Anda di halaman 1dari 7

V.

HASIL EVALUASI

A. Identifikasi Masalah

Suatu masalah ditetapkan jika terdapat kesenjangan antara keluaran

dengan tolak ukurnya, sedangkan penyebab masalah ditentukan bila ada

kesenjangan antara unsur sistem lainnya dengan tolak ukur. Proses identifikasi

masalah dilakukan secara bertahap, dimulai dari keluaran (output) program

kerja puskesmas, kemudian apabila ditemukan adanya kesenjangan antara tolak

ukur dengan data keluaran tersebut maka harus dicari kemungkinan penyebab

masalah pada unsur masukan (input, proses, atau lingkungan)

LINGKUNGAN

INPUT PROSES OUTPUT DAMPAK

UMPAN BALIK

Gambar 1. Pendekatan sistem (Azwar, 2010)


Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya kesehatan primer yang

menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan

fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup,

perkembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (balita), dan anak

usia prasekolah dalam proses tumbuh kembang.

Pelayanan KIA di Puskesmas terdiri dari:

- Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah Puskesmas.

Pelayanan kesehatan promotif, preventif dan kuratif penanganan

kedaruratan kebidanan yang meliputi pelayanan pemeliharaan ibu hamil,

pertolongan persalinan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi

baru lahir, Keluarga Berencana, ibu sedang menyusui, serta calon ibu di

wilayah kerja.

- Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak pra sekolah

Pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang

meliputi pemeliharaan kesehatan anak dalam kandungan, pelayanan

kesehatan neonatal, pemeriksaan bayi, manajemen terpadu balita sakit,

serta deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita dan anak pra

sekolah di wilayah kerja.

Masalah yang ditemukan pada Sub Program Keluarga Berencana (KB) Program

KIA di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran periode

Januari 2014 Desember 2014 adalah angka pencapaian KB IUD yang masih

belum mencapai target, seperti yang dijelaskan pada tabel dibawah ini.

42
Tabel 5. Pencapaian program KB IUD di Puskesmas Rawat Inap Gedong
Tataan Kabupaten Pesawaran periode 2015
Variabel Keluaran Tolak Ukur Pencapaian Masalah

Cakupan peserta Target Jumlah Peserta KB aktif di Puskesmas


Rawat Inap Panjang adalah 3660 orang
yang mendapatkan pencapaian 75 % (35,63%)
Jumlah Peserta KB yang (+)
KB per tahun menggunakan IUD adalah 25
orang (0,68%)
Jumlah Peserta KB yang (+)
menggunakan Implant adalah
132 orang (3,6%)
Jumlah Peserta KB yang (+)
menggunakan PIL adalah
1449 orang (39,59%)
(+)
Jumlah Peserta KB yang
menggunakan Suntik adalah
1145 orang (31,28%)

Masalah yang ditemukan adalah adanya kesenjangan antara akseptor yang

memanfaatkan pelayanan kontrasepsi IUD terhadap kontrasepsi lainnya dimana

IUD merupakan metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif, dan berjangka

panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif namun

peminatnya masih rendah. Jika, ditinjau dari laporan angka kehamilan pada

tahun 2013 sebesar 987 dan pada tahun 2014 sebesar 984, tidak terlihat adanya

faktor berarti yang mempengaruhi antara pertumbuhan penduduk terhadap

sikap pemilihan jenis alat kontrasepsi. Namun, mengingat dari berbagai macam

kerugian yang ditimbukan dari penggunaan kontrasepsi hormonal seperti, pola

haid menjadi tidak teratur, mual, muntah, penambahan berat badan,

keterlambatan kesuburan, peningkatan tekanan darah, hingga merangsang

terjadinya kanker menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan

43
perencanaan kehamilan yang baik dan pemilihan alat kontrasepsi yang tepat

(BKKBN dan Kemenkes RI, 2012).

B. Prioritas Masalah

Sesuai dengan pendekatan sistem, ketidak berhasilan pencapaian cakupan

peserta yang menggunakan KB IUD merupakan suatu output/hasil/cakupan

yang tidak sesuai dengan target/sasaran. Untuk mengatasinya, dengan

pendekatan sistem harus diperhatikan kemungkinan adanya masalah pada

komponen lain pada sistem, mengingat suatu sistem merupakan keadaan yang

berkesinambungan dan saling mempengaruhi. Untuk mengidentifikasi prioritas

masalah ini kami menggunakan metode USG.

