Bab Ii
Bab Ii
LANDASAN TEORI
A. Sampah
1. Pengertian Sampah
Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai atau
digunakan lagi oleh manusia dan dibuang (Notoatmodjo, 2011). Sedangkan
menurut Suyono (2010), sampah adalah bahan buangan sebagai akibat
kegiatan manusia dan hewan, yang merupakan bahan yang sudah tidak
digunakan lagi, sehingga menjadi bahan buangan yang tidak berguna lagi.
2. Jenis-Jenis Sampah
c. Recycle yaitu mendaur ulang kembali barang lama menjadi barang baru.
Contoh:
1) Sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dengan cara
pembuatan kompos atau dengan pembuatan lubang biopori.
2) Sampah anorganik bisa di daur ulang menjadi sesuatu yang bisa
digunakan kembali, contohnya mendaur ulang kertas yang tidak
digunakan menjadi kertas kembali, botol plastik bisa menjadi tempat
alat tulis, bungkus plastik detergen atau susu bisa dijadikan tas, dompet,
dan sebagainya.
3) Sampah yang sudah dipilah dapat disetorkan ke bank sampah terdekat.
B. Bank Sampah
1. Pengertian Bank Sampah
Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan
Recycle Melalui Bank Sampah, Bank Sampah adalah tempat pemilahan dan
pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang
memiliki nilai ekonomi. Sedangkan menurut Unilever Indonesia (2013),
Bank Sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif
yang mendorong masyarakat untuk berperan serta aktif di dalamnya. Sistem
ini akan menampung, memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi
pada pasar sehingga masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari
menabung sampah.
c. Penimbangan
Sampah yang sudah disetor ke bank kemudian ditimbang. Berat sampah
yang bisa disetorkan sudah ditentukan pada kesepakatan sebelumnya.
d. Pencatatan
Petugas akan mencatat jenis dan bobot sampah setelah penimbangan.
Hasil pengukuran tersebut lalu dikonversi ke dalam nilai rupiah yang
kemudian ditulis di buku tabungan. Pada sistem bank sampah, tabungan
biasanya bisa diambil setiap tiga bulan sekali.
Pada tahapan ini, nasabah akan merasakan sistem bank sampah. Dengan
menyisihkan sedikit tenaga untuk memilah sampah, masyarakat akan
mendapat keuntungan berupa uang tabungan.
e. Pengangkutan
Bank sampah sudah bekerjasama dengan pengepul yang sudah ditunjuk
dan disepakati. Sehingga setelah sampah terkumpul, ditimbang dan dicatat
langsung diangkut ke tempat pengolahan sampah berikutnya. Jadi, sampah
tidak menumpuk di lokasi bank sampah.
Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian kapasitas kerja, beban kerja
dan lingkungan kerja agar setiap pekerja baik formal maupun informal dapat
bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun
lingkungan agar diperoleh produktifitas kerja yang optimal.
a. Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan pekerja untuk menolong dirinya sendiri
sehingga terjadi peningkatan status kesehatan dan peningkatan
produktifitas kerja melalui upaya kesehatan kerja.
b. Tujuan Khusus
1) Peningkatan kemampuan masyarakat pekerja dalam upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2) Peningkatan keselamatan kerja dengan mencegah pemajanan bahan-
bahan yang dapat membahayakan lingkungan kerja dan masyarakat
serta penerapan prinsip-prinsip ergonomik
3) Peningkatan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja informal dan
keluarganya yang belum terjangkau pelayanan kesehatan kerja.
4) Meningkatkan kemitraan melalui kerjasama lintas program, lintas
sektor dan LSM dalam upaya kesehatan kerja.
a. Sasaran Langsung
Sebagai sasaran langsung dari upaya kesehatan kerja di Puskesmas adalah
masyarakat pekerja di sektor kesehatan, antara lain: Puskesmas, Balai
Pengobatan, Laboratorium Kesehatan, Pos UKK dan Jaringan dokter
perusahaan bidang kesehatan kerja.
b. Sasaran tidak langsung
Sasaran tidak langsung diberikan kepada masyarakat pekerja formal
maupun pekerja informal.