Anda di halaman 1dari 5

Perjanjian Nafs (Alam Ruh) Dan Bingkisan Manusia

Untuk ALLAH, Dibalik Dua Pintu Manusia Dunia Dan


Kelahiran Serta Akhirat Dan Kematian Serta
Bertaubatlah Selagi Jasad Masih Bernyawa
Posted: 1 Juli 2012 in Kajian
Tag:Ajal, Akhirat, alam ruh, Bernyawa, Bingkisan, Dibalik Pintu, Dua Pintu, Dunia, hadiah, Jasad, kabar, kado,
Kelahiran, Kematian, Manusia, Perjanjian Nafs, rahmad, Renungan Kehidupan, roh manusia, Taubat
14

Cahaya Di Atas Cahaya

Selamat Rahmad dan Berkah ALLAH, semoga tetap padamu..

Firman ALLAH Taala :

Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang
(kehidupan) akhirat adalah lalai. Ar-Ruum: 007.

Betapa besar arti sebuah pintu bagi kehidupan manusia, dengan dia (Pintu) itu hingga engkau
dapat berlindung dari sekalian kejahatan malam dan siang didalam rumahmu. Pintu adalah
suatu pemberi kabar bagimu atas sekalian apa-apa yang berada dibalik pintu itu, apakah ia
suatu kabar yang baik ataukah suatu kabar yang buruk.

Pintu Dunia
Pintu menuju kehidupan manusia didunia ialah kelahiran, setelah perjanjian yang utama
antara seorang hamba dengan Tuhan-nya agar pada kala itu seorang manusia mengambil janji
kepada Tuhan-nya agar semasa ia hidup ia tiada akan ingkar dalam memper-Tuhan-kan
ALLAH dan tiada menyekutukan ALLAH dengan suatu juapun. Dan demikianlah adanya
sebelum ALLAH meniupkan ruh itu pada jasad (janin) dalam kandungan seorang Ibu.

ALLAH Subahana wa Taala berfirman:

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) Bukankah
Aku ini Tuhanmu? mereka menjawab, Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.
(Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari kiamat kamu tidak mengatakan,
Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keEsaan
Tuhan). QS. Al Araaf : 172

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya (manusia) roh
(ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi)
kamu sedikit sekali bersyukur. As-Sajdah:009.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

Dari ubay bin Kaab ia mengatakan, Mereka (ruh tersebut) dikumpulkan, lalu dijadikan
berpasang-pasangan, baru kemudian mereka dibentuk. Setelah itu mereka pun diajak
berbicara, lalu diambil dari mereka janji dan kesaksian, Bukankah Aku Tuhanmu?, mereka
menjawab Benar. Sesungguhnya AKU akan mempersaksikan langit tujuh tingkat dan bumi
tujuh tingkat untuk menjadi saksi terhadap kalian, serta menjadikan nenek moyang kalian
Adam sebagai saksi, agar kalian tidak mengatakan pada hari kiamat kelak, Kami tidak
pernah berjanji mengenai hal itu.

Ketahuilah bahwasanya tiada Tuhan selain Aku semata, tidak ada Rabb selain diriKU, dan
janganlah sekali-kali kalian mempersekutukanKU. Sesungguhnya Aku akan mengutus
kepada kalian para RasulKU yang akan mengingatkan kalian perjanjianKU itu. Selain itu
Aku juga akan menurunkan kitab-kitabKU. Maka merekapun berkata, Kami bersaksi
bahwa Engkau adalah Tuhan kami, tidak ada Tuhan bagi kami selain hanya Engkau semata.

Dengan demikian mereka telah mengakui hal tersebut. Kemudian Adam diangkat dihadapan
mereka dan ia (Adam) pun melihat kepada mereka, lalu ia melihat orang yang kaya dan orang
yang miskin, ada yang bagus dan ada juga yang sebaliknya. Lalu Adam berkata, Ya
Tuhanku, seandainya Engkau menyamakan di antara hamba-hambaMU itu. Allah
menjawab, Sesungguhnya Aku sangat suka untuk Aku disyukuri. Dan Adam melihat para
nabi di antara mereka seperti pelita yang memancarkan cahaya pada mereka. (HR. Ahmad)

Hingga kemudian benarlah suatu kejadian itu bermula daripada manusia itu, oleh karena
pintu dunia baginya telah di buka oleh ALLAH Tabaraka wa Taala dengan sekalian
Kehendak lagi Pengetahuan-Nya. Dan manusia telah mengakui lagi diambil ALLAH
kesaksian atas mereka, mereka (manusia) berkata bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain
daripada ALLAH semata. Hingga kemudian, ALLAH Tabaraka wa Taala menghimpunkan
ruh manusia itu kedalam tubuh (Janin) dalam kandungan(Rahim) sang Ibu. Serta merta
sekalian manusia, tiadalah seorang juapun yang luput dari persaksian itu. Karenanya ALLAH
Tabaraka wa Taala mengutus empat orang Nabi/Rasul untuk membawa risalah-Nya yaitu
untuk memperkenalkan ALLAH kepada semua ummat manusia, Oleh karena dengan fitrah
ALLAH yang mulia bahwa bagi semua manusia mesti terlupa akan perjanjian nafs (alam ruh)
dikala manusia itu menjalani dunianya. Seumpama Nabi Daud Alaihissalam dengan Zabur
ditangannya, Nabi Musa Alaihissalam dengan Taurat, serta Nabi Isa Al-Masih Alaihissalam
dengan Injil ditangan-Nya, hingga kemudian Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam
dengan A-Quran. (Afwan, bahwa dalam keempat agama samawi ini tidak ada yang bernama
Agama kristen, Insha ALLAH..akan saya posting pada kesempatan yang lain).

Maka akhi lagi ukhti sekalian manfaatkan sekalian waktu dan kehidupan didunia dengan
berbanyak-banyak ibadah kepada ALLAH, dan janganlah sekali-kali engkau menunggu
waktu dimana niatmu untuk bertaubat di suatu masa nanti yang tiada engkau ketahui,
melainkan bertaubatlah sejak dini. Walau sekiranya engkau tiada berbuat banyak atas dosa-
dosa besar namun tiadalah jua luput daripadamu atas dosa-dosa kecil itu. Jikalaulah engkau
berusia muda, maka bertaubatlah..sedang amalan disisa jatah hidup yang hendak engkau
peroleh adalah terlebih banyak untuk engkau kumpulkan. Dan merugilah bagi yang berniat
bertaubat di masa tuanya, sedang ia tiada beroleh amalan yang banyak melainkan masa
mudanya yang tersiakan karena perdaya kehidupan dunia ini. Dan bertaubatlah..selagi jasad
masih bernyawa.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :

Ibnu umar Ra, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memegang pundaku
lalu bersabda Jadilah engkau di dunia laksana orang asing atau orang yang menyebrangi
jalan, bila engkau berada di sore hari, maka jangan menunggu datangnya pagi; dan bila
engkau di pagi hari, maka jangan menunggu datangnya sore, Manfaatkan waktu sehatmu
sebelum sakitmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu (HR Bukhari)

Pintu Akhirat

Sedang pintu menuju pada kehidupan akhirat itulah ajal manusia, ketika seorang malaikat
ALLAH hampir daripada manusia itu sebagai pertanda bahwasanya saatnya manusia itu
dikembalikan kepada Rabbnya Yang Maha Mulia. Yang mana tiadalah ia membawa seuatu
apapun yang ia peroleh selama ia hidup di muka bumi melainkan hanya amalannya semata.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :

Dari Anas ra, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, yang
mengikuti mayat itu ada tiga , yaitu : Keluarga, harta benda, dan amal perbuatannya , yang
dua kembali dan yang satu tetap bersamanya yaitu keluarga dan harta bendanya kembali dan
amal perbuatannya tetap bersamanya (Hr Bukhari dan muslim)

Dan pintu itu telah terbuka, malaikat telah merenggut seorang manusia atas panggilan
Rabbnya. Kehidupan didunia yang dahulu bergelimang harta benda kini tiada lagi melainkan
amalannya itulah yang diperhitungkan disisi Tuhannya.
Firman ALLAH Taala :

Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya
kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah
seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat
Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. Al-Anaam : 061

Karenanya wahai akhi lagi ukhti sekalian, engkau bawalah suatu cindera mata yang indah
untuk ALLAH ketika engkau hendak menemui-Nya kelak sekembalinya kamu dari dunia ini.
Sesungguhnya cindera mata itu adalah amalan ibadahmu yang baik lagi banyak, sedang
ALLAH menyambut kehadiratmu disisi-Nya dengan senyum-Nya dan berkata kemarilah
hambaku..sesungguhnya engkau termasuk pada golongan manusia yang mendapat Rahmad-
Ku.

Sedang bagi orang-orang kafir yang telah menyalahi perjanjian mereka di alam ruh maupun
muslim yang berlumur dosa tiadalah bagi mereka kesukaan disisi ALLAH melainkan Murka-
Nyalah di atas wajah-wajah mereka, sedang cindera mata dalam genggamannya itu adalah
lusuh dan berbau busuk dan tiadalah diterima amalan amalan mereka oleh karena dosa-dosa
besar yang terlampau banyak.

Tiadakah engkau sadar wahai akhi lagi ukhti sekalian..bahwa ketika ALLAH hendak
meniupkan ruh kejasadmu terdahulu adalah ALLAH memberimu bingkisan menuju duniamu
dan akan engkau bawa pula bingkisan itu kehadapan ALLAH ketika engkau kembali pada-
Nya. Maka disisa jatah hidup yang tiada akan berlangsung lama ini, janganlah engkau siakan
dengan tipu daya dunia yang sifatnya memperdaya.

Pertanyaannya : Sudahkah antum/anti mempersiapkan sebaik-baik bingkisan itu untuk


dibawa kepada ALLAH ??

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :

Perbandingan dunia dan akhirat adalah seperti seseorang yang mencelupkan jari tangannya
ke dalam laut lalu diangkatnya dan dilihatnya apa yang diperolehnya. (HR Muslim dan
Ibnu majah)

Demikianlah manusia, ia mengira bahwa kehidupannya didunia belumlah cukup sedang ia


telah kembali pada Rabbnya. Dan ketika menemui Tuhannya tiadalah ia bersuka cita di muka
bumi melainkan sekejap saja dan akan ia dapati hasil daripada apa-apa yang ia upayakan
dahulunya didunia. Melupakan ALLAH dan ajaran-Nya semasa manusia hidup didunia
menjadikannya hidup dengan sia-sia, sedang bagi yang senantiasa mengingat ALLAH dan
mengikuti ajaran-Nya semasa hidup didunia, maka sesungguhnya itulah kemenangan yang
besar baginya. Dan suatu penyesalan karena perkara dunia, tiadalah berlangsung lama.
Sedang penyesalan karena perkara akhirat itulah yang baka, dan terpenjaralah ia sepenuhnya
dalam penyesalannya untuk selama-lamanya. Wallahu Taala Alam

Jika terdapat suatu perkataan yang tiada berkenan bagimu, maka kepada ALLAH aku
memohon ampun sedang kepada kamu sekalian aku memohon maaf.
Jazzakumullahu khairaan katsiron..

Anda mungkin juga menyukai