Anda di halaman 1dari 7

PENGENDALIAN MUTU

Quality control atau yang sering disebut juga dengan kendali mutu merupakan sebuah
proses penelitian produk yang dilakukan perusahaan selama proses produksi yang berlangsung
guna menjaga serta memperoleh kualitas produk yang telah ditentukan kriteria serta
standarnya.
Berbagai kegiatan dilakukan dalam proses quality control ini seperti melakukan pengawasan,
melakukan pengujian ataupun pengetesan sebuah produk, serta memeriksa setiap langkah
proses produksi yang dilakukan dalam membuat atau menciptakan sebuah produk.
Assauri (2004) menyatakan definisi pengendalian mutu sebagai suatu aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan dalam menjamin segala proses produksi serta operasi yang ada
dalam menciptakan sebuah produk berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan jika
terjadi suatu kesalahan maka dapat diperbaiki agar rencana yang ada tetap dapat
dilaksanakan.
Menurut Gaspersz (2005) pengendalian mutu merupakan sebuah metode serta mobilitas
operasional yang dapat digunakan dalam menciptakan sebuah produk yang memiliki standar
mutu yang diinginkan.
Ginting (2007) juga mendefinisikan pengendalian kualitas sebagai sebuah teknik
pembenaran serta pengawasan yang dilakukan untuk menjaga kualitas suatu produk maupun
prosedur yang dilakukan pada perencanaan proses produksi yang telah dibuat, penggunaan
alat yang sesuai, pengawasan yang dilakukan secara konstan serta melakukan korektif jika
memang dibutuhkan.
Prawirosentono (2007) juga mengungkapkan pengendalian kualitas adalah sebuah
aktivitas sistematis yang dimulai dari adanya standar mutu bahan, yang kemudian berlanjut ke
proses produksi serta pengelolaan barang yang awalnya setengah jadi dan kemudian menjadi
barang atau produk jadi yang dapat dipasarkan, selanjutnya berbagai standar distribusi yang
digunakan untuk memasarkan barang maupun jasa ke konsumen.
Dalam prosesnya, quality control atau kendali mutu ini sendiri dapat dilakukan oleh
sebuah perusahaan baik secara manual maupun modern. Untuk manual sendiri, seringkali
perusahaan membentuk sebuah tim kendali mutu yang bertugas untuk memastikan segala
proses produksi yang berjalan sesuai dengan standar yang ada. Sedangkan, proses modern
seringkali menggunakan teknologi yang lebih efisien karena menggunakan alat. Berikut ini
beberapa tanggung jawab sebagai tim quality control atau kendali mutu di dalam sebuah
perusahaan.
 Tanggung jawab pertama adalah mampu memantau segala perkembangan suatu produk
yang sedang berada dalam tahap produksi sehingga kualitas serta kriteria yang ada tetap
terjaga dan produk dapat selesai dengan tepat waktu dan sesuai keinginan.
 Tanggung jawab kedua adalah mampu bertanggung jawab dalam memantau,
menganalisis, melakukan penelitian, dan juga melakukan uji coba suatu produk yang
sudah dihasilkan.
 Tanggung jawab ketiga adalah mampu memverifikasi atau mengkonfirmasi kualitas produk
yang sudah dihasilkan melalui berbagai kriteria dan penilaian yang dimiliki perusahaan.
 Tanggung jawab keempat adalah mampu mengawasi atau memonitor segala proses
produksi pada setiap tahapnya dalam penciptaan sebuah produk.
 Tanggung jawab kelima adalah mampu mengetahui jika produk yang diciptakan memiliki
kualitas yang rendah dan dapat meminta tim produksi untuk melakukan pengolahan ulang.
 Tanggung jawab keenam adalah mampu memastikan bahwa produk yang diciptakan
dalam proses produksi tersebut memenuhi standar perusahaan yang ada serta memenuhi
mutu ISO.
 Tanggung jawab ketujuh adalah mampu mengidentifikasi segala permasalahan maupun
isu yang terjadi yang berhubungan dengan kualitas produk yang diciptakan sehingga dapat
mencari solusi yang baik untuk perusahaan.
 Tanggung jawab kedelapan adalah mampu membuat catatan atau melakukan dokumentasi
segala produk yang sudah dibuat sebelumnya agar dapat menjadi referensi di kemudian
hari bagi perusahaan.

