematian pasien GnGA dikaitkan dengan gagalnya
mengenali faktor risiko dan tanda awal GnGA sehingga kegiatan preventif sering terabaikan.3
Diagnosis GnGA yang tepat waktu sangat penting untuk menyiapkan intervensi dan
meminimalkan cedera ginjal lebih lanjut. Pasien yang berasal dari daerah dengan ekonomi
rendah memiliki risiko lebih tinggi tidak mengenal GnGA. Terlambatnya diagnosis GnGA
merupakan faktor risiko independen terjadinya kematian.3 Dalam survei nasional GnGA di
China, hampir setengah dari pasien yang memiliki indikasi terapi pengganti ginjal tidak
mendapatkan pengobatan, terkadang karena alasan ekonomi.Di sisi lain pada penelitian ini,
fasilitas untuk dialisis peritoneal sudah tersedia, namun hanya 1% pasien dialisis yang
memilih peritoneal dialisis. Keterlambatan pasien untuk melakukan terapi atau terlambatnya
penyakit tersebut dikenali oleh dokter akan menyebabkan cedera ginjal lebih parah,
sedangkan tidak semua rumah sakit bisa melakukan terapi penggantian ginjal, sehingga angka
Dari berbagai alasan dan penjelasan diatas, kami penulis, ingin mengangkat pendekatan
Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui diagnosis dan
Referat ini disusun berdasarkan tinjauan kepustakaan yang diambil dari berbagai literatur.
Referat ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan informasi dan pengetahuan
Dapus
1. Dapus sebelumnya
2.Cicia E, Devarajan P. Pediatric acute kidney injury: prevalence, impact and management
3.Uwaezuoke SN. Pediatric acute kidney injury in the developing world: how realizable is the
goal of the zero- preventable- deaths- by- 2025 initiative?.Int J Neph Kid Fail. 2015; 2.