Anda di halaman 1dari 30

Case report session

PIELONEFRITIS

OLEH: NOVITA ELVISTIA


1210311002
PRESEPTOR
dr . ISKANDAR SYARIF, Sp.A(K)
PENDAHULUAN
Infeksi saluran kemih ascending yg telah mencapai pielum

Penyebab terbanyak E. coli

Merupakan penyebab kedua morbiditas penyakit infeksi pada


anak

Prevalensi pada anak wanita >>


TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

INFEKSI BAKTERI YANG MENYERANG GINJAL DIMANA TERJADI


REAKSI INFLAMASI PADA PIELUM DAN PARENKIM GINJAL YANG
SIFATNYA AKUT MAUPUN KRONIS
EPIDEMIOLOGI

6,6 % untuk anak perempuan


1,8% untuk anak laki-laki

Prevalensi pada bayi preterm >>

Refluks vesicourinaria adalah factor


risiko yang paling umum
ETIOLOGI
Escherichia coli (70-80%).
klebsiella,
proteus,
staphylococcus saphrophyticus,
coagulase-negative staphylococcus,
pseudomonas aeroginosa,
streptococcus fecalis dan streptococcus agalactiiae,
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
0-1 bulan: gangguan pertumbuhan, anoreksia, muntah dan diare, kejang, koma,
panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, ikterus (sepsis).
1 bln-2 th: panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, gangguan pertumbuhan,
anoreksia, muntah, diare, kejang, koma, kolik (anak menjerit keras), air kemih
berbau/berubah warna, kadang-kadang disertai nyeri perut/pinggang.
2-6 thn: panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, tidak dapat menahan
kencing, polakisuria, disuria, enuresis, air kemih berbau dan berubah warna,
diare, muntah, gangguan pertumbuhan serta anoreksia.
6-18 thn : nyeri perut/pinggang, panas tanpa diketahui sebabnya, tak dapat
menahan kencing, polakisuria, disuria, enuresis, air kemih berbau dan berubah
warna.8
TATA LAKSANA

3 prinsip penatalaksanaan:
Memberantas infeksi
Menghilangkan faktor predisposisi
Memberantas penyulit
Pengobatan pielonefritis akut, untuk bayi dengan ISK dan untuk anak
dengan ISK disertai gejala sistemik infeksi, setelah sampel urin
diambil untuk dibiakkan, diberi antibiotik parenteral (tanpa
menunggu hasil biakan urin)
Pemberian antibiotik parenteral diteruskan sampai 3-5 hari atau
sampai 48 jam penderita bebas demam, kemudian dilanjutkan
dengan pemberian oral selama 10-14 hari,disesuaikan dengan hasil
biakan urin dan uji sensitivitasnya
Prognosis
Pengobatan segera pielonefritis akut dapat mencegah timbulnya jaringan parut
ginjal. Anak-anak dengan infeksi saluran kemih yang berulang-ulang kambuh
seringkali menimbulkan masalah yang sulit dan mengecewakan dalam pengobatan
dan profilaksisnya.

Komplikasi
Pielonefritis berulang dapat mengakibatkan hipertensi, parut ginjal, hidronefrosis
gagal ginjal kronik
BAB 3
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
NAMA : AN. ZA
NAMA IBU KANDUNG : NY. FN
UMUR/ TANGGAL LAHIR : 8 TAHUN 1 BULAN / 28 MEI 2009
KELAMIN : PEREMPUAN
PEKERJAAN :-
STATUS PERKAWINAN : -
AGAMA : ISLAM
ALAMAT : KINALI, PASAMAN BARAT
TANGGAL MASUK : 07-07-2017
NO. RM : 983206
KELUHAN UTAMA
SAKIT PINGGANG KANAN SEJAK LIMA HARI YANG LALU
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Anak mencret-mencret sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, frekuensi
4x/hari , jumlah 1/3-1/2 gelas per kali, lalu anak di bawa ke klinik dan di beri
obat, tetapi karena tidak membaik anak di bawa ke RSUD pasaman. Mencret
sudah berhenti sejak 2 hari sebelum masuk RSUP M djamil
Muntah 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, selama 3 hari, frekuensi 3x/hari,
jumlah 1/3 gelas/ kali, saat ini anak tiddak muntah lagi
Demam sejak 6 hari yang lalu, tidak tinggi, hilang timbul, tidak menggigil, tidak
berkeringat
Nyeri pingang kanan sejak 5 hari yang lalu disertai nyeri
Buang air kecil tersumbat dan sakit sejak 2 hari yang lalu
Riwayat BAK berpasir tidak ada, riwayat BAK merah sepeti cucian daging tidak
ada
Tidak ada batuk pilek dan sesak nafas
BAB warna dan konsistensi biasa
Anak rujukan dari RSUD pasaman barat dengan diagnosis pyelonefritis+susp
hidronefrosis kanan telah mendapat terapi IVFD 2:1 20 tpm. Parasetamol syrup
4x1 cth, gentamisin 2x60 . telah dilakukan pemeriksaan darah ureum 9 mg/dl,
ceatinin 0,4 mg/dl, leukosit urin 8-10, eritrosit 0-1, protein: negative: sedimen
urin:positif
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
TIDAK ADA RIWAYAT SAKIT SEPERTI INI SEBELUMNYA
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
TIDAK ADA KELUARGA MEMILIKI RIWAYAT SAKIT GINJAL
RIWAYAT KELAHIRAN, KEBIASAAN, SOSIAL, EKONOMI
Pasien anak ke 1 dari 3 bersaudara dengan :
An. Z/perempuan/ 8 tahun/lahir normal/BBL 2400 gr/PB lupa/langsung
menangis /bidan/
Sehat/ASI ekslusif/ imunisasi dasar lengkap
Riwayat makanan dan minuman BAIK
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan NORMAL
Kondisi lingkungan HIGIENE DAN SANITASI BAIK
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran : sadar
Tekanan darah : 90/60 mmhg
Nadi : 100x / menit
Nafas : 20x / menit
Suhu : 37,2o C
Berat badan : 24 kg
Tinggi badan : 127 cm
Bb/u : 92%
Tb/u : 99%
Bb/tb : 96%
Status gizi : gizi baik
Edema : tidak ada
Ikterus : tidak ada
Anemia : tidak ada
Sianosis : tidak ada
Pemeriksaan khusus
Kulit : kulit teraba hangat
Kelenjar getah bening : tidak ada teraba pembesaran kelenjar getah bening
Kepala : simetris, bulat
Rambut : rambut hitam, tidak mudah rontok
Mata : konjungtiva pucat -/- , sklera ikterik -/-, pupil isokor 2/2
mm, reflek cahaya +/+
Telinga : tidak ada kelainan
Hidung : napas cuping hidung tidak ada
Tenggorok : tonsil T1-T1, tonsil dan faring tidak hiperemis
Mulut : mukosa bibir dan mulut basah
Leher : JVP 5-2 cmh2o
Thoraks : retraksi dinding dada tidak ada, simetris
Paru :
inspeksi : simetris kiri = kanan (statis dan dinamis)
Palpasi : fremitus kanan=kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler, rh -/-, wh -/-
Jantung :
inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba di LMCS RIC V
Perkusi : batas jantung atas RIC II
Batas jantung kanan : LSD
Batas jantung kiri : 1 jari medial LMCS RIC V
Auskultasi : irama teratur, bising (-), murmur (-)
Abdomen :
inspeksi : distensi (-)
palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba, ballottement +/-
perkusi : timpani
auskultasi : BU (+) normal
Punggung : nyeri tekan CVA +/-, nyeri ketok CVA +/-
Genitalia : status puberta A1 M1 P1
Ekstremitas : akral hangat, CRT < detik, refleks fisiologis +/+, refleks
patologis -/-
HASIL LABORATORIUM
HB : 12,3 GR/DL
LEUKOSIT :19.030 /MM3
HITUNG JENIS : 0/1/0/82/12/5
HEMATOKRIT : 37%
TROMBOSIT : 716.000 /MM3
KESAN : LEUKOSITOSIS TROMBOSITOSIS, NETROFILIA
Urin PEMERIKSAAN KHUSUS
Ureum : 20 mg/dl
Reduksi : negative
Kreatinin : 0,5 mg/dl
Warna : kekuningan
Ca /na/K : 9,1/131/3,9
Leukosit 2-4 /LPB Kesan: hyponatremia
Eritrosit : 0-1 /LPB Total proten 5,5
Silinder: - Albumin: ,1 g/dl

Kristal : - Globulin: 1,4 g/dl

Epitel : gepeng (+)


DIAGNOSIS KERJA TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA

SUSPECT PYELONEPHRITIS AKUT DEXTRA AMPICILIN 4X 625 MG IV

TATALAKSANA GENTAMISIN 2X60 MG IV

TATALAKSANA NUTRISI / DIETETIK RENCANA PEMERIKSAAN

MB 1600 KKAL URINALISIS

KAEN 1B 65CC/KG/HARI= 23 TPM (MAKRO) KULTUR URIN


USG GINJAL, SALURAN KEMIH
BNO/IVP
FOLLOW UP 12 JULI 2017 Abdomen : distensi tidak ada, supel,
S/ anak tidak demam, sakit perut tidak ada, sesak ballotemen -/-, hepar dan
tidak ada, muntah tidak ada, perdarahan tidak lien tidak teraba, BU (+)
ada. BAK jumlah dan warna biasa Punggung : nyeri tekan CVA -/-, nyeri
O/ keadaan umum : sakit sedang ketok CVA -/-

Kesadaran : sadar Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik

Tekanan darah : 100/70 mmhg A/ pyelonefritis (D)

Nadi : 96x/ menit P/ MB nefritik 1600 kkal

Nafas : 24x/menit Protein 24 gr/hari

Suhu : 36,7o C Garam 1 gr/hari

mata : konjungtiva tidak Kaen 1B 65cc/kg/hari= 23 tpm (makro)


pucat, sklera tidak ikterik Ampicilin 4x 625 mg IV
Thorak : retraksi dinding Gentamisin 2x60 mg IV
dada tidak ada, paru dan jantung dalam batas
USG ginjal, saluran kemih
normal
KESAN: TAK TAMPAK KELAINAN PADA KEDUA RENAL DAN VESIKA URINARIA
HASIL RADIOLOGI: TAK TAMPAK KELAINAN PADA KEDUA RENAL DAN VESIKA URINARIA
HASIL MIKROBIOLOGI: TIDAK DITEMUKAN PERTUMBUHAN KUMAN PATOGEN
DISKUSI
Penegakan Diagnosis
Anamnesis: muntah, demam, nyeri pinggang, sakit
saaat BAK
Pemeriksaan fisik: NT CVA +/-, nyeri ketok CVA +/-,
ballottement +/-
Pemeriksaan penunjang : leukositosis
Pemeriksaan mikrobiologi, radiologi, dan USG
normal
Tatalaksana antibiotik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai