Anda di halaman 1dari 1

WORLD TOBACCO ASIA

Media serasa dibungkam karena tidak banyak yang memberitakan kegiatan berskala internasional
tersebut. World Tobacco Asia adalah eksibisi rokok dan prasarana otomatisasi industrinya yang
diikuti pelaku-pelaku industri rokok dari seluruh dunia. Dalam perhelatan tersebut, pelaku-pelaku
industri rokok dari berbagai belahan dunia memamerkan produk mereka masing-masing,
mengundang investor untuk menanamkan investasinya.

Ada berbagai alasan kuat bagi Indonesia untuk menolak World Tobacco Asia. Pertama,
diselenggarakannya World Tobacco Asia merupakan pelecehan terhadap hak kesehatan rakyat
Indonesia; Hak untuk hidup bebas tanpa asap rokok.

Dalam situs resmi penyelenggara World Tobacco Asia, penyelenggara dengan gamblangnya
mengeluarkan pernyataan akan mencetak tiga puluh juta perokok baru di Indonesia dengan
menciptakan pasar yang potensial dan iklim yang kondusif bagi industri rokok. Sebuah pembunuhan
massal dengan "elegan" tentunya, karena siapapun tahu bahaya kesehatan yang diakibatkan rokok.
Rokok merupakan gudang racun berukuran mini, yang dengan amat sakti mampu menyebabkan
penyakit jantung, paru, kanker, dan bahaya mematikan lainnya.

Kedua, diselenggarakannya World Tobacco Asia 2012, yang merupakan kali kedua di Indonesia
merupakan bukti lemahnya regulasi penanggulangan tembakau di Indonesia. World Tobacco Asia
pertama yang telah diselenggarakan di tahun 2010, pun juga diselenggarakan di Indonesia.

Sekali lagi, ini merupakan pengkhianatan dan pelecehan terhadap Indonesia, karena dalam situs
resminya, dinyatakan bahwa penyelenggara World Tobacco Asia 2012 kembali digelar di Indonesia
dikarenakan potensi Indonesia sebagai "pasar yang bersahabat" bagi Industri rokok, akibat tidak
adanya regulasi yang mengatur penanggulangan tembakau di Indonesia.

Faktanya, tidak ada negara yang bersedia menjadi tuan rumah World Tobacco Asia. Hal itulah yang
menyebabkan World Tobacco Asia tidak diselenggarakan di tahun 2011. Sungguh miris, bahwa
berarti Indonesia telah kalah jauh dari negara-negara di seluruh dunia, yang kini umumnya telah
melindungi masyarakatnya dengan memberlakukan regulasi ketat penanggulangan produk
tembakau.

Terselenggaranya World Tobacco Asia di Indonesia untuk kedua kalinya pun akan semakin
mempersulit pengesahan regulasi penanggulangan tembakau (RPP Tembakau) yang tidak kunjung
terlaksana. Karena, penanaman modal asing akan semakin banyak dan kian melenakan untuk tidak
dibendung.

Ketiga, argumentasi industri rokok sebagai penyelaman kehidupan petani tembakau ternyata hanya
isapan jempol belaka. World Tobacco Asia dan industri rokok di Indonesia, semakin tidak
bersahabat pada petani tembakau. Semakin banyak industri rokok Indonesia yang menggunakan
tembakau impor sebagai bahan baku produksi. Mesin-mesin otomatisasi industri pun kian giat
dipopulerkan dan digunakan, menyingkirkan buruh pabrik dari perannya. Nyatanya, World Tobacco
Asia pun didominasi oleh industri-indusri rokok asing yang berminat melakukan ekspansi pasar ke
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai