Anda di halaman 1dari 4

TONSILITIS

peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin Waldeyer. Cincin Waldeyer terdiri
atas susunan kelenjar limfa yang terdapat di dalam rongga mulut yaitu : tonsil faringeal ( adenoid
), tonsil palatina ( tosil faucial), tonsil lingual ( tosil pangkal lidah ), tonsil tuba Eustachius (
lateral band dinding faring / Gerlachs tonsil )

EPIDEMIOLOGI

Menurut kajian yang dilakukan oleh National Center of Health Statistics pada Januari 1997 di
United State, penyakit kronik pada tonsil dan adenoid adalah tinggi, dengan prevalensi 24,9%
per 1000 orang anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun.

Tonsillitis merupakan salah satu penyakit yang paling umum ditemukan pada masa anak-anak.
Angka kejadian tertinggi terutama antara anak-anak dalam kelompok usia antara 5 sampai 10
tahun yang mana radang tersebut merupakan infeksi dari berbagai jenis bakteri .

Tonsilitis kronis adalah inflamasi pada tonsila palatina yang menetap atau berulang dari tonsilitis
akut. Berdasarkan data epidemiologi penyakit THT di tujuh provinsi di Indonesia, prevalensi
tonsilitis kronis 3,8% tertinggi setelah nasofaringitis akut 4,6%. Tonsilektomi merupakan
pengobatan praktis dan aman untuk tonsilitis kronis. Berdasarkan data RSUD Raden Mattaher
Jambi tahun 2010-2011 kasus tonsilitis kronis yang diindikasikan tonsilektomi berjumlah 44-58
orang. Dari 30 orang, ditemukan penderita tonsilitis kronis yang diindikasikan tomsilektomi
terbanyak pada rentang usia antara 5-14 tahun yaitu 15 orang (50%), jenis kelamin terbanyak
adalah perempuan yaitu 17 orang (56,7%), semua keluhan utamanya adalah nyeri pada
tenggorok/ sakit menelan sebanyak 30 orang (100%), indikasi tonsilektomi terbanyak adalah
indikasi relatif sebanyak 22 orang (73,3%).

Kesimpulan: Angka kejadian tonsilitis kronis yang diindikasikan tonsilektomi selama triwulan
(Mei-Juli 2013) sebanyak 30 orang. Sebagian besar penderita dengan rentang usia 5-14 tahun
dengan rasio perempuan lebih banyak, keluhan utama berupa nyeri pada tenggorok/ sakit
menelan, dan indikasi tonsilektominya berupa indikasi relatif yaitu terjadi 3 episode atau lebih
infeksi tonsil pertahun dengan terapi antibiotik adekuat.
ETIOLOGI

Tonsilitis akut adalah radang akut yang disebabkan oleh kuman streptococcus beta hemolyticus,
streptococcus viridons dan streptococcus pygenes, dapat juga disebabkan oleh virus (Mansjoer,
A. 2000).

Tonsilitis kronik merupakan hasil dari serangan tonsillitis akut yang berulang. Tonsil tidak
mampu untuk mengalami resolusi lengkap dari suatu serangan akut kripta mempertahankan
bahan purulenta dan kelenjar regional tetap membesar akhirnya tonsil memperlihatkan
pembesaran permanen dan gambaran karet busa, bentuk jaringan fibrosa, mencegah pelepasan
bahan infeksi (Sacharin, R.M. 1993).

FAKTOR RISIKO

Faktor predisposis adanya rangsangan kronik (rokok, makanan), pengaruh cuaca, pengobatan
radang akut yang tidak adekuat dan higiene, mulut yang buruk