Sebuah perusahaan dalam melakukan kendali mutu memiliki berbagai tujuan. Berikut beberapa
tujuan adanya quality control pada sebuah perusahaan:
 Tujuan pertama untuk mengawasi proses produksi sebuah barang maupun jasa sebuah
perusahaan.
 Tujuan kedua untuk mengawasi setiap tahapan yang ada dalam kaitannya dengan proses
produksi barang atau jasa tersebut.
 Tujuan ketiga untuk memastikan setiap barang maupun jasa yang dibuat oleh perusahaan
tersebut terjaga kualitasnya.
 Tujuan keempat adalah mampu merekomendasi pengolahan ulang terhadap produk
maupun jasa yang memiliki kualitas rendah.
 Tujuan kelima adalah mampu memberikan rekomendasi kepada pimpinan perusahaan
agar produk yang diciptakan dapat maksimal.
 Tujuan keenam adalah mampu membuat catatan berupa analisis segala hal maupun
langkah yang dilakukan dalam proses produksi sehingga dapat dijadikan referensi di
kemudian hari.
 Tujuan ketujuh adalah mampu mencatat atau mendata segala tes maupun hasil inspeksi
yang dilakukan terhadap produk dari perusahaan tersebut.
 Tujuan kedelapan adalah mampu memastikan segala produk yang diproduksi dapat
memenuhi standar. Salah satu contohnya adalah mutu ISO.
 Tujuan kesembilan adalah mampu bertanggung jawab kepada perusahaan untuk dapat
menciptakan sebuah produk dengan kualitas yang baik.
 Tujuan kesepuluh adalah mampu melakukan verifikasi terhadap kualitas dari sebuah
produk yang sesuai dengan standar dan kriteria yang ada yang sudah ditentukan oleh
perusahaan.
 Tujuan kesebelas adalah mampu menjaga serta mendata segala proses inspeksi serta
protokol yang digunakan dalam proses produksi.
 Tujuan kedua belas adalah mampu bertanggung jawab dalam mengidentifikasi segala
masalah maupun isu yang terjadi dalam proses produksi serta menemukan solusi yang
tepat.

Faktor Pengaruh dari Quality Control atau Kendali Mutu


Menurut Assauri (2004) faktor pengaruh dari quality control atau kendali mutu terdiri dari empat
faktor yang terdiri dari kemampuan pengolahan, spesifikasi yang valid, ketidaksesuaian yang
diperoleh, serta anggaran mutu.
1. Kemampuan pengolahan
Faktor pengaruh dari kendali mutu yang pertama adalah kemampuan pengolahan. Dimana jika
sebuah perusahaan menginginkan rencana yang ada berjalan dengan baik maka kemampuan
dalam proses produksinya harus disesuaikan. Hal ini dikarenakan ketika batasan proses
produksi yang ada melebihi kemampuan proses produksi maka pengendalian tersebut menjadi
tidak berguna.
2. Spesifikasi yang valid
Faktor pengaruh dari kendali mutu yang kedua adalah spesifikasi yang valid dimana keterangan
yang detail dari sebuah produk yang dihasilkan harus bisa berlaku, hal ini jika dinilai dari
kemampuan pengolahan yang dilakukan serta kebutuhan konsumen. Sehingga sebelum
adanya pengendalian mutu lebih baik memastikan terlebih dahulu spesifikasi yang ada dapat
berlaku dengan baik.
3. Ketidaksesuaian yang diperoleh
Faktor pengaruh dari kendali mutu yang ketiga adalah ketidaksesuaian yang diperoleh. Dengan
adanya pengendalian mutu diharapkan dapat meminimalisir perbedaan kualitas antara produk
apalagi terdapat produk dengan kualitas yang rendah. Dengan adanya pengendalian mutu
tersebut akan memiliki hubungannya dengan seberapa banyak produk yang akan diterima dan
dipasarkan ke masyarakat.
4. Anggaran Mutu
Faktor pengaruh dari kendali mutu yang keempat adalah anggaran mutu. Anggaran
mempengaruhi kualitas dari bahan yang digunakan dalam proses produksi yang pada akhirnya
dapat mempengaruhi hasil produk akhir dari perusahaan tersebut.

