Anda di halaman 1dari 5

MENGENAL LINGKUNGAN

1. KONSEP LINGKUNGAN HIDUP


Di sekitar kita terdapat berbagai komponen lingkungan, baik benda benda mati seperti
tanah, batuan, air maupun makhluk hidup dengan berbagai jenis dan karakteristiknya. Di
sekitar kita juga terdapat manusia lainnya dengan berbagai karakteristik dan perilakunya.
Selain itu, terdapat pula daya dan keadaan yang mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku
kita. Semua komponen tersebut merupakan lingkungan hidup manusia. Dalam lingkungan
terjadi interaksi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Interaksi tersebut berbeda
beda karakteristiknya menurut ruang dan waktu. Hasil dari proses interaksi dapat dilihat
dari lingkungan yang dibentuk yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya.

2. PENGERTIAN LINGKUNGAN
Segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang mempengaruhi sikap dan perilaku kita
merupakan lingkungan. Di sekitar kita terdapat manusia lainnya yang mempengaruhi sikap
dan perilaku kita. Orang tua, guru, teman, tetangga dan masyarakat lainnya menjadi bagian
dari setiap keputusan yang kita ambil dalam bersikap dan berbuat. Setiap anggota masyarakat
di tuntut untuk mematuhinya dan tidak boleh keluar dari nilai dan norma yang berlaku.
Di sekitar kita terdapat tumbuhan. Kita merasa, teduh, sejuk dan nyaman jika berada di
tempat yang rindang oleh pepohonan. Kanopi pohon melindungi kita dari sinar matahari yang
terik. Tumbuhan mengeluarkan oksigen yang sangat kita butuhkan dan menyerap CO2,
sehingga udara terasa sejuk. Tumbuhan juga menjadi sumber makanan bagi manusia dan
hewan.
Di lingkungan sekitar kita terdapat hewan, baik hewan peliharaan maupun hewan liar.
Keduanya berperan besar dalam memenuhi kebutuhan manusia akan makanan dan fungsi
lainnya, seperti bahan baku pakaian, keindahan, dan lain lain. Di sekitar kita juga terdapat
sesuatu yang tak terlihat secara kasat mata. Daya dan keadaan ada di sekitar kita dalam
berbagai bentuk, seperti keadaan tenang, gaduh, sejuk, panas, dingin, banyak, sedikit, kuat,
lemah dan lainlain. Semuanya mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan kita. Manusia
tidak akan nyaman jika keadaannya panas atau berisik. Ini berarti kesejahteraannya
terganggu.
Semua yang ada di sekitar kita seperti yang telah di uraikan tadi, baik yang berwujud
kebendaan maupun berupa daya dan keadaan akan mempengaruhi sikap dan perilaku kita,
bahkan akan mempengaruhi peri kehidupan dan kesejahteraan kita, sesuai definisi lingkungan
menurut UndangUndang Lingkungan Hidup No. 23 Tahun 1997 adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,
yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya.
Dalam lingkungan terjadi interaksi yang dinamis antara manusia dengan manusia lainnya
dan antara manusia dengan komponen biogeofisikkimia. Interaksi tersebut tidaklah selalu
sederhana tetapi sangat kompleks. Dalam interaksi tersebut manusia mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh lingkungannya.
Manusia mempengaruhi lingkungan dengan cara mengatur lingkungan dan mengambil
sumber daya yang ada di lingkungan. Manusia membangun jembatan, jalan, sawah,
permukiman dan lainlain. Manusia juga membangun nilai dan norma dalam kaitannya
dengan lingkungan. Sebaliknya lingkungan juga mempengaruhi perilaku manusia.
Perhatikanlah bagaimana manusia beradaptasi menyesuaikan diri dengan lingkungannya
masingmasing. Bentuk rumah, mata perncaharian, jenis pakaian dan lain lain dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan.
Skala tinjauan lingkungan juga bisa sempit atau luas. Rumah dan pekarangan merupakan
sebuah lingkungan bagi penghuninya yang relatif sempit ruang lingkupnya. Tetapi Pulau
Jawa atau bahkan lapisan bumi dan makhluk hidup diatasnya yang disebut Biosfer juga
merupakan lingkungan hidup tetapi dalam skala yang luas.

3. KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP


Lingkungan hidup dapat dibagi menjadi lingkungan alam (abiotik dan biotik), lingkungan
binaan dan lingkungan sosial budaya. Dalam pengelompokan ini komponen abiotik dan
biotik dimasukan ke dalam komponen lingkungan alam. Sementara itu, lingkungan fisik hasil
karya manusia dimasukan menjadi lingkungan binaan.
a. Lingkungan Hidup Alami
Lingkungan hidup alami adalah lingkungan hidup yang telah ada di alam tanpa
memperoleh gangguan atau dimodifikasi oleh manusia. Lingkungan hidup alami terdiri
atas komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah segala makhluk hidup, mulai
mikroorganisme sampai dengan tumbuhan dan hewan.
Secara umum, unsur biotik meliputi produsen, konsumen dan pengurai.
1) Produsen, yaitu organisme yang dapat membuat makanan sendiri dari bahan
anorganik sederhana.
2) Konsumen, yaitu organisme yang tidak mampu membut makanan sendiri.
3) Pengurai atau perombak (dekomposer) yaitu organisme yang mampu menguraikan
bahan anorganik yang berasal dari organisme mati.
Lingkungan abiotik adalah segala kondisi yang terdapat di sekitar makhluk hidup
yang bukan organisme hidup, seperti batuan, tanah, mineral, udara, angin, curah hujan,
cahaya matahari dan lainlain. Lingkungan biotik sering pula dinamakan lingkungan
organik, sedangkan lingkungan abiotik dinamakan juga lingkungan anorganik.
Di dalam lingkungan hidup alami terdapat hubungan saling mempengaruhi antara
komponen abiotik dengan biotik. Komponen abiotik berupa batuan, tanah, air, udara
(cuaca dan iklim) mempengaruhi keberadaan organisme di suatu wilayah. Keberadaan
tumbuhan dan pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, cuaca dan iklim.
Tumbuhan sayuran sangat baik pertumbuhannya di daerah pegunungan yang suhunya
dingin dan tanah vulkanik yang subur. Sebaliknya tumbuhan palma (kelapa, nipah dan
lain lain) sangat baik pertumbuhannya di daerah pantai yang bersuhu panas
(megaterma). Komponen biotik juga mempengaruhi abiotik. Sebagai contoh, suhu udara
dipengaruhi oleh keberadaan tumbuhan. Jika kita berada di daerah yang banyak
tumbuhannya, maka udara akan terasa lebih nyaman.
Antar komponen biotik maupun antar komponen abiotik juga saling mempengaruhi.
Keberadaan tumbuhan mempengaruhi keberadaan hewan di suatu wilayah. Di daerah
dengan tumbuhan yang beragam memungkinkan hewannya juga beragam. Seperti halnya
dalam lingkungan biotik, dalam lingkungan abiotik juga terjadi proses saling
mempengaruhi. Tanah dipengaruhi oleh iklim, dan batuan atau bahan induk. Demikian
halnya dengan air yang keberadaannya dipengaruhi oleh kondisi curah hujan , tanah dan
batuan.

b. Lingkungan Binaan
Manusia menyadari bahwa lingkungan mempunyai interaksi antar komponen dan juga
keterbatasan kemampuan ( daya lenting ) lingkungan. Usaha manusia untuk
memperpanjang usia lingkungan hidup dikenal dengan penciptaan lingkungan hidup
binaan yaitu berusaha membentuk, memodifikasi, atau mengelola lingkungan hidup.
Tujuan agar lingkungan hidup dapat normal kembali seperti semula yaitu memiliki
keseimbangan ekologi.
Prinsip penciptaan lingkungan hidup binaan misalnya melakukan reboisasi hutan,
pengelolaan air limbah agar bersih kembali dan aman jika dibuang ke sungai. Contoh
yang sederhana dalam penciptaan lingkungan binaan misalnya penanaman pohon di
lingkungan komplek perumahan agar udaranya leebih segar, terlihat asri dan nyaman.
Seharusnya manusia terus-menerus melakukan upaya lingkungan binaan. Namun
kebanyakan, manusia tidak melakukannya sehingga banyak kerusakan lingkungan di
mana-mana. Hutan lebat dibabat seenaknya tanpa memikirkan penanaman kembali. Air
bersih dipakai untuk industri tekstil, setelah tercemar air tersebut dibuang ke sungai
sehingga mencemari lingkungan.
Kegiatan manusia yang tidak menciptakan lingkungan binaan mengakibatkan
dampak negatif terhadap lingkungan alam. Bagaimana agar tidak rusak, manusia perlu
merencanakannya dengan baik setiap akan membangun bangunan atau membuka
hutanagar tidak mengganggu kelestarian lingkungan alami. Jika lingkungan binaan
manusia tidak mampu mengembalikan keadaan lingkungan alami, lambat laun akan
mempengaruhi keadaan sosial lingkungan sosial budaya manusia.

c. Lingkungan Sosial Budaya


Lingkungan sosial budaya merupakan lingkungan hidup manusia yang melakukan
interaksi dengan sesamanya. lingkungan sosial budaya tidak terlepas dengan lingkungan
alam. banyak kerusakan lingkungan alam akibat interaksi antara manusia yang negatif ,
contohnya peperangan yang mengakibatkan kerusakan alam secara langsung. kerusakan
alam yang lainnya seperti longgarnya aturan penegakan hukum bagi perambah hutan
dan penjaraah hutan.
Bentuk interaksi sosial yang dapat disaksikan dalam kehidupan sehari-hari hanya dua
kelompok besar yaitu bentuk interaksi yang bersifat asosiasif dan yang bersifat
disosiasif . Bentuk asosiasif adalah interaksi sosial yang cenderung menimbulkan
dampak untuk saling bekerjasama,saling menghargai dan saling memberi dan menerima.
Adapun bentuk disosiasif menimbulkan persaingan, pertentangan dan pertikaian.
Bentuk pertentangan bermacam-macam mulai dari pertentangan pribadi, pertentangan
rasial, pertentangan antar kelas-kelas sosial,pertentangan politik,dan pertentangan yang
bersifat internasional. Semua pertentangan menimbulkan keadaan lingkungan sosial yang
tidak nyaman. Dalam interaksi dengan lingkungan alam,manusia menempati posisi yang
dominan karena manusia dikaruniai kemampuan budaya yang lebih bila dibandingkan
dengan makhluk-makhluk lainya.
Dengan kemampuan budayanya itu manusia mampu mengubah permukaan muka
bumi Tentu saja setiap kelompok masyarakat memiliki tingkat budayanya masing-masing.
Masyarakat yang telah maju dengan teknologi tinggi mampu memanfaatkan lingkungan
bagi kemakmuran hidupnya. Kebalikanya,kelompok manusia yang berkemampuan
budayanya masih terbatas,pemanfaatan daya lingkungannya juga terbatas

4. INTERAKSI DALAM EKOSISTEM


Ekosistem merupakan susunan dari berbagai macam komponen, baik itu komponen hidup
(biotik) maupun komponen tak hidup (abiotik). Dalam ekosistem pula terjadi hubungan
timbal balik dan saling membutuhkan antara komponen biotik dan abiotik atau dengan
lingkungan. Adapun bentuk dari interaksi dalam ekosistem adalah sebagai berikut.
a. Interaksi antara komponen biotik dan abiotik
Komponen ini dapat mempengaruhi komponen abiotik dalam ekosistem, begitupun
sebaliknya. Contoh, setiap tumbungan memerlukan air dari dalam tanah, namun
tumbuhan juga membebaskan air ke udara berbentuk uap air. Bersamaan dengan uap air
tersebut akan terbentuk awan dan turun sebagai hujan, tumbuhan pula mengambil zat hara
dari tanah, dan sisa dari tumbuhan yang telah rusak dan mengalami penguraian.
Contoh lain bisa kita ambil tanaman padi selain membutuhkan sinar dari matahari
untuk proses fotosintesis sebagai penghasil sumber makanannya, padi juga membutuhkan
udara sekitar untuk bernafas dan membutuhkan air serta tanah agar dapat tumbuh. Dan
adapula cacing tanah membutuhkan sisa-sisa bahan fragmen (remukan) dari tanaman padi
sebagai makanannya dan membuat lubah tanah sebagai tempat tinggalnya. Setelah cacing
tanah kemudian mati nantinya akan terurai menjadi bahan organik (zat hara) semacam
karbon, nitrogen, oksigen, pospor sampai belerang di dalam tanah atau yang juga terdapat
pada atmosfer bagi kebutuhan tanaman padi untuk kelangsungan hidupnya.
Dari contoh yang telah dijelaskan terlihat bahwa di antara komponen abiotik semacam
udara, tanah, air dan cahaya serta komponen pada biotik yaitu, tumbuhan dan cacing
terjadi interaksi atau hubungan yang saling membutuhkan.

