PENDAHULUAN
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan. Pasal 34 ayat (3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
jawab sebagai pengelola kesehatan bagi masyarakat tiap wilayah kecamatan dari
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
kerjanya.
untuk mencapai tujuan puskesmas secara efektif dan efisien. Struktur organisasi
kesehatan dan beban kerja Puskesmas. Organisasi puskesmas paling sedikit terdiri
dari kepala puskesmas, kepala sub bagian tata usaha, pananggung jawab Upaya
adanya struktur organisasi dan manajemen puskesmas yang jelas. Oleh sebab itu,
Ambacang tersebut.
2
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Penulisan
1.4.Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
masyarakat yang :
hidup sehat.
dan masyarakat.
4
2.3. Fungsi Puskesmas
wilayah kerjanya
ayat (1), Puskesmas dipimpin oleh seorang kepala Puskesmas. Sementara itu,
2014 pasal 34 ayat (1) dan (2). Pada ayat (1) dijelaskan bahwa organisasi
upaya kesehatan dan beban kerja Puskesmas. Pada ayat (2), Organisasi Puskesmas
1. Kepala Puskesmas
sangat terpencil yang tidak tersedia seorang tenaga kesehatan dengan tingkat
Keuangan
meliputi:
6
1. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana (maternal and
Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta
masyarakat.
control)
7
Program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan
Kusta dll).
masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang
dibawahi adalah :
gangguan jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa adalah perasaan sehat dan
orang lain sebagaimana adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri
8
b. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
(mengatasi kelainan atau penyakit rongga mulut dan gizi yang merupakan
temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat (tusuk jarum, juru
9
f. Pelayanan kesehatan lansia
usia lanjut.
kegiatan,yaitu :
rawat inap
8. Pelayanan kefarmasian
9. Pelayanan laboratorium
pelayanan kesehatan.
a. Puskesmas Pembantu
dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil dan masih dalam wilayah kerja
kerjanya.
bidan, yang ditetapkan oleh kepala dinas kesehatan atas usulan kepala
11
1. Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di wilayah kerja
puskesmas
b. Puskesmas Keliling
puskesmas
sulit
c. Bidan Desa
pada satu desa dalam wilayah kerja Puskesmas sesuai penugasan kepala
1. Pelayanan KIA-KB
3. Deteksi dini dan pengobatan awal terkait kesehatan ibu dan anak, termasuk
gizi.
mengatur tentang pengelolaan keuangan negara yaitu Badan Layanan Umum atau
Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61
Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD), maka struktur organisasi menjadi :
2. Walikota Padang
Walikota .
Aset Daerah.
14
Walikota Padang mempunyai hak-hak sebagai berikut :
berlaku.
Struktural.
pelaksanaan tugasnya secara berkala paling sedikit satu kali dalam satu
strategis bisnis (RSB) rencana bisnis dan anggaran (RBA) yang diusulkan
BLUD.
Kota Padang.
B. Pejabat Keuangan
3. Keuangan
keuangan Puskesmas.
C. Pejabat Teknis
b. Program Gizi.
telah ditentukan.
KB)
puskesmas.
f. Pengobatan.
puskesmas.
a. Laboratorium.
19
Tugas koordinator: Menyiapkan laporan, perencanaan, monitoring
c. Farmasi.
penyimpannya.
1. Puskesmas Pembantu
20
e) Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada posyandu
21
BAB III
ANALISIS SITUASI
program puskesmas ini masih bekerja sama dengan Puskesmas Kuranji, karena 4
kelurahan sebagai wilayah kerja Puskesmas Kuranji. Pada tahun 2006 telah berdiri
+100 23' 50.14" Lintang Utara dengan luas wilayah kerja Puskesmas Ambacang
sekitar 12 km2. Wilayah kerja Puskesmas Ambacang terdiri dari empat kelurahan
22
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang
terletak di Jl. Raya By Pass Ds. Pasar Ambacang, Kec. Kuranji, Kota Padang (5
km dari pusat kota) dapat terjangkau dengan kendaraan roda dua atau roda empat
pribadi maupun sarana angkutan umum berupa angkutan kota, ojek, dan becak
23
Tabel 2.1 Data Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang
Jenis Kelamin
No. Kelurahan Jumlah
Laki-laki Perempuan
dibagi luas wilayah dalam kilometer persegi) di Kecamatan Kuranji sebesar 4.164
2010 (43.114 orang) sampai dengan 2015 adalah sebanyak 6.852 orang.
tabel berikut.
24
3 Lubuk Lintah 4,03 km2 10.372 2573,69
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa setiap kelurahan tergolong pada
kategori padat dimana kelurahan dengan angka kepadatan penduduk paling tinggi
adalah Kelurahan Pasar Ambacang yaitu 3562,22 (30,96%) dan paling rendah
Total
Kelurahan Bayi Balita Bumil Bulin Bufas WUS Lansia
Penduduk
Lubuk Lintah 196 944 213 203 203 1.875 842 10.372
Ket : Bumil = Ibu Hamil, Bulin = Ibu Bersalin, Bufas = Ibu Nifas, WUS = Wanita Usia Subur
Puskesmas Ambacang saat ini telah memiliki sarana dan prasarana berupa
prasarana kendaraan roda empat dan roda dua telah mampu menjangkau
25
(posyandu), Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan Unit Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS) serta pembinaan Desa Siaga atau Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel).
Bersalin
Ps.Ambacang 1 - 1 3/1 3 1 3 6
Anduring - - 1 5 5
Ampang - - 1 1 4
Lubuk Lintah - 1 1 1 1 6
Jumlah 1 1 4 3 2 1 10 21
Ambacang:
c. Posbindu : 4 Pos
d. Batra : 73 Pos
e. Poskestren : 1 Pos
f. Toga : 722 KK
h. Poskeskel : 4 unit
AMPANG
PNDK MUNGIL
LASUNG
CUBADAK AIR
KEJAKSAAN
KAYU GADANG
R3 R
PASAR AMBACANG
ANDURING POIIKINIK
RAWANG
POSYANDU
Ambacang
27
Dari gambar di atas dapat dilihat persebaran posyandu di empat kelurahan
di Kel. Lubuk Lintah terdapat 8 buah, Kel. Anduring sebanyak 7 buah, dan Kel.
Sumber daya manusia dalam sistem kesehatan terdiri atas tenaga kesehatan
dan non kesehatan. Tenaga kesehatan merupakan orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan. Tenaga kesehatan dan non kesehatan dalam memberikan
1 Dokter Umum 3 - - - 3 - - - - 3
2 Dokter Gigi 2 - - - 2 - - - - 2
Sarjana
3 2 - - 2 - - - - - 2
Kesmas
4 Bidan 10 5 3 - 1 2 15 - - 18
5 Perawat 7 - 3 - 4 - 5 - 1 10
6 Perawat Gigi 1 - - - - - - - 1 1
7 Kesling 2 - - - - 1 1 - - 2
8 Analis 2 - - - - - - - 2 2
28
Epidemiologi
9 1 - - - 1 - - - - 1
(SKM)
10 Apoteker 1 - - 1 - - - - 1
Asisten
9 3 - - - - - - - 3 3
Apoteker
Nutrition
10 3 - - - 3 - - - - 3
(AKZI/SKM)
11 RR 2 - 2 - - - 1 - 2 3
Sopir/cleaning
12 - - 1/1 - - - - - 2 2
service
1
Jumlah 40 6 3 3 3 18 2 10 53
2
29
2.6 Struktur Organisasi Puskesmas Ambacang
Struktur Organisasi Puskesmas sesuai dengan Permenkes No. 75 Tahun 2014.
Kepala Puskesmas
BPP Camat Kuranji
Trice Erwiza, SKM
KA Tata Usaha
Ismawira SSiT
Ambacang sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.75 tahun 2014.
Struktur organisasinya sudah meliputi kepala puskesmas, kepala tata usaha, sudah
Ambacang lebih besar dari yang seharusnya. Hal tersebut menyebabkan kurang
posyandu untuk 100 balita atau lansia. Jika diasumsikan 29 posyandu se-wilayah
kerja Puskesmas Ambacang melayani total bayi dan balita sebanyak 5.497 orang
untuk posyandu lansia yang berjumlah 9 buah sedangkan jumlah total lansia
sebanyak 4.056 orang yang artinya 1 posyandu lansia untuk 450 orang. Dari data
31
Sumber daya tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Ambacang
secara kuantitatif sudah cukup memadai dengan rasio tenaga berdasarkan kategori
sebanyak 3 orang dengan rasio 1:49.966 jiwa, artinya 1 dokter melayani 16.566
orang. Angka tersebut sangat jauh dari ideal apabila dikaitkan dengan sistem
penduduk.polioa
32
Adapun tugas dari kepala Puskesmas Ambacang, membawahi :
1. Kepegawaian
2. Rumah tangga
3. Keuangan
1. Promosi kesehatan
2. Kesehatan lingkungan
4. Gizi
6. Perkesmas
mengatur :
1. Kesehatan jiwa
2. UKS
3. Kesehatan indera
4. Kesehatan lansia
5. UKK
3. KIA ibu
4. KIA anak
5. IGD
6. Prolanis / PTM
8. UKP Gizi
10. Laboratorium
2. Poskeskel
puskesmas Ambacang.
34
Beberapa program yang penilaian kinerja kurang
Program Masalah Pemecahan Masalah
35
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Struktur organisasi di puskesmas Ambacang sudah menerapkan sistem
program kerja.
Ambacang dengan jumlah tenaga medis dan non medis yang ada.
5.2 Saran
Puskesmas.
36
DAFTAR PUSTAKA
5. Kepmenkes No. 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat.
37