Tabel 6. Prioritas masalah dengan metode USG

No Masalah U S G Skor total

1 KB yang menggunakan Implant 4 4 3 11

2 KB yang menggunakan IUD 5 5 3 13

3 KB yang menggunakan Pil 3 3 2 8

Setelah dilakukan pencarian masalah utama pada komponen-komponen diatas,

diperoleh satu masalah yang menjadi prioritas, yakni KB yang menggunakan

IUD.

44
C. Kerangka Konsep

Sarana dan Prasarana


Dana yang Tersedia
(input)
(input)

Kegiatan Program KIA


khususnya evaluasi cakupan dan Promosi
Jumlah tenaga kesehatan kesehatan
penggunaan KB
(input) (input)
(proses)

Cakupan tenaga
kesehatan terlatih
untuk KB MJP
berkala (proses) Pentingnya KB,
pengetahuan akan
alat-alat kontrasepsi
Cakupan Program dan kehamilan
KB MJP per bulan beresiko
(proses)
Cakupan Peserta KB yang
menggunakan IUD
(output)
Cakupan pelaporan
PUS, pertumbuhan
penduduk, dan
komplikasi KB
(proses)
Religi dan Sosio Lokasi tempat Tingkat Pendidikan
Kultural tinggal dan Ibu dan keluarga
(lingkungan) transportasi (lingkungan)
(lingkungan)

Gambar 2. Kerangka Konsep Evaluasi Program

D. Identifikasi Faktor Penyebab Masalah

Sesuai dengan pendekatan sistem, kurangnya cakupan peserta KB di Puskesmas

Rawat Inap Panjang merupakan suatu output / hasil yang tidak sesuai dengan

target. Proses identifikasi masalah dilakukan secara bertahap, dimulai dari

45
keluaran (output) program kerja Puskesmas, kemudian apabila ditemukan

adanya kesenjangan antara tolok ukur dengan data keluaran tersebut maka harus

dicari kemungkinan penyebab masalah pada unsur masukan (input, proses, atau

lingkungan). Dalam mengidentifikasi faktor penyebab masalah, digunakan

diagram fishbone.

Man Method Material

Tenaga Jumlah alat


kesehatan kontrasepsi IUD
cukup cukup

Pemahaman Sarana
mengenai pemasangan
Promosi Kese-
kontrasepsi hatan cukup IUD cukup Program KB
Kurangnya
minat
penggunaan IUD
PSP akseptor mengenai
pemilihan kontrasepsi
terkait metode, Dana yang
keuntungan serta Dukungan tokoh tersedia
kerugiannya masyarakat cukup
mengenai KB IUD

Machines Money

Gambar 3. Diagram fishbone (Dimodifikasi dari Azwar, 2010)

Dari diagram fishbone di atas, masih perlu mencari masalah-masalah yang paling

memiliki peranan dalam mencapai keberhasilan program. Dengan menggunakan

model teknik kriteria matriks pemilihan prioritas dapat dipilih masalah yang

paling dominan.

46
Permasalahan

Tabel 7. Teknik Kriteria Matriks Pemilihan Prioritas Penyebab Masalah

No I T R JUM
Daftar Masalah
P S RI DU SB PB PC IxTxR

1. SDM

Kurangnya
2 2 2 3 2 3 2 5 5 400
pemahaman
mengenai
kontrasepsi

2 Lingkungan
PSP akseptor
mengenai 2 2 2 3 3 2 2 5 5 400
pemilihan
kontrasepsi
Dukungan tokoh
masyarakat 2 2 2 3 2 2 2 5 5 375
mengenai
penggunaan KB
IUD

P = Prevalence PB = Public concern


S = Severity RI = Rate of increase
DU = Degree of unmeet need SB = Social benefit
PC =Political climate T = Technical feasiability
R = Resources availability

Setelah dilakukan pemilihan prioritas masalah, didapatkan masalah yang ada

yakni kurangnya pemahaman tenaga kesehatan mengenai masing-masing

kontrasepsi dan PSP (pengetahuan, sikap dan perilaku) akseptor yang kurang

mengenai pemilihan kontrasepsi, yang merupakan penyebab kurangnya minat

akseptor KB untuk menggunakan IUD sebagai alat kontrasepsi pilihan di

puskesmas Rawat Inap Panjang.

47

Anda mungkin juga menyukai