b. Interaksi antar komponen biotik


Komponen ini secara timbal balik sangat mempengaruhi komponen sama yang
lainnya. Sebagai contohnya dalam peristiwa simbiosis, masing-masing simbiosis
mempengaruhi satu sama lain. Seekor burung jalak memakan kutu ditubuh kerbau,
namun kerbau mendapatkan tubuh yang bersih dengan dimakannya kutu oleh burung
jalak. Berdasarkan dari contoh diatas dapat dilihat bahwa antara komponen dalam
ekosistem terjadi hubungan yang saling menguntungkan atau timbal balik. Interaksi antar
komponen biotik dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1) Interaksi Intraspesifik
Interaksi ini merupakan interaksi antar individu dalam satu spesies. Sebagai contohnya
dalam suatu koloni lebah madu (Aphis sp) atau juga pada kolono rayap (Termit). Masing-
masing koloni terdapat pembagian kerja yang sangat rapi antara ratu, prajurit maupun
pekerja. Interaksi seperti ini lebih bersifat saling membantu dan menguntungkan.
2) Interaksi interspesifik
Interaksi ini merupakan interaksi antar individu yang berbeda spesies. Interaksi ini dibagi
menjadi beberapa bentuk yaitu sebagai berikut:
a) Interaksi Antar Individu
Netral
Netral adalah hubungan tidak saling menggangu antar makhluk hidup dalam habitat
yang sama. Sifat hubungan ini tidak saling menguntungkan dan tidak sali ng
merugikan kedua belah pihak. Contoh : kambing dengan capung, semut dengan
kupu-kupu.
Simbiosis
Simbiosis adalah hubungan antar makhluk hidup dari spesies yang berbeda yang
hidup bersama. Simbiosis dibedakan menjadi 4 (empat) yaitu :
1. Simbiosis Komensalisme, adalah hubungan antar dua organisme yang hidup
bersama dimana yang satu pihak mendapat keuntungan dan yang satu pihak
tidak dirugikan. Contoh: anggrek dengan inangnya, ikan remora (bertubuh
kecil) pada ikan dengan tubuh berukuran besar.
2. Simbiosis Mutualisme, adalah hubungan antar dua organisme yang hidup
bersama, dimana antar keduanya terjalin hubungan saling menguntungkan.
Contoh: kupu-kupu dengan tanaman bunga, bakteri rhizobium pada bintil akar
kacang-kacangan, burung jalak dengan kerbau.
3. Predasi, adalah hubungan antar pemangsa dengan mangsa. Pemangsa disebut
sebagai predator dan yang dimangsa disebut mangsa. Contoh: elang dengan
anak ayam, singa dengan kijang, burung hantu dengan tikus.
4. Parasitisme, adalah hubungan dua organisme yang hidup bersama, yang mana
satu pihak merugikan dan mengambil makanan dari inangnya. Contoh: cacing
pita pada usus manusia, plasmodium pada darah manusia, benalu pada
inangnya.
b) Interaksi Antar Populasi
Interaksi antar populasi debadakan menjadi 2 (dua) yaitu :
Kompetisi, adalah hubungan antar populasi dan di antara populasi terdapat
kepentingan yang sama, sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang
diperlukan. Contoh : persaingan antar populasi lembu dan populasi kambing di
padang rumput.
Alelopati, merupakan interaksi antar populasi, bila populasi yang satu
menghasilkan zat yang dapat menghalangi timbulnya populasi lain. Contoh :
disekitar pohon wahut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan
ini menghasilkan zat bersifat toksik.
c) Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan polulasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan
saling berinteraksi. Contoh: misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah
disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan
gulma. Sedangkan komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton,
fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi
dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme
hidup dari kedua komunitas tersebut

c. Interaksi Antar Komponen abiotik


Komponen abiotik dapat memengaruhi komponen abiotik lain secara timbal balik.
Sebagai contoh, jika intensitas cahaya matahari yang mengenai suatu perairan meningkat
mengakibatkan laju penguapan meningkat. Dari peristiwa tersebut terbentuklah awan
yang apabila dalam jumlah banyak dapat menghalangi sinar matahari ke bumi, sehingga
intensitas cahaya matahari ke bumi berkurang, di samping juga dapat menyebabkan hujan
yang airnya kembali lagi ke perairan. Jika antar komponen dalam ekosistem terjadi
hubungan yang dinamis, perubahan dalam batas-batas tertentu tidak akan menimbulkan
gangguan dalam ekosistem tersebut. Ini berarti ekosistem tersebut telah mencapai
keseimbangan yang mantap, dengan kata lain telah mencapai kondisi homeostatis.
Ekosistem dalam keadaan homeostatis penting untuk dipertahankan, agar keseimbangan
ekosistem selalu terjaga dari generasi ke generasi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
manusia jangan sampai mengganggu keadaan homeostatis tersebut.

Anda mungkin juga menyukai