Jenis Quality Control atau Kendali Mutu


Berdasarkan produknya, kendali mutu atau quality control dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu quality control internal dan quality control external. 
1. Quality control internal
Jenis pengendalian mutu yang pertama adalah quality control internal yang merupakan bentuk
pengendalian mutu yang memiliki hubungan secara langsung dalam pembuatan protokol
internal yang dibuat sebuah perusahaan serta pengecekan sistem produksi. Dalam jenis kendali
mutu ini, meliputi berbagai hal seperti pengecekan peralatan yang akan digunakan untuk proses
produksi secara rutin, menganalisis data karyawan yang bekerja dalam sebuah projek, serta
menjalankan dan mengawasi agar standar serta protokol yang diberlakukan dapat berjalan
dengan baik dan sesuai rencana.
2. Quality control external
Jenis pengendalian mutu yang kedua adalah quality control external yang merupakan bentuk
pengendalian mutu yang memiliki kaitan dengan berbagai produk serta data sebuah
perusahaan yang nantinya akan dikirim ke perusahaan eksternal yang tidak memiliki afiliasi.
Contoh dari jenis kendali mutu ini adalah, ketika sebuah perusahaan memproduksi barang yang
berhubungan dengan pangan, maka perusahaan tersebut dituntut untuk melakukan analisis dari
nilai gizi produk tersebut serta pengecekan umur produksi suatu barang secara rutin yang harus
dilakukannya sendiri melalui laboratorium yang tersedia.
Namun, tetap saja di tahapan akhir untuk mengeluarkan produk tersebut ke pasaran harus
melewati verifikasi dari laboratorium pihak luar serta mendapatkan label BPOM atau Badan
Pengawas Obat dan Makanan.
Proses Quality Control 
Berdasarkan Edward Deming, proses quality control atau pengendalian mutu dapat dilakukan
berdasarkan 4 tahap yaitu plan, do, check, and action atau yang dapat disingkat dengan
sebutan PDCA. Proses PDCA ini digunakan untuk menguji serta menerapkan perubahan
terhadap perusahaan dalam rangka memperbaiki kinerja proses produksi dan juga sistem yang
berlaku di kemudian hari.
1. Plan
Tahapan yang pertama yaitu plan atau perencanaan dimana terjadinya suatu pertimbangan
serta pengembangan dari sebuah rencana serta menentukan pedoman yang akan digunakan
dalam proses produksi, selain itu dalam tahapan ini juga dapat digunakan untuk memberikan
informasi kepada semua orang yang bersangkutan dalam proses produksi mengenai
pentingnya pengendalian mutu tersebut.
2. Do
Tahapan yang kedua yaitu do atau pelaksanaan, dimana dalam tahapan ini rencana yang
sudah disusun mulai diterapkan secara perlahan dan dimulai dari skala yang kecil. Selain itu,
dalam tahapan ini juga dimulai pembagian tugas pada setiap anggota secara merata
menyesuaikan dengan kapasitas serta kemampuan yang mereka miliki.
3. Check 
Tahapan yang ketiga yaitu check atau pemeriksaan, melalui tahapan ini rencana yang sudah
dijalankan sebelumnya akan diperiksa apakah sudah sesuai dengan perencanaan dan apakah
sudah ada perkembangan dari proses produksi yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan melalui
membandingkan produk yang sedang dalam proses produksi dengan protokol standar yang
berlaku di dalamnya, dan jika terjadi sebuah isu ataupun masalah harus dapat diselesaikan
secepat mungkin dan menemukan solusi yang sesuai.
4. Action
Tahapan yang keempat yaitu action. Dalam tahapan ini, rencana yang sudah dijalankan harus
melalui analisa apakah sudah sesuai dengan protokol yang ada, dan jika adanya perubahan
yang terjadi segera melakukan penyesuaian jika diperlukan. Hal ini dilakukan sebagai kaitannya
dengan standarisasi prosedur baru agar di kemudian hari tidak timbul suatu masalah yang
sama berulang kali.
Dampak dari Quality Control
Pengendalian mutu atau quality control yang dilakukan sebuah perusahaan memiliki kaitan atau
berhubungan dengan uji coba yang dilakukan sebelum produk dipasarkan ke masyarakat,
sehingga tahapan quality control ini memberikan dampak kepada produk berupa optimasi serta
perbaikan suatu produk melalui segala aspek yang dibutuhkan hingga produk tersebut layak
untuk dipasarkan. Selain itu, dengan adanya pengendalian mutu atau quality control ini saat
memproduksi suatu barang, dapat menghasilkan produk yang berkualitas, serta memenuhi
harapan yang dimiliki perusahaan maupun konsumen yang akan menggunakannya.

