Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Insect Bite atau gigitan serangga adalah kelainan akibat gigitan atau tusukan serangga

yang disebabkan reaksi terhadap toksin atau alergen yang dikeluarkan artropoda penyerang.

Kebanyakan gigitan dan sengatan digunakan untuk pertahanan. Gigitan serangga biasanya

untuk melindungi sarang mereka. Sebuah gigitan atau sengatan dapat menyuntikkan bisa

(racun) yang tersusun dari protein dan substansi lain yang mungkin memicu reaksi alergi

kepada penderita. Gigitan serangga juga mengakibatkan kemerahan dan bengkak di lokasi

yang tersengat (Siregar, 2014).

Gigitan dan sengatan serangga mempunyai prevalensi yang sama di seluruh dunia. Dapat

terjadi pada iklim tertentu dan hal ini juga merupakan fenomena musiman, meskipun tidak

menutup kemungkinan kejadian ini dapat terjadi disekitar kita. Prevalensinya sama antara

pria dan wanita. Bayi dan anak-anak labih rentan terkena gigitan serangga dibanding orang

dewasa. Salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit ini yaitu terjadi pada

tempat-tempat yang banyak serangga, seperti di perkebunan, persawahan, dan lain-lain

(Harahap, 2010)

Pada wilayah persawahan banyak tanaman yang memiliki banyak serangga di daunnya.

Terutama tanaman yang tidak disemprot menggunakan pestisida. Banyak jenis tanaman di

persawahan yang dihinggapi serangga misalnya tanaman jagung oleh belalang, kumbang, ada

juga tanaman yang dihinggapi walang sangit, tom cat, dan lain-lain .
WilayahPuskesmasGedongTataansebagianbesarpenduduknyasekitar40%bermata

pencaharian sebagai petani. Wilayah ini juga memiliki banyak daerah persawahan yang

sering ditanami tanaman seperti padi, jagung, singkong, dan lainlain. Sebagian warga

memiliki halaman yang digunakan sebagai tempat menanam tanaman organik. Pada

sebagianbesarmasyarakatdiwilayahgedongtataanseringmengeluhkangatalgataldisertai

kemerahanpadatanggandankaki,terutamahabissepulangdarisawah.

Desa Sukaraja merupakan salah satu desa yang berada dikawasan Gedong Tataan,

Pesawaran yang mempunyai penduduk paling banyak yaitu 8.439 jiwa. Desa ini merupakan

desa yang sebagian besar penduduknya adalah petani. Ada sembilan kelompok petani di desa

ini dan masing-masing kelompok beranggotakan 25 orang. Dari data hasil survey di

puskesmas Gedong Tataan kejadian insect bite di desa sukaraja ditemukan sekitar 30% dari

jumlah petani yang ada di desa tersebut. Oleh karena itu kami tertarik untuk mengidentifikasi

faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi angka kejadian insect bite di Desa Sukaraja

Kecamatan Gedong Tataan.

1.2. Profil Puskesmas

1.2.1. Data Geografis

Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan merupakan satu dari tiga Puskesmas

Perawatan yang ada di Kabupaten Pesawaran, juga merupakan salah satu Puskesmas

yang terletak di Kecamatan Gedong Tataan dengan luas wilayah kerja 91,76 KM . 2

Batas wilayah administrasi Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Kalirejo yaitu Desa

Keagungan Ratu Kecamatan Negeri Katon.


Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Kota Dalam yaitu

Desa Kota Dalam Kecamatan Way Lima.

Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Gading Rejo yaitu

Desa Gading Rejo Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu.

Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah kerja Pukesmas Bernung yaitu Desa

Kebagusan Kecamatan Gedong Tataan.

Wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan terbagi dalam 11 desa

binaan, yaitu Desa Sukaraja, Bagelen, Gedong Tataan, Bogorejo, Karang Anyar,

Kutoarjo, Sukadadi, Way Layap, Pampangan, Padang Ratu dan Desa Cipadang. Desa

terjauh dari Puskesmas Rawat Inap Gedong Tatan adalah Desa Cipadang dengan jarak

tempuh 17,6 km dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua dan

kendaraan roda empat, sedangkan desa terdekat adalah Desa Sukaraja dengan jarak

tempuh 3 km yang juga dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan kendaraan

roda empat.

Topografi wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan terdiri dari

daerah dataran dan daerah perbukitan dengan rata-rata ketinggian dari permukaan laut

200 sampai 800 mdpl. Daerah dataran dan perbukitan tadi dimanfaatkan untuk

pemukiman, persawahan, perladangan, perkebunan serta kawasan hutan rakyat.

1.2.2. Demografi

Pada tahun 2015 penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong

Tataan berjumlah 49.762 jiwa, jumlah tersebut meningkat 2,03 % dibandingkan tahun

sebelumnya, dimana pada tahun 2014 jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Rawat Inap Gedong Tataan adalah 48.771 jiwa. distribusi penduduk dapat dilihat pada

tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2015

Jumlah Luas Kepadatan


No. Desa Laki-laki Perempuan Wilayah Penduduk
L+P (KM) (/km)
(L) (P)
1. Sukaraja 4.225 4.214 8.439 5,25 1,607
2. Bagelen 3.854 3.705 7.559 8,80 859
Gedong
3. 2.595 2.490 5.085 6,60 770
Tataan
4. Bogorejo 2.365 2.197 4.562 10,06 545
Karang
5. 1.529 1.407 2.936 10,25 286
Anyar
6. Kutoarjo 1.477 1.406 2.883 10,10 285
7. Sukadadi 2.347 2.284 4.631 12,00 386
8. Way Layap 1.561 1.513 3.074 6,25 492
9. Pampangan 1.021 971 1.992 7,65 260
Padang
10 868 805 1.673 2,80 598
Ratu
11 Cipadang 3.529 3.399 6.928 12,00 577
Puskesmas 25.371 24.391 49.762 91,76 542
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2015

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa jumlah penduduk pria 25.371 jiwa

(50.98%) dan penduduk wanita 24.391 jiwa (49.02%), dengan rasio jenis kelamin 1,04

dimana setiap 100 kelahiran bayi perempuan terdapat 104 kelahiran bayi laki-laki

dalam setahun. Rasio jenis kelamin adalah indikator yang digunakan untuk

mengetahui komposisi penduduk menurut jenis kelamin, dinyatakan dengan

perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan.

Berdasarkan pada tabel 1 diketahui Desa Sukaraja memiliki jumlah penduduk

paling tinggi yaitu 8.439 jiwa dan desa yang memiliki penduduk sedikit adalah Desa

Padang Ratu dengan jumlah penduduk 1.673 jiwa.


Rata-rata kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong

Tataan 542 jiwa/km 2


Daerah terpadat adalah Desa Sukaraja dengan kepadatan

penduduk 1607 jiwa/km dan desa dengan kepadatan penduduk terendah adalah Desa
2

Pampangan dengan kepadatan penduduk 260 jiwa/km . 2

1.2.3. Sosial Ekonomi

Mata pencaharian penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong

Tataan adalah petani 41.78%, buruh 35.3%, wiraswasta 15.7%, pegawai 5% dan

sisanya bermata pencaharian sebagai pedagang 2.3%. Berdasarkan uraian tersebut

diketahui sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani.

Gambar 1. Distribusi Mata Pencaharian Penduduk

1.3. Tujuan

Tujuan pada diagnosis komunitas ini adalah sebagai berikut:

- Untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi angka kejadian

insect bite di Desa Sukaraja Gedong Tataan.

- Untuk mencegah kejadian insect bite di Desa Sukaraja Gedong Tataan.


- Untuk menanggulangi kejadian insect bite di Desa Sukaraja Gedong Tataan

1.4. Manfaat
a. Bagi penulis (evaluator)

Mengetahui faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi angka kejadian insect bite di
Desa Sukaraja Gedong Tataan.

Mengetahui cara mencegah dan menanggulangi kejadian insect bite di Desa Sukaraja
Gedong Tataan

b. Bagi puskesmas yang dievaluasi

Mengetahui masalah-masalah kesehatan yang timbul pada komunitas tani di Desa


Sukaraja Gedong Tataan
Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan sebagai umpan balik terhadap
kejadian insect bite di masa mendatang.

c. Bagi masyarakat

Terciptanya pelayanan kesehatan yang optimal bagi kelompok tani di Desa Sukaraja
Gedong Tataan
Dengan diketahuinya faktor resiko insect bite diharapkan dapat menekan angka
kejadian di Desa Sukaraja Gedong Tataan.

Anda mungkin juga menyukai