KLASIFIKASI

1) Tonsilitis Akut
Tonsilitis Akut disebabkan oleh streptococcus pada hemoliticus, streptococcus viridians, dan
streptococcus pyogene, dapat juga disebabkan oleh virus.
2) Tonsilitis Falikularis
Tonsil membengkak dan hiperemis, permukaannya diliputi eksudat diliputi bercak putih yang
mengisi kipti tonsil yang disebut detritus. Detritus ini terdapat leukosit, epitel yang terlepas
akibat peradangan dan sisa-sisa makanan yang tersangkut.
3) Tonsilitis Lakunaris
Bercak yang berdekatan bersatu dan mengisi lacuna (lekuk-lekuk) permukaan tonsil.
4) Tonsilitis Membranosa (Septis Sore Throat)
Eksudat yang menutupi permukaan tonsil yang membengkak tersebut menyerupai membran.
Membran ini biasanya mudah diangkat atau dibuang dan berwarna putih kekuning-kuningan.
5) Tonsilitis Kronik
Tonsilitis yang berluang, faktor predisposisi : rangsangan kronik (rokok, makanan) pengaruh
cuaca, pengobatan radang akut yang tidak adekuat dan hygiene mulut yang buruk
PATOFISIOLOGI

Bakteri dan virus masuk masuk dalam tubuh melalui saluran nafas bagian atas, akan
menyebabkan infeksi pada hidung atau faring kemudian menyebar melalui sistem limfa ke tonsil.
Adanya bakteri dan virus patogen pada tonsil menyebabkan terjadinya proses inflamasi dan
infeksi sehingga tonsil membesar dan dapat menghambat keluar masuknya udara. Infeksi juga
dapat mengakibatkan kemerahan dan edema pada faring serta ditemukannya eksudat berwarna
putih keabuan pada tonsil sehingga menyebabkan timbulnya sakit tenggorokan, nyeri telan,
demam tinggi bau mulut serta otalgia yaitu nyeri yang menjalar ke telinga

GEJALA KLINIS

Merah dan atau bengkak amandel


Putih atau kuning patch pada amandel
Tender, kaku, dan atau leher bengkak
Sakit tenggorokan
Sulit menelan makanan
Batuk
Sakit kepala
Sakit mata
Tubuh sakit
Otalgia
Demam
Panas dingin
Hidung mampet

DIAGNOSIS

Tonsil membesar dengan permukaan yang tidak rata, kemudian kripta terlihat melebar dan
beberapa kripta terisi oleh debritus. Terasa ada yang mengganjal di tenggorokan, kemudian
pasien merasa tenggorokan kering dan nafas berbau

KOMPLIKASI

Faringitis merupakn komplikasi tonsilitis yang paling banyak didapat. Demam rematik, nefritis
dapat timbul apabila penyebab tonsilitisnya adalah kuman streptokokus.

Komplikasi yang lain dapat berupa :

1. Abses pertonsil
Terjadi diatas tonsil dalam jaringan pilar anterior dan palatum mole, abses ini terjadi beberapa
hari setelah infeksi akut dan biasanya disebabkan oleh streptococcus group A ( Soepardi, Effiaty
Arsyad,dkk. 2007 ).

1. Otitis media akut


Infeksi dapat menyebar ke telinga tengah melalui tuba auditorius (eustochi) dan dapat
mengakibatkan otitis media yang dapat mengarah pada ruptur spontan gendang telinga (
Soepardi, Effiaty Arsyad,dkk. 2007 ).

1. Mastoiditis akut
Ruptur spontan gendang telinga lebih jauh menyebarkan infeksi ke dalam sel-sel mastoid (
Soepardi, Effiaty Arsyad,dkk. 2007 ).

1. Laringitis
Merupakn proses peradangan dari membran mukosa yang membentuk larynx. Peradangan ini
mungkin akut atau kronis yang disebabkan bisa karena virus, bakter, lingkungan,
maupunmkarena alergi ( Reeves, Roux, Lockhart, 2001 ).

1. Sinusitis
Merupakan suatu penyakit inflamasi atau peradangan pada satua atau lebih dari sinus paranasal.
Sinus adalah merupakan suatu rongga atau ruangan berisi udara dari dinding yang terdiri dari
membran mukosa ( Reeves, Roux, Lockhart, 2001 ).

1. Rhinitis
Merupakan penyakit inflamasi membran mukosa dari cavum nasal dan nasopharynx ( Reeves,
Roux, Lockhart, 2001 ).

Anda mungkin juga menyukai