Metode dari Quality Control


Dalam pengendalian mutu atau quality control yang dilakukan perusahaan terdapat beberapa
metode yang harus dilakukan, sebagai berikut:
 Metode yang pertama, mampu menyediakan berbagai daftar baik daftar periksa maupun
daftar barang yang diperlukan dalam proses produksi maupun penjualan suatu produk.
 Metode yang kedua, mampu menjamin kualitas dari sebuah produk, berbagai kegiatan
yang dilakukan berupa pengembangan sebuah desain dari produk yang akan dibuat,
proses produksi, perbaikan, hingga adanya pengawasan proses produksi dalam menjaga
kualitas suatu produk.
 Metode yang ketiga, melakukan pengujian kegagalan yang memiliki kegunaan untuk
melakukan segala hal untuk mengetes sebuah produk hingga gagal, hal ini dilakukan agar
perusahaan dapat mengetahui kekurangan atau kelemahan dari produk yang akan
dipasarkan tersebut.
 Metode yang keempat, melakukan kontrol statistik yang memiliki kegunaan untuk menguji
sebagian produk yang telah diciptakan secara acak guna menjamin produk yang dibuat
memenuhi kualitas yang ada secara merata.
 Metode yang kelima, menjamin kualitas perusahaan. Hal yang dimaksud adalah dengan
memilih pimpinan dalam proses produksi dengan baik, maka divisi atau departemen lain
juga dapat berpengaruh akan hal tersebut. Pimpinan yang baik dapat mempengaruhi
kinerja para anggotanya sehingga mampu meningkatkan kualitas dari produk yang
dihasilkan.
 Metode yang keenam, kendali mutu total yang dilakukan bukan hanya melihat dari statistik
biasa yang sudah ada dan juga berbagai metode yang sudah dilakukan. Dalam metode ini
digunakan untuk memberikan gambaran produk secara lengkap serta meneliti ulang
berbagai spesifikasi yang ada pada sebuah produk.

Contoh dari Quality Control


Pengendalian mutu yang dilakukan sebuah perusahaan bergantung pada industri
perusahaan tersebut berada. Seperti contohnya, ketika perusahaan memproduksi obat-obatan
maupun makanan, maka proses quality control yang tepat digunakan untuk memastikan bahwa
ketika pembeli mengkonsumsi produk tersebut tidak mengalami masalah kesehatan dan
menimbulkan penyakit.
Oleh sebab itu perusahaan tersebut harus melakukan uji mikrobiologis serta uji kimia
yang berguna untuk memeriksa hal tersebut melalui sampel yang ada dari produksi barang
tersebut. Pengendalian mutu lain juga dapat kita lihat melalui kemasan makanan maupun
minuman yang sering kita konsumsi, dimana terdapat tutorial atau cara menggunakan produk
tersebut agar pembeli yang menggunakannya dapat memahami cara kerja produk tersebut.
Selain itu, dalam proses produksi sebuah mobil, maka quality control atau pengendalian
mutu yang dilakukan lebih berfokus pada bagaimana setiap komponen di dalamnya serta mesin
yang ada dapat beroperasi dengan baik serta tidak adanya kesalahan pada setiap komponen
yang ada di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai